BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

TUGAS PERTANYAAN SOAL

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA MOTOR INDUKSI SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

Transformator (trafo)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

BAB II LANDASAN TEORI

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA SEBAGAI GENERATOR LISTRIK 1 PHASA PADA PEMBANGKIT LISTRIK BERDAYA KECIL

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

COS PHI (COS φ) METER

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

BAB III CARA KERJA INVERTER

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

PENGATURAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DENGAN TEKNOLOGI INVERTER FAN CONTROLLING BASED ON INVERTER TECHNOLOGY

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

6. Seseorang berada di bawah saluran udara masuk SUTET saat tidak ada yang terhubung ke saluran tersebut. Orang tersebut bagaimana?...

BAB II LANDASAN TEORI

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Universitas Medan Area

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia


ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun perindustrian yang kecil. Sejalan dengan perkembangan tersebut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

Inverter Motor Pompa Pada PDAM Tirta Musi Palembang Keterangan: 1. Intake adalah bangunan penangkap / pengambil air kontinuitas sumbernya baik dari su

Politeknik Negeri Sriwijaya

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt. Secara umum, rumus daya : P=V x I (3.1) dimana : P = Daya V = Tegangan I = Arus (watt) (volt) (Ampere) Rumus daya diatas, jika pada posisi 3 Phasa, maka dapat dikalikan dengan. Tiga macam daya yaitu : 1. Daya aktif (P) 25

26 Daya aktif adalah daya yang terpakai untuk melakukan usaha atau energy sebenarnya. Satuan daya aktif adalah watt. = V I cos ᵩ (3.2) 2. Daya reaktif (Q) Daya reaktif (reactive power) adalah daya yang di suplai oleh komponen reaktif. Satuan daya reaktif adalah VAR. = V I sin ᵩ (3.3) 3. Daya semu (S) Daya semu adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri antara daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA. 3.1.2 Daya Pompa Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa disebut Brake Horse Power, BHP (daya poros). BHP adalah daya input ke pompa. Sedangkan daya output adalah daya yang diberikan ke air dan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: PW = 0,163 x V x Ht (3.4) dimana Pw = daya air (out put), V = debit aliran air m3/min

27 Ht = head total pompa, Sedangkan daya parts yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah pompa adalah daya air dibagi dengan efisiensi pompa, dengan rumus : P = Pw / (3.5) dimana P = daya poros pompa, kw = efisiensi pompa 3.1.3 Daya kompresor Daya dihitung dengan persamaan : CHP = (3.6) dimana CHP = Compresor Horse Power = efisiensi mekanik 3.2 Faktor Daya Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos ᵩ didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kw) dan daya semu (kva). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Factor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Cos ᵩ = (3.7)

28 dimana : P = daya aktif s = daya semu (kw) (kva) a. Penyebab Faktor Daya Rendah Hal hal yang menyebabkan faktor daya bernilai rendah, diantaranya penggunaan beban induktif yang memerlukan arus magnetis reaktif untuk geraknya, berupa : 1. Transformator 2. Motor induksi 3. Generator induksi 4. Lampu TL Faktor daya yang buruk menyebabkan tegangan dan arus berlawanan fase sehingga perkaliannya tidak menghasilkan daya dalam watt, tetapi dalam volt- ampere. b. Instalasi Peningkatan Faktor Daya Bilamana terdapat masalah koreksi faktor daya, peningkatan dipengaruhi oleh pemasangan kapasitor statik atau motor-motor sinkron. Kadang-kadang untuk tujuan ini alat untuk memajukan fase telah digunakan. Cara ini mungkin sangat mahal sehingga bila memungkinkan, sebaiknya peralatan yang dibeli adalah yang beroperasi pada faktor daya yang secara lahirah tinggi. Pitting-pitting fluoresensi tanpa kecuali mengandung kapasitor-kapaasitor untuk peningkatan faktor daya. Penempatan sebuah kapasitor antara terminal masing-masing motor induksi,

29 adalah pilihan yang tepat, tetapi mungkin hal ini tidak ekonomis bila motor-motor seperti ini banyak yang terlibat. Karena faktor daya dari sebuah motor tersendiri dapat berubah terhadap beban, dimana akan menjadi paling rendah pada beban rendah, kapasitor dapat menghasilkan koreksi berlebihan pada beban beban tertentu dan juga menghasilkan suatu tegangan surja yang dapat memilki efek merusak bagi motor. c. Alasan Faktor Daya Diperbaiki Beberapa alasan mengapa besarnya faktor daya harus diperbaiki, daintaranya : 1. Mengurangi biaya pengoperasian peralatan listrik 2. Meningkatkan kapasitas system dan mengurangi rugi rugi pada system yang dioperasikan, dan 3. Mengurangi besarnya tegangan jatuh yang biasa disebabkan pada saat transmisi daya. d. Impedansi terhadap faktor daya Impedansi disebut juga dengan hambatan dalam, Z, adalah nilai resistansi yang terukur pada kutub kutub sinyal jack alat elektronik. Semakin besar hambatan / impedansi, makin besar tegangan yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatakan sebagai hambatan secara spontan. Daya merupakan tegangan kuadrat dibagi impedansi. P = / Z (3.8) dimana P = daya (watt) V = tegangan (volt)

30 Z = impedansi (ohm) Impedansi listrik menjelaskan ukuran penolakan terhadap arus bolak balik sinusoidal. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif dari tegangan dan arus, tetapi juga fase relatif. Bila sebuah beban diberi tegangan, impedansi dari beban tersebut akan menentukan besar arus dan sudut fase yang mengalir pada beban tersebut. Faktor daya merupakan petunjuk yang menyatakan sifat suatu beban. 3.3 Motor Ada dua jenis utama motor listrik. Ada motor arus searah (DC) dan motor bolak-balik (AC). Referensi dari DC atau AC mengacu pada bagaimana arus listrik ditransfer melalui dan dari motor. Kedua jenis motor memiliki fungsi yang berbeda. Arus searah (DC) motor listrik bekerja untuk situasi di mana kecepatan perlu dikontrol. Motor DC memiliki arus stabil dan berkesinambungan. Alternating current atau AC motor listrik digunakan berbeda berdasarkan pada jenis motor AC itu. Single phase motor AC dikenal sebagai motor tujuan umum. Mereka bekerja dengan baik dalam berbagai situasi. Motor-motor AC bekerja besar untuk sistem yang sulit untuk memulai karena mereka membutuhkan banyak tenaga di depan. Tiga fase juga disebut polyphase motor AC biasanya ditemukan dalam pengaturan industri. Motor ini juga sudah tinggi mulai membangun kekuatan mengirimkan tingkat lebih rendah dari daya keseluruhan. Listrik AC mendapatkan namanya dari fakta bahwa itu bergantian

31 berkuasa. Jumlah daya yang dilepaskan oleh motor AC ditentukan oleh jumlah daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem. DC dan AC motor listrik ditemukan di mana-mana dari rumah ke mobil untuk tanaman industri. Motor penting bagi kehidupan sehari-hari. Dc motor diperkenalkan dan menyebabkan sebuah revolusi besar dalam cara banyak hal yang dilakukan. Ketika motor AC datang di pasar dengan cara motor yang melihat berubah karena potensi kekuatan luar biasa mereka mulai. Motor DC dan motor AC berbeda dalam banyak hal tetapi mereka masih keduanya usede kekuasaan dunia. 3.3.1 Prinsip Kerja Motor AC Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran daripada rotor. Motor listrik arus bolak balik dapat dibedakan atas beberapa jenis. Seper pada motor DC pada motor AC, arus dilewatkan melalui kumparan, menghasilkan torsi pada kumparan. Sejak saat itu bolak, motor akan berjalan lancar hanya pada frekuensi gelombang sinus. Hal ini disebut motor sinkron. Lebih umum adalah motor induksi, di mana arus listrik induksi dalam kumparan berputar daripada yang diberikan kepada mereka secara langsung. Salah satu kelemahan dari jenis motor AC adalah arus tinggi yang harus mengalir melalui kontak berputar. Memicu dan pemanasan pada kontak-kontak dapat menghabiskan energi dan memperpendek masapakai motor. Dalam motor

32 AC umum medan magnet yang dihasilkan oleh elektromagnet didukung oleh tegangan AC sa,a dengan kumparan motor. Kumparan yang menghasilkan medan magnet yang kadang-kadang disebut sebagai stator, sedangkan kumparan dan inti padat yang berputar disebut dinamo. Dalam motor AC medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus dalam kumparan bervariasi. 3.3.2 Prinsip Kerja Motor DC Motor arus searah merupakan salah satu mesin listrik yang mengubah energi listrik searah menjadi energi gerak. Motor arus searah banyak sekali dipakai, motor-motor kecil untuk aplikasi elektronik menggunakan motor arus searah seperti : pemutar kaset, pemutar piringan magnetik di harddisk komputer, kipas pendingin komputer, dan tentu saja mainan legendaris lainnya menggunakan motor arus searah. Tentu saja untuk keperluan keperluan yang berdaya besar, motor arus searah masih dipakai pada aplikasi tertentu. Gerak atau putaran yang dihasilkan oleh motor arus searah diperoleh dari interaksi dua buah medan yang dihasilkan oleh bagaian jangkar (armature) dan bagian medan (field) dari motor arus searah. Biasanya jika diilustrasikan, bagian medan berbentuk suatu kumparan yang terhubung ke sumber arus searah. Sedangkan bagian jangkar ditunjukkan sebagai magnet permanen (U-S), bagian jangkar ini tidak harus berbentuk magnet permanen, bisa juga berbentuk belitan yang akan menjadi elektro-magnet apabila mendapatkan dua sumber arus searah, satu untuk bagian jangkarnya, satu lagi untuk bagian medannya. Bagian lain yang tidak kalah penting pada motor arus searah adalah adanya komutator (comutator). Komutator merupakan suatu konverter mekanik yang membuat arus dari sumber

33 mengalir pada arah yang tetap walaupun belitan medan berputar. Komutator berpasangan dengan cincin belah (slip-rings). 3.4 Variable Speed Drive Variable speed drive atau disebut dengan variable frequency drive atau singkatnya disebut dengan inverter adalah solusi aplikasi yang membutuhkan kemampuan pengaturan motor lebih lanjut, misal: pengaturan putaran motor sesuai bebannya atau sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan VSD bisa untuk aplikasi motor AC maupun DC. 3.4.1 Prinsip kerja variable speed drive Secara sederhana untuk drive AC, variable speed drive atau inverter akan mengubah AC ke DC yang kemudian diatur dengan suatu teknik penyaklaran switching mengubah DC menjadi tegangan dan frekuensi keluaran AC yang bervariasi. Ada tiga jenis inverter, yaitu: a. Variable Voltage Inverter (VVI) Jenis inverter ini menggunakan konverter jembatan SCR untuk mengubah tegangan input AC ke DC. SCR adalah komponen elektronika daya yang memiliki kemampuan untuk mengatur nilai tegangan DC mulai dari 0 hingga mendekati

34 600 VDC. Induktor L1 sebagai choke dengan kapasitor C1 membentuk bagian dengan istilah DC-link yang membantu memperhalus kualitas tegangan DC hasil konversi. Bagian inverter sendiri terdiri dari kumpulan divais penyaklaran seperti: thyristor, transistor bipolar, MOSFET, atau IGBT. Gambaran berikut menunjukkan inverter yang menggunakan transistor bipolar. Pengatur logika, biasanya dalam bentuk kartu elektronik, yang memiliki komponen utama sebuah mikroprosesor akan mengatur kapan waktu transistor-transistor inverter hidup atau mati untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi yang bervariasi untuk dilanjutkan ke motor sesuai bebannya. Gambar 3.1 Variable Voltage Inverter Circuit Tipe inverter ini menggunakan enam langkah untuk menyelesaikan satu putaran 360 (6 langkah masing-masing 60 ). Oleh karena hanya enam langkah, inverter jenis ini memiliki kekurangan yaitu torsi yang pulsatif (peningkatan/penurunan nilai yang mendadak) setiap penyaklaran terjadi. Dan ini dapat ditemui pada operasi kecepatan rendah seiring variasi putaran motor. Istilah teknis dari putaran yang bervariasi ini adalah cogging. Selain itu, bentuk gelombang sinyal keluaran yang tidak sinusoidal sempurna mengakibatkan

35 pemanasan berlebih di motor yang mengakibatkan motor mesti dijalankan di bawah nilai rating-nya. b. Current Source Inverter (CSI) Jenis inverter satu ini menggunakan SCR untuk menghasilkan tegangan DC-link yang bervariasi untuk suplai ke bagian inverter yang juga terdiri dari SCR untuk menyaklarkan keluaran ke motor. Beda dengan VVI yang mengontrol tegangan, CSI justru mengontrol arus yang akan disuplai ke motor. Karena inilah pemilihan motor haruslah hati-hati agar cocok dengan drive. Berikut gambaran sederhana inverter sumber arus. Gambar 3.2 Skematik Current Source Inverter Percikan arus akibat proses penyaklaran dapat dilihat pada keluaran jika kita mengukurnya menggunakan osciloscope. Pada kecepatan rendah sifat arus yang pulsatif dapat mengakibatkan motor tersendat cog.

36 Gambar 3.3 Waveform of current source inverter output c. Pulse Width Modulation Teknik penyaklaran satu ini memberikan output yang lebih sinusoidal dibandingkan dua jenis inverter sebelumnya. Drive yang menggunakan PWM terbukti lebih efisien dan memberikan tingkat performa yang lebih tinggi. Sama seperti VVI, sebuah PWM juga terdiri atas rangkaian konverter, DC link, control logic, dan sebuah inverter. Biasanya konverter yang digunakan adalah tipe tidak terkontrol (dioda biasa) namun juga ada yang menggunakan setengah terkontrol atau kontrol penuh. Perhatikan gambar sebuah PWM berikut ini. Gambar 3.4 PWM drive basic schematic 3.5 Tagihan Listrik Setiap penggunaan listrik dihitung dengan satuan KWh (Kilo Watt Hour),atau daya yang digunakan per jamnya. Acuan tarif dasar listrik PLN

37 berdasarkan kapasitas pelanggan dalam satuan VA. Prinsip dasar tarif PLN adalah makin besar langganan listriknya, maka tarifnya makin mahal. Rumus menghitung KWH : KWH Pemakaian Listrik = daya x lama pemakaian dalam satuan jam (3.13) Rumus menghitung Biaya Listrik : Biaya Listrik = pemakaian (KWH) x Tarif dasar listrik (3.14)