INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

LAPORAN AKUNTABILITAS (L A K I P) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188 / 18.1 / 415.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Jalan Raya Bona Telp.(0361) G I A N Y A R

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jln. Manukwari No.12B Telp./Fax. (0342) Kanigoro B L I T A R

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BANDA ACEH NOMOR: / /SK/TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung KATA PENGANTAR

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 065 / / / 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA PERUBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

BAB. I PENDAHULUAN. Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II PERENCANAAN KINERJA

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

B A B II PERENCANAAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/ / /2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA KECAMATAN TOULUAAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Transkripsi:

INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014

DAFTAR ISI Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........ 1 B. Maksud dan Tujuan... 1 C. Landasan Hukum penyusunan. 2 BAB II Pengertian Indikator Kinerja......4 A. Definisi... 4 B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja 5 BAB III Gambaran Umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung... 6 A. Visi dan Misi... 6 B. Tugas Pokok dan Fungsi. 7 BAB IV Penetapan Review Indikator Kinerja Utama... 8 BAB V Penutup...9 Lampiran Penetapan Review Indikator Kinerja Utama i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Berdasarkan hal tersebut, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja utama yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sebagai Institusi Perangkat yang baru dengan Tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan Pelayanan Administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan Terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi,keamanan dan kepastian disesuaikan dengan Visi dan misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung yaitu untuk Terwujudnya Pelayanan Prima Berdasarkan Tri Hita Karana B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disini adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung dengan harapan supaya bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan. 2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sehingga dapat digunakan untuk perbaikan Kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

2 C. Landasan Hukum Penyusunan Adapun peraturan atau dasar hukum dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden

3 Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menpan Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2014 Nomor 4); 12. Keputusan Bupati Badung Nomor 336/03/HK/2015 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten badung Tahun 2010 2015 13. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Nomor 09 Tahun 2015 tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010 2015.

4 BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA A. Definisi Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan akuntabilias kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (key performance indicators) di lingkungan instansi masingmasing. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan yang telah ditetapkan. Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN (1999) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator kinerja sebagai dasar penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja digunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK). Penetapan indikator didasarkan pada masukan (inputs), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo (2001) mengatakan bahwa dalam mengukur kinerja suatu program, tujuan dari masing-masing program harus disertai dengan indikator-indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kemajuan dalam pencapaian tujuan tersebut. Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/ atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dijalankan unit kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan / program/ kegiatan dan pada akhirnya kinerja instansi / unit kerja yang melaksanakan.

5 B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Umum harus memenuhi karakteristik indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi yang bersangkutan : 1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda 2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/ dikuantifikasi secara obyektif 3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan diukur 4. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur 5. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat memberikan informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik, dan sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama dalam pencapaian target.

6 BAB III GAMBARAN UMUM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG A. VISI dan MISI Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung merupakan Kondisi yang diharapkan dalam kurang lebih 3 tahun ke depan, dinyatakan sebagai berikut : TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA BERDASARKAN TRI HITA KARANA Untuk mewujudkan VISI tersebut maka disusunlah 4 (empat) MISI yang harus dilaksanakan yaitu: 1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkwalitas, jujur dan bertanggung jawab. 2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui administrasi yang lancar,cepat,tepat dan transparan. 3. Memberikan kepastian hukum perizinan dan non perizinan di Kabupaten Badung. 4. Mengembangkan system informasi Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( E- Government ) Pelaksanaan Program-program tersebut yang merupakan Program strategis harus diupayakan secara terpadu dan komprehensif dengan program lainnya yang berkaitan dengan rentang kendali yang jelas. Masing-masing Program ditetapkan sasaran pertahun dengan mengumpulkan capaian sasaran kegiatan sehingga secara akumulatif akan tercapai dalam 3 Tahun. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Kepala Bagian, para Kepala Bidang, para Kepala Sub Bagian dan Tim Teknis menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

7 Manfaat yang diberikan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah dapat melaksanakan tugas pokok fungsi dan kewenangan sesuai Perda No. 4 Tahun 2013, adapun tugas pokok BPPT Kabupaten Badung Adalah : Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas BPPT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung 2. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Perizinan dan Non Perizinan 3. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 4. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 5. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Sesuai Peraturan Bupati Badung nomor 32 tahun 2013 tentang Pendelegasian Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala BPPT Kabupaten Badung terdapat 53 jenis Perizinan dan 35 Non Perizinan. Wewenang Pelayanan tersebut (sesuai dengan pasal 3 Peraturan Bupati nomor 32)

8 BAB IV PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA Berdasarkan penyesuaian atas program kegiatan yang dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, maka dilakukan review atas Indikator Kinerja Utama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disesuaikan dengan visi, misi, uraian tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung yang berupa kuantitas yang lebih jelas dan nyata dari setiap program kerja dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2010 2015. Penetapan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disajikan pada lampiran Tabel IV.1.

9 BAB V PENUTUP Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah khususnya di lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung ditetapkan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dijalankan unit kerja. dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja masing-masing. Pengukuran Kinerja dilakukan untuk mengelola kinerja agar organisasi dapat mencapai hasil yang baik dan kinerja yang tinggi. Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal, maka diharapkan akan dapat diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, dan lebih berhasil. Informasi yang diperoleh akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-keputusan yang dapat memperbaiki kegagalan, mempertahankan keberhasilan dan meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG ccpemerintah BADAN PELAYANAN KABUPATEN PERIZINAN BADUNG TERPADU PUSAT PEMERINTAHAN BADAN PERE MANGUPRAJA MANDALA Jalan Raya Sempidi Mengwi Badung, Bali Telp. (0361) 414912 Fax. (0361) 9009361 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG KEPALA BADAN KABUPATEN BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Badung; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

- 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/20/M.PAN/141/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten BadungTahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 2); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2014 Nomor 4); 10. Peraturan Bupati Badung Nomor 54 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Badung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. 11. Keputusan Bupati Badung Nomor 336/03/HK/2012 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010-2015; 12. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Nomor 09 tahun 2015 tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010 2015. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sebagai berikut : 1. Rata-rata waktu proses penyelesaian Izin dan Izin 2. Prosentase Izin dan Non Izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP. 3. Jumlah Masyarakat yang mengakses informasi Perizinan secara online (Website). 4. Prosentase Penanganan Pengaduan terkait Perizinan. 5. Survey Kepuasan Masyarakat. KEDUA : Selanjutnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, merupakan acuan yang

- digunakan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen perencanaan; KETIGA : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja disampaikan kepada Bupati Badung; KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 28 Januari 2015 KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG, I Made Sutama,SH.,MH. Pembina Utama Muda NIP. 196212311992121005

Tabel IV.1. Tujuan Indikator formula Sasaran Indikator Formula Penjelasan SKPD Penanggungjawab 1 2 3 4 5 6 7 8 Tujuan Renstra 1. Terwujudnya pelayanan yang prima dalam rangka mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Badung Persentase izin dan non izin yang diterbitkan Jumlah izin dan non izin yang diterbitkan/jumlah permohonan izin dan non izin yang diajukan x 100% 1. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan di Kabupaten Badung 1. Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin 1. Jumlah hari penyelesaian seluruh izin dan non Izin yang diterbitkan dibagi jumlah Izin dan Non izin yang diterbitkan Jumlah hari penyelesaian izin adalah komulatif waktu yang diperlukan untuk menerbitkan semua izin dan non izin 1. Bidang Pelayanan perizinan pemerintahan dan pembangunan 2. Bidang Pelayanan Perizinan ekonomi,kesejahteraa n Rakyat dan Non Perizinan 2. Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 2. Posentase izin dan non izin yan diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP 2. Jumlah izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP/Jumlah izin dan non izin yang diterbitkan X 100% Waktu yang ditetapkan dalam SOP adalah 1 sd 15 Hari Kerja Bidang Bina Program dan Informasi 3. Mengintensifkan Penangan Pengaduan Masyarakat 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi secara online ( Website ) Bidang Pengaduan, Monitoring dan Evaluasi

1. Prosentase Penanganan terkait Perizinan 2. Survey kepuasan Masyarakat ( SKM ) 1.Jumlah Pengaduan yang tertangani/ jumlah pengaduan yang masuk X 100% 1. Nilai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan Bidang Pengaduan, Monitoring dan Evaluasi

LAMPIRAN 1. Unit Organisasi/ SKPD : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung 2. Tugas Pokok : Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. 3. Fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Perizinan dan Non Perizinan c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non Perizinan d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Tujuan Indikator formula Sasaran Indikator Formula Penjelasan SKPD Penanggungjawab 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Meningkatnya kualitas Tujuan RPJMD sumber daya aparatur secara dinamis dan berkelanjutan yang mampu menurunkan praktek KKN, meningkatnya kualitas pelayanan public dan akses informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, akan ditempuh melalui startegi peningkatan mutu pelayanan umum yang prima dan akuntabel

Tujuan Renstra 1. Terwujudnya pelayanan yang prima dalam rangka mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Badung Persentase izin dan non izin yang diterbitkan Jumlah izin dan non izin yang diterbitkan/jumlah permohonan izin dan non izin yang diajukan x 100% 1. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan di Kabupaten Badung 1. Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin 1. Jumlah hari penyelesaian seluruh izin dan non Izin yang diterbitkan dibagi jumlah Izin dan Non izin yang diterbitkan Jumlah hari penyelesaian izin adalah komulatif waktu yang diperlukan untuk menerbitkan semua izin dan non izin 1. Bidang Pelayanan perizinan pemerintahan dan pembangunan 2. Bidang Pelayanan Perizinan ekonomi,kesejahteraa n Rakyat dan Non Perizinan 2. Posentase izin dan non izin yan diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP 2. Jumlah izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP/Jumlah izin dan non izin yang diterbitkan X 100% Waktu yang ditetapkan dalam SOP adalah 1 sd 15 Hari Kerja 2. Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi secara online ( Website ) Bidang Bina Program dan Informasi 3. Mengintensifkan Penangan Pengaduan Masyarakat 1. Prosentase Penanganan terkait Perizinan 1.Jumlah Pengaduan yang tertangani/ jumlah pengaduan Bidang Pengaduan, Monitoring dan Evaluasi

2. Survey kepuasan Masyarakat ( SKM ) yang masuk X 100% 1. Nilai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan Bidang Pengaduan, Monitoring dan Evaluasi Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung I Made Sutama, SH.MH. Pembina Utama Muda Nip. 19621231 19922 1005

Lampiran REVIEW PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Unit Organisasi/ SKPD : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung 2. Tugas Pokok : Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. 3. Fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Perizinan dan Non Perizinan c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non Perizinan d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

NO SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA) INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (ALASAN) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA KET 1 Meningkatnya jumlah masyarakat yang terlayani 1. Prosentase izin dan non izin yang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan ditingkatkan - Bidang Pelayanan - RPJMD Kab. Badung Izin/hari diterbitkan dengan menambah dan melengkapi sarana dan Perizinan Pemerintahan 2010-2015 prasarana bidang Teknologi Informasi dan Pembangunan -Renstra BPPT 2. Waktu proses penyelesaian perizinan Meningkatkan waktu proses perizinan - Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi, 3. Jumlah masyarakat yang mengakses Peningkatan layanan online kepada masyarakat Kesejahteraan Rakyat dan - DPA SKPD informasi perizinan secara online Non Perizinan BPPT 4. Prosentase pengaduan masyarakat yang Meningkatkan layanan pengaduan - Bidang Bina Program dan tertangani Informasi 2 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan 5. Indikator kepuasan masyarakat ( IKM ) Melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) - Bidang Pengaduan, masyarakat secara periodik Monitoring dan Evaluasi 6. Jumlah pegawai BPPT yang telah mendapat Meningkatkan SDM pada BPPT - Kabag Tata Usaha pelatihan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung I Made Sutama, SH.MH. Pembina Utama Muda NIP. 196212311992121005

DCK Urusan Pekerjaan Umum : Pembangunan dibidang keciptakaryaan sarana prasarana aparatur fasilitas umum Urusan Perumahan Urusan Penataan Ruang : Penyediaan sarana dasar permukiman yang layak 1 jl lingk 2 jaringan air bersih 3 drainase 4 sanitasi : Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang itr imb Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral migas ketenagalistrikan mineral bukan logam

NO SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA) INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (ALASAN) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA KET A Sasaran lama Indikator Lama Meningkatnya kesadaran masyarakat dan 1. Jumlah sarana prasarana aparatur yang di untuk meningkatkan sarana prasarana aparatur - Bidang Bangunan - RPJMD Kab. Badung pelaku pembangunan lainnya akan fungsi tingkatkan dan fasilitas umum - Bidang Tata Ruang 2010-2015 strategis lingkungan sebagai upaya 2. Jumlah Fasilitas umum yang tertata konservasi hutan dan rehabilitasi lahan; -Renstra Dinas Cipta pencemaran lingkungan; dan penegakan 3. Jumlah dokumen perencanaan yang disusun untuk mendapatkan dokumen perencanaan sebagai - Bidang Bangunan Karya hukum untuk mengurangi perusakan dan dasar pelaksanaan fisik - Bidang Permukiman dan pencemaran lingkungan; dan penegakan penyehatan Lingkungan - DPA SKPD Cipta Karya TA 2011, 4. Jumlah ITR, IMB, patok dan jalur hijau serta Dilaksanakan program Pemanfaatan Ruang dan - Bidang Bangunan TA 2012 kecamatan yang disusunkan neraca di Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang sehingga - Bidang Tata Ruang kabupaten Badung terdata ITR, IMB yang diterbitkan serta patok dan papan - Jumlah IMB yang diterbitkan jalur hijau yang terpelihara di Kab. Badung - Jumlah ITR yang diterbitkan - Jumlah patok dan papan jalur hijau yang dipelihara - Jumlah kecamatan yang disusunkan neraca pemanfaatan ruang - Jumlah kegiatan pemanfaatan ruang 5. Jumlah penyediaan sarana air bersih Dilaksanakan Program Penyehatan Lingkungan, - Bidang Permukiman dan meliputi: penyehatan Lingkungan -Pembuatan saluran drainase -Pembuatan sistem penanganan limbah terpadu -Pelayanan Air Bersih 6. Luasan lahan yang dikembangkan Meningkatkan kondisi jalan lingkungan dalam rangka - Bidang Permukiman dan '- Luas jalan lingkungan yang ditangani pengembangan kawasa permukiman penyehatan Lingkungan '- Jumlah paket kegiatan jalan lingkungan Sasaran baru 1 Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang 1. Persentase bangunan/ Gedung yang sesuai Pelaksanaan pembangunan mengacu pada Perda dan - Bidang Bangunan - RPJMD Kab. Badung yang efektif Peruntukan Tata Ruang dengan ITR, IMB dan ketentuan pelaksanaannya dan melaksanakan pengen- - Bidang Tata Ruang 2010-2015 Pengendalian Bangunan dalian pemanfaatan ruang secara konsisten -Renstra Dinas Cipta 2 Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai 2. Persentase Pembangunan Keciptakaryaan Menyediakan sarana prasarana aparatur dan bangunan - Bidang Bangunan Karya kebutuhan fasilitas umum sehingga dapat memberikan pelayanan - Bidang Tata Ruang kepada masyarakat tepat waktu - DPA SKPD Cipta Karya TA 2011, TA 2012 B Sasaran Lama Indikator Lama

NO SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA) INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN (ALASAN) PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA KET Terwujudnya penataan sumber daya dan 1. Jumlah usaha bidang pertambangan yang diawasi Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penamba- - Bidang Pertambangan alam lingkungan yang didasari oleh konsep ngan dan pengusahaan jasa minyak dan gas Tri Hita Karana, dalam pengaturan ruang, tata letak, bentuk, serta penggunaan lahan, 2. Jumlah ijin Air Bawah Tanah untuk mengetahui jumlah usaha yang diterbitkan ijin berpedoman pada pemikiran, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia 3. Jumlah SPBU yang diuji untuk melaksanakan pengujian kualitas dan kuantitas dengan manusia lainnyan bahan bakar minyak 4. Jumlah Sumur pantau untuk memelihara sumur pantau 5. Pemetaan kegiatan rakyat yang berpotensi untuk mendapatkan informasi daerah rawan terintrusi merusak lingkungan air laut 6. Jumlah Usaha ketenagalistrikan yang dibina melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha dan dikembangkan setiap tahun ketenagalistrikan Sasaran baru 3 Terwujudnya prasarana dasar permukiman 1. Persentase jalan lingkungan yang ditata dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal - Bidang Permukiman dan yang berkondisi baik kualitas hidup masyarakat di wilayah Kab.Badung penyehatan Lingkungan 2. Persentase Tersedianya air bersih 3. Persentase sanitasi yang dibangun 4 Terwujudnya perlindungan keselamatan dan 4. Persentase pengusaha/ perusahaan pertam- melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan - Bidang Pertambangan kesehatan kerja bangan yang memiliki ijin kegiatan penambangan dan pengusahaan jasa migas 5 Terwujudnya usaha Migas dan Ketenaga 5. Persentase Perusahaan SPBU, Agen LPG dan listrikan yang memiliki ijin Genzet yang memiliki ijin 6 Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan 6. Persentase pelaksanaan kegiatan ABT dan melaksanakan kegiatan terkait Air Bawah Tanah (ABT) Pasca Tambang Pertambangan yang tidak berpotensi merusak dan kegiatan pertambangan dalam upaya pengendalian lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy, MT Pembina Tk.I Nip. 19611010 199403 2 001

NO SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA) 1 Meningkatnya jumlah masyarakat yang terlayani Izin/hari 2 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan masyarakat

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan 2. Waktu proses penyelesaian perizinan 3. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 4. Prosentase pengaduan masyarakat yang tertangani 5. Indikator kepuasan masyarakat ( IKM ) 6. Jumlah pegawai BPPT yang telah mendapat pelatihan

PENJELASAN (ALASAN) PENANGGUNG JAWAB Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan ditingkatkan - Bidang Pelayanan dengan menambah dan melengkapi sarana dan Perizinan Pemerintahan prasarana bidang Teknologi Informasi dan Pembangunan Meningkatkan waktu proses perizinan - Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi, Peningkatan layanan online kepada masyarakat Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan Meningkatkan layanan pengaduan - Bidang Bina Program dan Informasi Melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) - Bidang Pengaduan, secara periodik Monitoring dan Evaluasi Meningkatkan SDM pada BPPT - Kabag Tata Usaha Kepala Badan Pelayanan Perizin Kabupaten Badung I Made Sutama, SH.M Pembina Utama Mud NIP. 196212311992121

SUMBER DATA KET - RPJMD Kab. Badung 2010-2015 -Renstra BPPT - DPA SKPD BPPT nan Terpadu g MH. da 1005