PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS, BUNYI, DAN ALTERNATIF

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM MELALUI MEDIA EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

3

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MIND MAPPING PADA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

Transkripsi:

PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS, BUNYI, DAN ALTERNATIF Rizki Noor Hidayah 1), Riyadi 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: sararuth.457@gmail.com Abstract: The purposes of this research are to improve the understanding of the concept of heat, sound and alternative energy through the application of mind map method and to describe the procedure of mind map method which can improve the understanding of the concept of heat, sound and alternative. This research used a classroom action research method with three cycles. The research subject is the IVB grade students of State Elementary School of Dukuhan Kerten Number 58 in the academic year 2014/ 2015 consist of 28 students. Its data were gathered through observation, in-depth interview and test. The data were then analyzed by using an interactive model of analysis. The conclusion is that the application of mind map method can improve the understanding of the concept of heat, sound and alternative energy. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif dengan menerpkan metode mind map serta mendeskripsikan cara menerapkan metode mind map yang dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan datanya yaitu: observasi, wawancara dan tes. Teknik analisisnya adalah model analisis interaktif. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan metode mind map dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif. Kata Kunci: pemahaman konsep, metode mind map, energi panas, energi bunyi, energi alternatif Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman 2000: 4). Hubungan timbal balik atau interaksi adalah syarat utama berlangsungnya proses belajar mengajar. Tanpa adanya interaksi, maka proses yang terjadi belum dapat dikatakan sebagai sebuah pembelajaran. Interaksi dapat terjadi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan lingkungan pembelajaran. Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Tugas guru di dalam kelas bukan hanya mengajar saja, namun juga menjadi fasilitator. Sebagai fasilitator, guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan dan aktivitas yang aktif untuk menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya, memberikan peluang adanya kerja kolaboratif dan mengandung pemecahan masalah, serta menawarkan kepada para siswa mengenai beragam tugas pembelajaran yang autentik (Hamid 2011: 84). Lingkungan belajar yang telah digambarkan dalam pengertian tersebut dapat mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran. Pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan salah satu pembelajaran yang membutuhkan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan). Hal ini disebabkan materi pembelajaran IPA dapat berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, sehingga peran guru sebagai fasilitator dibutuhkan dalam pembelajaran ini. Sukardjo dkk (2005: 1) mengungkapkan bahwa, IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya. IPA mempelajari mengenai peristiwa alam baik dalam kehidupan manusia sehari-hari atau peristiwa yang terdapat di alam bebas. Melalui IPA, manusia mampu meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu materi dalam IPA yang berperan dalam meningkatkan pengelolaan sumber daya alam adalah energi panas, bunyi, dan alternatif. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas IVB SD Negeri Duku- 1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2,3,) Dosen Program Studi PGSD UNS

han Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015 mengenai pembelajaran IPA di kelas IVB, ditemui beberapa fakta di antaranya: 1) kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru; 2) masih rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran; 3) penggunaan metode ceramah; 4) cara belajar siswa masih menghafal; dan 5) hasil belajar yang masih rendah. Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tentang pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas. Menurut data hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru, pembelajaran berlangsung baik, meskipun tingkat keaktifan siswa tergolong rendah. Saat menjelaskan materi, guru masih meminta siswa untuk membaca materi buku paket, mencatat penjelasan dari guru di papan tulis dan menghafalkannya. Menurut pernyataan dari beberapa siswa yang diwawancarai, beberapa di antaranya mengaku bahwa selama proses pembelajaran masih merasa kesulitan dalam memahami materi. Mereka juga mudah lupa setelah materi yang diajarkan telah selesai. Hasil uji pratindakan menunjukkan persentase ketuntasan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif kelas IVB SD Ne-geri Dukuhan Kerten masih tergolong ren-dah. rata-rata kelas yang diperoleh pada tahap ini sebesar 64,11. Dari 28 siswa, terda-pat 11(39,29) siswa memperoleh nilai di a-tas 70, dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 sejumlah 17 (60,71) siswa. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa lebih dari 50 siswa memperoleh nilai di bawah KKM (KKM=70). Selanjutnya dapat disimpulkan, bahwa pemahaman konsep e- nergi panas, bunyi dan alternatif kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015 masih termasuk dalam kategori rendah. Masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM pada materi energi panas, bunyi, alternatif mengindikasikan bahwa tujuan pembelajaran belum dapat tercapai dengan baik. Bersumber dari data hasil observasi dan hasil wawancara, peneliti menganalisis penyebab permasalahan tersebut. Beberapa penyebab tersebut di antaranya adalah penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran IPA membuat siswa hanya mengetahui materi, tanpa memahami materi yang disampaikan. Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru masih meminta siswa untuk mencatat dan menghafal, sehingga membuat pembelajaran menjadi monoton. Cara belajar dengan cara konvonal yaitu dengan cara menghafal dan mencatat, membuat siswa hanya mengetahui tanpa memahami. Materi IPA yang kompleks membutuhkan pemahaman konsep dalam mempelajarinya. Pemahaman konsep adalah kemampuan berpikir yang mengubah informasi menjadi sebuah gagasan umum sehingga mengerti makna yang tekandung di dalamnya. Pemahaman konsep IPA artinya kemampuan berpikir yang mengubah informasi atau materi IPA menjadi sebuah gagasan umum sehingga mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Untuk mengatasi permasalahan di kelas IVB di SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang memberikan inovasi dalam cara belajar siswa, yaitu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat, pemahaman dan kreativitas siswa. Salah satu metode yang memenuhi kriteria tersebut adalah metode mind map. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiraan-pikiran kita (Buzan, 2006: 4). Windura juga berpendapat bahwa, metode ini sesuai dengan kerja otak sehingga membuat informasi lebih mudah dimengerti dan diingat kembali. Ingatan di dalam otak akan bertahan dalam waktu yang lama (2013: 12). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mind map adalah sebuah metode belajar yang memanfaatkan seluruh kemampuan kinerja otak, yaitu otak kanan dan otak kiri dengan mencari kata kunci dan cabang-cabang yang berhubungan dengan kata kunci tersebut kemudian menghubungkannya. Otak kiri dan otak kanan yang bekerja secara seimbang membuat siswa tidak hanya cerdas, namun juga kreatif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dari penelitian tindakan kelas ini adalah apakah penerapan metode mind map dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan

alternatif serta bagaimanakah cara menerapkan metode mind map yang dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif pada siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015? Dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan pemahaman konsep e- nergi panas, bunyi, dan alternatif serta untuk mendeskripsikan cara menerapkan metode mind map yang dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif pada siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Subjek penelitian a- dalah siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58 tahun ajaran 2014/ 2015 dengan jumlah 28 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2014/ 2015, dilakukan selama 6 bulan. Penelitian dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015. Sumber data penelitian ini berupa hasil observasi dan wawancara, dokumentasi proses pembelajaran, nilai pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif serta hasil karya mind map siswa. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan tes. Uji validitas data menggunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Milles dan Hubberman yang mencakup tiga langkah, yaitu reduksi data, sajian data, dan pengambilan kesimpulan. Prosedur penelitian ini mencakup empat tahap tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. HASIL Berdasarkan uraian sebelumnya, pada tahap pratindakan menunjukkan bahwa nilai pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif kelas IVB masih tergolong rendah. Daftar nilai hasil pratindakan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Daftar Hasil Pratindakan No Kumul atif 1. 30 3 10,71 10,71 2. 50 1 3,57 14,28 3. 55 5 17,86 32,14 4. 60 3 10,71 42,85 5. 65 3 10,71 53,56 6. 70 2 7,14 60,71 7. 75 6 21,43 82,14 8. 80 2 7,14 89,29 9. 85 3 10,71 100,00 Pada Tabel 1 di atas, dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 sebanyak 11 orang (39,29), sedangkan sebanyak 17 (60,71) siswa mendapatkan nilai di bawah 70. Persentase ketuntasan pada tahap ini sebesar 39,29 dari seluruh siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58. siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Daftar Siklus I No. Kumu latif 1. 33 1 3,57 3,57 2. 43 1 3,57 7,14 3. 50 2 7,14 14,28 4. 53 2 7,14 21,42 5. 55 1 3,57 24,99 6. 63 3 10,71 35,7 7. 65 2 7,14 42,84 8. 67 1 3,57 46,41 9. 68 2 7,14 53,55 10. 70 1 3,57 57,12 11. 72 2 7,14 64,26 12. 73 2 7,14 71,4 13. 75 2 7,14 78,54 14. 77 3 10,71 89,25 15. 80 1 3,57 92,82 16. 82 1 3,57 96,39 17. 87 1 3,57 100,00 Tabel 2 di atas menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 15 (53,57) siswa, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 sebanyak 13 siswa. rata-rata kelas meningkat menjadi 66,07. Persentase ketuntasan

yang belum mencapai indikator ini menjadi alasan penelitian dilanjutkan pada siklus II. Tabel 3. Daftar Siklus II No. Kumu latif 1. 53 2 7,14 7,14 2. 57 2 7,14 14,28 3. 63 3 10,71 24,99 4. 67 1 3,57 28,56 5. 70 1 3,57 32,13 6. 73 3 10,71 42,84 7. 77 1 3,57 46,41 8. 80 2 7,14 53,55 9. 83 3 10,71 64,26 10. 87 2 7,14 71,4 11. 90 7 25,03 96,43 12. 93 1 3,57 100,00 Berdasarkan Tabel 3, jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 sebanyak 20 siswa (71,43). Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 menurun menjadi 8 (28,57) siswa. rata-rata kelas siklus II ini adalah 76,79. Namun, persentase ketuntasan ini belum mampu mencapai indikator, sehingga penelitian ini dilanjutkan pada siklus III. Tabel 4. Daftar Siklus III No. Kumul atif 1. 60 2 7,14 7,14 2. 63 2 7,14 14,28 3. 67 1 3,57 17,85 4. 73 3 10,71 28,56 5. 77 4 14,29 42,85 6. 83 3 10,71 53,56 7. 87 3 10,71 64,27 8. 90 4 14,29 78,56 9. 93 5 17,86 96,42 10. 97 1 3,57 100,00 Berdasarkan Tabel 4 di atas, siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 23 siswa atau 82,14, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 sebanyak 5 siswa (17,86). Persentase ketuntasan yang telah mencapai lebih dari 80 ini menjadi alasan penelitian dapat dihentikan pada siklus III ini. PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil observasi dan analisis data yang telah diuraikan di atas, dapat dinyatakan bahwa metode mind map dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif. Mind map membantu siswa dalam membuat catatan mereka sendiri. Terlebih lagi catatan yang dibuat dari mind map ini dalam bentuk gambar dan bagan sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan daya ingat siswa. Hamid menyatakan bahwa, catatan yang baik dan efektif akan membantu mengingat poin-poin kunci secara detail, memahami konsep-konsep utama, dan melihat kaitannya (2011: 160). Penelitian ini juga membuktikan pendapat dari Swadarma (2013: 8), yang menyatakan bahwa salah satu kegunaan mind map adalah mempercepat dan menambah pemahaman pada saat pembelajaran karena dapat melihat keterkaitan antar topik yang satu dengan yang lainnya. Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa, serta menghubungkan kata kunci utama dengan kata kunci cabang memudahkan siswa dalam memahami materi. Pada pratindakan, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 64,11. Dari 28 siswa, terdapat 11 siswa atau 39,29 yang mendapatkan nilai di atas 70. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 adalah 17 siswa (60,71). Berdasarkan hasil observasi dan analisis uji pratindakan tersebut, maka dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif dengan menerapkan metode mind map. Pembelajaran siklus I dengan menerapkan metode mind map menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan saat pratindakan. rata-rata kelas meningkat sebesar 1,96 menjadi 66,07. Hasil analisis data siklus I menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa menjadi 46,43 atau sebanyak 15 siswa mendapatkan nilai di atas 70. Peningkatan tersebut belum memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Sebelum melanjutkan penelitian pada siklus II, peneliti merefleksi kelebihan dan kekurangan siklus I. Kemudian hasil refleksi siklus I dijadikan acuan guna menyusun langkah perbaikan yang akan ditindaklanjuti pada siklus II.

Berdasarkan hasil analisis nilai pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif siswa. rata-rata kelas meningkat di atas KKM menjasi 76,79. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 sebanyak 20 siswa (71,43), dan sebanyak 8 siswa (28,57) mendapatkan nilai di bawah 70. Persentase ketuntasan siklus II ini juga belum mampu mencapai indikator sehingga penelitian dilanjutkan paa siklus III. Analisis data siklus III menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 sebanyak 23 siswa (82,14), sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 sebanyak 5 siswa (17,86). rata-rata kelas siklus III ini sebesar 81,07. Persentase ketuntasan yang di atas 80 ini menjadi alasan bahwa penelitian dapat dihentikan pada siklus III ini. Hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kels (2012) yang menyimpulkan bahwa pemetaan pikiran (mind map) dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan mengungkapkan kreativitas mereka dengan menggunakan warna dan bentuk yang berbeda serta berdampak postitif bagi siswa. Temuan di lapangan yang terdapat dalam data-data di atas membuktikan adanya peningkatan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif sebagai akibat dari penerapan metode mind map. Pertama, siswa dapat membuat materi pembelajarannya sendiri. Hal ini dapat membantu siswa lebih mudah dalam memahami informasi dan meningkatkan daya ingat. Kedua, membuat mind map mengembangkan kreativitas dan imajinasi siswa. Ketiga, metode mind map meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Penerapan metode mind map pada mata pelajaran IPA materi energi panas, bunyi, dan alternatif terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif pada siswa kelas IVB SD Negeri Dukuhan Kerten No. 58. Hal tersebut mengacu pada data hasil evaluasi siswa yang meningkat pada setiap siklusnya. Pada kondisi awal nilai rata-rata sebesar 64,11, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 66,07. Selanjutnya pada siklus II dan III nilai rata-rata pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif sebesar 76,79 dan 81,07. Sebelum diberikan tindakan, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 39,29. Siswa yang mencapai batas KKM pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (53,57), pada siklus II sebesar 20 siswa atau 71,43. Dan pada siklus III, jumlah siswa yang mencapai batas KKM sebanyak 23 siswa atau 82,14. Dalam penelitian ini, guru bersama peneliti berusaha merancang prosedur penerapan mind map yang dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas, bunyi, dan alternatif siswa. Pada siklus I ditemukan beberapa hambatan, di antaranya: partisipasi siswa masih belum aktif, guru masih dominan dalam menjelaskan, belum semua siswa mampu memahami metode mind map. Selanjutnya, langkah perbaikan yang dilakukan pada siklus II yaitu mengubah metode diskusi kelompok menjadi diskusi berpasangan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi aktif dari setiap individu. Dan langkah perbaikan yang diambil pada siklus III adalah dengan cara membuat mind map rumpang. Setiap siswa beradu kecepatan untuk maju ke depan kelas dan mengisi bagian mind map yang masih rumpang. Langkah perbaikan ini dapat membuat siswa yang awalnya pasif bahkan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran, berubah menjadi aktif dan semangat.

DAFTAR PUSTAKA Buzan, T. (2006). The Power of Creative Intelligence Sepuluh Cara Jadi Orang yang Jenius Kreatif. Jakarta: Gramedia. Hamid, S. (2011). Metode Edutainment. Yogyakarta: Diva Press. Keles, O. (2012). Elementary Teachers Views on Mind Mapping. International Journal of Education, (4), 93-100. Sukardjo, JS dkk. (2005). Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press). Swadarma, D. (2013). Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Elex Media Komputindo Usman, M. U. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosakarya. Windura, S. (2013). 1 st Mind Map untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua. Jakarta: Elex Media Komputindo.