PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER Oleh: Muhammad Anwar Widyaiswara BDK Manado ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efisiensi daya sel surya antara filter warna merah, kuning dan biru dengan tanpa warna, dan juga mengetahui pengaruh filter warna terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk mendapatkan parameter-parameter yang dihasilkan oleh sel surya silikon dengan melakukan pengukuran intensitas cahaya. Data diambil dengan melakukan pengukuran Sel surya tanpa filter warna dan dengan filter warna merah, kuning dan biru. Hasil penelitian sel surya tanpa filter diperoleh dihasikan daya maksimal 1, 487 watt dengan effisiensi alat 14,4 %. Pada penelitian dengan filter warna merah diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.3616 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 7,23%. Dengan demikian filter warna merah mempengaruhi besarnya daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. Pada penelitian dengan filter warna biru diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.2898 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 5,47%. Dengan demikian filter warna biru mempengaruhi besarnya daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. Pada penelitian dengan filter warna kuning diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.5289 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 10,4%. Dengan demikian filter warna kuning mempengaruhi besarnya daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. Dari hasil penelitian diperoleh daya maksimum (P max ) Sel surya tanpa filter lebih besar dibandingkan daya maksimum Sel surya dengan filter warna. Sedangkan daya maksimum dengan filter warna diperoleh P max kuning > P max merah > P max biru. Kemudian diperoleh besarnya efisiensi Sel surya tanpa warna lebih besar daripada efisiensi rata rata Sel surya dengan filter warna. Demikian juga efisiensi Sel surya dengan filter warna diperoleh hasil η kuning > η merah > η biru. Key Words: filter warna, daya, efisensi sel surya 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber energi yang besar dan bersifat kontinyu tersedia adalah energi surya. Energi ini dalam bentuk energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Sementara pada saat ini energi surya belum dipakai sebagai sumber energi primer bahan bakar. Penelitian dan pengembangan besar-besaran sedang dijalankan untuk mencari sistem pembangkit listrik secara ekonomis untuk memanfaatkan energi surya sebagai sumber utama bahan bakar. Energi surya bersifat non-polutif dan tidak dapat habis. Berdasarkan karakteristik gelombangnya energi ini sangat halus dan tetapi intensitasnya tidak konstan. Energi surya memiliki arus yang rendah, akibatnya dipakai sistem dan kolektor yang luas permukaanya besar untuk mengumpulkan dan mengkonsentrasikan energi tersebut. Sistem kolektor ini harganya cukup mahal. Hanya saja sistem ini tidak dapat menyimpan persediaan energi surya dalam waktu lama. Hal ini berarti diperlukan sistem penyimpanan energi atau konversi lain untuk menyimpan energi pada malam hari serta pada saat cuaca mendung. Energi surya dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk energi lain melalui tiga proses, yaitu : proses helochemical, proses helioelectrical, dan 2
proses heliothermal. Reaksi heliochemical yang utama adalah proses fotosintesa. Proses ini merupakan sumber dari semua bahan bakar fosil. Proses helioelectrical yang utama adalah produksi listrik oleh sel-sel surya. Proses heliothermal adalah penyerapan radiasi matahari dari pengkonversian energi ini menjadi energi termal. Dalam laporan penelitian ini akan dikaji tentang analisa karakteristik sel surya yang diawali dengan latar belakang masalah, rumasan masalah, hipotesis penelitian dan tujuan penelitian. Pada bagian selanjutnya dihabas tentang dasar teori sel surya dan metodologi penelitian. Pada bagian akhir akan dibahas hasil penelitian. B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi daya maksimum sel surya. 2. Bagaimana filter warna mempengaruhi efesiensi sel surya? C. Hipotesis Pengaruh efisiensi filter warna terhadap penyerapan intensitas cahaya dan efisensi sel surya. D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan tingkat efesiensi sel surya dalam membangkitkan tenaga listrik. 2. Untuk mengetahui pengaruh filter warna terhadap efesiensi solar sel 3
BAB II KERANGKA TEORITIK, METODE, TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka Teori 1. Pengertian Sel Surya Sel surya merupakan salah satu produk teknologi fotovoltaik yang dikembangkan pada bahan semikonduktor (silikon multikristal, monokristal dan amorf) yang mampu menyerap gelombang elektromagnetik dan mengkonversi energi cahaya (photon) menjadi energi listrik secara langsung. Prinsip kerja sel surya silikon adalah berdasarkan konsep semikonduktir p-n junction. Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur dari golongan V sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar. Pada sisi lain semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III sehingga elektron valensinya defisit satu dibanding atom sekitar. Ketika dua tipe material tersebut mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan bermuatan positif sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif. Medan elektrik yang terjadi antara keduanya mendorong electron kembali ke daerah-n dan hole ke daerah-p. Pada proses ini telah terbentuk p-n junction. Dengan menambahkan kontak logam pada area p dan n maka telah terbentuk dioda. Pada saat junction disinari, photon yang mempunyai energi yang sama atau lebih besar dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam 4
material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Seperti terlihat dalam gambar 1. di bawah ini. Gambar 1. Physics of Photovoltaic Generation 2. Prinsip Kerja Sel surya Prinsip kerja sel surya efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensi logam-logam tersebut juga mudah lepas oleh adanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Di antara logam-logam di atas cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya, sehingga lazim digunakan sebagai foto detektor. 5
Tegangan yang dihasilan oleh sensor foto voltaik adalah sebanding dengan frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin ke arah warna cahaya biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya intensitas listrik akan berpengaruh terhadap arus listrik. Bila foto voltaik diberi beban maka arus listrik dapat dihasilkan tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan semikonduktor. Gambar 2. Photoelektrik 3. Karakteristik Arus-Tegangan Sel Surya Dalam suatu rangkaian, ketika sel surya mendapat cahaya maka perangkat sel surya tersebut akan menghasilkan tegangan dan arus kemampuan ini 6
direpresentasikan dalam grafik arus-tegangan (I- Gambar 3. Grafik Karakteristik Arus-Tegangan (I-V) Sel Surya Nilai maximum Power Point (Vmpp dan Impp) adalah titik operasi dimana nilai maksimum pengeluaran (output) yang dihasilkan oleh sel surya saat kondisi bekerja. Dengan kata lain, Vmp dan Imp dapat diukur pada saat sel surya diberi beban. Open Circuit Voltage (Voc) adalah nilai tegangan maksimum yang dapat dicapai pada saat tidak adanya arus (current). Short Circuit Current (Isc) adalah nilai maksimum output arus dari sel surya yang dapat dikeluarkan (output) dengan kondisi tidak ada resistansi atau short circuit. Secara teoritis besarnya daya yang dihasilkan: P V th OC I SC (1) 7
sedangkan daya keluaran maksimumnya: P V mpp mp I mp (2) Hambatan dalam Sel surya dapat dihitung dari: (3) r V / I OC SC 4. Faktor Pengisian (fill factor) dan Efisiensi Sel Surya Faktor pengisian sel surya merupakan perbandingan antara daya keluaran maksimum terhadap daya teoritisnya atau dapat dinyatakan sebagai berikut : ff P mpp P th V V mp OC I I mp SC (4) Kualitas dari sel surya biasanya dinyatakan dengan nilai fill factor (ff) yang menunjukkan besarnya kemampuan sel surya menyerap cahaya yang diterimanya. Dengan menggunakan fill faktor maka maksimum daya dari sel surya didapat dari persamaan: (5) P MAX V OC I SC ff 8
Sehingga efisiensi sel surya yang didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan dari sel (P MAX ) dibagi dengan daya dari cahaya yang datang (P CAHAYA ) : P P MAX CAHAYA 100% (6) Efesiensi ideal sel surya yang ada di pasaran memiliki efisiensi sekitar 12-15%. B. METODE Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Eksperimen dilakukan dalam mendapatkan parameter-parameter yang dihasilkan oleh sel surya silikon. Dengan membuat rangkaian pengukuran arus dan tegangan keluaran pada sel surya seperti terlihat dalam gambar 4. Gambar 4: Rangkaian Eksperimen Eksperimen dilakukan dengan melakukan pengukuran Intensitas cahaya awal, tegangan yang terukur tanpa resistor (V oc ) dan mengganti R (hambatan) dengan kabel penghubung (short circuit) untuk mengukur arus yang terukur (I sc ). 9
Pengukuran selanjutnya dilakukan dengan mengganti resistor R dengan resistor-resistor seperti pada gambar 5. Gambar 5: Jenis-jenis resistor Dari hasil pengukuran arus dan tegangan yang melalui pada resistorresistor pada tabel maka akan diperoleh pasangan nilai V I. Untuk membandingkan intensitas cahaya selama dalam pengukuran maka sebelum mengakhiri eksperimen maka dilakukan pengukuran intensitas cahaya akhir. Kualitas dari sel surya dapat diketahui dengan menentukan nilai fill factor (ff) yang menunjukkan besarnya kemampuan sel surya menyerap cahaya yang diterimanya dengan menggunakan persamaan (5). Sehingga dari persamaan (5) dapat menentukan efesiensi sel surya. Untuk menentukan nilai efesiensi (Pers. 6) maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran arus dan tegangan yang melalui resistor-resistior pada tabel 1 dengan memberikan filter warna hijau, biru dan merah pada modul surya. Untuk mendapatkan data yang akurat maka eksperimen dilakukan dengan selang waktu satu jam dan menggunakan sel solar tanpa filter serta filter warna 10
merah, kuning dan biru. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 6. berikut di bawah ini. Gambar 6. Penyerapan Intensitas Cahaya Oleh Filter Warna C. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian Sel surya diperoleh hasil berupa grafik, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 7. Grafik hubungan antara Arus dan Tegangan pada Sel surya mendatar Tanpa Filter 11
Berdasarkan gambar 7 di atas, menunjukkan grafik hubungan antara arus dan tegangan pada sel surya tanpa filter hasilnya mendekati keadaan ideal pada sel surya. Sedangkan pada bagian awal terdapat kondisi yang tidak ideal sebagaimana terlihat dalam grafik. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya matahari yang tidak stabil yang disebabkan adanya awan yang menutup sinar yang mengenai Sel surya dapat dilihat dalam tabel.1., sebagaimana terlampir.. Gambar 8. Grafik hubungan antara Tegangan dan Arus pada Sel surya dengan menggunakan Filter Merah Dari gambar 8. di atas, tentang grafik hubungan antara tegangan dan arus pada Sel surya dengan filter merah, menunjukkan bahwa hasilnya mendekati keadaan ideal pada Sel surya. Sedangkan pada bagian akhir dari grafik terdapat kondisi yang tidak ideal. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan intensitas 12
cahaya matahari yang tidak stabil yang disebabkan adanya awan yang menutup sinar yang mengenai Sel surya dapat dilihat dalam tabel 2., terlampir. Gambar 9. Grafik hubungan antara Tegangan dan Arus pada Sel surya dengan Filter Biru Dari gambar 9 di atas, tentang grafik hubungan antara tegangan dan arus pada Sel surya dengan filter biru, menunjukkan bahwa hasilnya mendekati keadaan ideal pada Sel surya. Sedangkan pada bagian akhir dari grafik terdapat kondisi yang tidak ideal. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya matahari yang tidak stabil yang disebabkan adanya awan yang menutup sinar yang mengenai Sel surya dapat dilihat dalam tabel.3. sebagaimana terlampir. 13
Gambar 10. Grafik hubungan antar Tegangan dan Arus pada Sel surya dengan Filter Kuning Dari gambar 10 di atas, tentang grafik hubungan antara tegangan dan arus pada Sel surya dengan filter Kuning, menunjukkan bahwa hasilnya mendekati keadaan ideal pada Sel surya. Sedangkan pada bagian akhir dari grafik terdapat kondisi yang tidak ideal, karena V oc < V max. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya matahari yang tidak stabil yang disebabkan adanya awan yang menutup sinar yang mengenai sel surya dapat dilihat dalam tabel 4. sebagaimana terlampir. Dari data-data hasil percobaan diperoleh daya yang dihasilkan (P th ), Daya keluaran maksimum (P mpp ), faktor pengisian ( ) Daya maksimum (P max ) dan Efisiensi Sel surya untuk setiap perlakuan sebagaimana terlihat dalam tabel 1. berikut ini. 14
Tabel 1. Hasil perhitungan Daya yang dihasilkan (P th ), Daya keluaran maksimum (P mpp ), faktor pengisian ( ) Daya maksimum (P max ) dan Efisiensi Sel surya No. Sel surya P th P mpp P max Η 1 Tanpa Filter 2,2836 500,926 0,65 1,487 14,4% 2. Filter Kuning 0,7011 528,992 0,7545 0,5289 10,4% 3 Filter Merah 0,4906 361,55 0,7369 0,3616 7,23 % 4. Filter Biru 0,3946 289,872 0,7245 0,2898 5,47% Dari penelitian sel surya tanpa filter diperoleh dihasikan daya maksimal 1, 487 watt dengan effisiensi alat 14,4 % mendekati ideal. Hasil ini didapat dengan kondisi cuaca yang berubah ubah. Pada penelitian dengan filter warna merah diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.3616 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 7,23%. Dengan demikian filter warna merah mempengaruhi besarnya daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. Pada penelitian dengan filter warna biru diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.2898 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 5,47%. Dengan demikian filter warna biru mempengaruhi besarnya daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. Pada penelitian dengan filter warna kuning diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.5289 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 10,4%. Dengan demikian filter warna kuning mempengaruhi besarnya daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. 15
Pada Sel surya tanpa filter warna diperoleh daya maksimal (P max ) yang lebih besar dibandingkan Sel surya dengan filter warna (merah, biru dan Kuning). Demikian juga effisiensi diperoleh efisiensi Sel surya tanpa filter lebih besar dibandingkan dengan filter warna (merah, biru dan Kuning). Hal ini dapat dilihat dari hasil efisiensi Sel surya tanpa filter lebih besar dari efisiensi rata-rata Sel surya dengan filter warna. Pada penelitian Sel surya dengan filter warna yang berbeda diperoleh daya maksimum filter P kuning > P merah > P biru. Demikian juga efisiensi Sel surya pada filter warna diperoleh η kuning > η merah > η biru. Hal ini terjadi karena perbedaan intensitas cahaya ketika penelitian. 16
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Pada penelitian sel surya tanpa filter diperoleh daya maksimal 1, 487 watt dengan effisiensi alat 14,4 %, sedangkan daya maksimal (P max ) sebesar 0.3616 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 7,23% menggunakan filter warna merah. Pada penelitian dengan filter warna biru diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.2898 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 5,47%. Pada penelitian dengan filter warna kuning diperoleh daya maksimal (P max ) sebesar 0.5289 Watt, dan effisiensi alat (η) sebesar 10,4%. Berdasarkan data-data di atas, dari penelitian dapat disimpulkan bahwa daya maksimum (P max ) sel surya tanpa filter lebih besar dibandingkan daya maksimum Sel surya dengan filter warna. Sedangkan daya maksimum dengan filter warna diperoleh P max kuning > P max merah > P max biru. Kemudian diperoleh besarnya efisiensi Sel surya tanpa warna lebih besar daripada efisiensi rata rata Sel surya dengan filter warna. Demikian juga efisiensi Sel surya dengan filter warna diperoleh hasil η kuning > η merah > η biru. Hal ini terjadi karena perubahan intensitas cahaya ketika penelitian. B. REKOMENDASI 1. Agar diperoleh data yang valid perlu dilakukan penelitian dengan kondisi intensitas cahaya yang maksimum dan kontinyu. 17
2. Hendaknya alat digunakan memiliki ketelitian yang tepat karena berpengaruh terhadap hasil penelitian. 3. Mengingat pentingnya sel surya sebagai sumber energi alternatif, maka perlu dikembangkan pemanfaatannya secara luas. 18
DAFTAR PUSTAKA Ihsanto. Eko (2012). Tranduser, Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu Buana Jack. AB (2012). cara membuat panel surya http://kesatriasejati.blogspot.com/2012/01/. html Miftahul, M.N. 2013. Analisis Karakter Sel surya. Makalah tidak dipublikasikan, ITB. Bandung. Sugiyono, A. (2000). Prospek Penggunaan Teknologi Bersih untuk Pembangkit Listrik dengan Bahan Bakar Batubara di Indonesia, Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.1, No.1, hal. 90-95, Timotious. C (2009). Perancangan dan Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, UPI, Bandung 19
Lampiran : Lampiran Penelitian Tabel.1. Sel surya mendatar No Jam R(Ω) I V Intensitas 1 14.00 1000 13,2 13,2 450 2 680 19,6 13,04 455 3 470 28 12,93 475 4 390 33,2 12,87 470 5 330 39,2 12,78 464 6 270 47,2 12,56 456 7 180 69,8 12,42 456 8 150 82,2 11,95 461 9 100 112 11,51 453 10 82 136,3 10,77 462 11 68 155,3 9,66 465 12 56 157,6 8,37 472 13 47 169,1 5,76 472 14 33 168 4,96 476 15 27 166 3,81 463 16 22 160 5,64 445 17 20 162 3,07 449 18 18 162 2,77 448 19 15 159 2,2 440 20 12 159,1 1,99 438 21 10 167 1,66 461 22 8,2 168 1,42 462 23 6,8 167 1,21 462 24 5,6 165,9 1,04 457 25 4,7 163 0,91 448 26 3,9 154 0,78 437 27 3,3 154 0,69 427 28 2,7 153 0,5 425 29 1,5 147 0,44 418 30 1,2 144 0,26 405 31 0,1 - - 386 Jam Pengamangatan 14.00 V oc = 13,26 volt I sc I = 0 Intensitas = 188 W/m2 I sc = 173 ma V = 0 η = 0,143961 20
Tabel.2. Sel surya dengan Filter Warna Merah No Jam R(Ω) I V Intensitas P=IxV 0 11,88 1 14.00 1000 11,7 11,62 188 135,954 2 680 17,2 11,43 187 196,596 3 470 24 11,13 187 267,12 4 390 27,9 10,89 186 303,831 5 330 32,1 10,53 184 338,013 6 270 36,5 9,91 183 361,715 7 180 40,3 7,33 182 295,399 8 150 40,9 6,18 183 252,762 9 100 41,1 4,36 183 179,196 10 82 41,4 3,47 183 143,658 11 68 40,8 2,82 181 115,056 12 56 40,3 2,35 181 94,705 13 47 41 2,03 182 83,23 14 33 42 1,44 188 60,48 15 27 42,4 1,24 189 52,576 16 22 42,8 1,01 190 43,228 17 20 43,2 0,97 192 41,904 18 18 43,2 0,82 191 35,424 19 15 44,6 0,77 196 34,342 20 12 45,3 0,61 199 27,633 21 10 46,5 0,55 204 25,575 22 8,2 46,9 0,46 205 21,574 23 6,8 47,2 0,4 207 18,88 24 5,6 46,5 0,33 202 15,345 25 4,7 46,9 0,3 204 14,07 26 3,9 47,3 0,27 205 12,771 27 3,3 47,6 0,24 206 11,424 28 2,7 47,9 0,21 207 10,059 29 1,5 48,2 0,16 208 7,712 30 1,2 50,2 0,14 219 7,028 31 0,1 50,6 0,09 220 4,554 Jam Pengamangatan 14.00 V oc = 11,88 I = 0 Intensitas = 188 I sc = 41,3 V = 0 21
Tabel.3. Sel surya Dengan Filter warna Biru No Jam R(Ω) I V Intensitas P=IxV (0) (11,78) 10.07 1000 11,4 11,37 192 129,618 1 680 16,7 11,11 192 185,537 2 470 23 10,68 193 245,64 3 390 26,5 10,34 194 274,01 4 330 29,7 9,76 193 289,872 5 270 32 8,68 191 277,76 6 180 32,5 5,86 189 190,45 7 150 32,5 4,91 188 159,575 8 100 32,4 3,45 187 111,78 9 82 31,7 2,65 182 84,005 10 68 30,9 2,14 179 66,126 11 56 31,1 1,79 182 55,669 12 47 31,3 1,55 182 48,515 13 33 31,5 1,08 184 34,02 14 27 31,6 0,94 184 29,704 15 22 31,8 0,76 185 24,168 16 20 32 0,72 187 23,04 17 18 32,3 0,61 189 19,703 18 15 32,6 0,56 190 18,256 19 12 32,8 0,45 191 14,76 20 10 33,4 0,39 196 13,026 21 8,2 33,7 0,33 198 11,121 22 6,8 33,9 0,28 199 9,492 23 5,6 34 0,24 201 8,16 24 4,7 34 0,21 202 7,14 25 3,9 34,1 0,19 203 6,479 26 3,3 34,3 0,17 204 5,831 27 2,7 34,4 0,15 204 5,16 28 1,5 34,6 0,11 205 3,806 29 1,2 34,7 0,1 206 3,47 30 0,1 34,9 0,06 205 2,094 Jam Pengamangatan 14.00 Voc = 11,78 I = 0 Intensitas = 188 Isc = 33,5 V = 0 22
Tabel.4. Sel surya dengan Filter Warna Kuning No Jam R(Ω) I V Intensitas P=IxV (0) (12,3) 1 14.00 1000 12,2 12,14 208 148,108 2 680 18,1 12,12 208 219,372 3 470 25,5 11,81 208 301,155 4 390 29,9 11,68 208 349,232 5 330 35 11,49 209 402,15 6 270 41,2 11,19 209 461,028 7 180 54,2 9,76 209 528,992 8 150 56,4 8,53 209 481,092 9 100 57 6,07 209 345,99 10 82 57 4,81 209 274,17 11 68 56,2 3,9 208 219,18 12 56 55,3 3,06 192 169,218 13 47 55,1 2,72 200 149,872 14 33 54,4 1,86 197 101,184 15 27 54,1 1,52 185 82,232 16 22 53 1,26 193 66,78 17 20 52,9 1,19 197 62,951 18 18 54,4 1,03 198 56,032 19 15 54,1 0,94 197 50,854 20 12 53,9 0,75 198 40,425 21 10 54,3 0,63 197 34,209 22 8,2 53 0,52 196 27,56 23 6,8 52,8 0,44 194 23,232 24 5,6 52,7 0,38 193 20,026 25 4,7 52,4 0,3 192 15,72 26 3,9 52,1 0,28 191 14,588 27 3,3 48,5 0,24 191 11,64 28 2,7 48,2 0,21 189 10,122 29 1,5 47,9 0,15 177 7,185 30 1,2 47,7 0,14 175 6,678 31 0,1 47,6 0,08 174 3,808 Jam Pengamangatan 14.00 Voc = 12,36 Isc I = 0 Intensitas = 188 Isc = 57 V = 0 23