DIVIDEN POLICY. Laba Sebelum Pajak. Laba Setelah Pajak. Pajak. Deviden. Laba yg tersedia bagi Pemegang Saham Biasa. Laba Setelah.

dokumen-dokumen yang mirip
Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

Muniya Alteza

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

HUB DIVIDEND POLICY & INTERNAL FINANCING Pengertian internal financing disini adalah dalam artian yang luas, yaitu kebutuhan dana yang diperoleh dari

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

FINANCIAL MANAGEMENT KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN DALAM MEMILIH SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

umum lebih menyukai dividen daripada capital gain. Berarti pula bahwa terdapat

BAB II LANDASAN TEORI

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB IV KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

VALUATION BSP FINANCIAL MANAGEMENT 1

Artik Estuari D2D307004

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

APA ITU COST OF CAPITAL?

KEBIJAKAN DIVIDEN materi 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

Deviden Perusahaan Kontroversi Devidend Dana yang bisa dibagikan sebagai devidend Stabilitas Devidend Pembayaran Devidend

Tipe dan Cara Pembayaran Dividen

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak,

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT. XL AXIATA,TBK

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Cost of Capital & Capital Structure

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

Financial Performance (2)

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Kondisi Keuangan Perusahaan Secara Umum


BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan laba untuk dapat tetap bersaing dan menguasai pasar. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

Transkripsi:

DIVIDEN POLICY Laba Sebelum Pajak - Pajak = Laba Setelah Pajak Laba Setelah Pajak Deviden - Saham = Preferen Laba yg tersedia bagi Pemegang Saham Biasa. BSP DIVIDEN POLICY 1

DIVIDEN POLICY KONTROVERSI DEVIDEN: Deviden dibagikan sebesar-besarnya Kebijakan deviden tidak relevan Deviden dibagikan sesedikit mungkin * Div. Residual * Div. yang konstan BSP DIVIDEN POLICY 2

a. Deviden dibagikan sebesar-besarnya P o = D 1 / (k s g) Peningkatan deviden akan menekan pertumbuhan (g) di masa mendatang, sehingga akan menekan harga saham. Peningkatan deviden hanya dimungkinkan jika laba meningkat, dengan demikian yang meningkatkan harga saham adalah peningkatan laba, bukan kenaikan deviden. BSP DIVIDEN POLICY 3

b. Kebijakan deviden tidak relevan. Harga saham lebih ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba serta risiko bisnisnya dan bukan pada kebijakan deviden. Kebutuhan dana investasi, dapat dipenuhi dari sumber internal (Laba ditahan) maupun dari sumber eksternal (menerbitkan saham baru). Sehingga kebijakan deviden tidak relevan (tidak berpengaruh terhadap harga saham) BSP DIVIDEN POLICY 4

Contoh: Neraca PT. INDCO (INUL Drilling Corporation) adalah sebagai berikut (dalam juta Rp): Cash 1.250 Equity 8.250 Other Asset 7.000 Total 8.250 Outstanding Stock 1 juta lembar Peluang Investasi Rp 1,2 M dengan NPV Rp 250 juta BSP DIVIDEN POLICY 5

Memanfaatkan sumber dana internal (laba ditahan) Cash 50 PV Investment 1.450 Other Asset 7.000 Total 8.500 Equity 8.500 BSP DIVIDEN POLICY 6

Menggunakan sumber eksternal (menerbitkan saham baru) Perusahaan membagikan deviden sebesar Rp 1.000/lb Cash 50 PV Investment 1.450 Other Asset 7.000 Total 8.500 Equity : Existing 7.500 New 1.000 Total 8.500 BSP DIVIDEN POLICY 7

c. Deviden dibagikan sesedikit mungkin Biaya emisi pada penerbitan saham baru akan mengakibatkan kekayaan pemegang saham lama lebih rendah dibanding jika memilih alternatif menggunakan laba ditahan (tidak membagikan deviden). Oleh karenanya, investasi perusahaan sedapat mungkin harus memanfaatkan laba ditahan. BSP DIVIDEN POLICY 8

Jika PT. INDCO harus mengeluarkan biaya emisi sebesar 3% pada saat menerbitkan saham baru Cash 50 PVnInvestment 1.450 Other Asset 7.000 Total 8.500 Equity : Existing 7.469 New 1.031 Total 8.500 BSP DIVIDEN POLICY 9

Perbandingan Kekayaan Investor Equity Menggunakan sumber dana internal : Rp 8,5 M Saham beredar 1 juta lb. Kekayaan/ lembar Rp 8.500 Menggunakan sumber eksternal dengan biaya emisi 3% : Existing equity Rp 7,469M Deviden Rp 1 M Saham beredar 1 juta lb. Kekayaan/ lembar Rp 8.469 BSP DIVIDEN POLICY 10

a. Kebijakan deviden residual (residual decision of dividend) Jika ada peluang investasi yang menguntungkan, maka dana yang diperoleh dari operasi perusahaan harus digunakan untuk membiayai investasi tersebut. Bila terdapat sisa, barulah dibagikan sebagai deviden. BSP DIVIDEN POLICY 11

Langkah dalam menetapkan Kebijakan Deviden Residual: 1. Menentukan anggaran belanja modal yang optimal; 2. Menentukan jumlah modal yang dibutuhkan untuk membiayai anggaran belanja modal tersebut; 3. Sedapat mungkin menggunakan laba ditahan (sumber Internal), untuk memenuhi komponen penyertaan modal; 4. Membayar deviden, hanya jika EAT > kebutuhan belanja modal. BSP DIVIDEN POLICY 12

Kebijakan deviden residual Suatu perusahaan yg. menghasilkan laba bersih Rp 60M, memiliki rasio kekayaan dengan Hutang (debt ratio) yg optimal sebesar 40%. Biaya Modal Internal adalah sebesar 12%, bunga pinjaman 7%, sedang biaya modal atas modal eksternal (penerbitan saham baru) = 13%. Perusahaan memiliki tiga skenario kebutuhan investasi, yaitu: a. Kondisi Optimis, Rp 150; b. Kondisi Normal, Rp 70; dan c. Kondisi Pesimis, Rp 40. BSP DIVIDEN POLICY 13

Kebijakan deviden residual Belanja Modal 100 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 60 12% Saham Baru 0 13.0% Pinjaman 40 7% Total 100 Biaya Modal Rata-rata BSP DIVIDEN POLICY 14

Kebijakan deviden residual Jika Perusahaan ini bermaksud untuk membagikan 50% Labanya sebagai deviden, dan mempertahankan rasio hutang dg modal pd tingkat optimal, konsekuensinya akan meningkatkan Biaya Modal Rata-ratanya Belanja Modal 100 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 30 12% Saham Baru 30 13.0% Pinjaman 40 7% Total 100 Deviden Pay Out Ratio 50% Biaya Modal Rata-rata BSP DIVIDEN POLICY 15

Kondisi Optimis,. Tingkat Investasi Rp 150M Belanja Modal 150 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 60 12% Saham Baru 30 13.0% Pinjaman 60 7% Total 150 Deviden Pay Out Ratio 0% Biaya Modal Rata-rata BSP DIVIDEN POLICY 16

Kondisi Optimis,. Tingkat Investasi Rp 150M Jika Perusahaan ini bermaksud untuk membagikan 50% Labanya sebagai deviden, dan mempertahankan rasio hutang dg modal pd tingkat optimal, konsekuensinya akan meningkatkan Biaya Modal Rata-ratanya Belanja Modal 150 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 30 12% Saham Baru 60 13.0% Pinjaman 60 7% Total 150 Deviden Pay Out Ratio 50% Biaya Modal Rata-rata BSP DIVIDEN POLICY 17

Kondisi Normal. Tingkat Investasi Rp 70M Belanja Modal 70 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 60 12% Pinjaman 10 7% Total 70 Deviden Pay Out Ratio 0% Biaya Modal Rata-rata Penggunaan 100% laba untuk investasi akan mengakibatkan perusahaan tidak menggunakan struktur modal yg optimal. Jika perusahaan ingin mempertahankan struktur modal tersebut, maka: BSP DIVIDEN POLICY 18

Kondisi Normal. Tingkat Investasi Rp 70M Belanja Modal 70 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 42 12% Pinjaman 28 7% Total 70 Deviden Pay Out Ratio 30% Biaya Modal Rata-rata BSP DIVIDEN POLICY 19

Kondisi Pesimis. Tingkat Investasi Rp 40M Belanja Modal 40 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 40 12% Pinjaman 0 7% Total 40 Deviden Pay Out Ratio 33% Biaya Modal Rata- Kebijakan inipun akan mengakibatkan perusahaan tidak menggunakan struktur modal yg optimal. Jika perusahaan ingin mempertahankan struktur modal tersebut, maka: BSP DIVIDEN POLICY 20

Kondisi Normal. Tingkat Investasi Rp 40M Belanja Modal 40 Sumber Dana Jumlah Biaya Dana Laba Ditahan 24 12% Pinjaman 16 7% Total 40 Deviden Pay Out Ratio 60% Biaya Modal Rata-rata BSP DIVIDEN POLICY 21

Kebijakan Deviden Residual Hanya dapat berjalan secara optimal, hanya jika investor bersedia bersedia menerima deviden yang nilainya berubah-ubah BSP DIVIDEN POLICY 22

b. Deviden yang konstan 1. Adanya keyakinan bahwa deviden mempunyai isi informasi (informational content of devidend/signaling) mengenai profitabilitas perusahaan di masa mendatang. 2. Investor memanfaatkan deviden untuk konsumsi saat ini, sehingga akan dipersulit dan dirugikan jika harus menjual sebagian sahamnya untuk memperoleh uang tunai. BSP DIVIDEN POLICY 23

Penentuan kebijakan deviden Perusahaan sebaiknya tidak membagikan deviden sebesar-besarnya. Perusahaan sebaiknya menetukan deviden pay out ratio yang tidak terlalu besar. Untuk investasi lebih baik menggunakan sumber dana internal daripada menerbitkan saham baru. BSP DIVIDEN POLICY 24

Pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock dividend) Mengakibatkan bertambahnya jumlah saham beredar. Sejauh resiko dan prospek perusahaan tetap, maka kekayaan pemegang saham pun akan tetap. BSP DIVIDEN POLICY 25

Contoh: Suatu perusahaan merencanakan untuk membagikan stock dividend sebesar 20%. Informasi berkaitan dengan kekayaan pemegang saham perusahaan tersebut adalah: - Earning After tax Rp 3 M - Numbers of stock 2 juta lembar - Earning per share (EPS) Rp 1.500 - Stock price (at market) Rp 30.000 - Price earning ratio (PER) 20X BSP DIVIDEN POLICY 26

Pemecahan Saham (Stock Split) Pemecahan saham akan mengakibatkan turunnya harga saham dan meningkatnya jumlah lembar saham beredar, sehingga akan meningkatkan perdagangan saham perusahaan BSP DIVIDEN POLICY 27

Pembelian kembali saham (Repurchase of Stock) Pembelian kembali saham perusahaan yang dilakukan berdasarkan harga pasar akan memberikan manfaat (peningkatan kekayaan) yang sama bagi seluruh investor, baik yang menjual maupun yang mempertahankan sahamnya BSP DIVIDEN POLICY 28

Contoh: PT. INDCO memiliki dana sebesar Rp. 1,2 M yang tidak akan digunakan untuk investasi dan akan dibagikan kepada pemegang saham. Saat ini keadaan perusahaan adalah sebagai berikut: - EPS Rp. 1.500 - Numbers of stock 2 juta lembar - Stock price (at market) Rp 18.000 - PER 12 X BSP DIVIDEN POLICY 29

Pembelian Kembali Saham Jika Rp 1,2M dibagikan sbg deviden, maka dev/lbr = Rp Dengan demikian harga saham jadi Rp Jika Rp1,2M dibelikan saham maka dapat diperoleh lembar saham Hal ini akan meningkatkan EPS menjadi Rp1.550 = (Rp3M : (2 juta 64.516) EPS tsb. Akan mengakibatkan harga saham (yg tdk dijual) menjadi Rp18.600 = Rp1.550 x 12 BSP DIVIDEN POLICY 30