BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN PEMBAHASAN KOMISI II FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

Peraturan...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Organisasi. Tim Penilai. Perancang Perundang-undangan. Kanwil. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN:

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN. FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS) Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

NO. 26 TAHUN 2016 ) 2/1/2017. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 05/E/2009 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BAB I PENDAHULUAN

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No masing-masing Kementerian/Lembaga mempunyai kewajiban untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mengatur pedoman penyusunan for

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemeri

PEMBENTUKAN JABATAN FUNGISONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Uraian Jabatan. Penyusunan. Pedoman

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

MENTERI PENDAYAGUNAANAPARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014

(PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

Transkripsi:

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013 PERMASALAHAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FOKUS PERMASALAHAN : 1. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN 3. STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NO HAL DASAR HUKUM KONDISI STRATEGIS KONDISI RIIL PERMASALAHAN REKOMENDASI LANGKAH STRATEGIS 1 2 3 4 5 6 7 1 Formasi a. Pasal 7 PP Nomor 16 Tahun a. Pengangkatan PNS ke a. Setiap tahun (sejak a. Penetapan Jabatan 1994 Jo. PP Nomor 40 Tahun 2010 dalam Jabatan pada 2009) formasi ditetapkan formasi belum sesuai instansi pemerintah pada instansi dengan ditetapkan oleh pemerintah (pusat pedoman yang pejabat yang dan daerah); telah ditetapkan berwenang sesuai oleh instansi () dengan formasi yang pembina ; telah ditetapkan secara tepat dan rasional berdasakan pedoman penyusunan formasi; Menyesuaikan penetapan formasi dengan pedoman yang berlaku Menyusun perencanaan nasional kebutuhan perancang PUU b. Menteri Hukum dan HAM Nomor b. Menteri Hukum Menyesuaikan Permenkumhan Nomor DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 1

M.3396.KP.04-12 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Perundang-undangan dan HAM sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi PUU khususnya UU 12/2011 M.3396.KP.04-12 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan dengan ketentuan UU 12/2011 b. Penetapan Formasi dimaksudkan untuk mendapatkan jumlah dan susunan sesuai dengan analisis kebutuhan dan beban kerja; Tidak sesuainya analisis kebutuhan dan beban kerja dengan formasi di Instansi Pengguna c. Belum semua Instansi Pengguna kebutuhan formasi kepada Instansi Pembina Analisis kebutuhan dan beban kerja belum dilakukan secara tepat dan akurat; Meningkatkan koordinasi antara dengan Instansi Pengguna dalam penentuan kebutuhan formasi PUU dan Instansi Pengguna agar melakukan analisis kebutuhan dan beban kerja secara tepat dan akurat c. Analisis kebutuhan merupakan rasio keseimbangan antara seluruh beban kerja (ditentukan dari kegiatan yang dapat dalam jangka waktu tertentu dan dikonversi dalam Pegawai dengan formasi belum dapat diangkat karena tidak memenuhi persyaratan pengangkatan dalam sesuai ketentuan Perundang-undangan Pengembangan karier (kenaikan pangkat) PNS yang mengisi formasi terhambat karena belum mengikuti diklat Meningkatkan frekuensi Diklat dan Instansi Pengguna diberikan peluang untuk sendiri Diklat DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 2

jam kerja efektif) secara profesional serta memungkinkan pencapaian jumlah angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat; (a.l telah mengikuti dan lulus dalam Diklat ) Memprioritaskan pegawai dengan formasi JFPP untuk mengikuti Diklat fungsional JFPP Belum ada standar waktu efektif dan biaya penyelesaian masing-masing langkah penyusunan belum ditetapkan secara tegas Menyusun pedoman waktu efektif penyelesaian PUU dan standar biaya penyusunan PUU d. Usulan Penetapan Formasi disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masingmasing instansi kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan tembusan kepada kepala BKN dan Menteri Hukum dan HAM b. Belum semua instansi pengguna tembusan mengenai usulan penetapan formasi masingmasing instansi ke instansi Pembina. Kurangnya koordinasi antara instansi pengguna dengan instansi pembina dalam menghitung formasi ; Meningkatkan koordinasi antara Instansi Pengguna dengan Instansi Pembina dalam menghitung formasi Kebutuhan formasi JFPP wajib disampaikan kepada unit yang mengelola kepegawaian dan unit pada masing-masing DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 3

e. Formasi ditetapkan setiap tahun oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN setelah mendapatkan rekomendasi Menteri Hukum dan HAM e. Belum semua instansi pengguna tembusan mengenai usulan penetapan formasi masingmasing instansi ke instansi Pembina. c. kesulitan dalam mengumpulkan dan menyusun data mengenai Formasi K/L Mewajibkan Instansi Pengguna tembusan pengisian formasi kepada dan unit yang mengelola kepegawaian dan unit pada instansi masingmasing 2 Diklat Jabatan a. Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); b. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 41/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Perundang-undangan dan Angka Kreditnya Jo. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:PER/60/M.PAN/6/20 05; c. Menteri Hukum a.diklat untuk memenuhi kompetensi Pejabat Perundang-undangan sesuai dengan jenjangnya. b. Diklat terdiri dari Diklat ; c. Penyelenggaraan Diklat berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh instansi pembina; a.belum ditetapkan Standar Kompetensi. b.belum ada dasar hukum yang mengatur Diklat secara komprehensif meliputi Diklat ; c. yang ada hanya mengatur Pertama; a.kompetensi sesuai jenjangnya belum tercapai secara maksimal karena belum ada ketentuan mengenai Diklat b.belum dapat diselenggarakan c. belum ditetapkan kurikulum Diklat menyusun dan menetapkan ketentuan mengenai Diklat PUU segera menyusun dan menetapkan kebijakan Diklat Penjenjangan dan menyusun dan menetapkan kurikulum dan silabi Diklat DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 4

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.73.KP.04.12 Tahun 2006 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan. d. Pertama merupakan Diklat pembentukan kompetensi dan menjadi persyaratan untuk diangkat dalam ; d. belum dapat Pertama (sebagai syarat pengangkatan dalam ) untuk memenuhi kebutuhan pengangkatan pada seluruh instansi pemerintah (pusat dan daerah) d.keterbatasan anggaran dalam Pertama, instansi pengguna, unit perencanaan pada masing-masing K/L memperjuangkan peningkatan anggaran Diklat d. Diklat juga dapat diselenggarakan oleh Lembaga Diklat Pemerintah atau Perguruan Tinggi yang telah mendapatkan persetujuan (sertifikasi) dari instansi pembina; e. Pemberian sertifikasi Diklat berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh e.beberapa Kementerian (melalui lembaga diklatnya) telah Pertama setelah mendapat persetujuan dari instansi pembina. f. Belum ada pedoman mengenai tata cara sertifikasi Diklat. e. frekuensi Diklat tidak sesuai dengan banyaknya jumlah formasi yang menunggu kesempatan mengikuti Diklat. - Instansi Pengguna bekerja sama dengan dalam - Menyusun standar biaya dan pedoman Diklat LAN dalam menyusun Permenkumham ttg Tata Cara Sertifikasi Penyelenggaraan Diklat g. Monitoring dan dan DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 5

Evaluasi Diklat belum dan Instansi Pengguna tidak dapat mengukur hasil pembelajaran selama Diklat unit penyelenggara diklat berkoordinasi dengan Instansi Pengguna untuk melakukan monitoring dan evaluasi Diklat 3 Standar Kompetensi 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian a. Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. a. Sedang dilakukan analisis jabatan mengenai a. belum ditetapkan standar kompetensi berkoordinasi ddengan Instansi Pengguna dan K/L terkait menetapkan standar kompetensi b. Standar Kompetensi merupakan kompetensi minimal yang diperlukan untuk memangku suatu jenjang dalam ( Pertama, Muda, Madya, dan Utama). b. Analisis jabatan didasarkan pada tugas dan fungsi serta kegiatan untuk menentukan kompetensi yang diharapkan untuk masingmasing jenjang b.diklat Penjenjangan dalam rangka pemenuhan kompetensi juga belum dapat Diklat Penjenjangan yang dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Instansi Pengguna DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 6

c. Standar Kompetensi ditetapkan oleh instansi pembina sebagai pedoman pemenuhan kompetensi pada setiap instansi. DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 7