BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI SELATAN PADA TAHUN 2000

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Kalimantan Tengah. Jembatan Kahayan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

4.1. Letak dan Luas Wilayah

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BADAN PUSAT KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

III. KEADAAN UMUM LOKASI

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi


IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

Cover dalam.

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Katalog BPS :

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kalimantan Tengah terletak antara 0o45' Lintang Utara, 3o30' Lintang Selatan dan 110o45' - 115o51' Bujur Timur, dengan batas wilayahnya : Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat, Sebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan, Sebelah Utara dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur dan Sebelah Selatan dengan Laut Jawa. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah kurang lebih 153.564,50 Km2 atau 8,04% dari luas Indonesia. Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Palangka Raya terbagi dalam 13 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunungmas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten kotawaringin Timur, Kabupaten lamandau, Kabupaten Murungraya, kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, dan Kota Palangka Raya. Kabupaten Murung Raya merupakan wilayah dengan luas terbesar yaitu 23.700 Km2, sementara Kota Palangka Raya merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 2.399,5 Km2. Pada tahun 2012 hujan terjadi setiap bulan. Rata-rata curah hujan di kalimantan Tengah berkisar antara 4,0 mm ( Pangkalan Bun) sampai 531,4 mm ( Sampit), rata rata penyinaran matahari di Kalimantan Tengah selama Tahun 2012 berkisar antara 51,3%(Palangka Raya) hingga 65,0% ( Sampit ) suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan air laut dan jarak dari pantai. Pada tahun 2012 suhu udara rata-rata berkisar antara 22,5oC sampai 32,8oC, suhu udara maksimum tercatat di stasiun pengukur Pangkalan Bun (32,8oC) sedangkan suhu minimum tercatat di Stasiun pengukur Sampit (22,5oC). Struktur ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 didominasi sektor Pertanian (29,15%), Pengolahan (7,17%) dan Perdagangan (18,93%). Pada sektor pertanian kontribusi sub sektor pertanian Ubi Kayu menjadi yang terbesar, diikuti oleh ubi kayu, kedelai dan jagung. Sektor

perdagangan kontribusi sub sektor perdagangan besar dan eceran mempunyai andil terbesar, diikuti oleh restoran dan hotel. Komoditi unggulan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, kedelai, ubi jalar, ubi kayu, sub sektor perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit, kakao, Karet, Kopi, Kelapa, Aren, cengkeh, Jambu Mete, Kapuk, Kemiri, Pinang dan Lada. Sub sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan Tangkap, Budidaya Jaring apung, Budidaya Keramba, Budidaya Kolam, Budidaya laut, Budidaya Sawah dan Budidaya Tambak, sub sektor peternakan komoditinya adalah sapi, babi, domba, kambing, kerbau,dan kuda,sedangkan untuk sektor Jasa yaitu wisata alam dan Wisata budaya. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 8 bandar udara, yaitu Bandara Beringin, Bandara H. Asan, Bandara Iskandar, Bandara Kuala Kurun, Bandara Kuala Pembuang, Bandara Sanggo, Bandara Tjilik Riwut, dan Bandara Tumbang Samba. Di Provinsi ini juga terdapat Tiga Jalan, Yaitu jalan Negara, jalan Kabupaten/ kota dan jalan Provinsi. Panjang Jalan Provinsi adalah 1.100,00 km, panjang Jalan Kabupaten adalah 11.728,19 Km, panjang jalan kota adalah 905,69 km dan panjang jalan Negara adalah 1.714,83 km. Untuk transportasi laut tersedia 9 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Bun, Pelabuhan Kuala Pembuang, Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Mendawai, Pelabuhan Khusus PT. Sungai Rangit, Pelabuhan Pulang Pisau, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Samuda, dan Pelabuhan Sukamara. Untuk industri tersedia 2 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Bumi Kecubung Makmur, Karya Bumi Kahayan Makmur. yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi. Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Sensus Penduduk 2010 (SP1010) adalah 2.212.599 orang yang terdiri atas 1.058.346 penduduk perempuan dan 1.153.743 penduduk laki-laki. Distribusi penduduk masih bertumpu pada beberapa Kabupaten Induk. Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas dan Kotawaringin Barat 3 (tiga) Kabupaten urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu masing-masing sebesar 443.291 orang, 329.646 orang dan 235.8o3 orang. Kabupaten Katingan merupakan Kabupaten pemekaran dengan jumlah pendud uk terbanyak diantara Kabupaten pemekaran lainnya yaitu sebanyak 146.439 orang. Dengan luas wilayah sekitar 153.564 kilo meter persegi yang dialami oleh 2.212.089 orang, maka rata-tara tingkat kepadatan penduduk adalah 14 orang per kilo meter persegi. Kota Palangka Raya sebagai ibukota provinsi tingkat kepadatan penduduk paling tingggi yakni 82 orang per kilo meter persegi,

sedangkan Kabupaten Murung Raya yakni rata-rata 4 orang per kilo meter persegi, Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah 109, yang artinya adalah penduduk laki-laki 9 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Ratio jenis kelamin terbesar terjadi di Kabupaten Seruyan, yaitu sebesar 116, sedangkan yang terkecil di Kabupaten Kapuas, Barito Selatan dan Palangka Raya yaitu sebesar 104. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun selama sepuluh tahun terakhir dari 2000 20101 sebesar 1,79 persen. Laju petumbuhan penduduk kabupaten Sukamara adalah yang tertinggi dibandingkan Kabupaten-Kabupaten lainnya, yaitu sebesar 4.01 persen, sedang yang terendah di Kabupaten Kapuas yaitu 0.14 persen walaupun dari sisi jumlah penduduk Kabupaten kapuas menempeti urutan kedua di Kalimantan Tengah. Adanya pergeseran struktur penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah dari tahun 2000 s/d 2010, persentase penduduk laki-laki pada kelompoki umur 25 44 tahun (usia produktif) cendrung meningkat tajam, yaitu dari ± 27,87 persen di tahun 2000 menjadi ± 34,38 persen di tahun 2010. Kondisi ini menyebabkan angka beban tanggungan penduduk sebesar 77 pada tahun 2000 dan menurun menjadi 52 pada tahun 2010. Fenomena ini diwarnani peningkatan jumlah penduduk laki-laki yang umumnya datang dari luar wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai migran, tenaga kerja musiman atau rantauan yang masih bujang (belum kawin) atau yang sudah berstatus kawin, yang meninggalkan keluarga mereka yang masih bertempat tinggal atau menetap di Provinsi sebelumnya. Dari hasil SP2010 persentase migran risen (5 tahun terakhir) sebesar 8,3 persen dengan rasio jenis kelamin 13,6. Angka buta huruf penduduk perempuan usia 15 44 tahun adalah sebesar 1,3 persen lebih rendah dibandingkan penduduk laki-laki yaitu 0,8 persen. Hal ini terkait dengan kemampuan ekonomi keluarga yang tidak memadai dan keadaan geografis yang kurang menguntungkan dimana fasilitas yang tersedia berlokasi di tempat yang jauh dari jangkauan penduduk setempat. Angka Partisifasi Sekolah (APS) usia SD (7-12) dan Perguruan Tinggi (19 24) anak perempuan (98,28 dan 11,06) lebih rendah dari pada laki-laki (98,71 dan 12,13), sedangkan usia SLTP (13 15 tahun) dan tingkat SLTA (16 18 tahun) anak perempuan lebih tinggi yaitu masing-masing 88,72 dan 63,99 dibandingkan anak laki-laki yaitu 84,52 dan 63,60. Secara umum dari angka APS bahwa tingkat partisifasi bersekolah anak-anak perempuan di Provinsi KalimantanTengah relatif telah mencapai tingkat kesetaraan gender.

Keluhan penduduk perempuan dari laki-laki di perkotaan mempunyai pola yang tidak berbeda, karena keduanya mempunyai kecendrungan penurunan dari tahun 2005 ke tahun 2010. Di pedesaan terjadi kenaikan pada beberapa tahun terakhir, baik untuk penduduk perempuan maupun laki-laki. Kenaikan jumlah keluhan ini antara lain disebabkan terjadi kebakaran hutan, sehinggga banyak menimbulkan asap yang mengganggu pernapasan dan menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Angka Kematian Bayi (AKB) perempuan lebih rendah dibandingkan AKB laki-laki. Pada tahun 2005 AKB perempuan adalah 24 dan laki-laki sebesar 33 dan angka tersebut pada tahun 2009 turun masing-masing 19 dan 26.Pada tahun 2009 Angka Harapan Hidup penduduk perempuan (73,8) lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki (70,2). Dari hasil Podes 2011 jumlah fasilitas kesehatan terdapat 18 umah Sakit, 174 Puskesmas dan 1,012 Puskesmas Pembantu.Berdasarkan data Sakernas tahun 2011, Tingkat Partisifasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 73,5 dan Angka Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,66 (dari Sumber BPS Provinsi Kalimantan Tengah). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah gambaran profil Provinsi Kalimantan Tengah? 2. Bagaimanakah karakteristik penduduk Provinsi Kalimantan Tengah? 3. Bagaimanakah gambaran Provinsi Kalimantan Tengah dalam angka? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui gambaran profil Provinsi Kalimantan Tengah 2. Untuk mengetahui karakteristik penduduk Provinsi Kalimantan Tengah 3. Untuk mengetahui gambaran Provinsi Kalimantan Tengah dalam angka

BAB II PEMBAHASAN 2.1Gambaran Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi kalimantan tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang Provinsi KalimantanTengah terletak di daerah lintasankatulistiwa yaitu pada posisi 00 44 54 Lintang Utara 03 47 07 LintangSelatan dan 110 43 19 115 47 36 Bujur Timur, serta termasuk tipe iklim A Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yaitu 153.564 km2 atau 15.356.400 hektar (ha) dengan batas wilayahnya: Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat, Sebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan, Sebelah Utara dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur dan Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Jumlah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah saat ini sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten dan 1 (satu) kota.

Kondisi Fisik Daerah Keadaan kondisi fisik daerah pada provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat secara geografis, bahwasanya Provinsi KalimantanTengah terletak di daerah lintasankatulistiwa yaitu tepatnya pada posisi 00 44 54 Lintang Utara 03 47 07 LintangSelatan dan 110 43 19 115 47 36 Bujur Timur. Batas wilayahprovinsi Kalimantan Tengah, sebelahutara berbatasan dengan KalimantanTimur dan Kalimantan Barat, sebelahtimur berbatasan dengan KalimantanTimur dan Kalimantan Selatan, sebelahselatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah Barat berbatasan denganprovinsi Kalimantan Barat. Iklim Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Ferguson, maka dapat dilihat bahwasanya wilayah Provinsi KalimantanTengah termasuk dalam tipe iklim A, dikatakanan dalam tipe iklim Akarena hal ini ditandai dengan adanya jumlah bulanbasah lebih banyak dari bulan kering dan pola penyebaran curah hujan hampirmerata pada semua wilayah. Agroklimat Kalimantan Tengah terdiri dari 4 klas,yaitu: Klas A di bagian Utara, Klas B1 di Bagian Tengah, Klas C1 dan C2 di BagianSelatan. Semakin ke bagian Utara curah hujan semakin tinggi. Karakteristikiklim, tropis lembab dan panas yang tergolong ke dalam tipe iklim A dengansuhu udara relatif konstan sepanjang tahun, yang dapat mencapai 23 C padamalam hari dan 33 C pada siang hari, dengan penyinaran matahari mencapai60% per tahun. Curah hujan rata-rata 200 mm/bulan dengan kecepatan anginrata-rata 4 knot/km. Curah hujan rata-rata sebesar 2.732 mm/tahun denganrata-rata hari hujan 120 hari. Sebagian besar daerah pedalaman yang berbukit,bercurah hujan antara 2,000-4.000 mm per tahun. Sedangkan musim penghujan terjadi biasanya dimulai pada bulan September sampai bulan Mei, dan puncaknya pada bulan November dan April. Iklim yang relatif lebih kering dimulai dari bulan Junisampai Agustus. Topografi Kondisi fisik wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri atas daerah pantai danrawa yang terdapat di wilayah Bagian Selatan sepanjang ± 750 km

pantai LautJawa, yang membentang dari Timur ke Barat dengan ketinggian antara 0 50 mdiatas permukaan laut (dpl) dan tingkat kemiringan 0%-8%. Sementara ituwilayah daratan dan perbukitan berada bagian tengah, sedangkan pegununganberada di bagian Utara dan Barat Daya dengan ketinggian 50 100 mdpl dantingkat kemiringan rata-rata sebesar 25%. Provinsi Kalimantan Tengah terdiriatas 6 wilayah fisiografi, tetapi didominasi oleh daratan dan perbukitanpedalaman. Tabel. Wilayah Fisiologi di Peovinsi kalimantan tengah No Wilayah Luas (Km2) 1. 2. 3. 4. 5. 6 Daratan rendah pesisir Undak-undak pedalaman Daratan dan perbukitan pedalaman Pegunungan Schwaner Pegunungan Muller Pegunungan Meratus 36.870 37.310 57.124 9.000 11.000 2.300 Sumber : Bappeda Provinsi Kalteng Tahun 2012 Luas Wilayah Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yaitu 153.564 km2 atau 15.356.400hektar (ha). Jumlah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengahsaat ini sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten dan 1 (satu) kota.wilayah Provinsi Kalimantan Tengah seluas 153.564 Km2, atau hampir sama dengan satu setengah kali luas Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Tengah Merupakan Provinsi terluas ketiga di Indonesia setelah Provinsi Papua dan Provinsi Kalimantan Timur.Wilayah Kalimantan Tengah terdiri dari hutan 89.168 Km2, semak belukar 37.741 Km2, rawa 11.614 Km2, pertanian dan perkebunan 10.797 Km2, perarairan 1.420 Km2 dan tanah lainnya 2.825 Km2 Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 No. Kode Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km2) Persentase thdp Luas Provinsi (%)

1 6201 Kabupaten Kotawaringin Barat 10,759.00 7.01 2 6202 Kabupaten Kotawaringin Timur 16,796.00 10.94 3 6203 Kabupaten Kapuas 14,999.00 9.77 4 6204 Kabupaten Barito Selatan 8,830.00 5.75 5 6205 Kabupaten Barito Utara 8,300.00 5.40 6 6206 Kabupaten Sukamara 3,827.00 2.49 7 6207 Kabupaten Lamandau 6,414.00 4.18 8 6208 Kabupaten Seruyan 16,404.00 10.68 9 6209 Kabupaten Katingan 17,500.00 11.40 10 6210 Kabupaten Pulang Pisau 8,997.00 5.86 11 6211 Kabupaten Gunung Mas 10,805.00 7.04 12 6212 Kabupaten Barito Timur 3,834.00 2.50 13 6213 Kabupaten Murung Raya 23,700.00 15.43 14 6271 Kota Palangka Raya 2,399.50 1.56 6200 Provinsi Kalimantan Tengah 153,564.5 100.00 Sumber: M. Naharuddin Latief http://indonesiadata.co.id/main/index.php/kalimantan-tengah 2.2 Karakteristik Kependudukan di Provinsi Kalimantan Tengah Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk. Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin. Struktur umur pendudukdapat dilihat dalam umur satu tahunan atau yang disebut juga dengan umur tunggal (single age), dan yang dikelompokkan ke dalam lima tahunan. Dalam pembahasan demografi pengertian umur adalah umur pada saat ulang tahun terakhir. Misalnya Ani lahir pada bulan Januari tahun 2000 dan Sensus 2010 dilaksanakan pada bulan Juli. Jadi pada saat Sensus 2010

dilaksanakan Ani berusia 10 tahun 6 bulan, tetapi dalam perhitungan demografi Ani dicatat sebagai berumur 10 tahun saja. Karakteristik penduduk menurut umur dapat ditabulasi silang dengan jenis kelamin atau dapat juga ditabulasi silang dengan karakteristik sosial misalnya penduduk menurut umur dan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk menurut umur dengan tempat tinggal, penduduk menurut umur dengan status pekerjaan dll. Jumlah dan Distribusi Penduduk Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2 212 089 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 740 256 jiwa (33,46 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 471 833 jiwa (66,54 persen).persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,03 persen di Kabupaten Sukamara hingga yang tertinggi sebesar 16,92 persen di Kabupaten Kotawaringin Timur. Jenis Kelamin Penduduk Penduduk laki-laki Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 1 153 743 jiwa dan perempuan sebanyak 1 058 346 jiwa. Seks Rasio adalah 109, berarti terdapat 109 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.seks Rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Barito Selatan sebesar 104 dan tertinggi adalah Kabupaten Seruyan sebesar 116. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 102 sampai dengan 125, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 107. Migran Masuk Risen Jumlah penduduk yang merupakan migran risen terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil SP2010 mencatat 164 939 penduduk atau 8,3 persen penduduk merupakan migran masuk risen antar kabupaten/kota. Persentase

migran masuk risen di daerah perkotaan 1,2 kali lipat lebih besar daripada di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 9,5 dan 7,7 persen.menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, 94 988 berbanding 69 951 orang. Seks rasio migran risen adalah 136. Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih banyak yang melakukan perpindahan. Persentase migran terbesar di Kabupaten Kotawaringin Timur dan terkecil di Kabupaten Murung Raya Migran Masuk Seumur Hidup Jumlah penduduk yang merupakan migran seumur hidup terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil SP2010 mencatat 678 222 penduduk atau 30,7 persen penduduk merupakan migran masuk seumur hidup antar kabupaten/kota. Persentase migran masuk seumur hidup di daerah perkotaan 0,8 kali lipat lebih besar daripada di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 40,7 dan 25,6 persen.menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, 373 954 berbanding 304 268 orang. Seks rasio migran risen adalah 123. Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih banyak yang melakukan perpindahan. Persentase migran terbesar di Kota Palangka Raya dan terkecil di Kabupaten Murung Raya. Pendidikan Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 2,11 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,77 persen. Ukuran atau indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait dengan pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun yang berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 39,07 persen, dan AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 96,78 persen yang berarti dari setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 97 orang yang melek huruf. Penduduk

dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Penduduk Usia Sekolah Jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 276 153 jiwa, 13-15 tahun 120 654 jiwa, 16-18 tahun 117 675 jiwa dan 19-24 tahun 248 337 jiwa.di perkotaan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 86 531 jiwa, 13-15 tahun 40 451 jiwa, 16-18 tahun 41 941 jiwa dan 19-24 tahun 86 305 jiwa. Di perdesaan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 189 622 jiwa, 13-15 tahun 80 203 jiwa, 16-18 tahun 75 734 jiwa dan 19-24 tahun 162 032 jiwa.jumlah penduduk perempuan usia 7-12 tahun sebanyak 133 893 jiwa, 13-15 tahun 58 763 jiwa, 16-18 tahun 57 142 jiwa dan 19-24 tahun 122 485 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki usia 7-12 tahun sebanyak 142 260 jiwa, 13-15 tahun 61 891 jiwa, 16-18 tahun 60 533 jiwa dan 19-24 tahun 125 852 jiwa. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan dan akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia sekolah. APS 13-15 tahun sebesar 82,62 persen. Ini menunjukkan masih terdapat kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) sebesar 17,38 persen yang tidak bersekolah. APS 16-18 tahun sebesar 48,70 persen dan APS 19-24 tahun sebesar 11,52 persen. APS di perdesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan. Semakin tinggi kelompok umur semakin besar perbedaannya (gap). Di perdesaan APS 7-12 tahun sebesar 94,30 persen, APS 13-15 tahun 79,37 persen, APS 16-18 tahun 40,63 persen, APS 19-24 tahun sebesar 5,48 persen. Di perkotaan APS 7-12 tahun sebesar 95,98 persen, APS 13-15 tahun 89,08 persen, APS 16-18 tahun 63,30 persen dan APS 19-24 tahun sebesar 22,93 persen.

Pendidikan yang Ditamatkan Kualitas SDM dapat dilihat dari pendidikan yang ditamatkan. Gerakan wajib belajar 9 tahun (1994) menargetkan pendidikan yang ditamatkan minimal tamat SMP. Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 5,38 persen, tidak/belum tamat SD 22,29 persen, tamat SD/MI/sederajat 33,27 persen dan tamat SMP/MTs/sederajat sebesar 17,92 persen.kualitas SDM daerah perdesaan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Persentase penduduk uisa 5 tahun ke atas berpendidikan minimum tamat SMP/MTs/sederajat di perdesaan 30,80 persen lebih rendah dibandingkan perkotaan 55,47 persen. Pendidikan perempuan lebih rendah dibandingkan lakilaki. Persentase penduduk perempuan usia 5 tahun ke atas berpendidikan minimum tamat SMP/MTs/sederajat 36,39 persen lebih rendah dibandingkan lakilaki 41,52 persen Pendidikan yang Ditamatkan Pendidikan yang tinggi merupakan salah satu tuntutan era globalisasi. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, merupakan modal dasar pembangunan bangsa. Modal dasar yang berkualitas merupakan tujuan utama pembangunan manusia Indonesia seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta berpendidikan tinggi adalah upaya mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Kalimantan Tengah usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 16,22 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,93 persen, tamat DIV/S1 sebesar 2,84 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,16 persen. Angka Melek Huruf (AMH) Angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 96,78 persen. AMH penduduk usia 15 tahun ke atas perempuan (95,51 persen) lebih rendah

dibandingkan laki-laki (97,93 persen). AMH penduduk usia 15 tahun ke atas di daerah perdesaan (95,99 persen) lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan (98,31 persen).rendahnya AMH penduduk usia 15 tahun ke atas disebabkan oleh rendahnya AMH penduduk usia 45 tahun ke atas. AMH penduduk usia 45 tahun ke atas sebesar 90,88 persen. AMH penduduk usia 45 tahun ke atas perempuan (86,35 persen) lebih rendah dibandingkan laki-laki (94,83 persen). Jumlah penduduk Miskin di Kalimantan Tengah Karena faktor pendidikan dan letak geografis, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki jumlah penduduk miskin yang memprihatinkan. Dari total 2.202.599 jiwa penduduk Provinsi Kalteng, jumlah penduduk miskinnya mencapai 150.021 jiwa. Dari jumlah itu sebanyak 121.733 jiwa berada di pedesaan. Kepala Dinas Sosial Kalteng Hardy Rampay di Palangkaraya, Kamis, 15 Maret 2012 mengatakan penyebab kemiskinan di wilayah tersebut disebabkan banyaknya faktor seperti kurangnya pendidikan, mental, serta emosional yang belum matang, juga kurangnya keterampilan. Selain itu, ada faktor lain yang juga menyebabkan angka kemiskinan masih tinggi, seperti terbatasnya pelayanan sosial dasar, terbatasnya lapangan pekerjaan, dan belum mantapnya ekonomi kerakyatan serta kondisi geografis yang sulit dijangkau, katanya. Beragam upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Kalteng antara lain dilakukan progam Mamagun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L) atau yang dikenal dengan progam membangun dan menjaga desa. Program PM2L yang dicanangkan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang empat tahun lalu bisa berjalan dengan efektif saat diterapkan di sejumlah kabupaten. Program ini juga mengurangi angka kemiskinan di pedesaan. Di beberapa kabupaten, program ini ternyata bisa dikembangkan dengan baik. Contohnya di Kabupaten Katingan. Dari semula hanya tiga desa per tahun

yang diusulkan untuk direhabilitasi, sekarang ini dikembangkan menjadi 15 desa per tahun. Ini artinya PM2L sangat bermanfaat, salah satunya untuk mengurangi angka kemiskinan di Kalteng, ujarnya. Dari data Dinas Sosial Kalteng untuk penyebaran dan sasaran penanggulangan kemiskinan pedesaan tahun 2012 melalui program PM2L, ditargetkan sebanyak 300 kepala keluarga (KK) menikmati program ini. Rinciannya, Kabupaten Pulang Pisau 550 KK, Katingan 450 KK, Barito Selatan 400 KK, Sukamara 400 KK, Lamandau 400 KK, Kota Palangkaraya 200 KK, Barito Utara 300 KK dan Kotawaringin Timur 300 KK Ketenagakerjaan Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1 059 278 orang, di mana sejumlah 1 044 483 orang diantaranya bekerja, sedangkan 14 795 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 69,50 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 86,06 persen dan 51,28 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 60,80 persen dan 73,99 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Barito Timur (79,79), Kabupaten Pulang Pisau (76,43), dan Kabupaten Gunung Mas (75,35). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 14 795 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,40 persen. Tingkat Pengangguran Menurut data statistik Februari 2012, tingkat pengangguran secara nasional mencapai angka 6,32 persen dan angka pengangguran tertinggi periode yang sama terjadi di Kalimantan Timur, yakni sebesar 9,29 persen.jumlah

pengangguran terbuka di Kalteng pada Februari 2013 berjumlah 21.077 orang, cenderung menurun dibanding sebelumnya, dan tingkat tertinggi didominasi usia kerja pendidikan Diploma I, Diploma II, dan Diploma III, mencapai 3,55 persen.tingkat pengangguran lulusan Sekolah Dasar 1,87 persen, sedang tingkat pendidikan SMP dan SMA berada diposisi 1,72 persen. Tingkat pengangguran terendah terdapat pada kelompok pendidikan universitas, yakni 1,08 persen.dibanding Februari 2012, tingkat pengangguran SD menurun sebesar 0,36 persen. Demikian juga lulusan SMA turun sebesar 3,56 persen. Ini merupakan angka penurunan tingkat pengangguran tertinggi pada periode tersebut.sementara pengangguran universitas turun 1,91 persen dibanding Februari 2012. Sedang kelompok pendidikan lainnya, Diploma dan SMP mengalami kenaikan, masingmasing 1,78 persen dan 0,31 persen pada Februari 2013. Piramida Penduduk Kalimantan Tengah Tahun 2013 Gambar: Piramida Penduduk Kalimantan tengah Sumber : Pusdatin, 2013 Struktur penduduk di Indonesia dan Kalimantan Tengah termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun), walaupun jumlah kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dan angka harapan hidup yang semakin meningkat

yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida membesar, ini menunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 25-29 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah golongan penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan penduduk ini relatif tidak produkti ESTIMASI KEPADATAN PENDUDUK TAHUN 2013 Sumber : Kemendagri, 2013; Pusdatin, 2013 Penyebaran penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah belum merata. Hal ini dapat dilihat dari kepadatan penduduk tiap kabupaten/kota yang tidak sama. Kab/Kota dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi terdapat di Kota Palangka Raya sebesar 97 jiwa per KM2. Kepadatan terendah terdapat di Kab. Murung Raya dengan kepadatan penduduk 4 jiwa per KM2. Jumlah penduduk dan luas wilayah merupakan indikator penting dalam hal penyebaran penduduk.

2.3 Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka Provinsi Kalimantan Tengah Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan Kegiatan Seminggu yang Lalu Klmpok Umur Bekerja Mencari pekerjaan Bersedia bekerja apabila ada yang menyediakan Bukan Angkatan Kerja Tidak Ditanyakan Jumlah 15-19 160.554 12.670 74.430 487.465 2.874 737.993 20-24 313.258 18.083 91.902 251.737 3.466 678.446 25-29 416.930 12.039 79.296 154.024 1.859 664.148 30-34 423.045 7.026 56.043 132.929 866 619.909 35-39 427.122 4.844 45.032 123.102 643 600.743 40-44 381.202 3.179 30.281 113.603 476 528.741 45-49 308.065 1.960 19.841 97.922 300 428.088 50-54 247.552 1.197 11.462 95.157 255 355.623 55-59 174.237 872 7.433 86.049 140 268.731 60-64 125.223 613 4.974 97.571 76 228.457 65-69 83.939 310 0 88.795 49 173.093

70-74 45.342 237 0 76.227 61 121.867 75-79 21.079 0 0 48.651 38 69.768 80-84 10.001 0 0 35.527 29 45.557 85-89 2.909 0 0 14.944 8 17.861 90-94 776 0 0 6.721 1 7.498 95+ 389 0 0 5.381 1 5.771 Jumlah 3.141.623 63.030 420.694 1.915.805 11.142 5.552.294 Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kegiatan Seminggu yang Lalu

Provinsi Kalimantan Tengah Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan Kegiatan Seminggu yang Lalu Bersedia Pendidikan tertinggi bekerja Bukan Mencari Tidak yang ditamatkan Bekerja apabila ada Angkatan pekerjaan Ditanyakan yang Kerja Jumlah menyediakan Tidak/Belum Pernah Sekolah 430.105 2.082 23.975 284.633 0 740.795 Tidak/Belum Tamat SD 272.105 2.134 25.172 140.360 843 440.614 SD/MI/Sederajat 976.727 11.144 130.866 501.165 1.743 1.621.645 SLTP/MTs/Sederajat 462.625 10.644 88.452 447.484 2.388 1.011.593 SLTA/MA/Sederajat 605.635 26.148 121.634 457.660 5.311 1.216.388 SM Kejuruan 56.743 2.307 9.036 23.453 465 92.004 Diploma I/II 45.448 857 3.098 9.670 46 59.119 Diploma III 48.044 1.561 4.309 14.719 68 68.701

Diploma IV/Universitas 224.536 6.032 13.922 35.458 255 280.203 S2/S3 19.655 121 230 1.203 23 21.232 Tidak Terjawab 0 0 0 0 0 0 Jumlah 3.141.623 63.030 420.694 1.915.805 11.142 5.552.294 Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Berdasarkan data tersebut maka kita akan dapat mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja dengan menggunakan data jumlah penduduk yang bekerja,mencari kerja,penduduk yang bersedia bekerja bila ada yang menyediakan pekerjaan,serta dengan mengetahui jumlah seluruh tenaga kerja di Kalimantan Tengah yaitu semua para penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Maka tingkat partisipasi angkatan kerja di Kalimantan Tengah pada tahun 2010 adalah sebesar 65,29 persen. Angka tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari partisipasi angkatan kerja tanpa terdapat kategorisasi tertentu seperti berdasarkan umur maupun berdasarkan tingkat pendidika n tertentu. Tingkat partisipasi angkatan kerja yang dikategorisasikan berdasarkan umur tertentu yaitu 35 sampai 39 tahun mencapai 8,59 persen. Sedangkan tingkat partisipasi berdasarkan jenjang pendidikan tertentu yang dalam hal ini adalah pendidikan sekolah dasar mencapai 20,15 persen. Untuk mengetahui lebih rinci tentang perolehan angka-angka tersebut, berikut telah tersaji cara perhitungan tingkat partisipasi angkatan kerja,

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TPAK = angkatan kerja 100 % tenaga kerja = bekerja + mncri kerja + bersedia kerja 100 % tenaga kerja = 3.141.623 + 63.030 + 420.694 100 % 5.552.294 = 3.625.347 100 % 5.552.294 = 65,29 %

TPAK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR (35-39 TAHUN)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TPAK UMUR = angkatan kerja ( umur tertentu ) 100 % tenaga kerja TPAK 35-39 = 427.122 + 4.844 + 45.032 100 % 5.552.294 = 8,59 % TPAK BERDASARKAN PENDIDIKAN (PENDIDIKAN SD)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TPAK tgkt pendidikan = angkatan kerja ( Tgkt pendidikan ) 100 % tenaga kerja TPAK PENDIDIKAN SD = 976.727 + 11.144 + 130.866 100 % = 20,15 % 5.552.294

Hampir di setiap daerah pasti memiliki angka pengangguran sekalipun dalam jumlah yang kecil, hal ini terjadi tanpa terkecuali di Kalimantan Tengah. Berdasarkan tabel yang telah disajikan maka dapat dilihat pula angka atau tingkat pengangguran di provinsi Kalimantan Tengah dengan cara menggunakan data penduduk yang mencari kerja atau menganggur, bersedia bekerja jika ada yang menyediakan, serta jumlah seluruh angkatan kerja. Maka tingkat pengangguran penduduk Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada tahun 2010 adalah sebesar 13,34 persen. Tingkat pengangguran berdasarkan kelompok umur yaitu 25-29 tahun mencapai 2,52 persen, sedangkan jika digolongkan berdasarkan jenjang pendidikan yaitu pendidikan sarjana mencapai 0,55 persen. Untuk mengetahui lebih jelas tentang perolehan angka-angka tersebut,maka di bawah ini telah disajikan perhitungan tentang tingkat pengangguran penduduk di Kalimantan Tengah tahun 2010, TINGKAT PENGANGGURANPROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 Tingkat Pengangguran = mencari kerja + bersedia bekerja 100 % angkatan kerja = 63.030 + 42.0694 100 % 3.625.347 = 13,34 %

TINGKAT PENGANGGURAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR (25-29 TAHUN)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TP (UMUR) = mencari kerja + bersedia bekerja (UMUR TERTENTU) 100 % angkatan kerja TP (25-29) = 12.039 + 79.296 100 % 3.625.347 = 2,52 % TINGKAT PENGANGGURAN BERDASARKAN PENDIDIKAN (PENDIDIKAN S1)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TP (PENDIDIKAN S1) = mencari kerja + bersedia bekerja (PENDIDIKAN S1) 100 % angkatan kerja = 6.032 + 13.922 100 % 3.625.347 = 0,55 %

REFERENSI Kalimantan Tengah Dalam Angka. 2013. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah. http://kalteng.bkkbn.go.id. Diakses tanggal 25 Juni 2014 http://www.kalteng.go.id/ogi. Diakses tanggal 25 Juni 2014 http://kalteng.bps.go.id. Diakses tanggal 25 Juni 2014 http://www.kborneo.com/kalimantan_tengah.cfm. Diakses tanggal 25 Juni 2014 http://regionalinvestment.bkpm.go.id. Diakses tanggal 25 Juni 2014