PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cepat, mendorong terjadinya integrasi pasar-pasar keuangan lokal untuk dapat

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

Perlindungan hukum..., Gista Latersia, FHUI,

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

DEWI WULAN HANDAYANTI B

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. berusaha. Jika tidak maka ia akan tertinggal jauh dengan yang lain, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan dalam dunia usaha. Pertanggungan pada umumnya diatur

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan harta kekayaanya. dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas uang

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jones (2008: 4) di dalam bukunya yang berjudul Investment Analysis

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI

DIMAS WILANTORO NIM: C.

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga munculah sengketa antar para pihak yang sering disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bidang ekonomi adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan. mewujudkan landasan yang lebih kokoh bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia dari tahun-ketahun

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai dan mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. 1 Kestabilan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

PENGARUH DAFTAR PERUSAHAAN TERHADAP PERMODALAN KOPERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR

STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI (JASA) PELAYANAN PASAR KLITIKAN NOTOHARJO DI KOTA SURAKARTA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO.

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

BAB I PENDAHULUAN. warga negara merupakan badan yang berdiri sendiri (independen) dan. ini dikarenakan seorang hakim mempunyai peran yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

PERANAN PERUSAHAAN JASA PENILAI BAGI PERBANKAN DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBERIAN KREDIT

PENGARUH KURS VALUTA ASING, INFLASI, UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Oleh : MUHAMMAD ABDUL AZIZ NUGROHO C.100 040 124 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lahan strategis untuk berinvestasi bagi para investor. Karena pasar modal memiliki fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena menjadi wadah atau tempat bertemunya investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan modal dengan emiten sebagai pihak yang memerlukan modal. Kemudian pasar modal dikatakan sebagai fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kesempatan bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan atau laba dari jenis investasi yang dipilihnya. Disamping pasar modal juga dikenal pasar uang yang mana keduanya baik pasar modal dan pasar uang disebut dengan pasar keuangan tradisional. Selain pasar tradisional dikenal juga pasar modern atau derivatives market. Berbeda dengan pasar keuangan tradisionil pasar derivatif lebih cenderung mempertemukan pihak investor yang ingin melindungi nilai aktivanya dari resiko kerugian karena perubahan harga dengan pihak yang bersedia menanggung resiko perubahan harga. Mula-mula manajer reksadana profesional mengumpulkan dana masyarakat, dan kemudian menginvestasikan dana tersebut pada berbagai macam aktiva keuangan, instrument pasar uang, instrument pasar obligasi, dan instrumen pasar saham, baik di dalam negeri

2 maupun di luar negeri. Investasi tersebut tidak terlepas dari berbagai macam resiko, mungkin dalam bentuk resiko tingkat bunga, resiko perubahan kurs mata uang, dan resiko perubahan variabel variabel lainnya. Oleh karena itu untuk melindungi reksadana yang dikelolanya dari kemerosotan nilai, atau untuk mencegah nilai aktiva bersih reksadana yang dikelolanya mengalami depresiasi sampai melewati ambang batas toleransi, para manajer reksadana profesional dapat menggunakan pasar derivatif. Salah satu derivative market yang banyak dikenal adalah valuta asing atau foreign exchange sering disingkat dengan forex. Forex disebut derivative market karena yang diperdagangkan di market ini adalah non fisik berupa selisih harga dari pergerakan market yang terjadi, sehingga untuk masuk market ini diperlukan margin atau jaminan uang untuk tiap unitnya, tiap unit kita sebut lot. Berbeda dengan bursa efek, derivative market ini bernaung di bawah Bursa Berjangka Jakarta. Pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara pihak atau lebih yang didasarkan atas nilai suatu aset yan menjadi acuan pokok di masa depan. Dalam bentuknya yang paling dasar mereka melibatkan swap dan option, atau hak bukan kewajiban untuk membeli pada suatu tanggal di masa yang akan datang. 1 Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot 1 Bob Reynolds, 2000, Memahami Derivatif, Batam: Interaksara, Hal 20

3 market. Dalam perdagangan pada derivatif market terdapat pialang atau brokerage yang menghubungkan masyarakat dengan para pedagang dimana transaksi menggunakan sistem deposit margin. Forex adalah Bisnis Pertukaran dan Perdagangan mata uang asing atau biasa disebut dengan trading Valas (Valuta Asing). Dengan perputaran uang lebih dari $1.4 trilyun perhari, forex trading merupakan pasar finansial terbesar di dunia, jauh lebih besar dari pasar saham, komoditi maupun pasar finansial lainnya. Dalam era pembangunan seperti yang sedang digalakkan oleh bangsa Indonesia dewasa ini, maka perlindungan hukum bagi masyarakat pelaku usaha khususnya investor perlu mendapat perhatian agar pemerataan hasilhasil pendapatan dapat dinikmati dengan aman, sah dan tidak perlu menimbulkan masalah hukum dikemudian hari. Ini berarti bahwa bisnis valuta asing sesungguhnya memiliki satu aspek yang didambakan baik oleh masyarakat selaku investor maupun pedagang yaitu masalah kepastian dan perlindungan hukum. Namun demikian untuk mendapatkan kepastian hukum diperlukan adanya suatu kesepakatan yang tertulis sehingga investor akan mengetahui keuntungan bahkan resiko yang mungkin timbul atas investasi pada derivatif market tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Skripsi dengan judul Perlindungan Hukum Investor Dalam Transaksi Pada Derivatives Market di Asia Trade Poin Future Surakarta.

4 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian terarah ke tujuan yang ingin dicapai dan agar permasalahan yang akan diteliti tidak meluas. Penelitian ini dibatasi pada perlindungan hukum investor dalam transaksi pada derivatives market di Surakarta. C. Perumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimanakah perlindungan hukum kepada investor dalam transaksi pada derivatives market pada Asia Trade Poin Future? b. Bagaimanakah penyelesaian terhadap permasalahan yang timbul dalam transaksi pada derivatives market di Asia Trade Poin Future? D. Tujuan Penelitian Penulisan hukum ini mempunyai beberapa tujuan yaitu sebagai berikut: a. Mengetahui perlindungan hukum kepada investor dalam transaksi pada derivatives market pada Asia Trade Poin Future. b. Mengetahui penyelesaian terhadap permasalahan yang timbul dalam transaksi pada derivatives market di Asia Trade Poin Future.

5 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini hasilnya berguna bagi para pembaca untuk mengetahui perlindungan hukum investor dalam transaksi pada derivative market pada Asia Trade Poin Future Surakarta. b. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dan masukan bagi ilmu hukum pada umumnya dan bidang hukum bisnis pada khususnya. 2. Manfaat Praktis a. Memberi sumbangan pemikiran dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada untuk menunjang mata kuliah Hukum Perdata. b. Menyusun Skripsi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu hukum di Universitas Muhammadiyah Surakarta. F. Metode Penelitian Metode penelitian sering disebut dengan metodologi merupakan suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian atau merupakan cara tertentu untuk melakukan suatu prosedur. Pada hakikatnya metodologi memberikan pedoman tentang cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi.

6 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan yuridis sosiologis yaitu suatu pendekatan dimana yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder, untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan. 2 Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis sosiologis karena ingin mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum investor dalam transaksi di derivative market. 2. Jenis Penelitian Penulis menggunakan penelitian dengan jenis deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala yang lainnya. 3 Pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau tentang suatu proses yang sedang bekerja, kelainan yang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang meruncing dan sebagainya. Sesuai dengan jenis penelitian dekriptif maka dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh data yang seteliti mungkin tentang perlindungan hukum investor dalam transaksi pada derivative market. 2 3 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI-Pers, hal.52 Ibid, hal.10

7 3. Sumber Data Sumber data adalah subyek darimana data dapat diperoleh, antara lain diperoleh melalui: a. Sumber data primer 1. Bersumber dari keterangan pimpinan PT. ATP Surakarta. 2. Pihak investor. b. Sumber data sekunder Bersumber dari buku literatur peraturan perundang-undangan, dan dokumen resmi, arsip terutama yang berhutungan dengan obyek yang diteliti. 4. Metode/Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Kepustakaan Studi kepustakaan atau studi dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan melakukan identifikasi secara obyektif dan sistematis terhadap sifatsifat yang khas dari pesan-pesan yang tertulis. b. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu melalui wawancara dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden dan dari pernyataan-pernyataan itu kemudian penulis kembangkan berupa pernyataan yang timbul dari pemberi keterangan, sehingga dapat

8 untuk memperoleh data atau keterangan yang subyektif mungkin dari jawaban yang diperoleh. 5. Metode Analisa Data Menganalisa data merupakan kegiatan pengajian terhadap hasil pengolahan data, yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan baik perumusan-perumusan atau kesimpulan-kesimpulan. 4 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan peraturan perundang-undangan dan serta bahan atau buku bacaan yang berkaitan dengan perlindungan hukum investor dalam transaksi pada derivatives market, yang kemudian dipadukan dengan pendapat responden dan dicari pemecahannya, lalu ditarik kesimpulan yang dipergunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. G. Sistematika Skripsi Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian 4 Ronny Hanitijo Soemitro, 1988, Metode Penelitian dan Jurimetri, Indonesia, hal, 68. Jakarta : Ghalia

9 F. Metode Penelitian G. Sistematika Skripsi Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal 2. Jenis-Jenis Pasar Modal 3. Dasar Hukum Pasar Modal B. Tinjauan Tentang Bursa Berjangka 1. Pengertian Bursa Berjangka 2. Manfaat Bursa Berjangka 3. Komoditi Yang Diperdagangkan di Bursa 4. Pengguna Kontrak Berjangka C. Tinjauan Tentang Transaksi Derivatif Market 1. Pengertian Derivatif 2. Jenis Derivatif 3. Dasar Hukum Derivatif D. Tinjauan Tentang Valuta Asing 1. Pengertian Valuta Asing 2. Sistem Nilai Tukar Mata Uang 3. Karakteristik Mata Uang Utama yang Diperdagangkan 4. Jenis-Jenis Valuta Asing 5. Subyek Dalam Transaksi Valuta Asing

10 E. Tinjauan Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Asas-Asas Perjanjian 3. Syarat Sahnya Perjanjian 4. Prestasi dan Wanprestasi dalam Perjanjian 5. Berakhirnya Perjanjian Bab III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Tentang Asia Trade Poin Future B. Perlindungan hukum kepada investor dalam transaksi pada derivatives market pada Asia Trade Poin Future. C. Penyelesaian terhadap permasalahan yang timbul dalam transaksi pada derivatives market di Asia Trade Poin Future. Bab IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran