BERITA DAERAH KOTA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA) DI KABUPATEN SERANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 03 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2003

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-07/MEN/IV/2006 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI DAERAH

LEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republi

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/III/2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2013

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING PADA WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 02 / MEN /III / 2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 082 TAHUN 2013

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 T E N T A N G

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT Rancangan PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 10 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

2015, No IndonesiaTahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tent

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Salinan NO : 1/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 4 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG

NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING BUPATI PURWAKARTA,

PERATURAN DAERAH MURUNG RAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG DI KOTA CIMAHI. Ketenagakerjaan. Kerja Asing;

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/III/2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK

PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

KEPMEN NO. 228 TH 2003

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 52 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, perlu diatur tata cara penerbitan perpanjangan izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka tata cara penerbitan perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing dimaksud perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota. 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 1

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5333); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 216), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5358); 2

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 14. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 3 Seri E). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENERBITAN PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bekasi. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Bekasi. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Bekasi. 5. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi. 6. Badan adalah Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Bekasi. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi. 8. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Bekasi. 9. Jasa adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan. 10. Tenaga Kerja Asing selanjutnya disingkat TKA, adalah warga negara lain (asing) pemegang visa dengan maksud bekerja di Indonesia. 3

11. Tenaga Kerja Indonesia Pendamping yang selanjutnya disebut TKI Pendamping adalah tenaga kerja warga Negara Indonesia yang ditunjuk dan dipersiapkan sebagai pendamping tenaga kerja asing. 12. Pemberi kerja tenaga kerja asing yang selanjutnya disebut pemberi kerja TKA adalah badan hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan TKA dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 13. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat RPTKA, adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang dibuat oleh pemberi kerja TKA untuk jangka waktu yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 14. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing yang selanjutnya disebut IMTA adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk kepada pemberi kerja. 15. Perpanjangan IMTA adalah izin yang diberikan oleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk kepada pemberi kerja TKA untuk TKA yang lokasi kerjanya hanya dikota Bekasi. 16. Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing yang selanjutnya disebut Retribusi Perpanjangan IMTA, adalah pungutan atas pemberian perpanjangan IMTA kepada pemberi kerja TKA. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan Walikota ini dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan TKA yang lokasi kerjanya di wilayah daerah dan akan berakhir masa berlakunya IMTA. (2) Tujuan Peraturan Walikota ini untuk : a. melindungi TKA yang bekerja di wilayah Kota Bekasi agar tetap memiliki izin untuk bekerja serta dokumen lainnya yang wajib dimiliki oleh pemberi kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. mengetahui keberadaan TKA, baik dari kesesuaian jabatan maupun jumlah TKA sebagai pendukung data perencanaan tenaga kerja daerah. 4

BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan Walikota ini meliputi : a. prinsip dan sasaran perpanjangan IMTA; b. tata cara Perpanjangan IMTA; c. pembinaan dan Pengawasan; d. pelaporan. BAB IV PRINSIP DAN SASARAN PERPANJANGAN IMTA Pasal 4 (1) Perpanjangan IMTA diterbitkan untuk digunakan sebagai dasar perpanjangan Kartu Ijin Tinggal Sementara (KITAS). (2) Perpanjangan IMTA dilakukan sesuai dengan jangka waktu berlakunya RPTKA dengan ketentuan setiap kali perpanjangan paling lama 1 (satu) tahun. (3) Setiap TKA yang diajukan untuk diperpanjang IMTA-nya harus memiliki TKI pendamping. (4) Pemberi Kerja TKA wajib melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi TKI pendamping sesuai dengan kualifikasi jabatan TKA. (5) Untuk percepatan alih teknologi dan keahlian dari TKA kepada TKI Pendamping, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kerja bagi TKI Pendamping juga dilakukan oleh Dinas dengan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB V TATA CARA, PERSYARATAN PERPANJANGAN IMTA Pasal 5 (1) Permohonan perpanjangan IMTA diajukan oleh perusahaan pengguna tenaga kerja asing kepada Walikota melalui Dinas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum IMTA yang bersangkutan habis masa berlakunya. 5

(2) Permohonan perpanjangan IMTA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengisi formulir perpanjangan IMTA dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. fotocopy Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang masih berlaku; b. fotocopy IMTA terakhir; c. bukti pembayaran Retribusi penggunaan TKA melalui Bank yang ditunjuk oleh Walikota; d. fotocopy SIUP/SPT; e. fotocopy Akta Notaris untuk jabatan Presiden/Direktur; f. fotocopy Pasport; g. fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS); h. fotocopy Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD); i. daftar TKA yang dipekerjakan di perusahaan; j. surat Pernyataan Direktur Utama/Direktur Perusahaan bahwa TKA selama bekerja di perusahaan tidak pernah melakukan tindakan kriminal; k. fotocopy surat penunjukan TKI sebagai counterpart/pendamping; l. surat pernyataan Direktur Utama/Direktur tentang hasil-hasil DIKLAT; m. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang (wajib lapor ketenagakerjaan); n. fotocopy program diklat dan pelaksanaannya; o. fotocopy kontrak kerja antara perusahaan dan TKA; p. surat kuasa bagi perusahaan yang menugaskan karyawannya; q. pas Foto 3 lembar ukuran 4 x 6 cm; r. Surat Keterangan Kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. (3) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lengkap, maka untuk selanjutnya Dinas menerbitkan rekomendasi. (4) Sebagaimana dimaksud ayat (3), berdasarkan rekomendasi Dinas, atas nama Walikota BPPT menerbitkan IMTA paling lama 3 (tiga) hari kerja. (5) Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan dan jabatan tertentu di lembaga pendidikan. 6

Pasal 6 (1) IMTA dapat diperpanjang sesuai jangka waktu berlakunya RPTKA dengan ketentuan setiap kali perpanjangan paling lama 1 (satu) tahun. (2) IMTA perpanjangan sebagaimana dimaksud ayat (1) digunakan sebagai dasar untuk memperpanjang KITAS. Pasal 7 Setelah pengguna Tenaga Kerja Asing memperoleh IMTA wajib menunjuk dan melatih Tenaga Kerja Indonesia calon pendamping yang dipersiapkan sebagai pengganti Tenaga Kerja Asing. Pasal 8 Permohonan Perpanjangan IMTA dapat ditolak apabila : a. adanya persyaratan yang kurang, dan Pihak Pemohon tidak melengkapi kekurangan persyaratan tersebut terhitung sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal surat pemberitahuan kekurangan persyaratan diterima oleh pemohon; b. TKA yang bersangkutan sesuai IMTA dan atau RPTKA berlokasi kerja di dua kota/kabupaten di satu Provinsi atau lain Provinsi; c. terdapat ketidaksesuaian jenis jabatan yang diisikan pada formulir perpanjangan IMTA dengan jenis jabatan yang tertuang pada IMTA/RPTKA; d. terdapat surat dari pihak Imigrasi, Dinas Ketenagakerjaan, Kepolisian dan atau institusi pemerintah lainya yang secara khusus merekomendasikan penolakan perpanjangan IMTA untuk TKA tertentu; e. surat penolakan Perpanjangan IMTA disampaikan kepada pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat permohonan perpanjangan IMTA dari Pemberi Kerja. BAB VI TENAGA KERJA PENDAMPING DAN LAPORAN KEBERADAAN Pasal 9 (1) Setiap TKA yang dipekerjakan di Daerah wajib merekrut TKI Pendamping TKA yang bersangkutan. 7

(2) Pemberi Kerja mengajukan Surat Permohonan Penunjukan TKI pendamping kepada Kepala Dinas dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. fotocopy IMTA/perpanjangan IMTA yang masih berlaku; b. fotocopy RPTKA; c. fotocopy bukti Setoran Retribusi Perpanjangan IMTA; d. surat pernyataan akan melaksanakan pelatihan bagi TKI pendamping (bagi yang belum melakukan pelatihan TKI pendamping); e. ijazah TKA dan TKI; f. pas photo TKI Pendamping ukuran 4x6 sebanyak 3 lembar. (3) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf e berlaku sampai dengan bulan Desember 2014. (4) Ijazah TKI sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf f harus setara dengan tingkat pendidikan TKA. BAB VII PENGENDALIAN Pasal 10 (1) Penggunaan IMTA wajib melaporkan penggunaan Tenaga Kerja Asing kepada Dinas setiap 6 (enam) bulan sekali. (2) Pengguna IMTA wajib melaporkan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan Surat Keputusan Pengesahan RPTKA kepada Dinas setiap 1 (satu) tahun sekali. BAB VIII PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAN PENARIKAN SISA RETRIBUSI Bagian Kesatu Tata Cara Pembayaran dan Tempat Pembayaran Pasal 11 (1) Bagi pengguna Tenaga Kerja Asing wajib membayar Retribusi perpanjangan IMTA. (2) Besarnya Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar USD 100 perorang, perbulan dan perjabatan. 8

(3) Retribusi dibayar dimuka selama 12 (dua belas) bulan atau kurun waktu penggunaan Tenaga Kerja Asing. (4) Jika Penggunaan Tenaga Kerja Asing kurang dari 1 (satu) bulan pembayaran Retribusinya dibayar 1 (satu) bulan penuh. (5) Pengguna Tenaga Kerja Asing melakukan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) dengan mengisi formulir SKRD yang sudah ditetapkan oleh kepala SKPD atau pejabat yang ditunjuk dan melakukan pembayaran di kas umum daerah. (6) Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5), dilaksanakan oleh pengguna Tenaga Kerja Asing pada rekening kas umum daerah, langsung dikonversikan kedalam kurs rupiah yang nilainya disesuaikan kurs Bank Indonesia (BI) yang berlaku pada saat pembayaran berdasarkan jumlah bulan atau kurun waktu pengguna tenaga kerja asing. (7) Bank penerima retribusi setelah menerima setoran dari Tenaga Kerja Asing mengeluarkan tanda bukti setoran yang dibuat 3 (tiga) masing-masing untuk : a. lembar pertama untuk pengguna tenaga kerja asing; b. lembar kedua untuk kas daerah atau Bank penerima retribusi; c. lembar ketiga untuk dinas/instansi pengelola izin pengguna tenaga kerja asing. (8) Tanda Bukti pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (7), merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan IMTA. Bagian Kedua Penarikan Sisa Retribusi Pasal 12 (1) Retribusi yang telah dibayarkan pada Kas Umum Daerah dapat ditarik kembali sisanya jika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Tenaga Kerja Asing bersangkutan. (2) Penarikan sisa retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan kepada pengguna Tenaga Kerja Asing dengan ketentuan : a. bagi perpanjangan IMTA yang telah diterbitkan sisa retribusi yang telah dibayar pada kas umum daerah dapat ditarik kembali dari sisa waktu yang belum terpakai; b. bagi pengguna Tenaga Kerja Asing yang membayar retribusi, dan belum diterbitkan IMTAnya dapat ditarik kembali retribusinya. (3) Penarikan sisa retribusi dapat ditarik setelah 3 (tiga) bulan dari pengajuan permohonan. 9

(4) Persyaratan untuk dapat menarik sisa retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yaitu : a. mengajukan surat permohonan pengambilan sisa retribusi; b. melampirkan bukti setor retribusi asli; c. melampirkan bukti pencabutan IMTA; d. fotocopy IMTA Tenaga Kerja Asing yang bersangkutan. (5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Dinas mengeluarkan surat keterangan penarikan sisa retribusi kepada Kas Umum Daerah. (6) Kas Umum Daerah berdasarkan Surat Keterangan Dinas sebagaimana dimaksud ayat (5) selanjutnya mengembalikan Retribusi sesuai dengan nilai nominal yang tercantum dalam Surat Keterangan Dinas. (7) Kepulangan Tenaga Kerja Asing dengan bukti Exit Permit Only (EPO) yang tidak dilaporkan kepada Dinas, sampai habis masa berlakunya IMTA, maka dianggap IMTA masih digunakan oleh pengguna dan Tenaga Kerja Asing dianggap masih bekerja dan sisa Retribusinya tidak dapat ditarik kembali. Bagian Ketiga Pemanfaatan Retribusi Pasal 13 Pemanfaatan dan penerimaan Retribusi Perpanjangan IMTA diutamakan untuk : a. kegiatan pelatihan keterampilan pencari kerja, penganggur dan perluasan kesempatan kerja; b. kegiatan pelatihan peningkatan produktivitas pekerja diperusahaan dan pembinaan lembaga swasta; c. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); d. biaya operasional kegiatan antar kerja, pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 10

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bekasi. Diundangkan di Bekasi pada tanggal 3 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA BEKASI, Ttd/Cap RAYENDRA SUKARMADJI Ditetapkan di Bekasi pada tanggal 3 Desember 2014 WALIKOTA BEKASI, Ttd/Cap RAHMAT EFFENDI BERITA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2014 NOMOR 52 SERI E 11