BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survey data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dari petani melalui angket atau kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Desa Ipilo, Kantor Kecamatan Gentuma Raya, BPS, BP3K, dan intansi terkait. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ipilo Kecamatan Gentuma Raya Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian selama dua bulan mulai dari bulan Juni Juli 2012. Adapun alasan pemilihan lokasi karena di lokasi tersebut terdapat petani yang mengusahakan tanaman padi baik padi ladang maupun padi sawah. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah kedua dari petani yang menanam padi ladang sejumlah 18 orang dan juga yang menanam padi sawah sejumlah 16 orang sehingga selurunya berjumlah 34 responden yang ada di Desa Ipilo. Pemilihan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah penarikan secara sensus, hal ini disebabkan karena jumlah petani yang sedikit. Populasi dalam penelitian ini menyebar di tiga dusun yaitu Dusun Bihe Jaya, Dusun Tengah, dan Dusun Pongoala.
3.4 Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan, kemudian diolah, ditabulasi, dan dianalisis dengan menggunakan : a. Analisis Statistik Uji Ƶ Analisis statistic uji Ƶ ini digunakan untuk mengetahui apakah pendapatan pada usahatani padi sawah lebih tinggi dari usahatani padi ladang yaitu dengan menggunakan rumus Ƶ = Dimana Ƶ = Statistik uji X = Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah. X = Rata-rata pendapatan usahatani padi ladang. n = Jumlah petani sampel padi sawah. n = Jumlah petani sampel padi ladang. S = Standar deviasi usahatani padi sawah. S = Standar deviasi usahatani padi ladang. Kriteria pengujian adalah apabila Ƶ hitung Ƶ daftar maka H0 diterima yang berarti bahwa pendapatan usahatani padi sawah lebih rendah dari pendapatan usahatani padi ladang. Jumlah Ƶ hitung Ƶ datar maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa pendapatan usahatani padi sawah lebih tinggi dari pendapatan usahatani padi ladang. b. Analisis pendapatan usahatani Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk menghitung keuntungan bersih yang diperoleh petani pada usahatani padi sawah dan usahatani padi ladang, dengan menggunakan rumus : 1. Pendapatan usahatani (π) π = TR TC Dimana : π = Pendapatan bersih / keuntungan TR = Pendapatan kotor / penerimaan TC = Total cost / biaya total
2. Pendapatan penerimaan (TR) TR = P.Q Dimana : TR = Total revenue /pendapatan kotor (Rp) P = Price / harga jual produksi (Rp) Q = Quantity / Jumlah produksi (Kg) 3. Biaya total (TC) TC = TFC + TVC Dimana : TC = Total cost / Biaya total (Rp) TFC = Fixed cost / Biaya tetap (Rp) TVC = Variabel cost / Biaya variabel (Rp) c. Analisis R/C Ratio R/C Ratio digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan usahatani padi ladang dan usahatani padi sawah yaitu dengan rumus : R/C Ratio = Dimana TR = Total Revenue ( total penerimaan ) TC = Total cost (biaya tetap) d. Analisis B/C Ratio B/C Ratio digunakan untuk mengetahui apakah peralihan usahatani sawah ke usahatani padi ladang yang lebih menguntungkan yaitu dengan menggunakan rumus : B/C Ratio Keterangan : Yi = Produksi Pyi = Harga produksi Xi = Korbanan Xyi = Harga korbanan
3.5 Definisi Opersional Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai a. Usahatani padi sawah adalah usahatani yang dilakukan pada lahan basah dan pada dataran yang rata. b. Usahatani padi ladang adalah usahatani yang di lakukan/ melaksanakan budidaya pada areal tanam berupa lahan kering. c. Biaya usahatani padi sawah adalah besarnya biaya usahatani yang di keluarkan untuk menyediakan sarana produksi dan sarana penunjang lainnya untuk satu musim tanam (Rp/ha). d. Biaya usahatani padi ladang adalah biaya yang di keluarkan untuk menyediakan sarana produksi dan sarana penunjang lainya untuk satu musim tanam (Rp/ha). e. Biaya tetap usahatani padi sawah adalah biaya yang di keluarkan oleh petani yang sifanya wajib walaupun tanpa melakukan suatu usahatani atau kegiatn produksi, terdiri dari penyusutan alat, pajak lahan,dan tenaga kerja dalam keluarga. f. Biaya tetap usahatani padi ladang adalah biaya yang di keluarkan oleh petani yang sifanya wajib walaupun tanpa kegiatan produksi, terdiri dari penyusutan alat, pajak lahan,dan tenaga kerja dalam keluarga. g. Biaya variabel usahatani padi sawah adalah biaya yang di keluarkan oleh petani pada saat melakukan usahatani atau suatu kegiatan produksi. h. Biaya variabel usahatani padi ladang adalah biaya yang di keluarkan oleh petani pada saat melakukan usahatani atau suatu kegiatan produksi. i. Penerimaan usahatani padi sawah adalah nilai yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan dengan harga jualnya. j. Penerimaan usahatani padi ladang adalah adalah nilai yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan dengan harga jualnya.
k. Pendapatan usahatani padi sawah adalah selisih antara besarnya produksi yang diperoleh dengan besarnya biaya produksi. l. Pendapatan usahatani padi sawah adalah total pendapatan bersih yang diperoleh dari seluruh aktivitas usahatani yang merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan.