PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL ANALISIS METODE HARGA TRANSFER BERDASARKAN HARGA PASAR UNTUK MENENTUKAN LABA PER UNIT PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Harga Transfer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PENENTUAN HARGA TRANSFER

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER BERDASARKAN METODE HARGA PASAR, METODE BIAYA, METODE NEGOSIASI, METODE ARBITRASI UNTUK MENILAI LABA

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung

PENENTUAN HARGA TRANSFER

BAB II LANDASAN TEORI

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING

Handout Akuntansi Manajemen

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

AKUNTANSI MANAJEMEN. Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER TERHADAP KONTRIBUSI LABA ANTAR DIVISI PADA MEUBEL UD. ARIF

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

KAJIAN PENGUKURAN KINERJA DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

Ali Ridho,SE. M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, manufacturing maupun perdagangan bertujuan untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

PELAPORAN EKSTERN DENGAN METODE VARIABLE COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK

EVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD BERSAMA TANAH BUMBU. Hj.Imawati Yousida ABSTRAK

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM

Endra M. Sagoro. Pendidikan Akuntansi FE UNY

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB II TARGET COSTING

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY

Oleh: Ester Laksita Akni. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mengalami perkembangan pesat dalam bisnisnya, seringkali menempuh dibversifikasi usahanya untuk memasuki berbagai pasar. Diversifikasi merupakan suatu usaha manajemen puncak untuk menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi dalam menghadapi teknologi dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Semakin luas proses diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak, maka semakin diperlukan pula berbagai alat untuk mengintegrasikan unitunit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi divisi penjualan dan pembelian harus sepakat dalam perusahaan yang mendiversifikasi bisnisnya. Dalam satu perusahaan yang telah membagi unit usahanya / melakukan diversifikasi dengan membentuk pusat-pusat laba harga transfer telah menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan tersebut, bilamana antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang atau jasa di mana salah satu pusat laba / divisi berfungsi sebagai penjual dan divisi yang lain sebagai pembeli, karena harga transfer bagi devisi penjual merupakan pendapatan dan sebaliknya bagi divisi pembeli merupakan biaya. Besarnya harga transfer tersebut akan mempengaruhi prestasi masing-masing divisi, karena prestasi masing-masing divisi tersebut sering digunakan sebagai pengukur kinerja divisi.

Besarnya pengaruh harga transfer tersebut terhadap prestasi masing-masing divisi mengakibatkan adanya pertentangan diantara kedua divisi tersebut. Divisi penjual menghendaki harga transfer yang tinggi karena akan mengakibatkan laba divisi penjual yang tinggi pula, demikian pula sebaliknya bagi divisi pembeli menginkan harga transfer yang rendah untuk menekan biaya sehingga dapat meningkatkan profit atau laba yang diperoleh. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan yang sudah melakukan desentralisasi untuk menyediakan metode penentuan harga transfer yang baik dan memuaskan semua pihak, terutama pada saat krisis ekonomi saat ini. 2. Rumusan Masalah. Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana penentuan metoda harga transfer yang baik sehingga dapat memuaskan semua pihak, baik divisi penjual atau pembeli maupun bagi perusahaan secara keseluruhan? 3. Batasan Masalah Agar ruang lingkupnya tidak terlalu luas maka akan memberi batasan masalah sebagai berikut : a. Perusahaan tersebut tidak mempunyai anak / cabang di luar negeri (merupakan perusahaan domestik) b. Seluruh divisi berada pada lokasi yang sama c. Harga transfer yang dibahas adalah harga transfer dalam pengertian yang sempit d. Pasar yang ada dalam bentuk persaingan sempurna e. Barang yang ditawarkan oleh divisi penjual merupakan barang siap pakai sehingga dapat langsung ditawarkan kepada pihak eksternal perusahaan.

4. Tujuan Makalah ini ditulis dengan tujuan : a. Untuk mengetahui metode mana yang paling tepat dalam menentukan transfer pricing. b. Untuk mengetahui kelebihan dari kekurangan masing-masing metode tersebut. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Harga Transfer Untuk lebih mengetahui tentang harga transfer, maka pertama-tama harus mengetahui definisi atau arti dari harga transfer itu sendiri. Maka penulis mengambil pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini : a. Charles T. Horngren dan George Poster Harga transfer adaslah harga yang dibebankan oleh suatu bagian ( subunit, departemen, divisi ) dalam suatu organisasi untuk suatu produk atau jasa yang dipasok kepada bagian lain dalam organisasi yang sama atau harga transfer adalah semua alokasi biaya yang merupakan suatu bentuk penetapan harga transfer. ( charles T ) 1990 b. Garison, R.H. Dalam arti luas harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggung-jawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pertanggungjawabannya, sedang dalam arti sempit harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pertanggung-jawaban yang terlibat merupakan pusat laba ( Garirison ) 1988

c. Arif Suadi Harga transfer adalah harga yang harus dibayar oleh pusat laba konsumen untuk barang dan jasa yang diperolehnya kepada pusat laba produsen. ( Arif Suadi) 1995 d. Mulyadi Dalam arti luas harga transfer meliputi harga pokok barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggung-jawaban dalam perusahaan, dengan demikian pengertian ini juga meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu dan departemen produksi dan harga jual prodmuk atau jasa yang ditransfer antar pusat lab, sedangkan dalam arti sempit harga transfe merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba dalam perusahaan yang sama.( Mulyadi ) 1993 2. Karakteristik Harga Transfer Dari pengertian harga transfer tersebut, penentuan harga transfer yang mempunyai potensi menimbulkan banyak masalah adalah penentuan harga transfer barang antar divisi sebagai pusat laba. Pada hakekatnya harga transfer memiliki tiga karakteristik yaitu : a. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh merekia dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi divisi pembeli. b. Harga transfer selalu mengandung unsur labadidalamnya c. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.

3. Syarat Terpenuhinya Harga Transfer. Untuk menjadi harga transfer yang baik, maka harga transfer tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: ( Antony ) 1998 a. Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. b. Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade off antara biaya dan pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya. c. Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. 4. Tujuan Harga Transfer Harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga harga transfer tersebut dapat menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade off antara pendapatan dan biaya, memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence, dan membantu kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.( Abdul Halim ) 1998 Terjadi ditetapkannya harga transfer antara lain.( Slamet Sugiri ) 1994 a. Evaluasi prestasi divisi secara akurat b. Keselarasan tujuan c. Tetap terjaganya otonomi divisi

5. Metode Penentuan Harga Transfer Pada dasarnya ada tiga metode yang sering digunakan dalam menentukan harga transfer. Metode tersebut adalah : 1. Harga transfer berdasar harga pasar (a market based prices) 2. Harga transfer berdasar biaya (cost based prices) 3. Harga transfer berdasar negosiasi (negotiated prices) Ketiga metode tersebut akan diuraikan secara lebih rinci dalam penjelasan berikut ini : 1. Harga Transfer Berdasar Harga Pasar. Sesuai dengan namanya maka harga transfer antar pusat laba didasarkan atas harga pasar produk tersebut. Metode ini dapat dipakai bila produk yang dipertukarkan dijual di pasar dengan persaingan sempurna. Di dalam harga transfer berdasarkan harga pasar tersebut terdapat prinsip-prinsip ideal dalam penentuan harga transfer yaitu : a. Adanya kompetensi orang dalam setiap divisi b. Terdapat iklim organisasi yang baik sehingga setiap manajer divisi sadar bahwa harga transfer merupakan hal penting dalam pengukuran kinerjanya c. Terdapat harga pasar d. Adanya kebebasan setiap manajer divisi e. Informasi lengkap dan transparan f. Adanya sistem yang baik yang memungkinkan setiap manajer divisi untuk bernegosiasi.

Harga transfer berdasarkan harga pasar dianggap paling baik karena mencerminkan kepentingan kedua pihak yang independent dan harga transfer ini similar dengan harga yang dibebankan dengan pihak luar. Similar bukan berarti sama dengan harga yang dibebankan pada pihak luar namun harga tersebut dapat dikurangi dengan biaya biaya yang dapat dikeliminasi atau dihindari dengan menjual dengan pihak internal perusahaan. Sedang contoh biaya tersebut adalah biaya angkut, biaya pemasaran, potongan tunai, biaya penagihan dan sebagainya. Kelebihan harga pasar yang lain sehingga merupakan dasar yang baik dalam menentukan harga transfer adalah. ( Supriyono ) 1984 a. Ditentukan oleh pihak-pihak ekstensial perusahaan sehingga menggambarkan transaksi yang independent b. Harga pasar merupakan dasar yang baik untuk pembuatan keputusan. Bagi departemen penjual untuk memutuskan akan menjual kepada pihak ekstensial atau kepada pihak internal, demikian pula bagi departemen pembeli harga pasar tersebut dapat dipakai untuk memutuskan akan membeli ke pihak luar atau menerima dari transfer departemen lain. c. Metode harga pasar menjadikan setiap departemen sebagai satuan bisnis yang terpisah satu sama lain Sedangkan kelemahan metode harga transfer berdasar harga pasar adalah ( Supriyono) 1984 a. Tidak semua intermediate product mempunyai harga pasar b. Harga pasar seringkali berubah

c. Penghematan biaya yang timbul karena produk ditransfer ke departemen lain atau tidak dijual pada pihak lain dalam bentuk pengurangan harga pasar seharusnya tidak hanya dinikmati oleh departemen pembeli saja. 2. Harga Transfer Berdasar Biaya Dalam pembahasan harga transfer ini harga pokok atau biaya yang dimaksud adalah harga pokok standar atau biaya standar. Alasan menggunakan metode ini adalah : a. Pada pasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual produk yang ditransfer b. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh perselisihan antar manajer divisi c. Jika produk yang ditransfer memiliki formula rahasia yang tidak ingin diketahui oleh pihak lain. Dalam metode ini penentuan mark up perlu diperhatikan. Mark up dapat ditentukan berdasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba, sehingga mengharuskan manajemen membuat keputusan tentang kiomponen biaya dan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer ini. Di dalam metode cost based pricing terdapat dua pendekatan yang umum dipakai dalam penentuan harga transfer yaitu :

d. Full costing Harga transfer = Biaya Penuh + Laba Dimana biaya penuh tersebut dapat terdiri dari : 1. Biaya Variabel a. Biaya bahan baku b. Biaya tenaga kerja c. Biaya Overhead variabel d. Biaya administrasi dan umum variabel e. Biaya pemasaran variabel f. Variabel costing Harga transfer : Biaya-biaya variabel yang dikeluarkan 2. Biaya Tetap a. Biaya Overhead pabrik tetap b. Biaya administrasi dan umum tetap c. Biaya pemasaran tetap Laba dapat ditentukan berdasarkan prosentase dari aktiva tetap, baik aktiva lancar dan tidak lancar. 3. Harga Transfer Berdasar Negosiasi Harga transfer memiliki dampak yang berbeda bagi divisi penjual dan divisi pembeli. Bila menguntungkan divisi penjual maka akan merugikan divisi pembeli, demikian pula sebaliknya, maka penentuan harga transfer ini harus dinegosiasikan atau dirundingkan dahulu oleh para manajer divisi yang terlibat.

Negosiasi antar divisi akan membantu tercapainya tujuan transfer pricing itu sendiri. Harga transfer berdasar negosiasi harus melihat opportanty cost-nya. Sebagai contoh bahan negosiasi adalah laba yang harus dicapai oleh pusat laba dari laba yang sejauh ini telah diterimanya. Namun harga transfer berdasar negosiasi itu sendiri memiliki kelemahan tersendiri dan kelemahan tersebut diantaranya: a. Divisi yang mempunyai informasi yang lebih baik, yang akan unggul dari divisi lain b. Kinerja divisi akan dipengaruhi oleh kemampuan manajer dalam melakukan negosiasi c. Membutuhkan waktu dan biaya Dan metode ini juga mempunyai kebaikan yaitu apabila divisi penjual mempunyai kapasitas yang menganggur sedangkan pasar produk ini sempat, maka akan menguntungkan perusahaan secara keseluruhan. C. KESIMPULAN Dalam suatu perusahaan yang sudah melakukan divisonalisasi, dan diantara divisi tersebut melakukan transfer barang maka penentuan harga transfer menjadi masalah yang penting dalam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh besarnya pengaruh harga transfer tersebut terhadap kontribusi margin yang dapat diberikan oleh masing-masing divisi tersebut dalam suatu perusahaan, karena hal tersebut dijadikan acuan untuk mengukur kinerja atau prestasi masing-masing divisi tersebut. Oleh sebab itu harga transfer yang ditetapkan harus dan diaharpkan dapat memuaskan dan menguntungkan baik divisi penjual ataupun pembeli serta mendukung tercapainya goal congruence perusahaan pada umumnya dan meningkatkan profit yang diperoleh perusahaan

secara maksimal pada khususnya, sehingga dalam penentuan harga transfer ini tidak boleh ada kepentingan salah satu divisi baik divisi penjual ataupun pembeli dikalahkan atau dengan kata lain mementingkan kepentingan salah satu divisi saja. Hal ini akan mengurangi profit perusahaan secara keseluruhan, oleh sebab itu ketepatan penentuan harga transfer menjadi sangat penting. Di dalam batasan masalah penulis telah memberikan batasan bahwa pengertian harga transfer yang dibahas adalah harga transfer dalam arti sempit. Perusahaan yang dibahas merupakan perusahaan domestik dalam artian semua divisi berada dalam satu negara dan beroperasi di lokasi yang sama, pasar barang yang ditransferkan berada dalam persaingan sempurna dan barang tersebut merupakan barang jadi yang dapat langsung dipasarkan ke pihak eksternal perusahaan sehingga barang tersebut pasti mempunyai harga pasar. Setelah melihat batasan masalah tersebut, keunggulan, kelemahan serta pembahasan mengenai metode penentuan harga transfer yang terbaik serta yang paling menguntungkan adalah dengan menggunakan metode harga transfer berdasarkan harga pasar atau market based pricing. Penulis menganggap market based pricing adalah yang terbaik karena selain kelebihan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya juga karena metode harga pasar tersebut mempunyai kelebihan daripada metode lain. Metode ini dapat : a. memenuhi kriteria harga transfer yang baik b. dapat menunjang atau mendorong tercapainya goal congruence perusahaan. Namun metode penentuan harga transfer berdasar harga pasar ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan ini semakin nyata dalam kondisi ekonomi yang sedang mengalami krisis ini. Hal ini disebabkan oleh kecendeerungan harga yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga perusahaan harus sering menghitung harga transfer. Tetapi kelemahan ini

akan hilang bila keadaan ekonomi telah kembali normal, nilai rupiah telah stabil dan tingkat inflasi dapat ditekan, sehingga harga pasar barang menjadi stabil dan jarang berubah.

DAFTAR PUSTAKA Charles T. Horngren/George Foster, Akuntansi Biaya (Jakarta, Erlangga, 1990), hal. 431-432 Garrison, Ray H, Managerial Accdounting, (Homewood, Illinois, Irwin, 1988), hal 502 Arif Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta, BPFE, 1995), hal. 85 Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, YKPN, 1993) hal. 385 Manfaat dan Rekayasa, (Yogyakarta, STIE Anthony, Dearden, Bedford Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 6 (Jakarta, Erlangga, 1989) hal. 297 Abdul Halim, Ahmad Tjahjono, Muh Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta UPP AMP YKPN, 1998) hal. 107 Slamet Sugiri, Akuntansi Manajemen (Yogyakarta, UPP AMP YKPN, 1994) hal. 251 Supriyono, R.A. Drs, SU, Akt, Akuntansi manajemen 2, Struktur Pengendalian Manajemen (Yogyakarta, BPFE, 1984) hal. 104