PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 2 Tahun 2002 Seri: B

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DAN DITEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 20 TAHUN 2002 (20/2002) TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PARKIR

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 17 SERI C.17 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK RETRIBUSI PELAYANAN PASAR WALIKOTA PONTIANAK,

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN TRAYEK DAN IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG FASILITAS DAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DITEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 36 SERI C NOMOR SERI 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI WC/MCK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 06 TAHUN 2004

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 28 TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAN TEMPAT BERJUALAN PEDAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN DALAM KAWASAN PELABUHAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGGUNAAN JALAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 4 Tanggal: 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 4

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : B NOMOR : 9

P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 19 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DALAM KABUPATEN BENER MERIAH

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 04 TAHUN 2010 T E N T A N G RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IZIN PEMBANGUNAN JALAN KHUSUS PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 11 SERI B. 11 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 08 TAHUN?? 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN USAHA ANGKUTAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah, menyatakan penyelenggaraan tempat parker merupakan kewenangan daerah; b. bahwa untuk ketertiban, kelancaran, kenyamanan dan keamanan penyelenggaraan tempat parker serta dalam rangka meningkatkan pelayanan dibidang perparkiran kepada masyarakat di Kota Solok, perlu adanya pengaturan terhadap pengelolaan perparkiran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Perparkiran. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor. 8 Tahun 1956 tentang: Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam lingkungan Daerah propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 1970) jo Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor. 8 tahun 1970 tentang: Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Kotamadya Payakumbuh; 2. Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 3. Undang-Undang Nomor. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi; 4. Undang-Undang Nomor. 10 Tahun 2004 tentang: Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53) tambahan Lembaran Negara Nomor. 4389); 5. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang: Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 1

Tahun 2004 Nomor 165 tambahan Lembaran Negara Nomor. 4438); 6. Undang-Undang Nomor. 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132 tambahan Lembaran Negara Nomor. 4444); 7. Peraturan Pemerintah Nomor. 43 Tahun 1993 tentang: Prasarana dan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63 tambahan Lembaran Negara Nomor. 3691); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); 9. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 10. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 66 Tahun 1993 tentang: Fasilitas Parkir Untuk Umum; 11. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 4 Tahun 1994 tentang: Tata Cara Parkir Kendaraan Bermotor di Jalan; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor. 73 Tahun 1999 tentang Pedoman Pengelolaan Perparkiran di Daerah; 13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum; 14. Peraturan Daerah Nomor. 5 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kota Solok Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2000 Nomor 125); 15. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Pemerintah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2003 Nomor 21); 16. Peraturan Daerah Nomor. 6 Tahun 2006 tentang Bentuk dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah(Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2006 Nomor 6); 17. Peraturan Daerah Nomor. 1 Tahun 2008 tentang Etika Pemerintahan Daerah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 1); 2

Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SOLOK dan WALIKOTA SOLOK MEMUTUSKAN : MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Solok. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4. Walikota adalah Walikota Solok. 5. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kota Solok. 6. Pengelolaan perparkiran adalah proses dan tata cara pengendalian dan pengawasan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan dibidang perparkiran. 7. Penyelenggaraan tempat parkir adalah penyediaan fasilitas parker dan pengelolaan perparkiran. 8. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan,firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya. 9. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. 10. Tempat Parkir adalah tempat memberhentikan kendaraan di lokasi tertentu baik ditepi jalan umum, gedung, pelataran atau bangunan umum. 11. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan terdiri dari Kendaraan Bermotor maupun tidakmaupun tidak bermotor. 3

12. Parkir di Tepi Jalan Umum adalah parkir pada beberapa badan jalan tertentu yang ditetapkan sebagai tempat parkir. 13. Parkir gedung adalah parkir dalam suatu bangunan yang sebahagian atau seluruhnya yang digunakan sebagai tempat parkir. 14. Parkir pelataran pada bangunan umum adalah parkir pada pelataran bangunan umum dan ruko sepanjang jalan raya yang digunakan sebagai tempat parkir. 15. Usaha Parkir adalah usaha untuk menyediakan tempat parkir serta menjaga atau mengawasi kendaraan yang diparkir dengan memperoleh imbalan jasa berupa uang. 16. Retribusi parkir adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. 17. Pajak Parkir adalah pembayaran atas pemakaian tempat parkir yang diselenggarakan oleh orang atau badan. 18. Karcis Parkir adalah tanda bukti parkirpembayaran atau pemakaian tempat parkir kepada setiap kendaraan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. BAB II PENYELENGGARAAN TEMPAT PARKIR Pasal 2 (1) Penyelenggaraan tempat parkir dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan dapat dikerjasamakan dengan perorangan atau badan (2) Penyelenggaraan tempat parkir bagi perorangan dan atau badan harus mendapat izin dari Walikota. (3) Penyelenggaraan tempat parkir terdiri dari : a. Parkir di tepi jalan umum. b. Parkir gedung. c. Parkir pelataran pada bangunan umum. Pasal 3 Untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) dilakukan dengan mengajukan permohonan Kepada Walikota dengan melampirkan : a. Izin mendirikan bangunan b. Rekomendasi dari Dinas Perhubungan c. Rekomendasi dari Dinas PU d. Syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Walikota 4

Pasal 4 (1) Penyelenggara parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang telah mendapat izin dapat memungut Retribusi parkir. (2) Penyelenggara parkir yang telah memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), dapat memungut biaya terhadap penggunaan tempat usaha parkir. (3) Satuan biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dihitung berdasarkan penggunaan tempat parkir perjam, perhari atau perjanjianpenggunaan dalam jangka waktu tertentu. Pasal 5 Penyelenggara tempat parkir yang telah memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) berkewajiban: a. Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin penyelenggaraan tempat parkir. b. Menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lintas kendaraan dalam kawasan tempat parkir. Pasal 6 (1) Penyelenggaraan tempat parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, perorangan dan atau badan yang telah mendapat izin dari Walikota, dilarang: a. Merubah dan atau menambah fungsi tempat parkir. b. Memungut biaya parkir diluar ketentuan yang berlaku. c. Mempekerjakan anak dibawah umur sebagai petugas parkir. (2) Penyelenggara tempat parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dilarang memindahtangankan kepada pihak lain, tanpa izin Walikota. BAB III LOKASI TEMPAT PARKIR Pasal 7 (1) Penentuan lokasi dan pembangunan tempat parkir dilakukan dengan memperhatikan : a. Rencana Umum Tata Ruang Daerah, b. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas. 5

c. Kelestarian lingkungan. d. Kemudahan bagi pengguna tempat parkir. e. Tidak mengganggu kelancaran aktifitas perdagangan disekitar lokasi parkir. (2) Lokasi tempat parkir, bentuk, ukuran dan penataan parkir, serta pemasangan rambu dan marka parkir ditetapkan dengan Keputusan Walikota. BAB IV PAJAK/RETRIBUSI DAN KARCIS PARKIR Pasal 8 (1) Besarnya tarif Pajak atau Retribusi parkir ditetapkan dengan Peraturan Daerah tersendiri. (2) Besarnya tarif Pajak parkir yang diselenggarakan oleh perorangan atau badan harus mendapat persetujuan dari Walikota. (3) Pengadaan dan bentuk karcis parki diatur dengan Keputusan Walikota. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 9 (1) Pembinaan dan pengawasan teknis terhadap penyelenggaraan tempat parkir dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. (2) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi : a. Penyusunan Pedoman Teknis. b. Pemberian Bimbingan Teknis yang meliputi peningkatan kemampuan dan keterampilan teknis. (3) Pengawasan Teknis sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi kegiatan pemantauan, evaluasi dan penilaian atas penyelenggaraan tempat parkir. BAB VII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 10 (1) Izin penyelenggaraan fasilitas parkir dapat dicabut apabila pemegang izin melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan 6 Peraturan Daerah ini 6

(2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 1 (satu) minggu. (3) Jika peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) habis jangka waktunya dan tidak ada usaha perbaikan, izin penyelenggaraan tempat parkir yang bersangkutan dicabut. (4) Penyelenggara parkir sebagaimana dimaksud ayat (3) wajib melunasi tunggakannya. BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 11 (1) Setiap orang atau badan yang meyelenggarakan tempat parkir tanpa izin dari Walikota sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) Peraturan Daerah ini, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). (2) Setiap orang atau badan yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat (4) dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. (3) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB IX PENYIDIKAN Pasal 12 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana. (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. menerima, mencari mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah tersebut. c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah. 7

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah. e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut. f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah. g. menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e. h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah. i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. j. menghentikan penyidikan; k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertangggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, melalui penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 (1) Selama belum ditetapkan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini seluruh instruksi, petunjuk atau pedoman yang ada atau yang diadakan oleh Pemerintah Daerah jika tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan keputusan Walikota. 8

BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kota Solok. Ditetapkan di : Solok Pada tanggal : Februari 2008 WALIKOTA SOLOK, Diundangkan di : Solok Pada tanggal : Februari 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA SOLOK, SYAMSU RAHIM MASRIAL MAMAR LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK TAHUN 2008 NOMOR 9

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN I. UMUM Bahwa dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan titik berat pada penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat banyak demi terwujudnya otonomi yang bertanggung jawab. Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menertibkan, memperlancar, memberi rasa nyaman dan keamanan penyelenggaraan tempat parkir serta dalam rangka meningkatkan pelayanan dibidang perparkiran kepada masyarakat di Kota Solok, perlu adanya pengaturan pengelolaan perparkiran. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Ayat (1) Penyelenggaraan tempat parkir dapat dilakukan oleh orang perorangan maupun oleh pihak lainnya dalam hal ini dapat dilakukan oleh pihak swasta. Ayat (1) Untuk menyelenggarakan tempat parkir baik bagi perorangan maupun bagi pihak swasta tersebut harus terlebih dahulu mendapat izin dari Walikota setelah terlebih dahulu memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk itu. Ayat (3) Pasal 3 Pasal 4 10

Pasal 5 Pasal 6 Ayat (1) Ayat (2) Penyelenggaraan tempat parkir yang telah mendapat izin dari Walikota tidak boleh dipindahtangankan kepada pihak lainnya oleh pemilik izin tersebut tanpa izin dari Walikota. Pasal 7 Ayat (1) Huruf e. - Jarak parkir 1.5 m dari selasar toko atau kios. - Lokasi parkir disekitar pasar disesuaikan dengan setplan pasar. Ayat (1) Untuk membangun tempat parkir pengelola parkir diwajibkan terlebih dahulu memperhatikan Rencana Tata Ruang Daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas disekitar tempat parkir, kelestarian lingkungan, dan kemudahan dalam penggunaan fasilitas parkir tersebut oleh penggunanya. Ayat (2) Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 *******2008***** 11