METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC.JATIYOSO KAB.KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING BY DOING PADA SISWA KELAS V SDN 06 TAWANGMANGU JURNAL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar : SRIWAHYUNI : A54A100096

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

SUTARTI NIM. A54A100046

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

ZULFA SAFITRI A54F100040

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

ISSN No Media Bina Ilmiah 39

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JAMBON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL PUBLIKASI. Oleh : Ekowati NIM: A54A100123

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN 1 MLESE TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh : UMI ZULAIKHAH A54D090029

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH

SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MOJOAGUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

PEMBELAJARAN KOOPERATIF SQ3R

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1. Adapun tujuan pendidikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A.

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

Transkripsi:

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC.JATIYOSO KAB.KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar Oleh : LARSITO A54A100082 PROGRAM S-1 PSKGJ FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS V SDN 02 PETUNG KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 LARSITO NIM.A54A100082 ABSTRAKS Larsito, A 54A100082, PSKGJ, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013,... halaman Penelitian di SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar PKn melalui penerapan metode pembelajaran Jigsaw pada siswa kelas V SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar. Masalah yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa kelas V SDN 02 Petung. Subyek penelitian adalah guru dengan siswa kelas V SDN 02 Petung. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 02 Petung yang berjumlah 24 orang. Data-data yang dikumpulkan berupa data pengamatan melalui lembar observasi dan dokumen kegiatan berupa foto kegiatan pembelajaran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis komparatif. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya. Dengan penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V SDN 02 Petung. Terbukti dengan angka persentase minat siswa pada kondisi awal yang hanya 37,6% meningkat menjadi 45,2% pada siklus I dan mencapai angka 78,8% pada akhir siklus II. Total peningkatan motivasi adalah sebesar 41,2%. Berdasarkan kondisi ini terbukti bahwa pembelajaran dengan metode Jigsaw mampu meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V SDN 02 Petung. Kata kunci: minat belajar, metode Jigsaw

A. PENDAHULUAN Salah satu tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk itu pendidikan memegang peranan yang teramat penting. Pemerintah telah mengesahkan peraturan perundangan terkait hal tersebut yaitu Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Didalamnya tercantum bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi insan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Hal penting dalam berlangsungnya pembelajaran yang efektif adalah adanya minat belajar dari diri siswa. Minat merupakan keinginan dari dalam diri pribadi siswa, beripa keinginan untuk menyenangi dan mau bertindak untuk belajar. Dengan minat yang tinggi, diharapkan pembelajaran bisa mencapai tujuan yang telah dirumuskan.(mulyani Sumantri:2011) Kondisisi riil yang dialami oleh penulis sebagai pengajar Sekolah Dasar, yaitu di SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar, khususnya mata pelajaran PKn di kelas V pada tahun ajaran 2012/2013, adalah sebagai berikut: dalam pembahasan suatu kompetensi dasar, berdasarkan pengamatan sewaktu proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal sampai akhir, didapat data sebagai berikut: dari jumlah siswa sebanyak 24 anak dalam satu kelas, hanya terdapat 10 siswa atau sebesar 42% yang menunjukkan ketertarikan dan memperhatikan guru dengan serius. Sementara hanya terdapat 25% siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan antusias, siswa yang mengerjakan tugas dari pertemuan yang lalu hanya 50%, Siswa yang mau bekerja sama dalam kelompok untuk melaksanakan tugas hanya 50%, sedangkan yang mau mencari sumber belajar lain hanya 33%. Sampai akhir pembelajaran, siswa yang tetap konsisten dan bersemangat hanya 11 anak atau 46%. Jika nilai dari indikator-indikator observasi tersebuit dibuat rata-rata, maka terdapat angka 37,6%. Dapat sementara disimpulkan bahwa minat belajar PKn cukup rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan melalui penerapan strategi maupun metode pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.. Penggunaan metode yang tepat diharapkan bisa mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dan harus memenuhi hakekatnya, yaitu mempermudah guru dan siswa dalam mencapai kompetensi

yang diharapkan. Metode pembelajaran Jigsaw akan diterapkan dalam tindakan perbaikan yang dilaksanakan dalam PTK ini. Metode Jigsaw adalah rumpun strategi pembelajaran Cooperative Learning dengan melibatkan siswa dalam bentuk kelompok dengan suasana kerjasama dan gotong royong, sehingga siswa mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013? Penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Manfaa tpenelitian ini bagi siswa adalah 1) Meningkatkan minat belajar, khususnya mata pelajaran PKn sehingga meningkatkan prestasi belajar. 2) Mendapatkan pengalaman langsung dan menyenangkan dalam bekerja sama dengan kelompoknya 3) mendapatkan pembelajaran yang bermakna tentang kerjasama dalam mencapai tujuan (team work). Manfaat bagi guru adalah a). Menemukan metode yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran. b). Menciptakan suasana belajar yang bervariasi, menyenangkan, tidak membosankan serta mengurangi verbalisme. c). Meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam melakukan tugasnya. Sedangkan manfaat bagi sekolah adalah mendapatkan sumbangan gagasan untuk perbaikan dalam pembelajaran dan mendapat masukan pemikiran dan tindakan guna menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga meningkatkan capaian prestasi. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Minat Belajar Pengertian mengenai minat belajar, diantaranya menurut Sri Anitah: Minat berhubungan dengan rasa suka dari dalam diri seseorang terhadap sesuatu sehingga menimbulkan keingintahuan. Minat belajar berarti rasa suka dari dalam diri siswa terhadap suatu mata pelajaran atau kegiatan belajar sehingga siswa merasa ingin tahu dan mencoba, kemudian mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari padannya. Minat berasal dari dalam diri, bersifat intrinsik, sehingga besar dan kuat pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi dan pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran.(sri Anitah:2009)

Minat belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:1. Faktor internal berupa kesehatan, bakat dan intelegensi, perhatian. 2. Faktor eksternal berupa keluarga, sekolah dan masyarakat. (Jamal Ma mur:2012) Minat belajar ditunjukkan dengan hadirnya indikator-indikator a). Adanya rasa suka terhadap pelajaran dan kegiatan belajar b). Adanya kemauan untuk berpartisipasi dalam kegiatan c). Antusiasme dan perhatian yang tinggi terhadap proses d). Pelaksanaan tugas dengan baik e). Terjaganya semangat dan konsistensi dalam keseluruhan proses pembelajaran. (Mulyani Sumantri:2011) b. Metode Jigsaw Metode atau model pembelajaran Jigsaw adalah sebuah tehnik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. (www.indahf/carapedia) Kelebihan yang dimiliki metode Jigsaw diantaranya adalah a). Siswa dapat mengajarkan sesuatu pada kelompoknya. b.) Siswa melakukan interaksi sosial dan komunikasi dengan kelompoknya.c). Aktifitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran d.) Membiasakan siswa untuk bekerja sama dengan siapa saja e). Dapat membina hubungan personal yang positif. f). Membangkitkan minat belajar siswa g). Membina hubungan komunikatif dan kerja sama dalam kelompok. (Ali Mudhofir:2005). Namun kelemahan, adalah:1). Memerlukan waktu yang relatif banyak, 2). Sangat tergantung pada

aktifitas siswa 3). Jika tidak dikelola dengan baik, akan menjadi ramai 4). Banyak siswa yang enggan berganti-ganti kelompok C. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.Penelitian berlangsung selama tiga bulan, yaitu pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 24 orang siswa. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dan guru yaitu peneliti sendiri, Larsito meminta dua orang guru sejawat sebagai mitra diskusi dan sebagai pengobservasi dalam penelitian, yaitu Sri Mulyani, S.Pd.SD. dan Fitri Lastini, S.Pd. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang harus dilalui, yaitu (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi-refleksi. Perencanaan Refleksi Siklus I Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Siklus II Pengamatan Pelaksanaan Seterusnya sesuai dengan alokasi waktu setiap tahap tindakan yang direncanakan. Gambar 1. Siklus Prosedur Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan berupa hasil observasi terhadap kegiatan siswa, hasil observasi terhadap kegiatan guru dan dokumen yang berupa foto dari kegiatan.yang menjadi sumber data adalah siswa, guru dan berikut semua kejadian serta hasil kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi terhadap kegiatan pembelajaran, Penyebaran angket pada siswa dan dokumentasi kegiatan. Instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa Lembar observasi terhadap kegiatan siswa dan kegiatan guru serta dokumen berupa foto dan catatan kegiatan Indikator dalam penelitian ini adalah peningkatan minat belajar PKn melalui metode Jigsaw pada siswa kelas V SDN 02 Petung Kec Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun pelajaran 2012/2013, yang ditunjukkan dengan antusiasme, perhatian, gerak tubuh, air muka dan inisiatif serta keaktifan. Capaian kinerja siswa yang dijadikan indikator pada masing-masing tahapan diharapkan mencapai 37,5% pada tahap Pra-siklus, 55,5% pada siklus I dan 75,0% pada siklus II Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis Kritis komparatif, yaitu membandingkan data pada masing-masing tahap siklus dan mengkritisi untuk mendapat umpan balik guna tindakan selanjutnya. D. HASIL PENELITIAN 1. Siklus I Dilaksanakan mulai hari Selasa, 20 Nopember 2012 untuk pertemuan 1, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 22 Nopember 2012. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa pada pertemuan I menunjukkan angka 40,0%. Pada pertemuan kedua, menunjukkan angka 50,4%. Kedua hasil observasi dalam satu siklus tersebut rata-rata, sebesar 45,2%. kemudian dibandingkan dengan kondisi awal yang sebesar 37,5%. Memang terdapat peningkatan, namun dibandingkan dengan indikator kinerja siklus I, yaitu sebesar 55,5%., maka angka tersebut belum memenuhi target indikator kinerja, jadi perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya. Tabel 1 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I Kondisi Siklus I Peningkatan Indikator Awal Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kinerrja 37,5% 40,0% 50,4% 45,2% 7,7% 55,5%

2. Siklus II Dilaksanakan mulai hari Selasa, 27 Nopember 2012 untuk pertemuan 1, dan pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 29 Nopember 2012. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa sebesar 77,4%. Pada pertemuan 2 hasil observasi sebesar 80,2%. Kedua hasil tersebut selanjutnya dibuat rata-rata, sebesar 78,8%. Angka tersebut dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I sebesar 45,2%. Tabel 2 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II Siklus I Siklus II Peningkatan Indikator Pertemuan Pertemuan 2 Rata-rata Kinerja 1 45,2% 77,4% 80,2% 78,8% 33,6% 75% Terdapat peningkatan yang cukup signifikan, dan jika dibandingkan dengan indikator kinerja siklus II yang telah disepakati di awal, yaitu sebesar 75%., maka angka tersebut telah melampaui target indikator kinerja, sehingga diputuskan untuk menghentikan kegiatan atau tindakan perbaikan. 3. Pembahasan Peningkatan minat siswa tiap siklus tersaji sebagai berikut: Gambar 1. Grafik Minat Siswa

Minat siswa mengalami peningkatan secara terus-menerus dalam setiap siklus sebagai hasil dari tindakan perbaikan dengan menerapkan metode Jigsaw. Peningkatan minat bervariasi, dari kondisi awal sebesar atau pra-siklus sebesar 37,6% ke siklus I sebesar 45,2% berarti terdapat peningkatan sebesar 7,6% sebagai hasil penerapan metode Jigsaw meskipun belum optimal.. Sedangkan dari Siklus I menuju siklus II terdapat peningkatan sebesar 33,6% masih dengan penerapan metode yang sama namun dengan penyempurnaan pelaksanaan. Peningkatan secara keseluruhan dari kondisi awal ke akhir tindakan adalah sebesar 41,2%. Peningkatan minat siswa pada setiap tahap tindakan perbaikan selalu dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah disepakati pada awal atau rancangan penelitian. Indikator kinerja pada siklus I adalah 55,5% sedangkan capaian minat hanya sebesar 45,2%, berarti tindakan perbaikan belum berhasil. Untuk itu dilakukan tindakan siklus II dengan indikator kinerja sebesar 75,0% dan ternyata capaian motivasi sebesar 78,8%. Angka tersebut menunjukkan keberhasilan tindakan perbaikan dengan capaian melampaui indikator kinerja. Ada beberapa hal penting dalam observasi terhadap tindakan guru, secara umum untuk siklus I, persiapan pembelajaran cukup baik meliputi RPP, sumber dan Media namun kurang matang, kemampuan membuka dan menutup pembelajaran sudah cukup menumbuhkan minat siswa siswa, penyampaian materi cukup menarik namun kurang memanfaatkan alat peraga dan sumber belajar serta belum menggunakan tehnik yang baru dan menarik serta memancing rasa ingin tahu siswa. Penghargaan dan penguatan bagi pencapaian siswa masih kurang, serta belum cukup membangun suasana menyenangkan dalam rangka menumbuhkan minat belajar. Skenario pembelajaran khususnya penerapan metode Jigsaw belum diterapkan secara optimal sehingga dampaknya belum seperti yang diharapkan, ditandai dengan belum tercapainya indikator kinerja. Pada siklus II terdapat banyak kemajuan di kinerja guru, diantaranya peningkatan kemampuan persiapan perangkat pembelajaran, menciptakan sussana menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran serta penilaian. Siswa cukup berminat dengan metode yang baru dan segar, berganti-ganti anggota kelompok dengan teman yang berbeda-beda cukup menimbulkan variasi. Skenario pembelajaran Jigsaw sudah diterapkan secara optimal sehingga hasilnya cukup memuaskan.

E. SIMPULAN 1. Penerapan metode pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas V SDN 02 Petung Kec.Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Penerapan metode ini berhasil meningkatkan motivasi belajar dari 37,6% menjadi 45,2% pada siklus I dan menjadi 78,8% pada siklus II atau kondisi akhir. Besarnya peningkatan secara keseluruhan adalah 41,2%. Angka besaran minat pada kondisi akhir telah melampaui indikator kinerja yang disepakati pada awal penelitian yaitu sebesar 75%. Selain itu terdapat peningkatan di semua unsur indikator. 2. Hipotesis yang diajukan pada awal penelitian yaitu Diduga dengan penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V SDN 02 Petung Kecamatan Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 telah dapat dibuktikan dengan hasil penelitian F. DAFTAR PUSTAKA Asmani,Jamal Ma mur.2012. 7 Tips Aplikasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press Mudhofir,Ali. 2004. Modul Peningkatan Kualitas Guru. Semarang: IAIN Walisongo Sumantri,Mulyani.dkk. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :Penerbit Universitas Terbuka Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta www.indahf/carapedia