I. PENDAHULUAN. individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tinggi tingkat

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi berasal dari Bahasa Inggris perception yang berarti pengalihan atau

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .( Kotler,2009

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar eceran atau pasar ritel di Indonesia merupkan pasar besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak. Frequency Percent Valid Percent

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. yang signifikan dalam segala aspek kehidupan, diantaranya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

I. PENDAHULUAN. kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. manusia akan kendaraan sangat penting artinya terhadap kegiatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini persaingan dunia bisnis semakin ketat dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan persaingan antara produsen mobil yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM USAHA MENINGKATKAN PELANGGAN RESTORAN FASTFOOD MCDONALD S BEKASI CYBER PARK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

I. PENDAHULUAN. Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. macam cara. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

I. PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Simamora, 2008:1). Implementasi pemasaran selalu menyentuh semua lini produk maupun jasa. Termasuk pada perusahaan yang bergerak di segmen industry food and beverages. Industri food and beverages di Indonesia mengalami pasang surut, pada tahun 1998 yang merupakan awal masa krisis, industri food and beverages dapat bertahan. Artinya pangsa pasar food and beverages akan terus terbuka dan berkelanjutan. Saat ini banyak bermunculan jenis food and beverages dari berbagai produk perusahaan besar dari jenis food and beverages. Salah satunya adalah PT Orang Tua (OT) Indonesia yang telah mengeluarkan produk wafer tango. Berdasarkan Nielsen Retail Audit Result Indonesia Expanded, pangsa pasar food and beverages produksi PT Orang Tua (OT) selama 2008 mampu menembus angka 10,5% atau naik 0,2 poin dibanding pangsa pasar 2007 yaitu sebesar 8,1%. Pencapaian itu menunjukkan PT Orang Tua (OT) mampu bersaing dengan merek wafer lain.

2 Iklim persaingan produk wafer yang semakin ketat ditandai dengan banyaknya produsen food and beverages pesaing seperti Mayora dengan Wafer Superkeju, Kong Ghuan dengan wafer Selamat, Nestle dengan produk Wafer Delfi bersaing ketat memperebutkan pasar. Akan tetapi, perubahan yang diharapkan pada peta posisi di pasar ternyata tidak juga dapat berubah. Wafer Tango sebagai food and beverages tetap menduduki posisi pemimpin pasar, dengan omset pada 2002 sekitar 2,5 juta karton, diikuti Wafer Selamat ( 2,1 karton) dan diakhiri oleh Wafer Delfi (911 ribu batang) (Artanto, 2009). Persaingan food and beverages dalam bentuk wafer di pasar juga ditandai dengan perang harga dari produk-produk pesaing serta promosi yang terus menerus dan berkesinambungan. Daftar harga wafer pesaing adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Harga Food and Beverages Wafer Tango dan Harga Pesaing Harga Kemasan Nestle (Wafer Delfi) Kong Ghuan (Wafer Selamat) OT (Wafer Tango) 10 gram 500 500 500 20 gram 1000 1000 1000 80 gram 3200 3000 3500 171 gram 6500 6000 7000 Sumber: SWA Tahun 2011 Berdasarkan data tersebut harga Wafer Tango dibandingkan dengan harga pesaing tidak terlalu jauh berbeda, namun pada kemasan 80 gram dan 171 gram sedikit lebih tinggi dibanding harga pesaing, oleh karenanya posisi produk Wafer Tanggo berada ditengah banyaknya produk pesaing khususnya

3 di wilayah pemasaran tertentu. Kondisi tersebut menuntut strategi pemasaran yang dilakukan secara terus menerus. Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Kegiatan pemasaran ini sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Menurut Kotler (2002:8) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk dan jasa yang bernilai satu sama lain. Berdasarkan difinisi tersebut, maka pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan para pesaing. Penelitian ini menitik beratkan pada bauran promosi perusahaan sehingga membentuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap Wafer Tango. Adapuan bentuk promosi yang dilakukan oleh Wafer Tango selama ini telah menggunakan bentuk bauran promosi, seperti; periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), dan hubungan masyarakat (public relation). Periklanan dilakukan melalui berbagai media seperti media audio visual (televisi dan radio), media cetak (surat kabar harian atau terbitan lain), media luar ruang (spanduk, baliho dan lain sebagainya).

4 Kegiatan promosi penjualan dilakukan dengan memberikan potongan harga dan promo hadiah bagi konsumen. Adapun kegiatan penjualan pribadi dilakukan melalui tenaga sales atau wiraniaga yang dimaksudkan untuk memantapkan image perusahaan di mata konsumen. Penelitian ini difokuskan pada produk Tango yang pangsa pasar utamanya adalah konsumen. Sales sebagai wiraniaga utama, menjadi ujung tombak kegiatan penjualan pribadi dalam menawarkan Wafer Tango. Oleh sebab itu terdapat kriteria-kriteria khusus agar dapat menjadi wiraniaga yang handal. Penjualan pribadi tidak hanya menarik secara fisik tetapi juga perlu memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memasarkan produk sehingga konsumen berminat untuk membeli Wafer Tango. Adapun kegiatan promosi hubungan masyarakat dilaksanakan dengan menjadi sponsorship berbagai kegiatan sosial, kegiatan musik dan lain sebagainya untuk menanamkan brand image kepada konsumen. Untuk kepentingan promosi maka perusahaan menyiapkan anggaran yang cukup besar. Dalam pasar yang kian sempit, bauran yang diambil produsen adalah membangun dan mempertahankan posisi pasar yang selama ini dikuasai. Untuk itu segala cara akan ditempuh agar pasar yang selama ini dikuasai tidak jatuh ke perusahaan lain. Dalam mempertahankan pasar, bauran promosi memegang peranan penting. Kondisi bauran promosi yang telah diterapkan oleh PT Orang Tua (OT) Indonesia khusus untuk Wilayah Pemasaran Kota Bandar Lampung dapat digambarkan dari pengalokasian dana, yaitu sebagaimana berikut:

5 Tabel 1.2 Biaya Promosi Wafer Tanggo untuk Wilayah Pemasaran Bandarlampung Tahun 2011 No Bulan Periklanan Promosi Hubungan Penjualan penjualan masyarakat perseorangan Jumlah 1 Januari 2.422.000 1.422.000 877.000 2.477.000 7.198.000 2 Februari 3.350.700 1.350.000 1.205.000 3.405.400 9.311.100 3 Maret 4.869.000 2.869.000 824.000 2.924.600 11.486.600 4 April 4.200.000 2.200.000 1.955.000 3.255.900 11.610.900 5 Mei 4.100.000 2.455.000 1.655.000 3.143.400 11.353.400 6 Juni 5.014.000 3.754.000 3.769.000 2.069.000 14.606.000 7 Juli 4.112.500 2.112.000 2.867.000 3.167.300 12.258.800 8 Agustus 3.575.000 2.075.000 1.030.000 2.330.700 9.010.700 9 September 5.422.000 3.422.000 2.177.000 3.477.100 14.498.100 10 Oktober 5.850.000 4.565.000 2.105.000 4.212.900 16.732.900 11 November 6.039.100 3.439.000 3.194.000 4.105.500 16.777.600 Sumber : OT Indonesia Agen Bandar Lampung, 2011 Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum terdapat perkembangan biaya promosi dari seluruh bauran promosi yang diterapkan oleh PT Orang Tua (OT) Indonesia Bandarlampung. Penggunaan bauran promosi dapat menjadi tolak ukur nilai penjualan dimana perkembangan nilai penjualan produksian jasa periklanan berfluktuasi, secara umum perkembangan biaya promosi yang meningkat atau menurun diikuti dengan peningkatan atau penurunan nilai penjualan. Kebijakan promosi telah diprioritaskan oleh perusahaan termasuk untuk wilayah pemasaran Bandar Lampung yang dimaksudkan untuk mengoptimlisasikan penjualan PT Orang Tua (OT) artinya kebijakan promosi seharusnya dapat berdampak pada penjualan. Gambaran tentang penjualan terdistribusi dari table di bawah ini:

6 Tabel 1.3 Target dan Realisasi Penjualan Produk Food and beverages Wafer Tango di Bandar Lampung Tahun 2008-2011 Tahun Target Penjualan Realisasi Penjualan Pencapaian (karton) (karton) target 2008 20.591 17.755 86,2% 2009 19.102 14.750 77,2% 2010 18.519 15.394 83,1% 2011 18.798 15.167 80,7% Rata-rata 19.252 15.766 81,8% Sumber: PT Orang Tua (OT) Cabang Bandar Lampung, 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi penjualan berfluktuasi tetapi secara umum dapat dikatakan semua target tidak tercapai dengan rata-rata pencapaian target hanya 81,8%, sementara jumlah wiraniaga mengalami peningkatan yang dimaksudkan untuk mengoptimalisasikan penjualan produk Wafer Tango. Kondisi ini menunjukkan bahwa penjualan produk Wafer Tango belum optimal seiring dengan peningkatan biaya promosi yang keluarkan sehingga ada kesenjangan antara efek promosi yang diharapkan dengan promosi yang dilakukan. Promosi memiliki efek secara psikologis kepada pengonsumsi yang disebut dengan tingkatan efek. Tingkatan yang dimaksud adalah sikap khalayak yang merupakan rangkaian tingkat kesiapan calon pembeli dari awal mengetahui adanya barang atau jasa yang ditawarkan sampai dengan melakukan tindakan akhir terhadap barang atau jasa baik mencoba menggunakan atau memilikinya.

7 Promosi merupakan kegiatan yang menjadi stimuli kepada konsumen untuk mempersepsi suatu produk sebelum melakukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2003) Persepsi adalah proses seseorang memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi informasi untuk membentuk gambaran sesuatu. Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Pengertian dari persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpretasikan. Pada konsep perilaku konsumen, minat merupakan salah satu urutan terjadinya keputusan pembelian yang distimuli dari berbagai hal atau objek. Minat terindikasi adanya pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan evaluasi alternatif yang dapat diketahui dari sikap terhadap produk, respons terhadap produk. Indikator dari keputusan pembelian adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi dan keputusan pembelian. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terbentuknya keputusan pembelian adalah faktor budaya, sosial, personal, dan psikologi. Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang: Pengaruh Penerapan Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Wafer Tango Pada PT Orang Tua (OT) Indonesia (Studi Kasus di Outlet Wilayah Pemasaran Kota Bandar Lampung)

8 1.2 Masalah dan Permasalahan 1. Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah semua target tidak tercapai rata-rata pencapaian target hanya 81,8%, sementara biaya promosi yang cenderung mengalami peningkatan yang dimaksudkan untuk mengoptimalisasikan penjualan produk Wafer Tango. Kondisi ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan oleh Wafer Tango belum optimal karena promosi tersebut belum berimplikasi pada perubahan persepsi konsumen tentang produk wafer tango, padahal persepsi merupakan penerimaan stimuli kepada konsumen yang berkaitan dengan atribut produk yang pada akhirnya dapat membentuk motivasi, sikap dan keputusan pembelian. 2. Permasalahan Berdasarkan pertimbangan tentang pentingnya penggunaan bauran promosi maka PT Orang Tua (OT) telah menetapkan kebijakan promosi utama yang dapat dilakukan. Tujuan dari promosi adalah menarik konsumen untuk membeli produk sehingga prosesnya materi promosi dapat dipersepsi atau ditanggapi positif oleh konsumen terlebih dahulu sebelum terbentuk keputusan pembelian Wafer Tango produk dari PT Orang Tua (OT). Permasalahan yang berkaitan dengan penerapan bauran promosi dan keputusan pembelian adalah bagaimana promosi (periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi dan hubungan masyarakat) dipersepsi oleh konsumen sehingga menimbulkan keputusan pembelian yang dapat meningkatkan penjualan. Pada kenyataannya target penjualan Wafer

9 Tango sepanjang Tahun 2008-2011 belum tercapai. Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Penerapan Bauran Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Wafer Tango Pada PT Orang Tua (OT) Indonesia (Studi kasus di Outlet Wilayah Pemasaran Kota Bandar Lampung). 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan menjelaskan variabel bebas dan variabel terikat, serta pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Oleh karena itu secara rinci penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui Pengaruh Penerapan Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Wafer Tango Pada PT Orang Tua (OT) Indonesia (Studi kasus di Outlet Wilayah Pemasaran Kota Bandar Lampung) 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan atau referensi tambahan pengetahuan di bidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan penerapan strategi bauran promosi dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan kepada pihak-pihak yang bergiat dalam pemasaran produk.

10 1.5 Kerangka Pikir Strategi promosi dapat diterapkan perusahaan dengan menentukan kebijakan model promosi mana yang hendak digunakan. PT Orang Tua (OT) telah menetapkan bauran promosi sebagai promosi yang dilakukan untuk menumbuhkan keputusan pembelian akan tetapi permasalahan yang muncul adalah adanya kesenjangan antara peningkatan biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan target penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sebagai sasaran kegiatan promosi belum optimal dapat mempersepsi materi promosi yang dilaksanakan oleh Wafer Tanggo. Menghadapi masalah tersebut maka penelitian ini ingin menyesuaikan antara konsep teoritis tentang penjualan pribadi (personal selling) dalam upaya menumbuhkan keputusan konsumen dengan perumusan masalah berupa pertanyaan apakah persepsi bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Bauran promosi merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi ini meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Sasaran promosi adalah konsumen sehingga promosi dapat dikatakan sebagai stimuli yang melibatkan unsur psikologis konsumen. Tahap awal stimuli akan direspons melalui persepsi, dalam konteks persepsi terdapat tingkatan terbentuknya persepsi yaitu: keterbukaan (exsposure) yaitu suatu stimuli yang datang pada taraf atau kisaran pancaindera, perhatian (attention) perhatian muncul ketika stimuli menggerakkan satu atau lebih panca indera yang dihasilkan mengarah ke otak untuk diolah. Suara yang keras, warna yang mencolok, sinar yang menyilaukan merupakan contoh kasus yang dapat menimbulkan perhatian,

11 dan interpretasi yaitu pemberian arti terhadap sensasi. Interpretasi terbentuk dari karakteritik stimulus baik secara individual maupun situasional. Sebagai contoh interpretasi muncul dari kepercayaan konsumen terhadap atribut produk dan kehandalan perusahaan yang memproduksi produk tersebut bahwa perusahaan tidak sembarangan memproduksi produk untuk konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:235) menyatakan keputusan pembelian terproses dari beberapa tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan prilaku paska pembelian. Gambaran dari kerangka pikir penelitian adalah sebagai berikut: Bauran Promosi 1. Periklanan 2. Promosi penjualan 3. Penjualan Pribadi 4. Hubungan Masyarakat Keputusan Pembelian Gambar 1. Paradigma Penelitian 1.6 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penerapan Bauran Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Wafer Tango pada PT Orang Tua (OT) Indonesia (studi kasus di outlet wilayah pemasaran Kota Bandar Lampung)