Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua

dokumen-dokumen yang mirip
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PAPUA BERBASIS SUMBER DAYA

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

KONDISI UMUM BANJARMASIN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak semua kerusakan alam akibat dari ulah manusia. yang berbentuk menyerupai cekungan karena dikelilingi oleh lima gunung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

4.1. Letak dan Luas Wilayah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,

KONDISI W I L A Y A H

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Rawa pasang surut adalah rawa yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang surutnya

ASPEK-ASPEK DALAM DESAIN PLTA MAMBERAMO. Laporan Teknis

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

19 Oktober Ema Umilia

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian di DAS Ciliwung hulu tahun ,

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas

KEADAAN UMUM WILAYAH

Rawa pasang surut adalah rawa yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang surutnya

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Morfologi Permukiman Pesisir pada Daerah Aliran Sungai di Kota Dumai. Muhammad Rijal a, Gun Faisal b

Transkripsi:

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua Disusun Oleh : Ridha Chairunissa 0606071733 Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia

Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua 1. Gambaran Umum DAS Mamberamo Sungai Mamberamo adalah sebuah sungai sepanjang 670 km yang terletak di sebelah selatan Pegunungan Foja, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Nama "Mamberamo" berasal dari bahasa Dani mambe berarti 'besar' dan ramo berarti 'air'. Beberapa suku terasing bermukim di lembah sungai yang kaya akan keanekaragaman hayati ini. Sumber air sungai ini berasal dari pertemuan antara beberapa anak sungai utama, yaitu Tariku, Van Daalen dan Taritatu. Air lalu mengalir ke arah utara melalui lembah Pegunungan Van Rees guna mencapai bagian delta yang berawa dataran rendah. Sungai ini akhirnya bermuara di Samudra Pasifik di titik utara Tanjung D'Urville. Danau Rombebai dan Bira terletak di sepanjang aliran sungai. Sungai sepanjang 670 km ini memiliki kawasan resapan seluas 138.877 km². Kedalaman sungai berkisar antara 8 hingga 33 m. Menurut penelitian pada 1983, debit airnya mampu mencapai 5.500 m³/detik. Lanskap di sekitar sungai ini bervariasi. Di

daerah hulu berupa pegunungan yang curam, di daerah hilir terdapat dataran yang yang berawa-rawa, dan di bagian tengah berupa cekungan dataran tinggi yang luas. Curah hujan di daerah aliran sungai (DAS) Mamberamo dapat mencapai 5.600 mm/tahun Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamberamo yang terletak di Papua yang meliputi Kabupaten Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Waropen hingga sebagian wilayah di Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Puncak Jaya. Sungai Mamberamo mempunyai dua anak sungai utama, yaitu Sungai Rouffaer/ Tariku yang mengalir dari arah barat ke timur dan Sungai Idenberg/Taritatu yang mengalir dari arah timur ke barat. Panjang sungai sekitar 670 km dan debit rata-rata tahunan 5,000 m3/detik. Sungai ini memiliki dua kawasan lindung yang berada di wilayah Mamberamo yakni Suaka Margasatwa Sungai Rouffer dengan luas wilayah sekitar 310.000 Ha dan terletak pada ketinggian 200 m dpl, dan Suaka Margasatwa Pegunungan Mamberamo Foya dengan luas kawasan 1,108 juta Ha dengan debit andalan rata-rata 337,99 m³/detik.

2. Kondisi Geologi Tanah-tanah Mamberamo di DAS sebagian besar terbentuk dari bahan induk yang berumur tua. Dengan curah hujan yang tinggi dan pencucian hara berlangsung menyebabkan intensif, tanah tanah di daerah ini umumnya mempunyai tingkat kesuburan rendah, kecuali di dataran aluvial karena adanya Sungai Mayabu, Turai, dan TarikuIdenberg yang secara periodik banjir sehingga memberikan bahan endapan (aluvium) yang memperkaya kesuburan tanah. 3. Kondisi Geomorfologi DAS Mamberamo memiliki rawa pantai dan pada bagian tengah terdapat ngarai yang memotong pegunungan Foja-Van Rees. Bagian tengah sungai antara pegunungan ini dan pusat cordillera yang

membentuk lahan basah yang luas dan dialiri anak sungai di lereng utara dari pusat pegunungan seperti halnya lereng selatan dari pegunungan Foja-Van Rees.

4. Kondisi Sosial Ekonomi 4.1 Bagian Hulu Peladangan berpindah dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga lazim dijumpai di DAS Mamberamo hulu. Ubi jalar merupakan makanan pokok penduduk setempat, terutama di Wamena. Tanaman kelapa tumbuh subur hampir di sebagian besar wilayah, dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha industri rumah tangga. Lembah Baliem (anak Sungai Mamberamo bagian hulu-daerah Wamena) merupakan penghasil ikan (mas, mujair, dan lele), sedang bagian hilir Sungai Mamberamo terkenal sebagai penghasil ikan sembilan. Industri pengolahan ikan dan kulit buaya perlu dicarikan alternative pemasarannya, di samping perbaikan teknologi pascapanen daging ikan dan kulit buaya tersebut. Kawasan Pegunungan Jayawijaya beriklim sejuk dan dingin, dan berpotensi sebagai penghasil sayuran dan buahbuahan dataran tinggi. Namun, produksi masih dipasarkan di Wamena karena terbatasnya infrastruktur dan keterampilan masyarakat. Keberadaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian sangat diperlukan. Transportasi udara yang terbatas menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok fluktuatif, dan berlipat ganda dibanding di daerah lain di Papua dan Papua Barat. 4.2 Bagian Hilir Bagian hilir DAS terdapat hutan rawa (hutan sagu), yang merupakan wilayah hutan primer alami. DAS Mamberamo dengan luas 7,8 juta Ha merupakan salah satu areal lahan basah di Papua yang memiliki hutan rawa gambut 432,750 ha dan hutan rawa air tawar 14,425 ha. Dataran pelembahan Mamberamo, yaitu pada bagian tanah mineral, dapat dikembangkan untuk tanaman pangan lahan basah (padi) dan/atau palawija (kedelai, jagung, kacang tanah) dengan perbaikan drainase dan tata air. Pada bagian rawa belakang sungai (backswamp), potensi lahannya relatif terbatas. Di daerah ini tanaman sagu mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan dan merupakan komoditas alternatif utama.

Lembah Mamberamo dengan luas 1,76 juta ha berpotensi untuk pengembangan padi sawah seluas 383,2 ribu ha (21,6%), tanaman pangan lahan kering (padi gogo dan palawija 953,1 ribu ha (54,1%), sayuran dan buah-buahan 268,9 ribu ha (10,4%), perkebunan 111,7 ha (66,3%), dan peternakan 24,45 ribu ha ( 1,4%). 5. Daerah Di DAS Mamberamo 5.1 Papasena Papasena adalah salah satu kampung ditepian sungai Mamberamo. Secara administratif kampung ini terdiri dari dua kampung yaitu Papasena I dan Papasena II dan termasuk dalam wilayah Distrik Mamberamo Hulu. Penduduknya berjumlah 377 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, masyarakat melakukan kegiatan berburu (berburu buaya, babi hutan, kasuari, lao-lao dll), mencari ikan di telaga dan sungai kecil serta membuat kebun-kebun kecil disekitar rumah dan ditepian telaga lokasi berburu. Hubungan orang Papasena dengan alam sekitar mereka masih sangat kental dan murni. Mereka tinggal di tepi sungai-sungai kecil yang bermuara ke Mamberamo dengan hamparan hutan primer dataran rendah yang sangat luas hingga ke kaki pegunungan Foja. Terdapat juga beberapa telaga-telaga besar menyerupai danau dan banyak sekali telaga telaga kecil. Perahu adalah alat transportasi utama. Berburu buaya, mencari ikan dilakukan dengan menggunakan perahu. Begitu pula untuk dapat ke lokasi kampung terdekat harus menggunakan perahu.

DAFTAR PUSTAKA http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/ip012087.pdf diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 21.37 WIB http://222.124.202.145/satminkal/dit_sda/arsip%20berita/2008-0806/liputanrakornispapua_edit.doc.pdf diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 21.41 WIB http://yalipapua.blogspot.com/2009_08_01_archive.html diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 21.54 WIB http://antara.co.id/print/1218611546 diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 21.57 WIB http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/geografi/perai RAN%20DARAT%20DAN%20LAUT.pdf diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 22.01 WIB http://kehutanan.aimjak.com/wmview.php?artid=54 diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 22.10 WIB http://www.rimbawan.com/sfm/kompil/landscaping_1.pdf diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 22.18 WIB http://www.coremap.or.id/downloads/1507.pdf diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 22.19 WIB http://kehutanan-papua.com/w2008/berita.php?ids=70&kel=2&page=3 diakses pada tanggal 30 November 2009. Pukul 22.23 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/sungai_mamberamo diakses pada tanggal 1 Desember 2009. Pukul 09.39 WIB