03/01/2014 DEWAS. BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk

dokumen-dokumen yang mirip
1/3/2014 I. PENDAHULUAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERAN DEWAS PENGAWAS PTN BLU ; KONFLIK DAN PERMASALAHAN

UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Urgensi Aspek Pengawasan Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan BLU. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU

Oleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS

03/01/2014. UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU

NASKAH PERJANJIAN. Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat:

PENERAPAN PK-BLU PADA PERGURUAN TINGGI

Oleh: Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS Dosen FP UB Ketua Dewan Pengawas UB BLU

Dipisahkan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM IMPLEMENTASI TIDAK DIPISAHKAN DIPISAHKAN

Instrumen Pengawasan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

Pasal 68 UU no. 1 Tahun 2004

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

TITIK KRITIS PENGAWASAN DEWAS PTN BLU DEWAS BLU UNS

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tantangan Tugas dan Peran Dewan Pengawas Badan Layanan Umum di Masa Mendatang. Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan Selasa, 27 November 2012

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Yogyakarta 22 s.d. 24 Juni 2012

PENGELOLAAN AKUNTABILITAS PK BLU Oleh:

MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM TENTANG BADAN LAYANAN UMUM. Oleh : Lutfi Koto. Berikut ini landasan hukum mengenai Badan Layanan Umum (BLU) adalah sebagai berikut :

Laporan. Hasil Monitoring dan Evaluasi Kinerja Universitas Brawijaya Badan Layanan Umum. Tahun Anggaran 2014

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Indeks Kepuasan Masyarakat (Pengguna Jasa) UB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. umum yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.

SELAYANG PANDANG PENGELOLAAN KEUANGAN MODEL BADAN LAYANAN UMUM* Oleh: Sutrisna Wibawa (PRII UNY)

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENGGGAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh : Muhammad Syarif, SHI1

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

Pengelolaan Keuangan BLU. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU

KEYNOTE SPEECH DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM RAPAT KOORDINASI DEWAN PENGAWAS BLU TAHUN 2012

3. PMK No. 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran BLU

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

-1- BERIKUT PENJELASANNYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BLU

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

Sinkronisasi horizontal..., Irfan Huzairin, FH UI, Universitas Indonesia. 78 A. Hamid S. Attamimi. Op. Cit. Hal. 224

KEBIJAKAN TEKNIS KERJASAMA PENGAWASAN TAHUN 2016 ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG - RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas 2 1

1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan kekayaan negara yang dipisahkan) 2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik 3. Tidak bertujuan mencari keuntungan(laba) 4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi 5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk 6. Pendapatan& sumbangan dpt digunakan langsung 7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional Non-PNS 8. Bukan sebagai subyek pajak 3 NO. PEJABAT PENGLOLA BLU NAMA UNIT/PEJABAT PADA PTN 1. 2. 3. 4. 5. Pimpinan BLU Pejabat Teknis Pejabat Keuangan Satuan pemeriksaan intern Dewan Pengawas Rektor Fakultas/Jurusan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Biro UPT Unit teknis lainnya Pejabat yang tugasnya relevan (PR II/ KaBAKP) Satuan Pengawas Intern(SPI) Inspektorat Jenderal Kemdikbud Dewan Pengawas 4 2

NO KODE SATKER SATUAN KERJA TAHUN NO KODE SATKER SATUAN KERJA TAHUN 1 189946 UNIV. NEGERI YOGYAKARTA 2009 16 189899 UNIV. JEND SUDIRMAN 2009 2 189815 UNIVERSITAS DIPONEGORO 2008 17 415009 UNIV. NEGERI MALANG 2008 3 189726 UNIVERSITAS PADJAJARAN 2008 18 414970 UNIV. NEGERI SURABAYA 2009 4 415310 UNIVERSITAS BENGKULU 2009 19 189822 UNIV. NEGERI SEMARANG 2008 5 415216 UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008 20 415112 UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010 6 414964 I T S 2008 21 UNIVERSITAS TERBUKA 2011 7 415128 UNIVERSITAS LAMPUNG 2009 22 POLTEK NEGERI MALANG FEB'12 8 208962 UNIVERSITAS HALUOLEO 2010 23 UNIV.S SULT.A TIRTAYASA JAN'12 9 415165 UNIVERSITAS MULAWARMAN 2009 24 UNIV. TADULAKO APRL'12 10 415196 UNIVERSITAS GORONTALO 2009 25 UNIVERSITAS UDAYANA DES'12 11 414989 UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2008 26 UNIV. NEGERI PADANG 2012 12 189882 UNIV. SEBELAS MARET 2009 27 UNIVERSITAS MATARAM JUL'12 13 189662 UNIV. NEGERI JAKARTA 2009 14 415061 UNIVERSITAS ANDALAS 2009 15 415092 UNIVERSITAS RIAU 2010 PERGURUAN TINGGI BHMN 1 UNIVERSITAS INDONESIA 5 USU 2 UNIVERSITAS GAJAH MADA 6 UPI 3 INSTITUT TEK. BANDUNG 7 UNAIR 4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 5 BLU: Pasal 68 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang mengatur Badan Layanan Umum (BLU) PP no. 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan BLU 3

Upaya UB dalam Peningkatan mutu layanan Sejarah UB Visi, Misi, Tupoksi UB Kondisi UB Saat ini Peningkatan Mutu Layanan Daya Saing Bangsa Penguatan Pertanggung Jawaban Penguatan Transparansi & Kinerja Penguatan Pendanaan Penguatan Layanan Pendidikan Penguatan Aset & Infrastruktur Penguatan Sarana & Prasarana Syarat Substantif Syarat Teknis Syarat Administratif PPK-BLU PT BHP Disetujui Disetujui Dirjen Dikti Proposal dan Proses selama 5 tahun 7 Karakteristik BLU Public Agency BUMN Satuan Kerja PERSERO PERUM Satuan Kerja Biasa Status hukum terpisah Kekayaan dipisahkan Status hukum tidak terpisah Kekayaan tidak dipisahkan [-] Kontrol pemerintah atas agen [entitas penyedia penyediaan layanan publik] [+] [+] Persaingan Usaha[-] Free Competition Monopoly Private Business Perum PPK-BLU Satker Persero 4

Perlunya Dewas BLU Layanan Quasi Public Goods 9 Kinerja Layanan Fleksibilitas Keuangan BLU adalah agen pemberi layanan, dalam perikatan kontrak dengan Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri/Ketua Lemga diwakili oleh Dewas (Contratualisme, Separation of Providers & Purchaser) Kontrak Performance Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Kinerja Layanan Kinerja Keuangan Kinerja Manfaat Manajemen Satker PPK-BLU Pelaporan Pengawasan Dewan Pengawas Menteri/Ketua Lembaga Menteri Keuangan Pasal 34 PP no. 23/2005 10 5

Dewan Pengawas(Dewas) BLU adalah organ BLU yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLU. Dewan Pengawas melakukan pengawasan pengelolaan BLU yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU terhadap pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis(RSB), Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. 11 PMK 109/PMK.05/2007 Untuk menjamin agar kegiatan pemberian layanan umum satker BLU bersangkutan dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU. Untuk menjamin agar fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menjamin agar semua kewajiban satker BLU dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Sebagai fungsi kontrol masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan BLU 12 6

KepmenDikBud 091/P/2012 Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS Ketua - Universitas Brawijaya Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta, SH, MH, DFM Anggota- Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc Anggota-Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III Malang Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA, Ak. Anggota- Universitas Brawijaya Prof. Masruchin Ruba i, SH, MS Anggota - Universitas Brawijaya Struktur Organisasi UB PK-BLU Senat Universitas REKTOR PR-I PR-II PR-III Dewan Pertimbangan Pimpinan Universitas PJM Pascasarjana SPI Unsur Pengendalian dan Pengawasan Internal BAAK BAK BAKP BAUK Unsur PenyelenggaraAdministrasi Program Vokasi Sekolah Unit Bisnis LSIH LSSR Lab Biosains Unit JPC Kantor Urusan Nternasional Perpustakaan PIB- LAM Unit TIK PIDK UB Press dan Percetakan RS Akademik dan Poliklinik Unit Layanan Pengadaan (ULP) Unsur Penunjang Akademik Unsur Penunjang Akademik FH FEB FIA FP FPt FT FK FPIK FMIPA FTP FISIP FIB PKH PTIIK LPPM LP3 Fakultas/Program Lembaga Unsur PenyelenggaraAkademik 7

UB Hotel Griya Brawijaya UB Travel Pengelola Parkir Lab Biosains BSS Pengelola Kantin Poliklinik RSA UB Media Gedung dan Sport Center 8

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA. Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA. Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA. Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU. Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan. 17 Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada pejabat pengelola BLU. Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas kelayakan, kualitas, jumlahdanhargabarangyang dibeli. Mengawasi dan memberikan nasehat pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU dan kepatuhan terhadap peraturan. PMK 109/PMK.05/2007 9

Memberikanpersetujuan penghapusan secara bersyarat terhadap piutang BLU dengan jumlah lebih dari Rp.200 juta s.d. Rp.500 juta per penanggung utang. PMK 230/PMK.05/2009 Memberikanpersetujuan atas pinjaman jangka pendekuntuk peminjaman yang bernilai di atas 10% s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU TA sebelumnya yang tidak bersumber dari APBN dan hibah terikat. PMK 77/PMK.05/2007 Menteri Dik Bud Laporan Pengawasan per Semester, Tahunan dan Ad Hoc Menteri Keuangan Laporan Pengawasan per Semester, Tahunan dan Ad Hoc Dewas menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Menteri Keuangan dan Menteri/Pimpinan Lembaga dalam forum pertanggungjawabantahunan(perdirjenno. PER-08/PB/2008 pasal 3) Pengawasan Terhadap Kinerja, Kepatuhan dan Layanan 10

Laporan tertulis yang dibuat oleh Dewan Pengawas, yang berisi penilaian tentang pengelolaan BLU oleh Pengelola BLU dengan cara membandingkan kriteria dalam Renstra, RBA, dan peraturan dengan pelaksanaannya. Isi laporan Dewas sekurang-kurangnya memuat: Penilaian Renstra, RBA, dan pelaksanaannya Penilaian kinerja pelayanan, keuangan, dan lainnya Penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Permasalahan dalam pengelolaan BLU dan solusinya Saran dan rekomendasi (Perdirjen No. PER-08/PB/2008 pasal 4) 22 11

1.Rencana Strategis Bisnis(RSB) a) Dewas harus memastikan RSB yang ada masih berlaku/tidak daluwarsa. b) Dewas harus memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimal(SPM) sudah diadopsi ke dalam RSB. c) Dewas harus memastikan bahwa RSB sesuai dengan Renstra K/L dan realistis untuk diwujudkan dalam jangka 5 tahun. d) Perubahan dalam RSB harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewas, sebelum disampaikan kepada Menteri teknis dan Menteri Keuangan. e) Dewas harus mengevaluasi target kinerja yang terdapat di dalam RSB dibandingkan dengan capaian pada tahun berjalan. 23 2.Rencana Bisnis dan Anggaran(RBA) a) Dewas harus memastikan RBA berdasarkan pagu indikatif/sementara dan pagu definitif telah dievaluasi dan disahkan olehnya sebelum dikirim kepada Menteri teknis. b) Dewas mengevaluasi kesesuaian program/kegiatan dalam RBA yang akan dilakukan dengan RSB dan peraturan yang berlaku. c) Dewas mengevaluasi penggunaan standar biaya, kesesuaian belanja antara RBA dan RKA satker, kelayakan belanja, dan hal-hal lain untuk memastikan efisiensi belanja telah dilakukan. d) Dewas mengevaluasi target pendapatan yang akan dicapai dengan melihat progress PNBP yang telah dicapai oleh satker BLU dalam beberapa tahun terakhir. 24 12

e) Dewas memberikan masukan/saran kepada pemimpin BLU apabila terdapat ketidakpatuhan terhadap alokasi belanja satker BLU. f) Dewas membuat kertas kerja penelaahan RBA/Revisi RBA dan dapat memberitahukannya kepada Menteri teknis apabila terdapat indikasi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku. g) Dewas memonitor ketepatan waktu penyampaian RBA Definitif (7 hari kerja setelah tahun anggaran berjalan) kepada Kementerian Keuangan. h) Dewas mengevaluasi efektivitas pelaksanaan RBA tahun sebelumnya dan dituangkan ke dalam laporan Dewas. 25 3. Tarif Layanan a. Dewas harus memastikan akuntabilitas seluruh pungutan kepada masyarakat harus telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sebagai catatan, saat ini baru Universitas Hasanuddin yang memiliki PMK tarif layanan. b. Dewas mengevaluasi tarif layanan yang dikenakan agar memenuhi aspek kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat. Tarif layanan yang ditetapkan tidak boleh terlalu mahal yang mengakibatkan tidak terjangkau oleh masyarakat, namun juga harus mempertimbangkan kelangsungan BLU untuk melayani masyarakat dan berinvestasi. c. Dewas dapat mengevaluasi besaran tarif layanan yang dikenakan kepada masyarakat, dan menyarankan kepada pemimpin BLU untuk mengajukan perubahan tarif layanan kepada Menteri Keuangan. 26 13

4. Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU a. Dewas harus memastikan bahwa BLU minimal sekali dalam setiap triwulannya telah mengajukan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU kepada KPPN. Saat ini masih terdapat satker BLU yang belum menyampaikan SP3B BLU sesuai ketentuan. b. Dewas harus menyampaikan bahwa ketepatan waktu penyampaian SP3B BLU merupakan salah satu indikator kinerja keuangan satker BLU. c. Dewas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan SOP pengelolaan keuangan intern satker BLU dengan memperhatikan waktu penyampaian SP3B BLU. d. Dewas dapat menilai kinerja satker berdasarkan pada penyerapan dana BLU dan pendapatan BLU yang diterima sesuai SP3B BLU. e. Untuk belanja yang bersumber dari RM APBN, pertanggungjawabannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 27 5. Pengelolaan Kas a. Dewas harus memastikan satker BLU telah memiliki SOP Pengelolaan Pendapatan dan Belanja BLU atas dana yang berasal dari PNBP. b. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU telah memiliki ijin pembukaan rekening dari Menteri Keuangan (cq Kuasa BUN Pusat) atas Rekening Operasional BLU, Rekening Dana Kelolaan BLU, dan Rekening Pengelolaan Kas BLU yang dimiliki. c. Dewas memberikan nasehat kepada satker BLU dalam hal uang yang mengendap dalam deposito (idle money) melebihi kebutuhan operasional dalam 6 bulan ke depan agar dapat digunakan untuk kepentingan belanja investasi atau hal lainnya yang berdaya guna. d. Dewas mengingatkan kepada BLU bahwa dana idle hanya boleh diinvestasikan untuk jangka pendek(tidak lebih dari 12 bulan) pada instrumen yang aman dan tidak boleh digunakan untuk investasi jangka panjang tanpa seijin Menteri Keuangan. 28 14

6. Pengelolaan BMN a. Dewas harus memastikan bahwa pengadaan barang/jasa yang dilakukan telah memenuhi ketentuan Perpres 54/2010 jo. Perpres 70/2012 agar akuntabilitasnya dapat terjaga. b. Dewas memberikan nasehat bahwa pemanfaatan BMN dapat dilakukan oleh BLU hanya dalam rangka tupoksi/menunjang tupoksi dan hasilnya merupakan PNBP BLU. c. Dewas harus memastikan bahwa tarif layanan pemanfaatan BMN untuk menunjang tupoksi telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam PMK tarif layanan. d. Dewas memberikan nasehat dalam rangka penghapusan barang inventaris yang dimiliki oleh BLU. e. Dewas menjelaskan bahwa pemanfaatan BMN di luar tupoksi harus mendapatkan ijin dari Pengelola BMN. 29 7. Pengelolaan Utang a.dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Utang yang baik. b.dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yang diperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utang dagang) untuk kepentingan operasional satker BLU. Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan. c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidak diperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yang berasal dari BUN. d.dewas memberikan pertimbangan kepada BLU sebelum melakukan utang/pinjaman kepada pihak lain. 30 15

8. Pengelolaan Piutang a.dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Piutang yang berisi mekanisme penentuan kualitas piutang. b. Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusan piutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d. 500 juta per individu. c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutang bersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukan menghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harus mengelola piutang dimaksud. d. Dewas menyampaikan bahwa piutang yang diberikan dalam bentuk piutang dagang, bukan uang. 31 9. Penilaian Kinerja Keuangan dan Layanan a. Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat kepada satker mengenai kinerja keuangan dan kinerja teknis/layanan BLU. b.kinerjakeuanganblu terdiridariaspekkeuangan(rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, danrasio belanja operasional terhadap pendapatan operasional) dan aspek kepatuhan(rbadefinitif, laporan keuangan SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi, persetujuan rekening dan SOP). c. Sementarakinerjalayananterdiridaribiaya pelayanan (cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan standar pelayanan (quality and standards), cakupan pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction). 32 16

10. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan a.satker BLU harus memiliki sistem akuntansi BLU yang ditetapkan oleh Menteri teknis. b.dewas menjelaskan kepada satker BLU untuk menyampaikan LK berdasarkan SAK dan SAP. LK SAK dihasilkan dari sistem akuntansi keuangan BLU, sementara LK SAP sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenai SAP. c.dewas dapat melakukan penilaian kinerja keuangan berdasarkan LK SAK dan memberikan nasehat bagi perbaikannya ke depan. 33 Rapat Rutin dan Pleno Dewas Rapat dengan Pejabat terkait dengan mekanisme Hearing dan Presentasi Review Laporan Keuangan, Hasil Temuan dan Tindak Lanjut Bid. Non Akademik, Kinerja UB-BLU Pembuatan Konsep Solusi Permasalahan BLU Sosialisasi Hasil Temuan dan Konsep Solusi secara Rutin Laporan ke Menteri Dikbud dan Menteri Keuangan Membentuk Tim Pendamping (sementara belum ada Sekretaris Dewas) untuk membantu penyediaan data, penyusunan SOP, Laporan, Review Laporan dsb. Kantor (Sekretariat) di Lantai 6 Rektorat UB 17

18