PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/27/PBI/2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 28 /PBI/2009 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

LATAR BELAKANG PERUBAHAN

GUBERNUR BANK INDONESIA,



DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

P e d o m a n. Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2...

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 20 /PBI/2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

2017, No Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan T

Dalam penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Huruf a Cukup jelas.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA

Kebijakan dan Pengelolaan Mitigasi Risiko Pada Sektor Perbankan terhadap Pengguna Jasa yang Diduga Terkait dengan Pendanaan Proliferasi Senjata

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN V.D.10

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, T

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEDOMAN STANDAR PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22/ POJK.04 / 2014 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PENYEDIA JASA KEUANGAN DI SEKTOR PASAR MODAL

Non Bank. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA. Bagian Ketiga, Identifikasi, Verifikasi Dan Pemantauan Transaksi Pengguna Jasa

Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

No. 13/ 14 /DKBU Jakarta, 12 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK UMUM YANG MELAKUKAN LAYANAN NASABAH PRIMA

- 2 - di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

1. Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek;

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG (ANTI MONEY LAUNDERING / "AML") FXPRIMUS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA. Bagian Kedua, Pengenalan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa

Direktorat Kredit, BPR dan UMKM (DKBU) Direktorat Perbankan Syariah (DPbS) Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia No.13/14 /DKBU Tanggal 12 Mei 2011

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /SEOJK.01/2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME PADA PIALANG BERJANGKA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164); 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 23 /PBI/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES)

Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT. Kunjungi Website Kami:

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 15 /PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Standar minimal dimaksud antara lain didasarkan pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko, dan mempe

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Liabilitas dan Modal. Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank

No. 13/ 29 /DPNP Jakarta, 9 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kejahatan dirasa sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

Syarat dan ketentuan penerimaan dan penguasaan informasi nasabah

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156/PMK.06/2017

SURAT PERNYATAAN. Nama :... No. Kartu Identitas :... Tempat/ Tanggal Lahir :... Alamat :...

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Pedoman Kerja Komite Audit

No. 3/29/DPNP Jakarta, 13 Desember 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

LAPORAN RENCANA PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU BERUPA BANCASSURANCE

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA. Nomor : 3/10/PBI/2001 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) Pedoman Uji Coba Aktivitas Jasa Sistem Pembayaran dan Perbankan Terbatas Melalui Unit Perantara Layanan Keuangan

(Disampaikan oleh Direktorat Hukum Bank Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB II PRINSIP MENGENAL NASABAH DI PASAR MODAL. uang dengan cara mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 4 - dan sanksi lainnya atas pelanggaran Peraturan OJK ini selain kewajiban pelaporan.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 tersebut perlu disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang serta Undang-Un

BAB 2 SKEMA PROSES BISNIS

V PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)

-2- c. Pengaturan Customer Due Dilligence (CDD) sederhana khusus untuk Nasabah yang tergolong berisiko rendah; dan

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

Transkripsi:

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

I. PENGANTAR PT Bank OCBC NISP, Tbk ("Bank") adalah perusahaan publik yang terdaftar dan didirikan berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Nomor 40 tahun 2007. Bank resmi menjadi Bank Umum pada tahun 1967, Bank Devisa pada tahun 1990, dan Perusahaan Publik yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1994. Bank berkomitmen penuh untuk menerapkan standarisasi dalam upaya untuk mematuhi regulasi Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT). Kutipan ini memberikan informasi terkait implementasi anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme yang diterapkan oleh Bank. Manajemen (Direksi dan Dewan Komisaris) dan seluruh karyawan berkomitmen untuk mematuhi standar yang ada untuk melindungi Bank dan reputasinya disalahgunakan untuk pencucian uang dan / atau pendanaan teroris atau tujuan ilegal lainnya. Bank diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator terkait lainnya seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Pemerintah Indonesia telah memiliki ketentuan hukum yang berlaku dan dirancang untuk pencegahan kejahatan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme. Tujuan dari regulasi yang telah ditetapkan adalah untuk mendeteksi dan mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme. Untuk itu, Bank wajib mematuhi regulasi dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank akan meninjau ulang tujuan, strategi, serta kerangka program APU-PPT secara berkala dan berusaha menjaga agar program yang telah disusun dijalankan dengan efektif dan mencerminkan praktik terbaik sesuai implementasi regulasi APU-PPT yang berlaku untuk Lembaga Jasa Keuangan (LJK). II. STRUKTUR DAN KEBIJAKAN Pengawasan aktif Bank terhadap program APU-PPT dilakukan oleh Direktur Kepatuhan, dan pelaksanaan/implementasi program APU-PPT berada dibawah tanggungjawab Kepala Divisi AML - CFT beserta seluruh anggota tim ("Divisi") yang telah ditunjuk oleh Manajemen. Divisi ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank terhadap regulasi APU-PPT yang dikeluarkan oleh PPATK dan OJK. Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur mengenai standar dan prinsip prinsip penerapan APU-PPT. Kecukupan atas standar pedoman APU-PPT membantu memastikan bahwa penerapan program APU-PPT diimplementasikan ke dalam kegiatan operasional perbankan sehari-hari. Semua kebijakan dan prosedur yang ada dipublikasikan melalui media yang mudah diakses sehingga dapat diketahui oleh seluruh karyawan Bank. Kebijakan dan prosedur akan ditinjau secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan penerapan regulasi APU-PPT yang terkini. III. CUSTOMER DUE DILIGENCE Bank menerapkan prosedur Prinsip Mengenal Nasabah untuk memastikan bahwa semua jenis calon nasabah/nasabah harus melalui proses identifikasi dan verifikasi. Prosedur prinsip mengenal nasabah telah diimplementasikan di seluruh kantor cabang dan unit bisnis. Tujuan penerapan prinsip mengenal nasabah adalah Bank memiliki informasi dan data pendukung yang 1 P a g e

cukup tentang profil calon nasabah/nasabah, pihak-pihak yang berhubungan dengan nasabah, dan juga pengendali akhir nasabah. Prosedur mencakup persyaratan dokumen yang wajib disertakan, penerapan due diligence yang lebih ketat untuk area berisiko tinggi dan PEP, screening proses, pemantauan transaksi, dan pengkinian data nasabah. Bank wajib menolak untuk membuka rekening calon nasabah atau menutup rekening nasabah, jika memenuhi salah satu kondisi berikut: a) Tidak dapat memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Bank mengetahui identitas yang sebenarnya dari nasabah dan/atau UBO atau bidang usaha nasabah; b) Diketahui dan/atau diduga menggunakan dokumen/identitas palsu; c) Aset yang diketahui atau diduga merupakan hasil tindak pidana; d) Melakukan hubungan bisnis dengan individu atau perusahaan yang diketahui atau diduga merupakan teroris atau organisasi teroris/kriminal atau terdaftar pada daftar black list regulator APU-PPT atau aparat penegak hukum; e) menggunakan rekening anonim atau rekening yang dioperasikan untuk shell bank. IV. CORRESPONDENT BANKING Bank telah menerapkan prosedur untuk layanan correspondent banking. Prosedur mencakup, tetapi tidak terbatas pada: a) Permintaan untuk memberikan informasi untuk mengetahui kegiatan bisnis, manajemen dan struktur kepemilikan, peraturan dan pengawasan di negara correspondent banking, pelaksanaan fungsi kepatuhan terhadap peraturan dan pengawasan termasuk penilaian risiko kepatuhan correspondent banking dalam menerapkan regulasi APU-PPT; b) Klasifikasi risiko correspondent banking; dan c) Memperoleh persetujuan pejabat senior untuk menyetujui atau menolak hubungan bisnis dengan correspondent banking. Bank wajib menolak untuk membuka rekening atau membina hubungan bisnis kepada shell bank. Correspondent Banking harus memberikan konfirmasi bahwa mereka tidak akan memberikan layanan perbankan atau terlibat dalam bisnis dengan shell bank. V. PELAPORAN Bank memiliki kewajiban untuk melaporkan transaksi tunai dengan jumlah tertentu berdasarkan peraturan yang berlaku, transaksi keuangan mencurigakan, dan perintah transfer dana internasional. Transaksi yang mencurigakan harus ditangani dengan analisa yang komprehensif dan dieskalasi kepada Direktur Kepatuhan untuk disetujui/tidak disetujui dilaporkan kepada regulator. 2 P a g e

VI. PENILAIAN RISIKO APU PPT TERHADAP PRODUK/LAYANAN BANK Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank dapat menimbulkan tingkat risiko yang tinggi terhadap pencucian uang atau pendanaan terorisme yang tergantung pada fitur dari produk atau layanan yang ditawarkan. Produk atau layanan Bank dapat digunakan oleh pihak pihak yang tidak diketahui / anonim, atau melibatkan volume transaksi yang tinggi. Bank menerapkan analisis dan pengukuran risiko terhadap produk atau layanan sebagai tindakan pencegahan (exante) untuk meminimalisir risiko pencucian uang atau pendanaan terorisme serta mencegah pelanggaran peraturan terkait produk atau layanan perbankan. VII. SANCTIONS COMPLIANCE Implementasi sanctions Compliance penting dalam kegiatan perbankan. Bank OCBC NISP perlu menyusun pembatasan dan kontrol pada pergerakan barang, jasa, dan dana milik nasabah yang ditransaksikan melalui produk dan layanan yang disediakan. Tujuan implementasi Sanctions Compliance adalah untuk menjaga Bank OCBC NISP dari risiko kepatuhan, risiko operasional, dan risiko reputasi. Bank OCBC NISP menerapkan prosedur Sanctions AML-CFT sebagai bentuk mitigasi risiko. Implementasi ini didasari oleh implementasi yang telah diterapkan Group dan regulasi Sanctions yang dikeluarkan pemerintah/yurisdiksi lokal, lembaga internasional/multilateral dan negara pemilik mata uang. VIII. PENATAUSAHAAN DOKUMEN Bank wajib mendokumentasikan seluruh data, dokumen, dan informasi mengenai nasabah dan transaksi keuangan nasabah. Sesuai regulasi APU-PPT yang berlaku, Bank mendokumentasikan data, dokumen, dan informasi mengenai nasabah dan transaksi keuangan nasabah minimal 5 (lima) tahun, meskipun retensi dapat dilakukan lebih lama seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang Dokumen Perusahaan. Bank akan memberikan informasi dan/atau dokumen nasabah atau transaksi keuangan nasabah hanya kepada pihak yang kompeten dan berwenang seperti yang telah diatur oleh undang-undang dan peraturan terkait. IX. PELATIHAN Bank telah menerapkan program pelatihan APU-PPT untuk semua staf. Program pelatihan Bank disesuaikan dengan masing-masing tugas dan tanggungjawab unit kerja operasional dan unit kerja bisnis untuk memastikan semua staf menyadari pola yang berbeda, metode, teknik, dan tipologi pencucian uang atau pendanaan teroris yang mungkin terjadi dalam kegiatan operasional perbankan sehari-hari. Program-program pelatihan mencakup kebijakan dan prosedur untuk pelaksanaan Program APU-PPT serta peran dan tanggung jawab karyawan untuk membantu pemberantasan pencucian uang atau pendanaan terorisme serta menghindarkan Bank dijadikan media bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme dari hasil kejahatan. 3 P a g e

X. INTERNAL CONTROL Bank telah memiliki sistem pengendalian internal yang efektif. Program APU-PPT yang telah Bank susun merupakan objek yang harus dikontrol secara independen oleh Satuan Kerja Audit Internal. Kontrol yang dilakukan meliputi kecukupan kebijakan, prosedur, pengawasan internal, dan tanggung jawab unit kerja yang terkait dengan pelaksanaan program APU-PPT. Kutipan kebijakan ini merupakan satu kesatuan dari Kebijakan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) Bank dan efektif berlaku sejak tanggal 18 Mei 2015. 4 P a g e