GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
2011, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Ne

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN KEUANGAN UNTUK PASAR BUNGO TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 49 TAHUN 2012

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

LAMPIRAN I.A : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBERIAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 20 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

#5- Mengingat : 1. :a.. Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430U;

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 065 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 5 TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 108 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PROVINSI BALI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 28 TAHUN 2012

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 069 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 043 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 61 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PEMERINTAH KOTA PADANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0112 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 201/PMK.07/2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

2011, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.07/2010 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; MEMUTUSKAN:

HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI APBD PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DALAM KOORDINASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

1 GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah langsung ke rekening masingmasing satuan pendidikan dasar, perlu diatur pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646) ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

2 Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 161 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2015. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

3 1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 2. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat DPA-PPKD merupakan dokumen pelaksanaan anggaran Badan/Dinas/Biro keuangan/bagian Keuangan selaku Bendahara Umum Daerah. 3. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah. 4. Bantuan Operasional Sekolah yang selanjutnya disingkat BOS adalah dana yang digunakan terutama untuk biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai petunjuk teknis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 5. Satuan Pendidikan Dasar adalah sekolah negeri dan sekolah swasta yang menyelenggarakan pendidikan dasar sembilan tahun. 6. Bank Persepsi adalah bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah. 7. Hibah BOS Provinsi adalah dana yang ditransfer dari rekening masingmasing kas umum daerah provinsi ke rekening kas masing-masing satuan pendidikan dasar. 8. Naskah Perjanjian Hibah BOS yang selanjutnya disingkat NPH BOS adalah naskah perjanjian hibah antara Gubernur atau pejabat yang ditunjuk atas nama Gubernur dengan pejabat yang mewakili satuan pendidikan dasar sebagai penerima hibah BOS. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/barang. 10. Tim Manajemen BOS Provinsi adalah Organisasi Pelaksana yang ditetapkan langsung berdasarkan surat keputusan Gubernur, dengan sekretariat tim berada di kantor SKPD Pendidikan Provinsi yang struktur organisasinya disesuaikan dengan daerah masing-masing dengan mempertimbangkan beban kerja dalam pengelolaan program BOS. 11. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

4 13. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat. 14. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Pasal 2 Ruang lingkup pengaturan Peraturan Gubernur ini meliputi : pengelolaan, penganggaran, mekanisme penyaluran, penatausahaan dan pertanggungjawaban dana BOS. BAB II PENGELOLA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH Pasal 3 Pengelola BOS terdiri atas : a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; b. Tim Manajemen BOS Provinsi; c. PPKD; d. Bank Persepsi; dan e. Kepala Satuan Pendidikan Dasar. Pasal 4 (1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a bertugas menetapkan alokasi bantuan dana per Kabupaten/Kota/Sekolah dan telah valid yang akan di transfer kepada masing-masing satuan pendidikan dasar penerima dana BOS di Provinsi Sumatera Barat. (2) Tim Manajemen BOS Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b bertugas melakukan monitoring, evaluasi dan asistensi pelaksanaan BOS. (3) PPKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c bertugas menerbitkan SP2D dalam rangka penyaluran dana BOS sesuai data valid yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada satuan pendidikan dasar penerima BOS. (4) Bank Persepsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d bertugas menyalurkan dana BOS ke rekening satuan pendidikan dasar penerima BOS sebesar SP2D yang diterbitkan oleh PPKD. (5) Kepala Satuan Pendidikan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e bertugas sebagai penerima hibah BOS yang memiliki tanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana BOS yang diterimanya.

5 BAB III PENGANGGARAN Pasal 5 (1) Pendapatan dan Belanja BOS dianggarkan dalam APBD Provinsi setiap tahun anggaran berdasarkan alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Pendapatan BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggarkan dalam APBD pada kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah. (3) Dana BOS disalurkan oleh Pemerintah dalam bentuk transfer dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi. (4) Belanja dana BOS langsung dianggarkan pada kelompok Belanja Tidak Langsung berupa hibah. BAB IV MEKANISME PENYALURAN DANA BOS Pasal 6 (1) PPKD melaksanakan anggaran BOS berdasarkan DPA PPKD. (2) Gubernur menetapkan daftar penerima dan jumlah BOS pada setiap satuan pendidikan dasar berdasarkan DPA PPKD. (3) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan alokasi bantuan dana per Kabupaten/Kota/Sekolah. (4) PPKD menyalurkan dana BOS ke rekening sekolah-sekolah melalui bank persepsi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja, terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemindahbukuan dari Tim Manajemen BOS Provinsi dan sesuai jumlah data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. (5) Bank persepsi menyampaikan laporan, bukti transfer, dan rekening koran kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dana disalurkan kepada penerima bantuan dan rekapitulasi laporan bank persepsi disampaikan oleh PPKD kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 7 (1) Jumlah dana yang akan disalurkan kepada sekolah penerima dana BOS disalurkan secara triwulan. (2) Jumlah dana yang disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan SP2D dari PPKD berdasarkan usulan/rekomendasi dari Tim Manajemen BOS Provinsi. (3) Daftar alokasi dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada PPKD sebagai dasar penyaluran/pembayaran kepada sekolah penerima dana BOS.

6 BAB V PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN Pasal 8 (1) Gubernur selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagai pemberi hibah kepada Satuan Pendidikan Dasar. (2) Kepala Satuan Pendidikan Dasar bertindak sebagai penerima hibah. (3) Kepala SKPD Pendidikan dan Kebudayaan menandatangani NPH BOS atas nama Gubernur selaku pemberi hibah. (4) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menandatangani NPH BOS atas nama kepala Satuan Pendidikan Dasar selaku penerima hibah. (5) Penyaluran dana BOS dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS). (6) Format SP2D sebagai bukti pencairan dana BOS ke rekening masingmasing sekolah penerima dana BOS tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB VI PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 7 (1) Kepala Satuan Pendidikan Dasar penerima dana BOS menyampaikan laporan penggunaan dana BOS kepada Bupati/Walikota melalui kepala Dinas yang membidangi Pendidikan Kabupaten/Kota. (2) Kepala Dinas yang membidangi Pendidikan Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi laporan penggunaan dana BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 9 (1) Bukti Pertanggungjawaban pada pemberi hibah BOS meliputi : a. Keputusan Gubernur; b. NPH BOS; dan c. Bukti transfer uang atas pemberian BOS melalui SP2D. (2) Bukti pertanggungjawaban pada Satuan Pendidikan Dasar sebagai penerima hibah meliputi : a. laporan penggunaan dana BOS dan pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS; dan b. bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disimpan oleh penerima hibah BOS sebagai objek pemeriksaan.

7 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat. Ditetapkan di Padang pada tanggal GUBERNUR SUMATERA BARAT Diundangkan di Padang pada tanggal SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT IRWAN PRAYITNO ALI ASMAR BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015, NOMOR...

8 LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH Blanko SP2D Pencairan Dana BOS Nomor SPM :... Tanggal SPM :... SKPD : 1.20.XX. - PPKD PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor :... Dari SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) : KUASA BUD Tahun :... Anggaran Bank / Pos : BANK NAGARI Hendaklah mencairkan / memindahbukukan dari bank Rekening Nomor :... Uang sebesar : Rp....,00 (... rupiah ) Kepada : SD/SDLB/(SMP/SMPT/SMPLB*) PENERIMA DANA BOS TAHUN ANGGARAN... (daftar terlampir) NPWP : - No. Rekening Bank : ( terlampir ) Bank / Pos :... Keperluan Untuk : Pembayaran bantuan Penyaluran Dana BOS SD/SDLB (SMP/SMPT/SMPLB*) Penerima Dana BOS Triwulan... di Kab/Kota... Tahun Anggaran... No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH (Rp) 1 2 3 4 1 1.20.1.20.00.00.00.XX.XX.XXXX Belanja Hibah dana BOS ke SD/(SMP*)...,00 Potongan-potongan Jumlah....,00 No. Uraian(No.Rekening) Jumlah (Rp) Keterangan 1 2 3 4 1 - Jumlah - Informasi : (Tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D) No. Uraian Jumlah (Rp) Keterangan 1 2 3 4 1 - SP2D yang dibayarkan Jumlah 0 Jumlah yang Diminta... Rp....,00 Jumlah Potongan... Rp. - Jumlah yang dibayarkan... Rp....,00 Uang (... rupiah ) Lembar 1 : Bank Yang Ditunjuk...,... Lembar 2 : Pengguna Anggaran/ KEPALA BIDANG KUASA BUD Kuasa Penggunaan Anggaran Lembar 3 : Arsip Kuasa BUD Lembar 4 : Pihak Ketiga *) Catt : (*) Pilih sesuai kebutuhan...... NIP :... GUBERNUR SUMATERA BARAT IRWAN PRAYITNO

9