GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Sulastri, S.Kep., M.Kes.

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dari segala proses dan upaya yang selama ini dilakukan agar semuanya

Himatusujanah * Faizah Betty Rahayuningsih **

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTAB PERAWATAN LUKA DENGAN KEJADIAN INFEKSI LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA OPERASI SECTIO CAESAREA DI SEMARANG ABSTRAK

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB IV METODE PENELITIAN

GAMBARAN PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DAN KEJADIAN INFEKSI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

Yoana Widyasari STIKES NU Tuban Prodi DIII Kebidanan ABSTRAK. χ tabel (3,95 > 3,481) yang berarti H0 ditolak.

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST OP SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. SOEWONDO KENDAL

HUBUNGAN ANEMIA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA. Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB III METODE PENELITIAN. observasional, dimana teknik observasi ini adalah cara pengumpulan data yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kondisi tertentu proses kehamilan harus dilakukan dengan operasi. caesar atau lebih dikenal dengan sectio caesarea.

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DENGAN PROSES KESEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD SIDOARJO. Abdul Muhith *) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

setelah operasi memerlukan perhatian untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. 2

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

Sohimah 1* Johariyah 2. Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan bahwa kelahiran caesar darurat menyebabkan risiko kematian

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Limba B Kota Selatan Tahun 2012.

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

PROSESPENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESARIADI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB I PENDAHULUAN. Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan karena adanya cedera

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dalam pelayanan kesehatan. Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI PADA IBU NIFAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

BAB 3 SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. neonatal hingga 17 per kelahiran hidup. Kementrian Kesehatan

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS EKSTRAK IKAN GABUS DAN DAUN BINAHONG TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA OPERASI SECTIO CAESAREA PADA IBU NIFAS

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN VULVA HYGIENE DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI BPS TMM DJAMINI DAMUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Transkripsi:

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 11 (772-782) HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Sulastri Dosen Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Abstrak: Data dari studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta jumlah pasien dengan persalinan sectio caesarea (SC) pada tahun 06 sampai awal 07 sejumlah kurang lebih 502 pasien, 0 orang diantaranya menjalani perawatan lebih dari 7 hari dan informasi yang kami peroleh hal tersebut sebagian besar terjadi karena belum menyatunya jaringan kulit sampai hari ke-7 post operasi sehingga diperlukan perawatan lebih lama.tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar Hemoglobin (Hb) dengan penyembuhan luka post SC di ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian: Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak 96 responden dengan cara alami dan seadanya pasien dengan syarat inklusi dan eksklusi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Data dianalisa dengan menggunakan metode chi-square (X 2 ). Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan; 1) Sebagian besar responden (pasien) post sectio caesarea di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta memiliki kadar hemoglobin normal, 2) Sebagian besar responden (pasien) post sectio caesarea di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta mengalami kondisi luka sembuh, dan 3) Ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kadar hemoglobin dengan kesembuhan luka post sectio caesarea di Ruang Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kata kunci: Kadar hemoglobin, Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea (SC) PENDAHULUAN Peningkatan pembangunan kesehat-an pada hakekatnya merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap individu, agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan yaitu menuju sehat 772

GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 773 Indonesia 10 (Depkes, 1999). Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 10 adalah meningkatkan kesadaran, keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai dengan perilaku yang sehat dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang optimal di seluruh Indonesia (Depkes, 00). Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia. Hal tersebut merupakan tanggung jawab seluruh tenaga kesehatan khususnya perawat di bidang keperawatan maternitas. Terjadinya angka morbiditas ibu dan anak di Indonesia membuktikan pentingnya peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan khususnya di bidang maternitas (Oxorn, 03). Keperawatan maternitas terdiri dari ibu dan anak, yang mempunyai keunikan dan kancah ilmu yang luas, diantaranya adalah persalinan. Salah satu cara di dalam persalinan atau mengeluarkan bayi secara patologis dengan sectio caesarea. Sectio caesarea merupakan suatu tindakan untuk mengeluarkan bayi yang beratnya di atas 500 gram dengan sayatan di dinding uterus yang masih utuh (Saifudin, 01). Luka didefinisikan sebagai hilangnya kontinuitas jaringan atau kulit yang disebabkan oleh trauma atau prosedur pembedahan (Agung, 05). Sectio caesarea juga merupakan tindakan dengan pembedahan. Proses penyem-buhan lukanya akan melalui beberapa tahapan yaitu inflamasi, proliferasi, fibroblastik dan maturasi (Hendro, 05). Kesembuhan luka operasi sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan (Kartinah, 06). Oksigen yang berikatan dengan molekul protein hemoglobin diedarkan ke jaringan dan sel-sel tubuh melalui sistem peredaran darah (Anonim, 07). Oksigen ini berfungsi selain untuk oksidasi biologi juga oksigenasi jaringan (Guyton, 02). Secara klinis luka sudah tidak menunjukkan tanda eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit (fase inflamasi) setelah hari ke-3 atau ke-4 (Jong, 1997). Sehingga dalam perawatan normal ibu post partum akan lebih aman pulang setelah hari ke-4 atau ke-5 (Cunningham et all, 1997). Akan tetapi secara teori luka harus diobservasi sampai 7 hari setelah operasi, dimana penyembuhan luka fase pembentukan kolagen dimulai dengan ditandai menyatunya jaringan kulit (Abadi, 07). Hemoglobin merupakan molekul protein di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel dalam tubuh (Anonim, 07). Ibu hamil yang normal memiliki kadar hemoglobin > 11 g/dl. Saat post partum minimal harus 10 g/dl apabila kurang dari jumlah tersebut akan menimbulkan hemodilusi (pengenceran darah) yang membuat sirkulasi oksigen terganggu

GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 774 (Abadi, 07). Hemodilusi merupakan terganggunya sirkulasi darah, suplai oksigen dan mekanisme pertahanan tubuh akibat pengenceran darah yang dapat disebabkan penguapan tubuh yang berlebihan serta hemoglobin yang rendah (Dharma dkk., 07). Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta yang merupakan rumah sakit milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah terletak di Kota Surakarta, di samping itu juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Kotamadya Surakarta dan sekitarnya. Oleh karena sebagai rumah sakit rujukan maka akan didapat banyak pasien dengan kasus-kasus yang berat, misalnya sectio caesarea. Data yang didapatkan dari studi pendahuluan tanggal 5 Mei 07 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta jumlah pasien dengan persalinan sectio caesarea pada tahun 06 sampai awal 07 sejumlah kurang lebih 502 pasien, 0 orang diantaranya menjalani perawatan lebih dari 7 hari dan informasi yang kami peroleh hal tersebut sebagian besar terjadi karena belum menyatunya jaringan kulit sampai hari ke-7 post operasi sehingga diperlukan perawatan lebih lama. Roestam (1998) menyebutkan tidak segera menyatunya jaringan kulit akibat luka pembedahan terutama salah satunya disebabkan suplai darah ke jaringan. Suplai darah yang dimaksud adalah suplai oksigen yang diikat hemoglobin dalam darah ke jaringan. Hal-hal di atas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka post sectio caesarea di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta. BAHAN DAN METODE Hemoglobin merupakan molekul protein di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel dalam tubuh (Anonim, 07).Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (Sjamsuhidrajat, 1997). Sectio caesarea adalah melahirkan janin melalui sayatan dinding perut (abdomen) dan dinding rahim/ uterus (Ventura dkk, 00). Jadi, luka post sectio caesarea adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh sesuai dengan tipe sectio caesarea (Irmanthea, 07). Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif analitik dengan pendekatan studi potong lintang (Cross Sectional). Populasi penelitian ini adalah semua pasien post sectio caesarea di Ruang Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penentuan

Frequency GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 775 sampel pasien dengan metode sequential sampling, dimana sampel penelitian diambil secara alami dan seadanya pasien, sebesar 43 responden menggunakan rumus Lameshow (1997). HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Deskripsi Menurut Umur Responden pada penelitian ini berjumlah 96 pasien, setelah ditabulasi selanjutnya dianalisis dengan bantuan komputer SPSS 11.00 for windows. Hasil analisis jumlah responden berdasarkan umur disajikan dalam gambar grafik 3 berikut: 70 umur pasien 60 50 40 59.4 % 30 22.9% 10 4.2% 4 2 13.5% 1 57 0 41-45 36-40 31-35 25-30 umur pasien Gambar Grafik 3. Karakteristik responden berdasarkan umur Berdasarkan gambar grafik 3 tersebut diketahui karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan responden berumur 30 tahun prosentasinya sebanyak 59.4%, 31 35 tahun 13.5%, 36 40 tahun 22.9% dan berumur > 40 tahun sebanyak 4.2%. Hasil Tabel diatas sesuai dengan pembahasan dan pendapat ahli seperti dibawah ini: Penelitian Mamik dalam Lagiono (00), menyatakan bahwa usia 30 tahun adalah usia produktif, dimana kemampuan sel, hormon mengalami kematangan maksimal. Selain itu Wiknjosastro (00), menambahkan bahwa batas maksimal usia produktif seorang wanita adalah 30 tahun dan akan bertahan sampai dengan umur lebih kurang 40 tahun. Selanjutnya kemampuan hormon reproduksi akan berkurang seiring mulai menurunnya fungsi seksual akibat menopause (Roestam, 1998). Sehingga karakteristik usia responden pada penelitian ini termasuk dalam kategori produktif.

Frequency GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 776 Kadar Hemoglobin Hasil analisis jumlah responden berdasarkan kadar hemoglobin pada hari ke 3 disajikan dalam gambar grafik 4 berikut: 70 kadar hb hari ke-3 60 50 68.8% 40 30 10 0 31.3% 30 tidak normal kadar hb hari ke-3 66 normal (>/= 10 g/dl) Gambar grafik 4. Frekuensi kadar hemoglobin responden hari ke-3 Berdasarkan gambar grafik 4 kadar hemoglobin responden pada hari ke-3 menunjukkan prosentase responden yang mempunyai kadar hemoglobin normal sebanyak 68.8% dan tidak normal sebanyak 31.3%. Data dalam gambar ke-3 grafik di atas sebagian besar responden/pasien di ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi memiliki kadar hemoglobin normal. Hemoglobin merupakan molekul protein di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel dalam tubuh (Anonim, 07). Abadi (07) menjelaskan bahwa ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin > 11 g/dl, saat post partum minimal harus 10 g/dl apabila kurang dari jumlah tersebut akan menimbulkan hemodilusi (pengenceran darah) yang membuat sirkulasi oksigen terganggu. Hemodilusi merupakan terganggunya sirkulasi darah, suplai oksigen dan mekanisme pertahanan tubuh akibat pengenceran darah yang dapat disebabkan penguapan tubuh yang berlebihan serta hemoglobin yang rendah (Dharma dkk., 07). Hemodilusi akan berakhir setelah terjadi mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi yang artinya darah ibu akan mengental kembali setelah sebelumnya mengalami pengenceran darah akibat haemorhagi post partum. Hemokonsentrasi berlangsung 3 15 hari pasca persalinan (Didi, 09). Haemorhagi post partum adalah kehilangan darah melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir. Perdarahan ini dibagi 2 yaitu: Perdarahan post partum primer (perdarahan pasca persalinan dini).

Frequency GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 777 Perdarahan post partum sekunder (perdarahan masa. nifas) terjadi setelah itu (Mansjoer, 1999). Haemorhagi post partum adalah perdarahan pervaginam melebihi 500 ml setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan Pasca Persalinan (Prawirohardjo, 02). Jumlah darah yang dikeluarkan akan meningkat apabila persalinan dilakukan dengan sectio caesarea. Responden dengan kadar hemoglobin tidak normal pada hari ke-3 cukup banyak (30 %). Hal ini disebabkan pada hari ke-3 mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi (pengentalan darah) baru dimulai. Gambaran kadar hemoglobin pada hari ke-6 disajikan dalam gambar grafik 5 berikut: 80 kadar hb hari ke-6 60 79.2% 40 0.8% tidak normal kadar hb hari ke-6 76 normal (>/= 10 g/dl) Gambar grafik 5. Frekuensi kadar hemoglobin responden hari ke-6 Berdasarkan Gambar grafik 5 kadar hemoglobin responden hari ke-6 menunjukkan prosentase responden yang mempunyai kadar hemoglobin normal sebanyak 79.2% dan tidak normal sebanyak.8%. Hasil Gambar grafik 5 di atas juga menunjukkan sebagian besar responden/pasien di ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi memiliki kadar hemoglobin normal. Responden dengan kadar hemoglobin tidak normal pada hari ke-6 lebih rendah dibanding hari ke-3 (hari ke-6 sejumlah %). Hal ini disebabkan pada hari ke-6 mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi (pengentalan darah) sudah berlangsung 3 hari, sehingga sebagian responden yang pada hari ke-3 kadar hemoglobinnya tidak normal pada hari ke-6 post SC kadar hemoglobinnya sudah normal. Didi (09) menerangkan hemokonsentrasi akan berlangsung 3 15 hari pasca persalinan.

Frequency Frequency GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 778 Gambaran kadar hemoglobin pada hari ke 7 disajikan dalam gambar grafik 6 berikut: 80 kadar hb hari ke-6 60 79.2% 40 0.8% tidak normal kadar hb hari ke-6 76 normal (>/= 10 g/dl) Gambar grafik 6.Frekuensi kadar hemoglobin responden hari ke-7 Berdasarkan Gambar grafik 6 kadar hemoglobin responden hari ke-7 menunjukkan prosentase responden yang mempunyai kadar hemoglobin normal sebanyak 79.2% dan tidak normal sebanyak.8%. Hasil Gambar grafik 6 di atas menunjukkan sebagian besar responden/pasien di ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi memiliki kadar hemoglobin normal. Responden dengan kadar hemoglobin tidak normal pada hari ke-7 sama dengan hari ke-6 (sejumlah %). Hal ini disebabkan pada hari ke-6 dan ke-7 mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi (pengentalan darah) jarak waktunya hanya 1 hari, sehingga kadar hemoglobin pada responden rata-rata belum mengalami perubahan yang signifikan (kadar Hb tetap). Hemokonsentrasi darah pasca persalinan terjadi pada hari ke-3 sampai ke-15 (Didi, 09). Kesembuhan Luka Post Sectio Caesarea Hasil analisis jumlah responden berdasarkan kesembuhan luka Post Sectio Caesarea dapat disajikan pada gambar grafik 7 berikut: 80 ksembuhan luka 60 77.1% 40 0 22.9% 22 tidak sembuh 74 sembuh ksembuhan luka Gambar grafik 7. Frekuensi kesembuhan luka responden

GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 779 Berdasarkan Gambar grafik 7 tentang distribusi kesembuhan luka responden menunjukkan prosentase responden sembuh sebanyak 77.1% dan tidak sembuh sebanyak 22.9%. Hasil Gambar grafik 7 di atas sesuai dapat dikemukakan beberapa pembahasan dan pendapat ahli seperti dibawah ini: Proses penyembuhan lukanya akan melalui beberapa tahapan yaitu inflamasi, proliferasi, fibroblastik dan maturasi (Hendro, 05). Faktor yang berperan dalam kesembuhan luka post sectio caesarea menurut Harmono (02) adalah: (1) Mikroorganisme penyebab, yaitu mikroorganisme penyebab infeksi luka dapat dari golongan gram positif dan gram negatif, kuman anaerob, jamur dan virus, dan infeksi yang terjadi dapat berupa infeksi kulit, pada jaringan yang dalam, septicemia dan endokarditis/abses; (2) Usia, Usia tua dimana metabolisme tubuh menurun, berpengaruh terhadap pembentukan kolagen, penurunan elastisitas dan tegangan permukaan kulit, hal ini diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata infeksi luka operasi pada orang tua meningkat dengan pertambahan usia; (3) Status nutrisi, hal ini berkaitan dengan proses penyembuhan yang memang memerlukan zatzat metabolisme seperti protein, vitamin C dan A, karbohidrat, lemak dan cairan; (4) Kondisi pengobatan, hal ini berkaitan dengan penyakit penyerta yang memerlukan metabolisme ekstra yang dapat mengurangi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada penyembuhan luka, tranfusi darah pada anemia tidak efektif terhadap penyembuhan luka, dan penyakit diabetes biasanya rentan terhadap infeksi; (5) Tipe luka, dimana luka yang yang terbuka lebih lama sembuh daripada yang dijahit, dan jahitan luka dapat mencegah pergerakan luka pada kulit dan konstriksi kulit; (6) Sirkulasi darah, dimana area luka yang dekat dengan pusat sirkulasi darah lebih cepat sembuh daripada daerah distal; (7) Pergerakan, dimana luka pada daerah dengan mobilisasi tinggi maka peradangan akan lama dan menghambat penyembuhan; (8) Suhu luka, dimana selama perawatan luka diusahakan perubahan suhu luka kurang lebih 12 o C dan 40 menit kemudian sudah tercapai suhu tinggi; (9) Kekeringan luka, yang mana kekeringan permukaan kulit menyebabkan kehilangan jaringan, menambah dalamnya luka dan lambatnya penyembuhan; serta (10) Penyakit penyerta, dimana orang dengan diabetes mellitus merupakan stres tambahan yang dalam kondisi dioperasi dapat menyebabkan kegagalan dalam kontrol insulin. Secara klinis luka sudah tidak menunjukkan tanda eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit (fase inflamasi) setelah hari ke-3 atau ke-4 (Jong, 1997). Sehingga dalam perawatan normal ibu post partum akan lebih aman pulang setelah hari ke-4 atau ke-5 (Cunningham et all, 1997). Akan tetapi secara teori luka harus diobservasi sampai 7

GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 780 hari setelah operasi, dimana penyembuhan luka fase pembentukan kolagen dimulai ditandai menyatunya jaringan kulit (Abadi, 07). Hubungan kadar hb dengan kesembuhan luka post sectio caesarea Setelah data dilakukan analisis Chi-Square dengan computer menggunakan SPSS 11.00 for windows. Hasil analisis di sajikan dalam tabel 3 berikut. Tabel 3. Hubungan kadar hb dengan kesembuhan luka post sectio caesarea Keterangan Hubungan Kadar hb hari ke 3 dengan kesembuhan luka Hubungan Kadar hb hari ke 6 dengan kesembuhan luka Hubungan Kadar hb hari ke 7 dengan kesembuhan luka Chisquare Sig. 47.282 0.000 84.976 0.000 84.976 0.000 2 Berdasarkan Tabel 3 tersebut di atas didapatkan df = 1 sehingga nilai tabel sebesar 3.841 dan menggunakan alpha 5% dapat disimpulkan : Kadar Hb hari ke 3 dengan kesembuhan luka.nilai chi-square hitung 47.282 > nilai chi-square tabel 3.841 dapat dikatakan ada hubungan (signifikan). Nilai p 0.000 < 0.05 dapat dikatakan Ho ditolak. Kadar Hb hari ke 6 dengan kesembuhan luka.nilai chi-square hitung 84.976 > nilai chi-square tabel 3.841 dapat dikatakan ada hubungan (signifikan). Nilai p 0.000 < 0.05 dapat dikatakan Ho ditolak. Kadar Hb hari ke 7 dengan kesembuhan luka. Nilai chi-square hitung 84.976 > nilai chi-square tabel 3.841 dapat dikatakan ada hubungan (signifikan). Nilai p 0.000 < 0.05 dapat dikatakan Ho ditolak. Sehingga dari keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kadar hemoglobin dengan kesembuhan luka post sectio caesarea di Ruang Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kadar hemoglobin dengan kesembuhan luka post sectio caesarea di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung dan Hendro (05) dengan mengambil tema pengaruh Kadar Albumin Serum

GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 781 terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Operasi di Bagian Bedah Digestive RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil yang didapat bahwa responden yang diobservasi sembuh luka, didapatkan 29 (47,54 %) pasien sembuh primer pada hari ketujuh dan 32 (52,46 %) pasien dinyatakan sembuh tetapi lebih dari 7 hari. Tidak ada satupun pasien yang tereksklusi karena terjadi luka infeksi luka operasi. Sedangkan kesimpulan dari penelitiannya menyatakan bahwa hipoalbumin masih dapat ditemukan pada pasien yang masuk RS Dr. Sardjito, dan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar albumin serum dengan lamanya penyembuhan luka. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka post sectio Caesarea (SC) di ruang Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta, maka dapat disimpulkan Sebagian besar responden (pasien) post sectio caesarea di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta memiliki kadar hemoglobin normal, sebagian besar responden (pasien) post sectio caesarea di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta mengalami kondisi luka sembuh dan ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kadar hemoglobin dengan kesembuhan luka post sectio caesarea di Ruang Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Bagi Peneliti selanjutnya Hemoglobin diperiksa tidak hanya pada hari ke-3, ke-6, ke-7 tetapi juga pada hari pertama, ke-2, ke-5 post SC sehingga perkembangan kadar hemoglobin lebih terpantau. Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian lanjutan dengan judul, sampel, tempat, variabel yang berbeda dan lebih luas.

GASTER, Vol. 8, No. 2 Agustus 11 (772-782) 782 DAFTAR PUSTAKA Abadi, A., 07. Kadar Hemoglobin Ibu Post Partum, http://www.simposia.ac.id, Pebruari 07. Agung, M., Hendri, W., 05. Pengaruh Kadar Albumin Serum terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Operasi.http://www.dexamedia.com/test/htdocs/dexamedicca/article_files/kadar_albumi n_serum_terhadap_lamanya_penyenbuhan_luka_operasi.pdf, artikel No. 1. Vol. 8, Januari Maret 05. Anonim. 07. rsu muwardi-9k,http/www.jawatengah.go.id/instansi.php?dir=,8 Juni 07., 07. Wikipedia Hemoglobin, http/www.wikipedia.com/hemoglobin.php, 0 Maret 07. Cunningham, G. F., MacDonald, P.C., Grand, N. F., 1997, Obstetri Williams, edisi 19, Jakarta, EGC Dharma, dkk., 07. Definisi Hemodilusi, http/www.simposia.ac.id/artikel/ definisi_hemodilusi.pdf, artikel Januari 07. Didi, 09. Hemokonsentrasi. http://yayamanis.blogspot.com/09/01/hubungan-kejadiananemia-pada-ibu-hamil.html, Maret 09. Departemen Kesehatan RI, 1999, Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 10, Jakarta. Guyton, M. F. Moore. J. G. 01. Essensial Obstetri dan Ginekologi, edisi 2, Jakarta, Hipokrates. Harmono, S., 02, Faktor-faktor resiko Infeksi Luka Operasi Pada Pasien Pasca Bedah Dewasa di Unit Bedah RSUP DR Sardjito Yogjakarta, Yogyakarta, UGM, tidak di publikasikan http//www.journal. unair.ac.id Koran : Ajdie, 07. Section caesarea. Kompas 15 April, Jakarta, 8 Juni 07-10-31 Irmanthea. 07. Definisi Luka. http//www.oirmanthea.blogspot.com/07/07/1, 30 Nopember 07. Lameshow, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Mansjoer, 1999. Haemorhagi Post Partum. http: //www.drdidispog.com/ 08/10/ infeksinifas.html, Maret 09. Oxorn, 03. Patologi dan Fisiologi Persalinan, Essentia Medika. Roestam, 1998. Keperawatan Medikal Bedah, release terbatas, Unpad-Bandung, Pustakawan. Sjamsuhidrajat, 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta