BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BIMBINGAN KONSELING TEKNIK PLAY TERAPI DI TK KARUNIA KECAMATAN MEDAN JOHOR T.A.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB V ANALISIS DATA. manusia. Melalui pendidikan usia dini dapat dibangun pilar-pilar sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ( Depdiknas, 2009 : 1 ) fisik, emosi, sosial, bahasa, dan koqnitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan yang unik. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk menenrukan dasardasar

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Emi Marini,2013

BAB I PENDAHULUAN. tampil berkarya serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

I. PENDAHULUAN. masalah, terutama masalah perkembangannya. Oleh karena itu, perkembangan. anak perlu diperhatikan, khususnya oleh orang tua dan guru.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dan psikologisnya sehingga menjadi seorang yang unik. Anak mengalami suatu

Sylvi Dewajani SpringUP Education Consultant

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam pembentukan kepribadian serta karakter anak. Masa usia dini 0-6

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan diri secara kreatif (Solehuddin 2000: 32). Anak usia taman kanak-kanak merupakan masa yang sangat fundimental dalam rentan kehidupan manusia. Masa perkembangan pada tahap ini terjadi begitu pesat sehingga pada masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Sehingga apabila masa ini anak tidak memperoleh rangsangan yang tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar, maka diperkirakan anak akan mengalami kesulitan pada masamasa perkembangan berikutnya. Piaget menyatakan bahwa tahun-tahun awal perkembangan manusia merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan berbagai konsep sederhana sebagai landasan senang untuk mencoba, untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kompleks pada tahap-tahap perkembangan berikutnya. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak yang suka bereksploratif dan berpetualang, ada dorongan rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala sesuatu, sehingga anak lebih senang untuk mencoba, menjelajah dan ingin mengembangkan diri untuk proses perkembangan selanjutnya. Berbagai faktor yang menyebabkan emosi dan sosialnya, akan tetapi juga menghambat perkembangan fisik intelektual, kognitif dan bahasa (htt:/www.goole.com.id/masalah anak di TK 17 februari 2014) 1

2 Usia taman kanak-kanak berada pada tahap Pra-Operasional, pada tahap ini perkembangan bahasa anak sudah mampu menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol. Melalui kemampuan tersebut anak mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal. Anak pada usia ini juga sudah mulai pandai bercerita, bernyanyi dan bersosiodrama. Selain itu, anak juga sudah mampu memecahkan masalah dengan cara memikirkannya terlebih dahulu, tidak lama kemudian anak mampu mempelajari masalah sebelum bertindak serta terlibat langsung dalam kegiatan trial and erorr. Namun, berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis mengajar di TK, sebaliknya penulis menemukan anak yang mengalami masalah pada belajarnya dan bersosialisasi di sekolah seperti anak sulit dalam mengungkapkan pendapat ketika belajar,kesulitan membaca do a, bercerita atau berbicara di depan kelas semua hal di atas disebabkan oleh kemampuan berbicara anak pada guru, dan teman sebayanya atau dengan orang lain sangat minim sekali. Hal ini terlihat seperti kurangnya keberanian untuk berpendapat, sebagian besar anak-anak hanya mendengarkan saja dan cenderung pasif. Apabila ada anak yang mau berbicara itupun guru yang memulai bertanya terlebih dahulu. Ada pula anak yang belum mau menjawab pertanyaan guru. Sejalan dengan itu maka anak-anak perlu dilatih untuk berbicara dengan baik menggunakan metode yang sesuai dengan aspek perkembangan yang ingin dicapai. Sehingga apabila permasalahan tersebut dibiarkan maka anak akan mengalami kesulitan dalam belajar bahkan mempengaruhi prestasi belajar anak di TK.

3 Permasalahan yang dihadapi anak khususnya usia prasekolah seperti di TK antara lain adalah: kemampuan berbicara dalam hal penyampaian maksud, kemampuan becerita kepada guru maupun teman, kemampuan bersosialisasi pada lingkungan sekolahnya dan pendiam atau penyendiri dan ini dapat dilihat melalui tingkahlaku anak pada saat mengikuti proses pembelajaran di kelas atau pada saat anak bermain. Anak yang mengalami kesulitan berbahasa ini biasanya tidak memperdulikan teman sekelasnya dan juga suka menyendiri, mereka sering tidak menghiraukan apa yang diperintahkan guru, sering diam dalam kelas. Bahkan anak terkenal sebagai anak pendiam di TK karena suka diam dan menyendiri. Namun pada kenyataanya proses belajar mengajar yang berlangsung di TK belum dapat membantu anak yang mengalami masalah kesulitan berbahasa, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dan layanan bimbingan konseling di sekolah TK Karunia dalam memberikan materi pelajaran pada anak tanpa memperhatikan tahap perkembangan bahasa anak. Di mana setiap anak akan mengalami masa-masa pertumbuhan dan perkembangan pada berbagai dimensi. Perkembangan bahasa setiap anak tidaklah sama, karena setiap individu memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Bagi anak yang mengalami masalah kesulitan berbahasa banyak cara dan metode yang dapat dilakukan guru dalam memberikan materi pembelajaran di TK yang sesuai dengan tahap perkembangan anak usia Tk tanpa harus memarahi dan memaksa. Oleh karena itu dalam usaha melayani anak TK yang mengalami masalah kesulitan berbahasa, peranan bimbingan konseling dalam hal ini amatlah penting dilakukan untuk mereka agar anak dapat belajar dengan baik dan membantu anak mengatasi masalah-masalah perkembangannya untuk

4 mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, dapat beradaptasi dengan stimulus baru atau lingkungan pada umumnya dan menyiapkan perkembangan mental, sosial anak untuk masuk kelembaga pendidikan selanjutnya. Pada usia taman kanak-kanak anak belum menyadari secara penuh bahwa ia bermasalah. Permasalahan yang dihadapi anak kadangkala bersumber dari diri anak sendiri. Permasalahan anak-anak adalah suatu yang mengganggu kehidupan anak, yang timbul karena ketidakselarasan pada perkembangan (Suyadi 2010:9). Menurut UU NO.23 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 Tentang perlindungan anak, Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat. Oleh karena itu, Bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan (integral) dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah (Munandar : 1993 dalam htt:/karya boy. Blogspot.Com/BK di TK, 8 Februari 2014). Sebab bimbingan dan konseling merupakan sarana pengamatan dan komunikasi intensif antara guru, orang tua dan murid, agar segala perkembangan psikologi anak (mulai dari minat, bakat, perilaku hingga hubungan kesehariannya dengan semua orang di sekolah) dan kendala-kendala yang timbul secara akademis dan kepribadian anak bisa di olah, dipertajam dan di arahkan secara dini dengan lebih baik dan tepat. Sehingga untuk mengatasi permasalahan anak di atas Play terapi (terapi bermain) adalah salah satu solusi yang akan di berikan. Play terapi adalah belajar sambil bermain dengan pemaduan kegiatan bimbingan kedalam kegiatan belajar di TK secara keseluruhan, dan dilaksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar sambil bermain. Melalui Metode bermain

5 memberikan kesempatan kepada anak untuk menyatakan suatu pendapat, mengungkapkan pikiran, perasaan keinginan dan sikap. Kemampuan berbicara anak dapat dilihat saat anak menjawab pertanyaan, menanggapi pendapat temannya saat kegiatan berlangsung. Bagaimana anak menyusun kalimat dengan benar dan bagaimana cara mengucapkannya itupun dapat dilihat saat anak berbicara. Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari halhal lain.

6 Dengan menerapkan kegiatan Play Terapi, membantu anak kesulitan berbahasa untuk dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik tanpa hambatan apapun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mencoba mengadakan penelitian yang berjudul Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Melalui Bimbingan Konseling Teknik Play Terapi di TK Karunia Kecamatan Medan Johor T.A 2014/2015. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka beberapa masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Siswa sulit dalam mengungkapkan pendapat ketika belajar 2. Siswa sulit bercerita atau berbicara di depan kelas 3. Siswa sulit membaca do a di depan kelas 4. Menarik diri dari teman-teman atau suka menyendiri 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu Penggunaan Play Terapi untuk meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak di TK Karunia kecamatan Medan Johor T.A 2014/2015 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah Pelaksanaan Bimbingan konseling Teknik Play Terapi Dapat Meningkatkan Bahasa Anak di TK Swasta Karunia Kecamatan Medan Johor T.A 2014/2015?

7 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak di TK sesuai dengan tahap perkembangannya dengan menggunakan Play Terapi yang terintegrasi dengan pembelajaran di TK Swasta Karunia Kecamatan Medan Johor T.A 2014/2015 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan melalui Play Terapi yang dilaksanakan guru bimbingan konseling dapat membantu perkembangan bahasa anak di TK. 2. Bagi Guru a. Dapat memberikan informasi kepada guru dalam membantu meningkatkan bahasa anak di TK sesuai dengan tahap perkembangannya b. Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan menerapkan kegiatan Play Terapi untuk perkembangan bahasa anak sehingga kegiatan belajar mengajar di TK dapat terlaksana dengan baik. 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pegetahuan dan keterampilan penelitian dalam menerapkan kegiatan Play terapi di Taman kanak-kanak dalam membantu perkembangan bahasa anak.