Halaman Judul. SSK 6431/4, 4 SKS (Teori 1, Praktik 3), Sem 6 (Enam)

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS. Prodi/Jurusan : Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan

Sektor Desain. Materi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

06FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal


79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

06Ilmu. Kreativitas dan Inovasi. Dalam Berwirausaha KEWIRAUSAHAAN - 1. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

Pertemuan 2 KARAKTERISTIK INDIVIDU BERFIKIR KREATIF

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB VI KETENTUAN UNSUR PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

II. METODOLOGI. Latar Belakang. Data Data Analisis. Solusi Permasalahan. Proses Produksi. Proses Produksi

BAB V PENUTUP. dapat terlepas dari modal yang dimilikinya, semakin besar modal yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

PENDIDIKAN SENI PROSES PEMBENTUKAN MELALUI SENI. Zakarias S. Soeteja

MATA KULIAH : Nirmana

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

SILABUS MATA KULIAH: DESAIN PRODUK. SIL/JUR... Revisi : Februari 2011 Hal 1 Semester Judul Praktek Jam pertemuan: 16 kali

INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH

Kewirausahaan I. Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha. Roni Imron Rosadi S.Pi., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha. 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

II. METODE/PROSES PERANCANGAN. Data-data Analisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


88. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

Andry Biranul Anas. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT. Oleh: Tejo Nurseto, M.Pd NIP FAKULTAS EKONOMI PENDIDIKAN EKONOMI YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

1.4 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS INDUSTRI KREATIF Program Studi Desain Interior. Mata Kuliah : Desain Mebel IV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

Nama : Rahmadi, M.Kom. NIP : Instansi : Universitas Andalas Mata Diklat : Standar Layanan Pembelajaran Fasilitator : Hairun Nissa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

I. PENDAHULUAN. dan kritis (Suherman dkk, 2003). Hal serupa juga disampaikan oleh Shadiq (2003)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide / Judul perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Transkripsi:

Halaman Judul SSK 6431/4, 4 SKS (Teori 1, Praktik 3), Sem 6 (Enam)

Kompetensi Kompetensi 5 Mengevaluasi Produk 4 3 Mempresentasikan desain Memvisualisasikan Konsep 1 2 Menulis Konsep Desain Memahami Konsep Dasar Desain Produk

Proses Konsep Kreatif Kondisi & Waktu Tertentu

B. Cakupan DESAIN PRODUK Desain Produk Peralatan (Enviromental Design) Desain Perkakas Lingkungan (Enviromental Design) Desain Alat Transportasi (Transportation Design) Desain Kriya (Craft Design)

III. Ekspresi dan Aspirasi Perupa Aspirasi Ekspresi Lingkungan Ungkapan perasan/ kesan imajinatif Teori kontektual: Seni bertautan dengan lingkungan Teori Ekspresi: Art is an expression of human feeling

IV. Deduktif dan induktif Umum Khusus Khusus Umum Penemuan Gagasan Proses Visualisasi

V. Otak Kanan dan Otak Kiri Kaitannya dengan Proses Kreatif A = Peneliti Logis Analitis Matematis Teknis Pemecahan Masalah D = Seniman Imajinatif Sinthesis Artistik Holistik Konseptor B = Organisator Terkontrol Konservatif Perencana Organisatoris Administratif C = Perawat Iterpersonal Perasaan Musical Spiritual Pembicara

Evaluasai Analisis Situasi Brief Design KAJIAN Pengembangan Gagasan Teknik Presentasi Aspek Fungsi Studi Ergonomik Analisis Teknik Produksi Pertimbangan Ekonomi Kelayakan Visual Gambar Kerja Prtotipe Visualisasi Dokumen Desain

A n a l i s i s Identifikasi Masalah Situasi Fokus Masalah Premis Ekonomi Premis Teknologi Premis Estetik Contoh: Kepadatan Penduduk menyebabkan menyempitnya lahan yang bisa didiami, termasuk rumah tinggal. Oleh karena itu perlu adanya pemikiran untuk mengefesienkan penggunaan ruang, termasuk ruang tidur anak. Ruang tidur anak sebaiknya dapat juga berfungsi sebagai tempat bermain (ada mainan yang ditata dan disimpan di ruang tidur anak) Dengan demikian diperlukan furniture yang dapat dijadikan tempat tidur, mainan, dan sekaligus sebagai rak perangkat tidur dan rak mainan.

Masalah? Konteks Kreativitas Tawaran Pemecahan baru, keunikan bentuk dan rupa, pendekatan eksperimentatif, desain alternatif, kebaruan sistem, dan sinetik. Konteks Ekonomi dan Produksi Trend pasar dan pengkondisian pasar, kompetisi produk baru, unggulan performansi, efesiensi dan efektivitas, konglomerasi usaha, ekspor dan peluang pasar, pemasarang berjenjang, pilitik dagang dan segmentasi pasar, dan strategi bisnis. Konteks Sosial Mengatasi pengangguran, peningkatan usaha kecil, pemberdayaan kerajinan rakyat.

Masalah? Konteks IPTEKS Inovasi produk baru, teknologi canggih, produk masa depan, peluang industri baru, transper teknologi dan kualitas SDM, lintas disiplin dan pemecahan terpadu, Konteks Lingkungan Minimum cemaran, produk berdaur ulang, hemat energi dan alternatif energi, optimalisasi bahan, eco labeling, green product Konteks Budaya Nilai-nilai baru, budaya etnik, produk pariwisata, politik budaya, cita rasa baru Konteks Estetik Semantik, semiotik, eksperimen bentuk, simbolik, bahasa rupa pengayaan.

B r i e f Design B r i e f Design B r i e f Design Spesifikasi Rumusan Masalah B r i e f Design B r i e f Design B r i e f Design Kebutuhan Apa Mengapa Bagaimana B r i e f Design Siapa Di Mana Kapan B r i e f Design

Studi dan Kajian Analisis Riset Koleksi Data Aspek Fungsi Studi Ergonomik Analisis Teknik Produksi Pertimbangan Ekonomi Kelayakan Visual

Pengembangan Gagasan SOLUSI ALTERNATIF DAN SOLUSI TERBAIK Sket Alternatif Sket Terbaik Menginventaris Ide Dari gagasan yang sederhada sampai yang kompleksyang dituang dalam bentuk sket Konsep Desain Sket bentuk dapat dicapai dengan memberi efek bayangan, tekstur, dan bersifat perspektif. Deskripsi Teknis Catatan: Pemakaian Teknologi, material, inovasi desain, dan keunggulan masingmasing sket Tolok Ukur Objektif Dievaluasi denga jalan menilai kembali kesesuaian dengan acuan/rumusan masalah Reaktualisasi Konsep Peninjauan konsep awal, agar tidak kehilangan pijakan Pengembangan Gagasan

Pengembangan Gagasan Varians Bentuk Menyangkut aspek rupa; warna, bentuk, tekstur, dan komposisi Perbaikan Desain Penyempurnaan baik yang terkait dengan aspek teknis, sistem, maupun rupa desain Modifikasi Modifikasi dengan produk lama baik secara menyeluruh maupun perbagian, namun tidak merubah karakteristik desain secara keseluruhan Redesain Jika tidak disetujui atau ada kesalahan fatal

G a m b a r K e r j a Gambar Tampak (proyeksi Tampak depan, samping, dan atas Gambar Potongan Menampakkan bagian dalam Sket Terpilih Gambar Kerja Gambar Detail Menjelaskan bagian-bagian tertentu Gambar Struktur/konstruksi Menggambarkan detail konstruksi dengan teknik tertentu pada bagianbagian khusus) Gambar Perspektif

Uraian Performansi Uraian Teknis Uraian Biaya Falsafah perencanaan Dari analisis situasi, kajiankajian, hingga keputusan pemilihan sket Teknik yang digunakan Uraian tentang keputusan teknik, baik sistem mekanik, struktur, konstruksi, material (bahan dan alat), hingga komponen-komponen yang dipilih. Rincian biaya Rincian biaya yang akurant menggambarkan harga jual produk.