BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. melakukan bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan transaksi

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 )

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pengaruh Pelaporan Selisih Kurs Dan Laba Per Saham Terhadap Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (Fahmi, 2012).Kemajuan suatu negara antara lain ditandai adanya pasar

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Sawidji, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masa arus globalisasi pada masa masa ini yang ditandain

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Kestabilan nilai tukar mata uang suatu negara merupakan hal penting

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan di masa yang akan datang bagi investornya secara

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu informasi penting untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

TRANSLASI MATA UANG ASING

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan bagian proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang, hal ini didukung dengan munculnya arus globalisasi yaitu perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang dinilai akan terus tumbuh ke depannya. Selayaknya negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

KONSEP dan TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

PSAK NO MATA UANG PELAPORAN SEBUAH CONTOH PENERAPAN

BAB 15 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada laporan laba rugi (Saidi dalam Christian, 2011). Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sebab krisis ekonomi Indonesia yang berkepanjangan adalah tidak stabilnya nilai kurs rupiah. Nilai kurs merupakan salah satu indikator perekonomian Indonesia. Kurs rupiah yang mengalami depresiasi yang cukup tajam, dapat menyebabkan perusahaan yang mempunyai kewajiban moneter jangka panjang menderita kerugian bersih (net loss) secara signifikan dalam laporan keuangannya. Laba perusahaan menjadi negatif karena laba operasi dikikis oleh kerugian akibat merosotnya kurs rupiah yang dibebankan penuh pada laporan keuangan periode berjalan. Begitu juga dengan perusahaan yang memiliki aktiva moneter dalam mata uang asing, pada saat terjadinya apresiasi yang tajam terhadap nilai kurs tersebut, kerugian bersih (net loss) akan dibebankan secara signifikan dalam laporan keuangan. Padahal tidak semua bagian dari kerugian selisih kurs itu pasti akan terealisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Pernyataan No.10 transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadi transaksi, pada setiap tanggal neraca berikutnya, khusus untuk pos aktiva dan kewajiban moneter dalam valuta asing, harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal penyelesaian pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing. Kecuali untuk hal-hal lain yang diuraikan dalam Pernyataan No.10 paragraf 16 dan 18, selisih penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. Hal lain yang diatur dalam Pernyaatan No.10 paragraf 16 dan 18 adalah selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter yang dalam substansinya membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing dan selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai sesuatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing. Secara riil, perusahaan tidak 1

Bab I - Pendahuluan 2 menerima laba ataupun menderita kerugian sebagaimana yang diakuinya. Besarnya laba atau rugi itu akan selalu berubah-ubah, tergantung pada fluktuasi kurs yang terjadi. Jadi, pembebanan rugi selisih kurs yang timbul dari penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam valuta asing terutama pada kondisi dimana kurs berfluktuasi sangat tajam, akan menyebabkan laporan keuangan perusahaan terkikis oleh kerugian yang realisasinya belum dapat diketahui dengan pasti, dikhawatirkan akan memberikan interpretasi terhadap penilaian kinerja perusahaan yang bersangkutan kurang objektif oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian kinerja perusahaan, khususnya yang dilakukan oleh investor, akan menentukan keputusan investasi yang dibuatnya. Secara agregat, keputusan itu akan tercermin pada gejolak perdagangan saham yang diperdagangkan. Dengan diberlakukan alat perlakuan akuntansi terhadap rugi selisih kurs ini serta perkembangan transaksi penjualan yang tercermin dalam fluktuasi harga pasar saham. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil topik sebagai berikut : PENGARUH PEMBEBANAN RUGI SELISIH KURS TRANSAKSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA PASAR SAHAM SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA DI BURSA EFEK JAKARTA Terdapat beberapa penelitian yang menguji hubungan antara nilai perubahan kurs dan harga saham sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Aggraval (1981) dan Ma-Kao (1990) yang menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan kurs dan perubahan harga saham. Grahita Chandrarin & Michael G. Tearney (2000) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of Reporting of Exchange rate Losses on the Stock Market Reaction menunjukan bahwa pelaporan rugi selisih kurs pada laporan keuangan mempengaruhi pasar modal di Amerika Serikat. Dian Prasasti (2002) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh pembebanan rugi selisih kurs terhadap harga saham di pasar modal mengungkapkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pembebanan rugi selisih kurs terhadap harga saham di pasar modal, studi kasus pada Bursa Efek Jakarta. Penulis melakukan penelitian replikasi terhadap

Bab I - Pendahuluan 3 penelitian. Grahita Chandrarin & Michael G. Tearney maupun Dian Prasasti, yang membedakan penelitian ini adalah penggunaan variabel-variabelnya. Hal tersebut dapat dilihat dai tabel berikut ini. Tabel 1.1 Perbedaan Penggunaan Variabel-variabel Penelitian Grahita Chandrarin Perbedaan Penulis Dian Prasasti dan Michael G. Tearney Perbandingan antara rugi selisih EPS, Income before Vaiabel kurs transaksi dengan laba(rugi) EBIT extraordinary item dan Independen sebelum rugi selisih kurs transaksi revenue (net sales) dan pajak Harga saham selama Variabel Dependen Harga Pasar Saham 15 hari bursa sebelum dan sesudah informasi pembebanan rugi selisih kurs transaksi 1 Bulan atau 20 hari bursa sebelum dan sesudah informasi pembebanan rugi selisih kurs Harga saham selama satu tahun (1995-1996) Lingkup Sektor Industri dasar dan Kimia di Pasar modal di Amerika Bursa Efek Jakarta Penelitian Bursa Efek Jakarta Serikat Periode penelitian 2006 2002 2000 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebijakan emiten mengenai selisih kurs transaksi dalam laporan keuangan sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta. 2. Bagaimana perubahan harga pasar sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta. 3. Bagaimana pengaruh pembebanan rugi selisih kurs transaksi terhadap perubahan harga pasar saham sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta.

Bab I - Pendahuluan 4 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah Untuk mendapatkan datadata yang objektif yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini dan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data sebagai bahan kajian penyusunan karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui kebijakan emiten mengenai selisih kurs transaksi dalam laporan keuangan sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta. 2. Mengetahui perubahan harga pasar sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta. 3. Membuktikan pengaruh pembebanan rugi selisih kurs transaksi terhadap perubahan harga pasar saham sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini penulis akan lebih dapat memahami penerapan dari teori-teori yang didapat selama di bangku kuliah, terutama yang berkaitan dengan judul yang dipilih. 2. Bagi Emiten Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan kepada pihak perusahaan publik mengenai pengaruh pembebanan rugi selisih kurs transaksi terhadap harga pasar saham sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta.

Bab I - Pendahuluan 5 3. Bagi Pihak ketiga Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan referensi dan informasi yang bermanfaat, khususnya mengenai topik yang serupa dengan penelitian ini apabila ada yang bermaksud untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Salah satu surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Untuk melakukan suatu keputusan investasi, terlebih dahulu seorang investor melakukan analisis. Analisis harga pasar saham dapat dilakukan dengan pendekatan teknikal ataupun fundamental. Pendekatan teknikal mendasarkan keputusan pada analisis tren/ pola saham. Menurut pendekatan ini, harga pasar saham merupakan cerminan dari kondisi psikologis investor dan dari berbagai faktor yang seringkali tidak rasional. Harga pasar saham bergerak dalam suatu pola yang akan berulang dengan sendirinya. Sedangkan pendekatan fundamental lebih mendasarkan investasi pada informasi-informasi yang mampu mengambarkan kondisi dasar perusahaan. Investor akan menganalisis berbagai informasi seperti data industri perusahaan, kebijakan dividen, evaluasi produk dan penyerapan pasar, prospek pengembangan usaha, serta informasi perusahaan, untuk memperkirakan nilai wajar dari harga pasar saham. Harga pasar saham di pasar modal dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengaruh perdagangan saham, ketat tidaknya pengawasan atas pelanggaran oleh pelaku bursa, psikologi pemodal secara masal yang berubah-ubah dari pesimistis ke optimistis dan lain-lain. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar saham dapat dikelompokan tiga golongan yaitu faktor pengaruh dari luar, faktor perilaku investor, dan faktor kinerja keuangan emiten. Dalam operasinya, suatu perusahaan tidak selalu memperoleh laba bersih. Tetapi ada juga perusahaan yang membukukan rugi bersih dala laporan keuangannya.. Hal ini dapat terjadi jika beban perusahaan lebih besar dari pendapatannya, atau apabila perusahaan mengalami kerugian (loss) yang cukup

Bab I - Pendahuluan 6 signifikan dari operasi non rutinnya sehingga mengkikis laba operasi perusahaan. Kerugian ini dapat disebabkan oleh berbagai kejadian atau kondisi seperti penjualan aktiva dengan harga dibawah nilai bukunya, bencana alam, atau karena depresiasi mata uang pelaporan. Salah satu akun laporan keuangan yang mengemuka secara signifikan beberapa tahun terakhir adalah selisih kurs (exchange differences). Kurs memegang peranan penting dalam pembukuan suatu perusahaan ketika perusahaan tersebut mengadakan interaksi dengan pihak lain dan menimbulkan transaksi yang didenominasi dalam satuan mata uang asing. Nilai kurs dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Selisih kurs akan timbul ketika jumlah unit mata uang asing yang sama dilaporkan ke dalam mata uang pelaporan dengan menggunakan besaran kurs yang berbeda. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.10 mengenai Transaksi Dalam Mata Uang Asing dinyatakan bahwa pos-pos moneter timbul dari transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kemudian, setiap tanggal neraca, pos moneter itu harus dijabarkan dengan kurs yang berlaku (current rate). Selisih kurs yang timbul akan dibebankan pada laporan keuangan periode berjalan. Pengecualian terhadap perlakuan tersebut diberlakukan pada hal-hal berikut: 1. Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter dalam substansinya membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga saat pelepaasan (disposal) investasi neto dan pada saat harus diakui sebagai pendapatan atau beban. 2. Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai suatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga pada saat pelepasan (disposal) investasi neto, dan pada saat harus diakui sebagai pendapatan atau beban.

Bab I - Pendahuluan 7 Dalam kondisi dimana mata uang pelaporan terdepresiasi secara luar biasa sedangkan kebijakan hedging tidak mungkin dilakukan sehingga menimbulkan kewajiaban yang tidak terealisasikan akibat perolehan selisih kurs yang timbul dapat dimasukan ke dalam nilai tecatat dari aktiva yang diperoleh. Dalam uraian diatas penulis mengajukan sebuah hipotesis: Pembebanan rugi selisih kurs transaksi berpengaruh secara signifikan terhadap harga pasar saham sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Transaksi di Indonesia Saham Analisis Harga PSAK No. 10 Informasi Rugi Selisih Kurs Transaksi Analisis Fundamental Informasi Akuntansi Analisis Teknikal Tren/pola Harga Harga Pasar Saham Hipotesis: Pembebanan rugi selisih kurs transaksi berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga pasar saham sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Jakarta 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian Ex Post Facto. Metode Ex Post Facto menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis (2004:7). adalah :

Bab I - Pendahuluan 8 Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meurut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini dikelompokan kedalam penelitian asosiatif dengan hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2004:11) penelitian asosiatif adalah: Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Sedangkan pengertian hubungan kausa menurut Sugiyono (2004:11) adalah: Hubungan Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi) Adapun langkah-langkah yang diambil untuk keperluan penyusunan skripsi ini akan dimulai dengan metode-metode pengumpulan data, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel penelitian dan teknik analisis data yang menggunakan teknik statistik yaitu analisis regresi sederhana, analisis korelasi Product Moment (pearson), dan pengujian hipotesis. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. pembebanan rugi selisih kurs transaksi (x) 2. perubahan harga pasar saham (y) 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, penelitian akan dilaksanakan di Bursa Efek Jakarta atas emiten sektor industri dasar dan kimia pada periode 2005 yang menangguhkan rugi selisih kurs transaksi yang dibebankan penuh dalam laporan keuangan periode berjalan. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2006 sampai dengan Mei 2006.