HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selaput dinding perut atau peritonitis ( Manuaba, 2009). salah satunya adalah Keputihan Leukorea (Manuaba, 2009).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu

HUBUNGAN PERAWATAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL IMAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU GENITAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biak dan ekosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

DAFTAR PUSTAKA. Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri. Bandung : PT. Refika Aditama.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan (Leukore/fluor albus) merupakan cairan yang keluar dari vagina.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN TERJADINYA KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA KRISTEN 1 TOMOHON

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Puteri Terhadap Perilaku Menjaga Kebersihan Daerah Kewanitaan di SMA N 1 Gamping¹

ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE OF FEMALE TEENAGERSON REPRODUCTIVE HEALTH AND THE INCIDENCE OF FLUOR ALBUS AT SMPN 2 BANGLI BALI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

HUBUNGAN PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN ABNORMAL FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI DI SMP N 17 SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti. Keywords : Health Education, Lecture, Discussion Group, Knowledge, Hygiene of Genital Organs

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI WANITA PADA SISWI SMP NASIONAL BANTUL DIY TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

HUBUNGAN MASALAH KEBERSIHAN VULVA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS) PADA SISWI SMA NEGERI 2 BANGKINANG TAHUN 2014

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN KEPUTIHAN PRA TRAINING DAN POST TRAINING PADA SISWI SMP NEGERI 2 JAKEN KABUPATEN PATI.

KOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar


PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Remaja Putri tentang Flour Albus di SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten

PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTERI PADA SAAT MENSTRUASI PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR FEMALE TEENAGER WHEN TO MENSTRUATING

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI KEBERSIHAN GENITALIA EKSTERNA DAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 1 SUKODONO

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat, salah satunya adalah perilaku perineal hygiene. Perilaku

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

PERILAKU SANTRI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL EKSTERNA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 15 SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN

HUBUNGAN PERILAKU VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 3 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: kontrasepsi hormonal, pengetahuan perawatan organ reproduksi, keputihan. Cairan tersebut bervariasi dalam PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG

(xxi + 92 pages + 2 charts + 12 tables + 13 appendices) Yeni Okta Triwijayanti Ngudi Waluyo School of Health

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang Flour Albus Dengan

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERAWATAN VULVA HYGIENE PADA WANITA DI LAPAS SEMARANG TAHUN 2014

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Relationship Awareness Level Vulva Hygiene With Self Management In Young Girls Years Old in the Village District Kupan Jaya Sintang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN CARA PENCEGAHAN FLOUR ALBUS

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN WUS TENTANG KEBERSIHAN AREA GENITAL DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN MANISRENGGO KLATEN ABSTRACT

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012 Mareta Wulan Permatasari *), Budi Mulyono *), Siti Istiana *) *) Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Email : b1d4n_unimus06@yahoo.co.id Abstrak Kejadian keputihan sebagai salah satu gangguan kesehatan masih cukup tinggi berhubungan dengan kurangnya hygiene. Studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 9 Semarang 7 diantara 10 remaja putri yang mengalami keputihan dan dari hasil wawancara menunjukkan pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene yang kurang dan tidak tahu cara melakukan tindakan pencegahan keputihan yang benar. Untuk mengetahui hubungan tingkat hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 183 siswi dan jumlah sampel 65 siswi. Instrumen yang digunakan kuesioner. Variabel bebas yaitu pengetahuan tentang personal hygiene dan variabel terikat tindakan pencegahan keputihan. Uji yang digunakan yaitu uji Rank Spearman. Sebagian besar pengetahuan tentang personal hygiene cukup sebanyak 29 responden (44,6%) dan sebagian besar melakukan pencegahan keputihan sebanyak 41 responden (63,1%). Didapat r hitung 0,442 > r tabel 0,224 dan p value sebesar 0,000 < 0,05. Ada hubungan tingkat hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang. Kata Kunci : Pengetahuan, Personal Hygiene, Keputihan Abstract Genesis fluor albus as one health disorder is quite high due to a lack of knowledge about personal hygiene girls. Preliminary studies conducted in SMA 7 Semarang 9 among 10 young women who experience vaginal discharge and from interviews demonstrate knowledge of the young women who lack personal hygiene and do not know how to do the right precautions whitish. This study aimed to determine the relationship of the level of knowledge about young women with personal hygiene precautions whitish in SMA Negeri 9 Semarang. The research used an analytic cross sectional method. Total population of 183 students and the number of samples of 65 students. Instruments used questionnaires. Knowledge of the independent variable and the dependent variable of personal hygiene precautions whitish. The test used the Spearman Rank test. Most of the knowledge of sufficient personal hygiene by 29 respondents (44.6%) and mostly to prevent discharge by 41 respondents (63.1%). Count obtained 0.442 r> 0.224 and p r table value of 0.000 <0.05. There is a correlation between knowledge about young women with personal hygiene precautions whitish in SMA Negeri 9 Semarang. Keywords : Knowledge, Personal Hygiene, Fluor Albus 72

PENDAHULUAN Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seksual sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi perubahanperubahan psikologi dan kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya (Soetjioningsih, 2007, p.1). Masa remaja disebut juga masa adolescence (tumbuh menjadi dewasa). Masa remaja ditandai oleh masa pubertas yaitu waktu seorang perempuan mampu mengalami konsepsi yaitu menstruasi/haid pertama, dan adanya mimpi basah pada anak laki-laki. Pada masa tersebut remaja mengalami perkembangan seksual diantaranya, kematangan organ seksual mulai berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan keturunan) maupun rekresi (mendapat kesenangan) (Moersintowati, 2002, p. 171). Pada masa ini diharapkan remaja mulai memperhatikan kesehatan diri ( personal hygiene) terutama kesehatan reproduksi. Tinggal didaerah tropis seperti di Indonesia membuat keadaan tubuh menjadi lebih lembab dan berkeringat. Akibatnya bakteri mudah berkembang dan menyebabkan bau tidak sedap terutama pada bagian lipatan tubuh yang tertutup seperti ketiak dan lipatan organ genetalia pada wanita. Untuk menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan bersih harus memperhatikan kebersihan perseorangan atau personal hygiene. Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan perilaku seseorang. Kebersihan perorangan atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang, untuk menjaga kesejahteraan fisik dan psikis (Laily dan Sulistyo, 2012). Salah satu dampak dari 73 kurangnya menjaga personal hygiene adalah terjadinya keputihan. Sistem pertahanan organ reproduksi wanita cukup baik yaitu dimulai dari sistem asam basanya, pertahanan ini masih tidak cukup sehingga infeksi bisa menjalar ke segala arah menimbulkan infeksi yang mendadak dan menahun salah satunya adalah keputihan (Leukorea) (Manuaba, 2009). Data menurut Zubier (2002) jumlah wanita di Dunia yang pernah mengalami keputihan 75% pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya. Dari data yang di dapat dari BKKBN 2009, di Indonesia sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih (BKKBN, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Donatila Novrinta Ayuningtyas (2011) pada remaja putri di SMA Negeri 4 Semarang angka kejadian keputihan sangat tinggi 96,9% responden mengalami keputihan. Dari studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 9 Semarang. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi terutama tentang keputihan dan personal hygiene pada diri responden masih sangat kurang dan itu mengakibatkan tindakan personal hygiene yang kurang sehingga ditemukan 7 dari 10 responden diantaranya mengalami keputihan. Dari data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Di SMA Negeri 9 Semarang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2010, p. 37). Rancangan penelitian ini menggunakan Cross Sectional, sebab data variabel dependent dan independent dikumpulkan dalam waktu yang sesaat dan bersamaan. Penelitian ini subjek penelitian adalah remaja putri kelas X di SMA Negeri 9 Semarang. teknik sampling yang digunakan adalah proporsional stratified random sampling yakni pengambilan sampel dari masing-masing strata akan diambil secara acak dengan menggunakan undian. Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, diantaranya variabel bebas (pengetahuan) dan variabel terikat ( tindakan pencegahan keputihan). Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara 2 variabel menggunakan chi kuadrat dengan syarat dalam populasi yang terdiri atas dua atau lebih variabel dimana data berbentuk kategorik dan berdistribusi normal. Rumus dasar Chi Kuadrat : Keterangan : = Chi Kuadrat = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dapat diketahui bahwa hygiene, yang termasuk kategori baik sebanyak 25 responden (38,5%), kategori cukup sebanyak 29 responden (44,6%) dan 74 kategori kurang sebanyak 11 responden (16,9%). Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Personal Hygiene Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Baik 25 38.5 Cukup 29 44.6 Kurang 11 16.9 Total 48 100.0 Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar remaja putri kelas X di SMA Negeri 9 Semarang melakukan pencegahan keputihan sebanyak 41 responden (63,1%) dan sebagian kecil remaja putri tidak melakukan tindakan pencegahan keputihan sebanyak 24 responden (36,9%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tindakan Pencegahan Keputihan Pencegahan Frekuensi Persentase (%) Melakukan 41 63.1 Tidak melakukan 24 36.9 Total 48 100.0 Berdasarkan hasil penelitian, kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan perhitungan secara statistik dengan uji korelasi Rank Spearman, untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan maka didapatkan nilai r hitung sebesar 0,442 > r tabel (65 responden) sebesar 0,224 dengan p value sebesar 0,000 < 0,05, maka berdasarkan kriteria penolakan Ho dapat dinyatakan hipotesa (Ho) ditolak dan hipotesa (Ha) diterima berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang personal hygiene dengan tindakan

pencegahan keputihan pada remaja putri. Hal ini dapat diasumsikan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki oleh remaja putri tentang personal hygiene maka tindakan pencegahan keputihan pada remaja putri juga akan semakin baik. Sebaliknya jika remaja putri kurang memiliki pengetahuan tentang personal hygiene maka tindakan pencegahan keputihan juga berlangsung kurang baik. Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan perseorangan dengan baik. Hal ini sesuai dengan teori menurut Pribakti (2008) bahwa salah satu dampak yang bisa terjadi bila tidak menjaga kebersihan tubuh diantaranya muncul bau khas dari daerah vagina, karena dinding vagina serta leher rahim mengeluarkan cairan. Apabila cairan ini berwarna putih atau kekuningan adalah sehat dan normal. Leukorea adalah cairan putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan. Biasanya para wanita maupun remaja putri mengalami keputihan pada saat menjelang haid dan sesudah haid. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja putri kelas X di SMA Negeri 9 Semarang yang mempunyai pengetahuan cukup tentang personal hygiene sebanyak 29 responden (44,6%). b. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putrid kelas X di SMA Negeri 9 Semarang melakukan tindakan pencegahan keputihan sebanyak 41 responden (63,1%) c. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan remaja putrid tentang personal hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012 (nilai r hitung sebesar 0,224 dengan p value sebesar 0,000<0,05). DAFTAR PUSTAKA Annia. 2008. Buku Pintar Wanita Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Ayuningtyas, Donatilla Novrinta. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Menjaga Kebersihan Genetalia Eksterna dengan Kejadian Keputihan pada Siswi SMA Negeri 4 Semarang. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran : Universitas Diponegoro. Artikel Karya Tulis Ilmiah B, Pribakti. 2008. Tips & Trik Merawat Organ Intim. Pustaka Banua : Yogyakarta Dalimartha, S. 2002. Tumbuhan Obat untuk Mengatasi Keputihan. Jakarta : Puspa Swara Indarti. 2004. Panduan Kesehatan Wanita. Jakarta Isro in, Laily., Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Personal Hygiene Konsep, Proses dan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan. Maghfiroh, K. 2010. Hubungan Pengetahuan tentang Keputihan dengan Penanganan Keputihan pada siswi Pondok Pesantren Darul Hasanah Kali Kondang Demak 2010. D III Kebidanan : Univeritas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). Karya Tulis Ilmiah Manuaba, Ida Bagus. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan : Jakarta Moersintowati, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta : Sagung Seto Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 75

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Sarwono, W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto Tarwoto, et al. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika Wawan, A., Dewi, M. 2010. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika Wijayanti, Daru. 2009. Fakta Penting Sekitar Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Diglosia Printika Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta 76