COUNSELING EFFECT ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF THE CERVICAL CANCER STUDENTS X GRADE AT SMA 2 WATES 1. Feby Dwiantini 2 Ismarwati 3 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri ada. Manusia pertama dalam pandangan Islam adalah Nabi Adam

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI TENTANG ANEMIA DAN ANGKA KESAKITAN ANTARA SISWI ANEMIA DAN NON ANEMIA DI SMK PENERBANGAN BINA DHIRGANTARA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Akidah Akhlak peserta didik kelas III-B dengan nilai t hitung > t tabel atau 3,395 > 2,030 pada taraf positif signifikan 5%, (2) Ada pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK ANAK DIFABEL (TUNAGRAHITA) DI SLB MARSUDI PUTRA I BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

TAFSIR SURAT AL- ASHR

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

DAMPAK IMPLEMENTASI IFRS TERHADAP KUALITAS LABA DAN NILAI PERUSAHAAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public) SKRIPSI.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PENGARUH KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PENGASIH KULONPROGO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Gigi

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

SKRIPSI. Oleh : KURROTA A YUNIN NIM JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

KONSEP GURU MENURUT AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMIDDIN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dengan firman Allah dalam surat Al-Insaan ayat 1: berusaha menyelesaikannya, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa suatu

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Transkripsi:

COUNSELING EFFECT ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF THE CERVICAL CANCER STUDENTS X GRADE AT SMA 2 WATES 1 Feby Dwiantini 2 Ismarwati 3 ABSTRACT Background Cervical cancer is one type of cancer that is dangerous for women with symptoms that are sometimes overlooked, therefore early recognition of cervical cancer to adolescents is needed. SMA 2 Wates has PIK-KRR, although not functioning optimally. Counseling became one of the methods that can be used to improve the knowledge of adolescents about reproductive health problems, especially cancer of the cervix. The purpose of this study aims to investigate the influence of education on the level of knowledge about cervical cancer in female students of SMA 2 Wates. Methods The study design using the quasy exsperiment design (One Group Pretest-Posttest). Independent variable in this study is the extension of cervical cancer, while the dependent variable is the level of student knowledge about cervical cancer. Population is 59 female students with sample of 33 respondents. Data were analyzed using paired statistical test sample T-test. Results After counseling given, level of knowledge has increased 57.6% for good category when compared with the current level of knowledge pre-test. Based on the analysis results may be that t value < t table and sig value < 0.05. Conclusion There is a positive effect of education on the level of student knowledge about cervical cancer. Expected suggestions to further develop the school activities and the PIK-KRR can collaborate with health care providers to give. Keywords Bibliography Number of Pages : Counseling, Knowledge Level, Cervical Cancer, Schoolgirl : 34 libraries : 80 pages PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan yang menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker terutama di Negara berkembang. Diperkirakan dijumpai kaker serviks baru sebanyak 500.000 orang di seluruh dunia dan sebagian besar terjadi di Negara berkembang (Anwar, 2011).

Sesungguhnya penyakit ini bisa dapat dicegah bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki, dan tidak kalah pentingnya pengenalan secara dini terhadap remaja diperlukan karena salah satu penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks adalah kehidupan seks para remaja yang terlalu dini. Dalam rangka mengemban amanat undang-undang dan merespon permasalahan remaja, BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) bagi Remaja dan keluarga yang memiliki remaja yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja (Dithanrem). Program GenRe tersebut dilaksanakan berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja dimaksud, yakni mempraktikkan hidup secara sehat (practice healthy life). SMA Negeri 2 Wates merupakan salah satu sekolah negeri di kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Sekolah yang telah berdiri sejak tanggal 9 Oktober 1982 dan saat ini telah menjadi sekolah yang cukup diperhitungkan lulusannya. SMA Negeri 2 Wates membentuk PIK-KRR sebagai sarana bagi para murid yang memiliki pertanyaan mengenai kesehatan reproduksinya. PIK-KRR sekolah masih belum memiliki kegiatan rutin seperti penyuluhan, sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab kurang meratanya pengetahuan yang dimiliki oleh para murid tentang kesehatan reproduksi khususnya kanker serviks. Kurangnya waktu, dana dan tenaga menjadi alasan terhadap kurangnya sosialisasi tentang kesehatan reproduksi remaja di sekolah. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding. Proses pengukuran dilakukan dua kali yaitu pengukuran pretest (O1), diikuti intervensi (X), kemudian posttest (O2) (Setiadi, 2007). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penyuluhan tentang Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim. Variabel terikatnya adalah tingkat pengetahuan tentang kanker serviks atau kanker leher rahim. Dalam penelitian ini mengambil 33 sampel dari 59 jumlah populasi. Data diperoleh dari hasil pengisian kuisioner yang dilakukan

oleh responden saat pre-test dan post-test. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yang berisi tentang identitas responden, usia, asal SMP dan pengalaman dalam mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan oleh PIK KRR. Selain itu terdapat 23 pernyataan mengenai tingkat pengetahuan tentang Kanker Leher Rahim yang meliputi pengertian, factor resiko, tanda dan gejala, deteksi dini dan penatalaksanaan Kanker Serviks. Data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test diolah dengan menggunakan rumus yang sesuai. Terlebih dahulu data yang telah diberi nilai dimasukkan kedalam tabel yang telah dibuat dalam program excel. Hasil jawaban setiap responden dijumlahkan dan dimasukkan dalam kategori yang ada. Dalam menentukan kategori pada tingkat pengetahuan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan range dari hasil pengisian kuesioner yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan menurut Arikunto (2010) yaitu baik, cukup dan kurang. Setelah itu data yang ada diuji normalitasnya dengan menngunakan Shapiro Wilk, kemudian dilanjutkan dengan analisis data menggunakan uji t-test. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Dari proses penelitian yang telah dilakukan terhadap 33 siswi yang didapatkan hasil pengisian kuesioner pre-test dan post-test. Berdasarkan dari kuesioner yang ada 33 responden tersebut pernah mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan oleh PIK-KRR dan seluruhnya berasal dari SMP di daerah kabupaten Kulon Progo. Tabel 1. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang Kanker Leher Rahim pada siswi sebelum penyuluhan Pengetahuan tentang Frekuensi (n) Persentase (%) Kanker Serviks Baik Cukup Kurang 0 10 23 0 % 30,3% 69,7% Jumlah 33 100 % Berdasarkan table 1. dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas X mengenai Kanker Serviks termasuk kurang. Dari 33 responden yang telah mengisi

kuesioner yang diberikan 23 responden (69,7%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan tidak satupun dari responden yang memiliki pengetahuan yang baik. Tabel 2 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang Kanker Leher Rahim pada siswi sesudah penyuluhan Pengetahuan tentang Frekuensi (n) Persentase (%) Kanker Serviks Baik Cukup Kurang 19 13 1 57,6 % 39,4 % 3 % Jumlah 33 100 % Pada tabel 2. dapat diketahui tingkat pengetahuan siswi sesudah dilakukan penyuluhan. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk tingkat pengetahuan baik sebanyak 57,6% atau 19 responden dan 1 responden (3%) masih memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Tabel 3. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Siswi tentang Kanker Serviks Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Penyuluhan Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Sebelum Penyuluhan 0% 30,3% 69,7% 100% Sesudah Penyuluhan 57,6% 39,4% 3% 100% Pada tabel 3 dapat dilihat perbedaan persentase yang didapat dari hasil pre-test dan post-test. Ada perbedaan yang cukup tinggi pada tingkat pengetahuan siswi, 57,6% siswi mempunyai pengetahuan yang baik setelah penyuluhan dan 3% siswi masih memiliki pengetahuan yang kurang setelah penyuluhan. Analisis Bivariat Uji normalitas data menggunakan rumus Shapiro Wilk dengan ketentuan uji tersebut dapat digunakan apabila sampel berjumlah kurang dari 50, dengan menggunakan program SPSS 16.0 maka didapatkan hasil: Tabel 4. Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test

Pengetahuan Df Sig. Ket Pretest 33 0.181 Normal Posttest 33 0.200 Normal Hasil uji normalitas data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro Wilk didapatkan hasil Sig. > dari 0.05 baik sebelum maupun sesudah penyuluhan. Sesuai dengan ketentuan pada uji Shapiro Wilk, data dinyatakan terdistribusi normal apabila diperoleh nilai Sig. > 0,05 setelah dilakukan uji normalitas. Hasil pretest didapatkan Sig. 0,181 > 0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi normal dan pada posttest didapatkan Sig. 0,200 > 0,05 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada penelitian ini normal, sehingga uji bivariat yang digunakan adalah uji t test (paired t test). Setelah dilakukan uji normalitas data pada hasil penelitian yang telah didapatkan, maka dilanjutkan dengan analisis bivariat yang menggunakan uji t- test (paired t-test). Analisis dilakukan dengan penggunakan program SPSS 16.0 didapatkan hasil sebagai berikut: untuk nilait t hitung sebesar -11,476 pada df = 32 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Untuk taraf signifikansi 0,05 nilai t tabel sebesar -2,037 maka nilai t hitung < t tabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan uji statistic yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak sehingga terdapat pengaruh penyuluhan tentang kanker serviks terhadap tingkat pengetahuan siswi kelas X di SMA Negeri 2 Wates. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nydia Rena Benita (2012) dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja siswi SMP Kristen Gergaji bahwa adanya peningkatan terhadap tingkat pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan. Penelitian lain juga telah dilakukan oleh Frisa Buzarudina (2013) dengan hasil penelitian yang serupa yaitu penyuluhan menjadi salah satu sarana pembelajaran yang efektif dalam peningkatan pengetahuan responden mengenani kesehatan reproduksi remaja. Setiap individu memperoleh informasi yang berubah-ubah setiap waktu sesuai dengan kualitas penerimanya. Kualitas penerima disini dimaksudkan pada tingkat

pemahaman responden, seseorang akan lebih mengerti pada suatu hal jika diberikan contoh, gambar atau video untuk mendukung penjelasan yang mereka dengarkan. Dua indra yang berperan penting yaitu telinga dan mata. Notoatmodjo (2005) menjelaskan komponen kognitif pada pengetahuan, sebagian besar penerimaannya di dapat dari hasil pengindraan mata dan telinga. Dalam hal ini sangat besar pengaruhnya melalui melihat dan mendengar. Penyuluhan yang diberikan dengan alat bantu dalam penilitan ini dapat dimasukkan dalam kriteria melihat juga mendengar. Kegiatan yang berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan seperti penyuluhan ini sangat bagus jika dilaksanakan secara rutin, terutama jika melibatkan tenaga kesehatan yang kompeten. Seperti yang terdapat dalam buku panduan pengelolaan pusat informasi dan konseling remaja dan mahsiswa, untuk mengembangkan kegiatan PIK-KRR di sekolah dapat dilakukan dengan bentuk aktifitas pemberian informasi baik di dalam PIKR maupun di luar PIK R misalnya melalui dialog interaktif di radio dan TV, penyuluhan, konseling, penyelenggaraan seminar, pameran, pentas seni dan lain-lain (Bkkbn, 2012). Pihak sekolah bisa bekerjasama dengan lembaga kesehatan terkait dalam hal pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pagi para siswa. Hal ini dimaksudkan agar pengetahuan para siswa dapat terus bertambah dan terus terperbaharui dengan informasi-informasi baru yang lebih relefan. Sehingga diharapkan dapat membawa hasil yang positif bagi para siswa maupun lingkungannya. Dalam pandangan Islam disebutkan bahwa: Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka" (H.R. Hakim) Dari kutipan hadits diatas dapat diketahui bahwa pentingnya untuk meningkatkan kualitas hidup dari waktu ke waktu. Begitu pula dalam hal pengetahuan dan sikap. Karena Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan memiliki pengetahuan. Seperti firman Allah yang tertuang di dalam Al Quran surat Al Mujadilah ayat 11:

ي ا أ ي ھ ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا ف ي ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الله ل ك م و إ ذ ا ق يل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع الله ال ذ ين م ن ك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ج ات و الله ب م ا ت ع م ل ون خ ب ير آم ن وا ( ١١) Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswi kelas X di SMA Negeri 2 Wates tentang pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang kanker serviks maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan responden pada saat pretest yang terbanyak adalah pada kategori kurang dengan jumlah responden sebanyak 23 siswi (69,7%). 2. Setelah diberikan penyuluhan tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan, pada saat posttest yang terbanyak adalah pada kategori baik dengan jumlah 19 responden ada peningkatan 57,6% jika dibandingkan dengan hasil pretest. 3. Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kanker serviks berdasarkan Sig. < 0,05 (0,00<0,05) dan -t hitung < -t tabel (-11,476 < - 2.037). SARAN 1. Bagi Pengurus Institusi Pendidikan (Sekolah)

Pihak sekolah diharapkan dapat mengembangkan kegiatan PIK-KRR, dengan cara lebih sering memberikan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi para murid. 2. Bagi Bidan Bagi bidan diharapkan dapat memberikan dukungan dan pendampingan kepada remaja, pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja, ataupun dengan sosialisasi di tiap-tiap kegiatan masyarakat dan sekolah. 3. Bagi Siswi Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman para siswi tentang pentingnya menjaga organ reproduksi bahkan sejak usia dini. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Jika melakukan penelitian lanjutan dengan tema sejenis yaitu mengenai kesehatan reproduksi remaja dapat mencoba dengan menggunakan metode kualitatif sehingga pengetahuan responden bisa dapat digali dengan lebih dalam. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an. 1983. Al-Qur an dan Terjemahannya. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur an Departemen Agama RI. Anwar M, Baziad A, Prabowo RP. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Benita, Nydia Rena. 2012. Pengaruh Penyuluhan terhadap Tigkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja Siswa SMP Kristen Gergaji. Universitas Diponegoro. BKKBN. 2012. Kajian : Pernikahan Dini pada beberapa Provinsi di Indonesia : Dampak Overpopulation, Akar MAsalah dan Peran Kelembagaan di Daerah. BKKBN. 2012. Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK R/M). Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Direktorat Bina Ketahanan Remaja.

Frisa Buzarudina. 2013. Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMAN 6 Kecamatan Pontianak Timur. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura : Program Studi Pendidikan Dokter. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu