ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia merupakan

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS. (Jurnal) Oleh AYU FITRI

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. kehidupan responden. Persepsi dan harapan pada anak berbeda di berbagai

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

ABSTRACT PENGARUH PENDIDIKAN, PEKERJAAN, USIA KAWIN PERTAMA, PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. KB, keinginan dalam memiliki sejumlah anak, serta nilai anak bagi PUS.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. mengalami masalah kependudukan. Masalah kependudukan di Indonesia tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap keluarga umumnya mendambakan anak, karena anak adalah harapan

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Proses pola asuh orangtua meliputi kedekatan orangtua dengan remaja,

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

THE INFLUENCE OF ENVIROMENT AND THE INCOME OF CHILDBEARING COUPLE (PUS) ON THE LEVEL OF FERTILITY IN KOTO BALINGKA DISTRICT WEST PASAMAN ESSAY.

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai penyebab banyaknya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN NILAI ANAK DENGAN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

JURNAL PENGARUH AKTIFITAS PACARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian ibu, selain dari Asuhan Antenatal, Persalinan Bersih dan Aman dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PASIRANGIN KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan anggota keluarganya. Pada umumnya, apabila hal tersebut

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk diperlukan adanya program Keluarga Berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

PRAKTEK KELUARGA BERENCANA (KB) PADA PASANGAN USIA SUBUR MUDA PARITAS RENDAH (PUS MUPAR) JURNAL. Oleh. Ilma Safitri ( )

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat:

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

BAB I PENDAHULUAN. miliar jiwa. Cina menempati urutan pertama dengan jumlah populasi 1,357 miliar

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas. penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS (JURNAL) Oleh. Shinta Devi yulina Ningrum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

Transkripsi:

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK Nurlaili 1) Trisnaningsih 2) Edy Haryono 3) This research aimed to find out correlation between university students perceptions about value of children and family program planning with the number of children desired. This research used descriptive method. Population in this research was university students of Geography Education Study Program University of Lampung academic year 2010/2011 to 2013/2014 consisted of 352 students. Sample of this research were 78 students. Result of the research showed that there was a correlation between university students perceptions about value of children with the number of children desired, there was no correlation between university students perceptions about family planning with the number of children desired, and there was a correlation between perceptions of university student of Geography Education Study Program University of Lampung about value of children and family program with the number of children desired. Keywords: family planning, the number of children, value of children. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara persepsi mahasiswa tentang nilai anak dan program keluarga berencana dengan jumlah anak yang Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung tahun akademik 2010/2011 s/d 2013/2014 yang berjumlah 352 orang. Sampel penelitian sebanyak 78 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang nilai anak dengan jumlah anak yang diinginkan, tidak terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang program keluarga berencana dengan jumlah anak yang diinginkan, dan terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung tentang nilai anak dan program keluarga berencana dengan jumlah anak yang Kata kunci: jumlah anak, keluarga berencana, nilai anak. Keterangan: 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi 2. Dosen Pembimbing 1 3. Dosen Pembimbing 2

1 PENDAHULUAN Menurut Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKR BKKBN) pada Sensus Penduduk 2010 menunjukkan sekitar 64 juta penduduk Indonesia atau 27,6% adalah remaja. Menurut BKR BKKBN (2012: 1), jumlah remaja yang besar bisa menjadi aset bangsa sekaligus juga masalah bila tidak dilakukan pembinaan dengan baik. Ditambah lagi arus informasi yang tidak terkendali akan juga berdampak positif dan negatif bagi remaja. Remaja memiliki rentang usia 10-24 tahun menurut Youth Manifesto (1998) dalam Tafal (2013: 7). Menurut definisi WHO, remaja (adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, sementara PBB menyebutkan anak muda (youth) berusia 15-24 tahun, kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun. Jadi, usia 10-24 tahun merupakan usia di mana lakilaki ataupun perempuan mengalami perubahan-perubahan psikis dan fisik manusia termasuk mahasiswa. Besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi mahasiswa sehingga mengakibatkan perilaku hidup tidak sehat dan tidak berakhlak. Perilaku mahasiswa seperti ini mempengaruhi program keluarga kecil, bahagia dan sejahtera serta kualitas bangsa 10-20 tahun ke depan. Sebagai mahasiswa yang tidak hanya belajar mengenai bumi dan alam sekitarnya, mahasiswa Pendidikan Geografi yang juga belajar mengenai kependudukan diharapkan persepsi dan perilaku mengenai kehidupan berkeluarga dapat menjadi faktor yang mendukung program keluarga kecil, bahagia, sejahtera dan berkualitas di Indonesia. Jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Lampung dari tahun akademik 2010/2011 s/d 2013/2014 berjumlah 352 orang. Mahasiswa Pendidikan Geografi yang belajar mengenai kependudukan dalam mata kuliah Geografi Penduduk, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) serta Demografi Sosial dan Teknologi diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang bertanggung jawab dan menjadi pelaku pembangunan di masa yang akan datang. Selain itu, jumlah 352 orang mahasiswa Pendidikan Geografi akan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya fertilitas Indonesia ke depannya. Fokus pembangunan mahasiswa sebagai agent of change bukan hanya karena peran strategis mahasiswa pada masa mendatang, melainkan juga disebabkan oleh proporsi penduduk usia muda yang relatif besar dalam struktur umur penduduk. Posisi mahasiswa sebagai agent of change ini dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai kaum akademis, tetapi di luar itu wajib memikirkan memulai kehidupan berkeluarga (form families) dan menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) sesuai dengan masa transisi kehidupan remaja. Dalam hal ini persiapan diri remaja menyongsong kehidupan berkeluarga yang lebih baik, menyiapkan pribadi yang

2 matang dalam membangun keluarga, serta memantapkan perencanaan dalam menata kehidupan untuk keharmonisan keluarga. Provinsi Lampung saat ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang melatarbelakanginya, salah satu faktor tersebut adalah pernikahan dini di Lampung yang masih tinggi sekitar 20% remaja di bawah 20 tahun sudah berkeluarga. Hal ini tidak sesuai dengan BKKBN (2007: 62) yang menyatakan bahwa usia ideal perkawinan untuk anak lakilaki adalah minimal 25 tahun dan minimal 21 tahun bagi perempuan. Selain itu, masih adanya pemahaman tentang nilai anak yang sempit. Nilai umumnya tidak mudah berubah, karena setiap individu telah disosialisasikan dengan nilai-nilai tersebut dari sejak dini hingga dewasa sehingga konsep-konsep nilai tersebut berakar dalam jiwanya. Nilai anak adalah bagian perwujudan dari nilai budaya suatu masyarakat. Dalam hal ini, nilai anak merupakan suatu penilaian individu atau masyarakat terhadap arti dan fungsi anak dalam keluarga. Umumnya, anak dianggap sebagai salah satu kebutuhan orang-tua, baik sebagai kebutuhan ekonomi sosial maupun psikologis. Anak dapat memberikan kebahagiaan kepada orang tuanya selain itu anak merupakan jaminan di hari tua dan dapat membantu ekonomi keluarga. Anggapan banyak anak banyak rejeki membuat jumlah kelahiran meningkat dan tidak terkontrol sehingga menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk. Mahasiswa mulai memikirkan kehidupan berkeluarga (form families) dan menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) harus mulai mengetahui family planning atau keluarga berencana (KB) untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera tanpa membebani orang lain. Merencanakan keluarga dalam hal ini termasuk merencanakan jumlah anak yang diinginkan atau mencegah kehamilan yang tidak Untuk mencegah kehamilan caranya antara lain menggunakan alat kontrasepsi yang biasa disebut alat KB. Berdasarkan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2012, 95% remaja wanita dan 93% remaja pria pernah mendengar setidaknya satu metode kontrasepsi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai hubungan persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung tentang nilai anak dan program keluarga berencana (KB) dengan jumlah anak yang METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Arikunto (2010: 3), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan dan menganalisa data yang terkumpul dari responden dengan menggunakan kuesioner.

3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Lampung dari tahun akademik 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013 dan 2013/2014 yang berjumlah 352 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 46 pernyataan, kemudian diadakan uji validitas dan reliabilitas instrument menggunakan SPSS 16 For Windows. Uji persyaratan analisis data yang dilakukan, yaitu normalitas, homogenitas dan linieritas. Setelah memenuhi persyaratan, kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment dan analisis korelasi ganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Lampung. Hasil penelitian menunjukkan usia mahasiswa Pendidikan Geografi terendah adalah 18 tahun dan tertinggi adalah 23 tahun. Rata-rata usia mahasiswa lakilaki adalah 20,2 tahun dan perempuan 20,4 tahun. Suku bangsa terbesar baik laki-laki ataupun perempuan berasal dari suku bangsa Jawa dengan 45 orang (57,7%) sedangkan Suku Sunda, Bali dan Batak dengan masing-masing 2 orang (2,6%) berada pada distribusi frekuensi rendah. Agama yang dianut oleh baik laki-laki ataupun perempuan adalah Agama Islam yaitu 75 orang (96,1%), Agama Hindu sebanyak 2 orang (2,6%) kemudian Agama Katolik yaitu sebanyak 1 orang (1,3%). Usia ingin menikah mahasiswa Pendidikan Geografi yaitu antara 23-28 tahun. Rata-rata usia ingin menikah mahasiswa Pendidikan Geografi yaitu usia 24,8 tahun. Ratarata usia ideal melahirkan anak pertama menurut mahasiswa Pendidikan Geografi adalah pada usia 25,7 tahun. Sedangkan, rata-rata jarak kehamilan yang diinginkan yaitu 3,8 tahun. Keinginan menggunakan alat kontrasepsi di masa depan diperoleh sebanyak 66 orang (84,6%) memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai anak pertama. Terdapat 21 orang (27,0%) memilih kondom sebagai jenis alat kontrasepsi (alkon) tertinggi yang ingin digunakan di masa datang. Alat kontrasepsi suntik dipilih oleh 13 mahasiswa (16,7% ) dan pil dipilih oleh 12 mahasiswa (15,3%).

4 Tabel 1. Jumlah Anak yang Diinginkan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Lampung. Sumber: Hasil pengolahan data 2014. Rata-rata jumlah anak yang diinginkan mahasiswa Pendidikan Geografi adalah 2,7 orang. Terdapat 44 mahasiswa (56,4%) yang menginginkan jumlah anak dalam kategori banyak dan 34 mahasiswa (43,6%) yang menginginkan jumlah anak dalam kategori sedikit. Artinya, jumlah anak yang diinginkan ketika menikah nanti cenderung banyak, hal ini dapat dikarenakan persepsi mahasiswa tentang nilai anak dan program keluarga berencana saat ini cenderung tinggi sehingga anak yang diinginkan pun akan banyak. Hasil pengujian untuk hipotesis pertama membuktikan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang nilai anak dengan jumlah anak yang diinginkan dengan korelasi (r) 0,261. Artinya, Semakin positif persepsi mahasiswa tentang nilai anak maka jumlah anak yang diinginkan ketika menikah akan semakin banyak. Hasil yang diperoleh dalam hipotesis pertama ini sesuai dengan konsep permintaan terhadap anak yang dikemukakan oleh Bulatao dan Lee (1983: 2) bahwa hubungan nilai anak dengan jumlah anak yang diinginkan yaitu permintaan terhadap anak pada hakekatnya merefleksikan keinginan terhadap anak itu sendiri, disamping itu juga terhadap hal-hal yang berhubungan dengan anak seperti keuntungan ekonomi yang mungkin dibawa anak. Berdasarkan nilai psikologi, sosial, ekonomi dan budaya anak yang ada dapat disimpulkan bahwa nilai anak tertinggi menurut persepsi, yaitu nilai psikologi anak sebesar 100,0%, nilai sosial anak sebesar 100,0% dan nilai budaya anak sebesar 100,0%. Mahasiswa Pendidikan Geografi menilai anak dapat memberikan manfaat dalam hal emosional, pengembangan kepribadian, memperoleh kebanggaan dan kegembiraan dalam pengawasan anak-anak mereka tumbuh dan mengajari mereka hal- hal baru serta memenuhi kebutuhan anak-anaknya juga menilai anak dapat membantu memperkuat ikatan perkawinan antara suami istri dan mengisi kebutuhan suatu perkawinan. Sedangkan, nilai anak terendah menurut persepsi mahasiswa Pendidikan Geografi, yaitu nilai ekonomi anak sebesar 61,5%. Mahasiswa Pendidikan Geografi menilai nilai ekonomi dalam hal ini biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai pemeliharaan anak cukup tinggi. Dari berbagai indikator mengenai nilai anak yang ada dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai anak menurut persepsi mahasiswa Pendidikan Geografi, antara lain.

5 a. Manfaat emosional: 100,0% menilai anak berperan sebagai pemberi kegembiraan dan kebahagiaan ke dalam hidup bagi orang tuanya. b. Mengenali anak: 100,0% memandang orang tua akan memperoleh kebanggaan dan kegembiraan dari mengawasi anak-anak mereka tumbuh dan mengajari mereka hal-hal baru serta memenuhi kebutuhan anakanaknya. c. Kerukunan dan kelanjutan keluarga: 100,0% mahasiswa Pendidikan Geografi menilai anak membantu memperkuat ikatan perkawinan antara suami istri dan mengisi kebutuhan suatu perkawinan. Dalam hal ini persepsi mahasiswa tentang nilai anak positif dari apa yang ditangkap oleh panca indranya, maka akan memberikan hubungan yang positif terhadap tindakantindakan dalam memikirkan jumlah anak yang Hasil pengujian untuk hipotesis kedua membuktikan tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang program keluarga berencana (KB) dengan jumlah anak yang dengan korelasi (r) -0,215. Artinya, Semakin positif persepsi mahasiswa tentang program keluarga berencana maka jumlah anak yang diinginkan ketika menikah akan semakin sedikit. 97,4% mahasiswa Pendidikan Geografi memiliki persepsi yang positif tentang program keluarga berencana sedangkan 2,6% berpersepsi negatif. mahasiswa lakilaki dan perempuan memiliki persepsi yang tinggi tentang program KB yaitu 37,2% dan 60,2%, artinya memiliki kecenderungan berpersepsi tinggi tentang program KB sehingga dapat mengatur jumlah anak yang Hasil pengujian untuk hipotesis ketiga membuktikan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang nilai anak dan program keluarga berencana dengan jumlah anak yang diinginkan dengan korelasi ganda (R) 0,414. Artinya, Semakin positif persepsi mahasiswa tentang nilai anak dan program keluarga berencana maka jumlah anak yang diinginkan ketika menikah akan semakin banyak sehingga diperlukan informasi bagi remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangat diperlukan melalui media massa meskipun cara penyampaian tersebut berbeda-beda. Di samping itu pelajaran tentang kesehatan reproduksi melalui pelajaran di perguruan tinggi masih perlu disampaikan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang nilai anak dengan jumlah anak yang 2. Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang program keluarga berencana (KB) dengan jumlah anak yang 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi

6 mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Lampung tentang nilai anak dan program keluarga berencana dengan jumlah anak yang Saran 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi sebagai calon orang tua harus mengurangi persepsi positif mengenai nilai anak baik berdasarkan aspek psikologi, sosial ataupun budaya dengan cara mengikuti sosialisasi mengenai keluarga yang berkualitas dan mengubah pola pikir dari tradisional ke modern lewat perkuliahan kependudukan di kampus sehingga dapat memutuskan jumlah anak yang akan dimiliki ketika menikah agar tercipta keluarga sejahtera. 2. Mahasiswa Pendidikan Geografi harus memahami pendidikan tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dengan mengikuti kegiatan perkuliahan Demografi, PKLH serta Geografi Penduduk, serta meningkatkan pemahaman mengenai Genre yaitu generasi berencana melalui akses jejaring sosial supaya mahasiswa mengetahui jenisjenis alat kontrasepsi, cara merawat kesehatan reproduksi, mengetahui hak-hak reproduksi pada remaja sehingga mahasiswa dapat mengatur jumlah anak yang ingin dilahirkan ketika menikah. 3. Mahasiswa Pendidikan Geografi harus mulai menjadi masyarakat yang modern karena semakin modernnya suatu masyarakat, struktur ekonominya akan berubah sedemikian rupa sehingga persepsi yang positif tentang nilai anak secara berangsur-angsur akan hilang. Mahasiswa juga harus merencanakan pernikahan, merencanakan usia ideal melahirkan, jarak ideal melahirkan antara anak pertama dan kedua, keinginan menggunakan jenis alat kontrasepsi ketika menikah karena perencanaan dari awal akan membuat hidup menjadi nyaman dan menjadi keluarga kecil bahagia dan sejahtera. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. BKKBN. 2007. Materi KIE Keluarga Berencana. Jakarta: BKKBN. BKR BKKBN. 2012. Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK Remaja/ Mahasiswa). Jakarta: BKKBN. Bulatao dan Lee. 1983. Permintaan Terhadap Anak (Diterjemahkan secara bebas oleh Mundiharno dari The Demand for Children: A Critical Essay ). London: Academic Press. Tafal, Zarfiel. 2013. Kesehatan Reproduksi Untuk Remaja Islam. Lampung: PKBI.