BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN ALOKASI UNIT PENEMPATAN KETERANGAN ADMINISTRASI NEGARA/PSIKOLOGI/ EKONOMI MANAJEMEN/KOMUNI KASI/SOSIOLOGI

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARKEOLOGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

2016, No Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No dan Tata Kerja Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Orang dengan Human Immunodeficiency Virus Bahagia di Medan; Mengingat : 1. Undang-Un

2017, No Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang K

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 07 /PER/M.KOMINFO/03/2011

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53/HUK/2003

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Memperhatikan: 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan kembali Organisasi dan Tata

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.01/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01.PR TAHUN 2004 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

2015, No Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Ta

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

2016, No pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi pada Unit Pelaksana Teknis Dae

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Balai Pemantauan Gunung Api. Organisasi. Tata Kerja.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/O/2004 TENTANG PERUBAHAN BALAI PELATIHAN TEKNOLOGI GRAFIKA MENJADI BALAI GRAFIKA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik In

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 T

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2006 TENTANG BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

No.1754, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNP2TKI. UPT Pelayanan P2TKI. Orta. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dalam pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia agar dapat berjalan lancar, berdaya guna dan berhasil guna, perlu dilakukan penataan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di

2016, No.1754-2- Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4445); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER.18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor 01 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KLASIFIKASI Pasal 1 (1) Unit Pelaksana Teknis pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui Sekretaris Utama secara administrasi dan melalui Deputi secara teknis sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

-3-2016, No.1754 (2) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala. Pasal 2 Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas memberikan kelancaran dan kemudahan dalam pelayanan penempatan dan perlindungan, serta penyelesaian masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerjanya masing-masing. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pembinaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja lembaga yang terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI; c. pemasyarakatan program penempatan dan perlindungan TKI; d. pemetaan suplai dan potensi serta harmonisasi kualitas Calon TKI; e. pendaftaran dan seleksi Calon TKI (bagi penempatan oleh Pemerintah); f. verifikasi dokumen penempatan dan perlindungan TKI; g. pelaksanaan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP); h. pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN); i. pengelolaan data dan informasi penempatan dan perlindungan TKI; j. pemantauan penempatan dan perlindungan TKI di negara penempatan berkoordinasi dengan Perwakilan RI; k. pelaksanaan mediasi, advokasi, dan penyelesaian masalah TKI; l. pelaksanaan pemberdayaan Warga Negara Indonesia Overstayer (WNIO)/TKI Bermasalah (TKI-B)/TKI purna dan keluarganya;

2016, No.1754-4- m. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI; dan n. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Unit Pelaksana Teknis. Pasal 4 Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelas: a. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; dan b. Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pasal 5 (1) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut BP3TKI terdiri atas: a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program; c. Seksi Penyiapan Penempatan; d. Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Struktur Organisasi BP3TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 6 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, evaluasi

-5-2016, No.1754 dan pelaporan, urusan kepegawaian, keuangan, kehumasan, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan kerumahtanggaan. (2) Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program mempunyai tugas melakukan pemasyarakatan program, pemantauan dan pembinaan kinerja lembaga yang terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI, pengelolaan data dan informasi, pelaksanaan pemetaan suplai dan potensi serta harmonisasi kualitas Calon TKI, dan pemantauan pelaksanaan kerjasama luar negeri. (3) Seksi Penyiapan Penempatan mempunyai tugas melakukan pendaftaran dan seleksi Calon TKI, fasilitasi pemrosesan dokumen penempatan, pelaksanaan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP), dan pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). (4) Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melakukan pemantauan penempatan dan perlindungan TKI di negara penempatan, mediasi, advokasi dan penyelesaian masalah TKI, pelaksanaan pemberdayaan Warga Negara Indonesia Overstayer (WNIO)/TKI Bermasalah (TKI-B)/TKI purna dan keluarganya, fasilitasi pemulangan WNIO dan TKI-B (repatriasi, sakit dan meninggal dunia), pemantauan remitansi, dan fasilitasi klaim asuransi. Bagian Kedua Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pasal 7 (1) Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut LP3TKI terdiri atas: a. Urusan Tata Usaha; b. Petugas Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program; c. Petugas Penyiapan Penempatan; d. Petugas Perlindungan dan Pemberdayaan; dan

2016, No.1754-6- e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Struktur Organisasi LP3TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 8 (1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, keuangan, kehumasan, pengelolaan data dan informasi, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan kerumah tanggaan. (2) Petugas Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pembinaan kinerja lembaga yang terkait dengan penempatan dan perlindungan TKI, pemasyarakatan program, pelaksanaan pemetaan suplai dan potensi serta harmonisasi kualitas Calon TKI, dan pemantauan pelaksanaan kerjasama luar negeri. (3) Petugas Penyiapan Penempatan mempunyai tugas melakukan pendaftaran dan seleksi Calon TKI, fasilitasi pemrosesan dokumen penempatan, pelaksanaan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP), pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). (4) Petugas Perlindungan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melakukan pemantauan penempatan dan perlindungan TKI di negara penempatan, mediasi, advokasi dan penyelesaian masalah TKI, pelaksanaan pemberdayaan Warga Negara Indonesia Overstayer (WNIO)/TKI Bermasalah (TKI-B)/TKI purna dan keluarganya, fasilitasi pemulangan WNIO dan TKI-B (repatriasi, sakit, dan meninggal dunia), pemantauan remitansi, dan fasilitasi klaim asuransi.

-7-2016, No.1754 BAB III POS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA Pasal 9 (1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi BP3TKI/LP3TKI dibentuk Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut P4TKI. (2) P4TKI merupakan unit non-eselon di BP3TKI/LP3TKI. (3) P4TKI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BP3TKI/LP3TKI yang membawahinya. (4) P4TKI dipimpin oleh Koordinator. Pasal 10 P4TKI mempunyai tugas membantu BP3TKI/LP3TKI dalam memberikan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI. Pasal 11 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, P4TKI menyelenggarakan fungsi : a. pendataan dan informasi pemberangkatan dan kepulangan TKI; b. fasilitasi pelayanan penempatan dan perlindungan TKI; c. verifikasi dokumen penempatan TKI; d. pelaksanaan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP); e. pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN); f. fasilitasi kerjasama kelembagaan; g. pelaksanaan pemberdayaan Warga Negara Indonesia Overstayer (WNIO)/TKI Bermasalah (TKI-B)/TKI purna dan keluarganya; h. fasilitasi pemulangan WNIO dan TKI-B (repatriasi, sakit dan meninggal dunia); i. fasilitasi klaim asuransi; dan j. melakukan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

2016, No.1754-8- Pasal 12 (1) P4TKI terdiri atas: a. Petugas Tata Usaha; b. Petugas Penempatan dan Kelembagaan; dan c. Petugas Perlindungan dan Pemberdayaan; (2) Struktur Organisasi P4TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 13 (1) Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatatausahaan, informasi, kehumasan, dan kerumahtanggaan. (2) Petugas Penempatan dan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan fasilitasi pelayanan dokumen penempatan, pelaksanaan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP), pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), serta fasilitasi kerjasama kelembagaan. (3) Petugas Perlindungan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melakukan penanganan TKI yang mengalami masalah, pelaksanaan pemberdayaan Warga Negara Indonesia Overstayer (WNIO)/TKI Bermasalah (TKI- B)/TKI purna dan keluarganya, fasilitasi pemulangan WNIO dan TKI-B (repatriasi, sakit dan meninggal dunia), dan fasilitasi klaim asuransi. BAB IV POS PELAYANAN KEPULANGAN TENAGA KERJA INDONESIA Pasal 14 (1) Dalam rangka memberikan kelancaran pelayanan kepulangan TKI di Bandara Internasional Debarkasi TKI dibentuk Pos Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut P2KTKI. (2) P2KTKI secara administrasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BP3TKI/LP3TKI dan secara teknis berada di bawah Deputi Bidang

-9-2016, No.1754 Perlindungan. (3) P2KTKI merupakan unit non-eselon di bawah BP3TKI/LP3TKI. (4) P2KTKI dipimpin oleh Koordinator. Pasal 15 P2KTKI mempunyai tugas memberikan kemudahan dalam pelayanan kepulangan dan fasilitasi seluruh dokumen kepulangan TKI dari Bandar Udara kedatangan sampai ke daerah asal TKI, serta penanganan penyelesaian masalah TKI secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan Instansi Pemerintah terkait. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, P2KTKI menyelenggarakan fungsi : a. pendataan kepulangan, pemberian informasi, pemanduan dan pendampingan kepulangan TKI di Terminal Kedatangan Bandar Udara; b. verifikasi dokumen, pengaduan dan advokasi, serta pelayanan konseling dan kesehatan; c. pelaksanaan kerjasama keamanan dan pengawasan TKI transit dan urusan kepulangan TKI sampai ke daerah asal; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan. Pasal 17 (1) P2KTKI terdiri atas: a. Petugas Tata Usaha; b. Petugas Pendataan dan Informasi; c. Petugas Advokasi dan Konseling; dan d. Petugas Kerjasama dan Kepulangan. (2) Struktur Organisasi P2KTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

2016, No.1754-10- Pasal 18 (1) Petugas Tata Usaha mempunyai tugas mengelola keuangan, evaluasi dan pelaporan, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, dan kerumahtanggaan. (2) Petugas Pendataan dan Informasi mempunyai tugas melakukan pendataan kepulangan, pemberian informasi, pemanduan, serta penyusunan laporan kepulangan TKI. (3) Petugas Adovakasi dan Konseling mempunyai tugas melakukan verifikasi dokumen pengaduan dan advokasi serta pelayanan konseling dan kesehatan bagi TKI yang mempunyai masalah. (4) Petugas Kerjasama dan Kepulangan mempunyai tugas melakukan kerjasama keamanan dan pengawasan TKI transit, pendampingan, dan urusan kepulangan TKI sampai ke daerah asal. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 19 (1) Pada masing-masing BP3TKI dan LP3TKI dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk oleh Kepala BP3TKI/LP3TKI. (4) Jenis dan jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenjang jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-11-2016, No.1754 BAB VI TATA KERJA Pasal 20 (1) Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan secara bersama-sama dengan Instansi Pemerintah terkait, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi. (2) Instansi terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hubungan luar negeri, ketenagakerjaan, keimigrasian, kependudukan, kesehatan, dan kepolisian. Pasal 21 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala BP3TKI dan LP3TKI wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan BNP2TKI maupun dengan instansi terkait lainnya. Pasal 22 Kepala BP3TKI dan LP3TKI bertanggung jawab memimpin, membina, mengatur, dan memberikan arahan serta petunjuk pelaksanaan tugas masing-masing bawahannya. Pasal 23 Kepala BP3TKI dan LP3TKI wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya, dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil tindakan dan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 24 Kepala BP3TKI dan LP3TKI wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada pimpinan diatasnya dan menyampaikan laporan secara berkala.

2016, No.1754-12- Pasal 25 (1) Para Kepala Seksi, Kepala Subbagian Tata Usaha, Koordinator P4TKI dan Koordinator P2KTKI wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Kepala BP3TKI yang membawahinya. (2) Kepala Urusan Tata Usaha, Koordinator P4TKI, Koordinator P2KTKI dan para Petugas pada LP3TKI wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Kepala LP3TKI yang membawahinya. (3) Para Petugas pada P4TKI wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Koordinator P4TKI. (4) Para Petugas pada P2KTKI wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Koordinator P2KTKI. BAB VII ESELONISASI, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN Pasal 26 (1) Kepala BP3TKI adalah jabatan eselon IIIa atau jabatan administrator. (2) Kepala LP3TKI adalah jabatan eselon IVa atau Jabatan Pengawas. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi pada BP3TKI adalah jabatan eselon IVa atau jabatan pengawas. (4) Kepala Urusan pada LP3TKI adalah jabatan eselon Va atau jabatan pelaksana. (5) Koordinator P4TKI merupakan jabatan non-eselon atau jabatan pelaksana. (6) Koordinator P2KTKI merupakan jabatan non-eselon atau jabatan pelaksana. Pasal 27 (1) Kepala BP3TKI dan Kepala LP3TKI diangkat dan diberhentikan oleh Kepala BNP2TKI. (2) Koordinator P4TKI dan Koordinator P2KTKI diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Utama atas usul Kepala BP3TKI/LP3TKI.

-13-2016, No.1754 BAB VIII LOKASI DAN WILAYAH KERJA Pasal 28 Lokasi dan wilayah kerja BP3TKI, LP3TKI, P4TKI dan P2KTKI sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 (1) Pada saat Peraturan Kepala ini mulai berlaku, BP3TKI, LP3TKI, P4TKI, dan P2KTKI tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan diatur kembali berdasarkan Peraturan Kepala ini. (2) Dengan berlakunya Peraturan Kepala ini, struktur organisasi BP3TKI, LP3TKI, P4TKI, dan P2KTKI yang ada wajib menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Kepala ini. BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 30 Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ditetapkan oleh Kepala BNP2TKI setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 31 Pembentukan BP3TKI, LP3TKI, P4TKI, dan P2KTKI ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BNP2TKI.

2016, No.1754-14- BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Pada saat Peraturan Kepala ini mulai berlaku: 1. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER. 03/KA/I/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 2. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.20/KA/VIII/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 3. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.04/KA/II/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.20/KA/VII/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 4. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor 11 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.20/KA/VII/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; dan segala Peraturan Kepala BNP2TKI yang mengatur tentang UPT (BP3TKI/LP3TKI, P4TKI, dan P2KTKI), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 33 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-15-2016, No.1754 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 November 2016 KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, ttd NUSRON WAHID Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 November 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

2016, No.1754-16- LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI BP3TKI KEPALA BALAI SUBBAG TU SEKSI KELEMBAGAAN DAN PEMASYARAKAT SEKSI PENYIAPAN PENEMPATAN SEKSI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN AN PROGRAM KELOMPOK KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, NUSRON WAHID

-17-2016, No.1754 LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI LP3TKI KEPALA LOKA KAUR TU PETUGAS KELEMBAGAAN DAN PEMASYARAKATAN PETUGAS PENYIAPAN PENEMPATAN KELOMPOK PETUGAS PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, NUSRON WAHID

2016, No.1754-18- LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI P4TKI KOORDINATOR PETUGAS TATA USAHA PETUGAS PENEMPATAN DAN KELEMBAGAAN PETUGAS PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, NUSRON WAHID

-19-2016, No.1754 LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI P2KTKI KOORDINATOR K PETUGAS TATA USAHA PETUGAS PENDATAAN DAN INFORMASI PETUGAS ADVOKASI DAN KONSELING PETUGAS KERJASAMA DAN KEPULANGAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, NUSRON WAHID

2016, No.1754-20- LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA A. BP3TKI NAMA, LOKASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA No NAMA BP3TKI LOKASI KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 BP3TKI Banda Aceh Banda Aceh BNP2TKI Provinsi Nangroe Aceh Darussalam 2 BP3TKI Medan Medan BNP2TKI Provinsi Sumatera Utara 3 BP3TKI Tanjung Tanjung Pinang BNP2TKI Provinsi Pinang Kepulauan Riau 4 BP3TKI Pekanbaru Pekanbaru BNP2TKI Provinsi Riau, Provinsi Jambi 5 BP3TKI Padang Padang BNP2TKI Provinsi Sumatera Barat 6 BP3TKI Palembang Palembang BNP2TKI Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung 7 BP3TKI Lampung Lampung BNP2TKI Provinsi Bandar Lampung 8 BP3TKI Jakarta Jakarta BNP2TKI Provinsi DKI Jakarta 9 BP3TKI Serang Serang BNP2TKI Provinsi Banten

-21-2016, No.1754 10 BP3TKI Bandung Bandung BNP2TKI Provinsi Jawa Barat 11 BP3TKI Yogyakarta Yogyakarta BNP2TKI Provinsi D.I. Yogyakarta 12 BP3TKI Semarang Semarang BNP2TKI Provinsi Jawa Tengah 13 BP3TKI Denpasar Denpasar BNP2TKI Provinsi Bali 14 BP3TKI Mataram Mataram BNP2TKI Provinsi Nusa Tenggara Barat 15 BP3TKI Kupang Kupang BNP2TKI Provinsi Nusa Tenggara Timur 16 BP3TKI Banjarbaru Banjarbaru BNP2TKI Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah 17 BP3TKI Pontianak Pontianak BNP2TKI Provinsi Kalimantan Barat 18 BP3TKI Nunukan Nunukan BNP2TKI Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara 19 BP3TKI Manado Manado BNP2TKI Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo

2016, No.1754-22- 20 BP3TKI Makassar Makassar BNP2TKI Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Barat. B. LP3TKI No Nama LP3TKI LOKASI KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 LP3TKI Palu Palu BNP2TKI Provinsi Sulawesi Tengah 2 LP3TKI Kendari Kendari BNP2TKI Provinsi Sulawesi Tenggara 3 LP3TKI Surabaya Surabaya BNP2TKI Provinsi Jawa Timur C. P4TKI No Nama LP3TKI LOKASI KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 P4TKI Aceh Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang BP3TKI Banda Aceh Kota Langsa, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Tenggara, Kab. Aceh Utara 2 P4TKI Asahan Kabupaten Asahan BP3TKI Medan Kota Tanjung Balai,Kab.Asaha, Kab.Batubara, Kab. Simalungun, Kab.Labuhan Batu,

-23-2016, No.1754 Kab.Labuhan Batu Utara, Kab. Labuhan Batu Selatan 3 P4TKI Tanjung Balai Kabupaten BP3TKI Kab. Tanjung Karimun Tanjung Balai Tanjung Balai Karimun Karimun Pinang 4 P4TKI Batam Kota Batam BP3TKI Tanjung Pinang Kota Batam 5 P4TKI Dumai Kota Dumai BP3TKI Pekanbaru Kota Dumai 6 P4TKI Jambi Jambi BP3TKI Pekanbaru Provinsi Jambi 7 P4TKI Bekasi Kota/Kab.Bekasi BP3TKI Bandung 8 P4TKI Cirebon Kabupaten BP3TKI Cirebon Bandung 9 P4TKI Sukabumi Kabupaten BP3TKI Sukabumi Bandung 10 P4TKI Cilacap Kabupaten BP3TKI Cilacap Semarang 11 P4TKI Pemalang Kabupaten BP3TKI Pemalang Semarang Kota/Kab. Bekasi, Kab.Karawang, Kab.Purwakarta Kota/Kab.Cirebon, Kab.Indramayu, Kab.Majalengka, Kab. Kuningan Kota/Kab.Sukabu mi, Kab.Cianjur, Kota/Kab Bogor Kab.Cilacap, Kab. Purbalingga, Kab.Banjarnegara, Kab.Kebumen, Kab. Banyumas Kab.Pemalang, Kab.Tegal,

2016, No.1754-24- 12 P4TKI Pati Kabupaten Pati BP3TKI Semarang 13 P4TKI Tangerang Kota/Kab. BP3TKI Tangerang Serang Kab.Pekalongan, Kab.Brebes Kota/Kab.Pati, Kab.Kudus, Kab.Rembang, Kab.Blora dan Kab.Jepara Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kab. Tangerang 14 P4TKI Sambas Kabupaten Sambas BP3TKI Pontianak 15 P4TKI Entikong Kabupaten BP3TKI Sanggau Pontianak 16 P4TKI Parepare Kota Parepare BP3TKI Makassar 17 P4TKI Maumere Kabupaten BP3TKI Maumere Kupang Kabupaten Sambas Kabupaten Sanggau Prov.Sulawesi Barat, Kota Parepare,Kab.Pinrang, Kab.Sidrap, Kab.Palopo, Kab.Luwu, Kab.Luwu Utara, Kab.Enrekang, Kab.Pangkep, Kab.Luwu Timur, Kab.Polmas, Kab.Wajo, Kab.Tana Toraja, Kab.Bulukamba, Kab. Sikka, Kab. Flores Timur, Kab. Lembata, Kab. Nagekeo, Kab. Ngada, Kab. Ende

-25-2016, No.1754 18 P4TKI Sumba Kabupaten Sumba 19 P4TKI Madiun Kabupaten Madiun 20 P4TKI Malang Kabupaten Malang BP3TKI Kupang LP3TKI Surabaya LP3TKI Surabaya Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Barat, Kab. Manggarai Timur Kab. Sumba Barat, Kab.Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, Kab.Sumba Timur Kota/Kab.Madiun, Kab. Ngawi, Kab.Bojonegoro, Kab.Nganjuk, Kab.Magetan, Kab.Pacitan, Kab.Ponorogo, Kab. Trenggalek. Kab. Kediri, Kab.Tulungagung Kota/Kab.Malang, Kota Batu, Kota/ Kab. Pasuruan, Kota/ Kab. Lumajang, Kota/ Kab. Blitar, Kota/ Kab. Probolinggo 21 P4TKI Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo LP3TKI Surabaya Kota Surabaya, Kab.Sidoarjo, Kab.Gresik, Kab.Mojokerto, Kab.Lamongan,

2016, No.1754-26- Kab.Jombang, Kab.Tuban. 22 P4TKI Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi 23 P4TKI Pamekasan Kabupaten Pamekasan LP3TKI Surabaya LP3TKI Surabaya Kab.Banyuwangi, Kab.Situbondo, Kab.Bondowoso, Kab.Jember. Kab.Bangkalan, Kab.Sampang, Kab.Pamekasan, Kab.Sumenep D. P2KTKI No. NAMA P2KTKI LOKASI KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 P2KTKI Bandar Bandar Udara BP3TKI Bandar Udara Udara Internasional Soekarno Hatta Soekarno Hatta Serang Internasional Soekarno-Hatta KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA, ttd NUSRON WAHID