PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB) DAN BARIS-BERBARIS (BB) PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PENILAIAN DAN DENAH LOMBA TATA UPACARA BENDERA DAN BARIS BERBARIS PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

JUKNIS PELAKSANAAN LOMBA TUB & PBB SMA/SMK/MA Tingkat Kab./Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

PANDUAN TEKNIS LOMBA VOKAL GRUP BAGI MAHASISWA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

SD NEGERI KALIKUDI 01

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

: Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

Dalam rangka peringatanhari Pendidikan Nasional Tahun 2012, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

INFORMASI DAN KISI-KISI

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA PADUAN SUARA MAHASISWA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FESTIVAL INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN SISWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Petunjuk Teknis. Bidang Lomba: KELAS WIRAUSAHA

BUKU PEDOMAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETENTUAN PERTANDINGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKRTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2012 DAN HUT KE-67 PGRI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

NAMA KEGIATAN LATAR BELAKANG. Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI 2017) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA FORMASI PENGIBARAN BENDERA (LFPB) TINGKAT SMA/SMK SE - JABODETABEK EKSISTENSI PASKIBRA SMAN 99 (XPASS) TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PENYELENGGARAAN PERLOMBAAN DESA DAN KELURAHAN BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

PROPOSAL. : Pukul WIB s.d. selesai

GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

PROSEDUR PESERTA LOMBA TUB DAN BB TINGKAT KOTA MAGELANG

Transkripsi:

PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB) DAN BARIS-BERBARIS (BB) PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH I. LATAR BELAKANG 1. Pembangunan Pemuda harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi pada masa depan agar terhindar dari perilaku menyimpang dan anarkis. 2. Pembangunan Kepemudaan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3. Pembangunan dan pengembangan kepemudaan adalah upaya yang dilakukan oleh semua komponen bangsa dalam rangka perlindungan pemuda, pemberdayaan OK, pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan pemuda secara terencana, terarah, terpadu dan berkelanjutan dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menumbuhkan patriotisme dan Wawasan Kebangsaan guna meningkatkan kualitas bangsa. 4. Peran dan fungsi pemuda sangat strategis sebagai kontrol sosial, kekuatan moral dan agen perubahan memiliki tanggung jawab, untuk : a. Keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Memperkokoh persatuan yang ber-bhineka Tunggal Ika. c. Melaksanakan Konstitusi dan demokrasi d. Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan e. Meningkatkan budaya nasional f. Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa 5. Salah satu upaya menumbuhkan jiwa patriotisme, semangat cinta tanah air dan menumbuhkan sikap disiplin generasi muda melalui pendidikan bela negara dengan wujud Kegiatan Lomba Tata Upacara Bendera dan Baris-berbaris bagi peserta didik SMA/SMK/MA. II. TUJUAN 1. Meningkatkan kedisiplinan, kesehatan jasmani dan rohani serta kreativitas di kalangan Generasi Muda khususnya peserta didik SMA/ SMK / MA Negeri- Swasta di Jawa Tengah melalui organisasi kepelajaran. 2. Menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta tanah air serta mempertebal semangat kebangsaan dan kesatuan di kalangan Generasi Muda. 3. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan sikap menghargai jasa para pahlawan yang berorientasi pada masa depan. 4. Mengembangkan sikap kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan pemuda. 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Tata Upacara Bendera dan Barisberbaris di sekolah-sekolah. III. DASAR PELAKSANAAN 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang RI Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. 3. Undang-undang RI Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. 4. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009, tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan 5. Petunjuk Pelaksanaan Baris Berbaris di Sekolah oleh Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dirjen Dikdasmen, Depdikbud 1991 6. Pedoman Tata Upacara Bendera di Sekolah dari Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dirjen Dikdasmen, Depdikbud 1997.

7. Program Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. IV. ORGANISASI PELAKSANA 1. Lomba TUB dan BB Tingkat Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, 2. Tingkat Kabupaten/Kota oleh Dinas yang membidangi kepemudaan di kab/ Kota 3. Tingkat Eks Bakorwil I (eks Karesidenan Pati dan Semarang), Eks Bakorwil II (eks Karesidenan Surakarta dan Kedu) serta Eks Bakorwil III (eks Karesidenan Pekalongan dan Banyumas) dilaksanakan kesepakatan Daerah. 4. Dalam pelaksanaannya agar berkoordinasi dengan Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (BP2MPK) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). V. TEMPAT LOMBA 1. Lomba Tata upacara Bendera dan Baris-berbaris SMA/ SMK / MA Negeri- Swasta Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di Kota Semarang. 2. Lomba Tingkat Kabupaten/Kota dan Eks Bakorwil sesuai kesepakatan masing -masing Daerah. VI. WAKTU LOMBA 1. Lomba Tingkat Provinsi dilaksanakan pada hari Selasa s.d Kamis, tanggal 18-20 April 2017. 2. Pendaftaran peserta dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Selasa, 18 April 2017 Pukul : 08.00-10.00 WIB Tempat : Semarang Keterangan : Langsung mencoba lapangan sesuai nomor undian dan jadwal diatur kemudian (mulai pukul 12.00 WIB) 3. Temu teknik dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Kamis, 13 April 2017

Pukul Tempat Keterangan : 10.00 WIB : Ruang Bidang Kepemudaan DISPORAPAR Prov.Jateng Jl. Ki Mangunsarkoro No12 Semarang : Diikuti oleh 2 orang dari ketua kontingen dan pejabat /staf Dinas Kabupaten/Kota yang bersangkutan. VII. PESERTA a. Peserta adalah Siswa kelas X/XI SMA/ SMK / MA Negeri-Swasta Tahun pelajaran 2016/2017 dan berasal dari satu sekolah bukan gabungan antar sekolah. b. Peserta berjumlah 6 kontingen berasal dari perwakilan Eks Keresidenan di wilayah Eks. Bakorwil masing-masing. c. Jumlah anggota perkontingen : 21 orang (maximal) VIII. KETENTUAN LOMBA 1. Lomba dilaksanakan secara berjenjang dari Tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Eks Bakorwil dan Tingkat Provinsi. 2. Lomba tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga /Dinas yang membidangi Kepemudaan. 3. Lomba Tingkat Eks Bakorwil dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota yang ditunjuk sesuai kesepakatan. 4. Jadwal dan Tempat pelaksanaan lomba tingkat kabupaten/kota dan tingkat Eks Bakorwil agar disampaikan ke Bidang Kepemudaan Dinporapar Prov. Jateng sebelum lomba dilaksanakan untuk keperluan monitoring. 5. Panitia Lomba Tingkat Provinsi hanya menerima pendaftaran peserta dari penyelenggara Tingkat Eks Bakorwil (2 Kabupaten/Kota) dari 2 eks Karesedenan yang bersangkutan dan bila ada persoalan/permasalahan di Tingkat Kabupaten/Kota dan atau eks Karesidenan, harus diselesaikan oleh penyelenggara yang bersangkutan. 6. Jadwal Pelaksanaan Lomba sbb :

1. Lomba Tingkat Kabupaten/Kota harus sudah dilaksanakan pada bulan Pebruari 2017, paling lambat tanggal 7 Maret 2017 harus sudah ada pemenang. 2. Lomba Tingkat Eks Bakorwil paling lambat akhir 30 Maret 2017 dan juara Eks Bakorwil didaftarkan ke Dinporapar Prov. Jateng. Tanggal 6 April 2016 3. Lomba Tingkat Provinsi dilaksanakan pada tanggal 18-20 April 2017 di Semarang. 7. Waktu Penampilan maksimal untuk setiap kontingen : 1. TUB : 10 menit untuk persiapan dan 45 menit untuk pelaksanaan (Pengibaran dan penurunan) 2. BB : 10 menit untuk persiapan dan 30 menit untuk pelaksanaan 8. Perlengkapan lomba yang disediakan Panitia Provinsi adalah : 1. Tiang Bendera setinggi 12 meter 2. Bendera Lomba ukuran 120 Cm x 180 Cm. 3. Mimbar, mikrofon/mix dan batas lapangan (untuk pembawa acara, pembaca doa dan pembina upacara) 4. Lapangan ukuran 40 x 25 meter 5. Sebelum lomba diadakan temu tehnik dengan jadwal menyesuaikan. 9. Setiap kontingen maksimal berjumlah 21 orang dengan rincian sebagai berikut : 1. 1 orang staf dari dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kepemudaan asal peserta lomba dan berfungsi sebagai pendamping atau official. 2. 1 orang guru dari sekolah yang bersangkutan dan sekaligus bertugas sebagai pembina dalam lomba TUB. 3. 18 orang peserta didik sebagai peserta TUB dan sekaligus BB; 1 orang cadangan atau pembaca naskah (seluruhnya 19 peserta didik) 4. Diluar ketentuan a,b,c segala akibat yang timbul karena kelebihan peserta menjadi tanggung jawab kontingen masing-masing. 10. Rincian petugas bagi peserta Lomba TUB dan BB A. Lomba Tata Upacara Bendera Pembina Upacara... 1 orang

Pengatur Upacara... 1 orang Pembawa Acara... 1 orang Pemimpin Upacara... 1 orang Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945... 1 orang Pembawa Teks Pancasila... 1 orang Kelompok Pengibar dan Penurun bendera.. 3 orang Pemimpin Lagu ( Dirigen )... 1 orang Kelompok Paduan Suara... 6 orang ( bertindak juga sebagai cadangan peserta lomba ) Ketua klas/barisan ( Klas I,II dan III )... 3 orang Pembaca Doa... 1 orang Official/pendamping (di luar lapangan)... 1 orang Jumlah... 21 orang B. Lomba Baris-berbaris Pemimpin Barisan... 1 orang Anggota Barisan... 17 orang Pembaca narasi. 1 orang Offisial/pendamping ( di luar lapangan )2 orang Jumah... 21 orang 11. Pakaian a) Paqkaian/Seragam Peserta adalah pakaian sekolah berdasarkan Permendikbud RI Nomor: 45 tahun 2014 b) Pakaian Pembina Upacara/Pendamping adalah PSH atau seragam harian dinas yang bverlaku pada hari itu. IX. DEWAN JURI 1. Dewan Juri untuk lomba Tingkat Kabupaten/Kota dan Eks Bakorwil ditunjuk dan dibentuk oleh Kabupaten/Kota dan Eks Bakorwil dari unsur TNI/POLRI dan PNS.

2. Dewan juri untuk lomba Tingkat Provinsi ditentukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah yang berasal dari unsur TNI/POLRI dan Sipil.(SKPD Jawa Tengah). Sebelum pelaksanaan lomba akan diadakan refreshing juri yang dilaksanakan pada hari Kamis, 7 April 2016. X. KEJUARAAN DAN HADIAH : 1. Juara I,II, dan III lomba TUB dan BB serta Juara Harapan I, II dan III berdasar rekapitulasi jumlah nilai dari Dewan Juri. 2. Hadiah Lomba : Juara I : Mendapat Trophy, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,- Juara II : Mendapat Trophy, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 4.000.000,- Juara III : Mendapat Trophy piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 3.000.000,- Juara Harapan I : Mendapat Trophy piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 2.000.000,- Juara Harapan II : Mendapat Trophy piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.500.000,- Juara Harapan III : Mendapat Trophy piagam dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,- 3. Lomba juga menentukan (hadiah piala) : a. Pembina Upacara Terbaik b. Pembawa Teks Pancasila Terbaik c. Pengatur Upacara Terbaik d. Pembawa Acara Terbaik e. Pemimpin Upacara Terbaik f. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 Terbaik g. Kelompok Pengibar dan Penurun Bendera Terbaik h. Pemimpin Lagu ( Dirigen ) dan kelompok Paduan Suara Terbaik i. Ketua klas/barisan Terbaik j. Pembaca Doa Terbaik

k. Pemimpin Baris-berbaris Terbaik l. Variasi terbaik m. Juara Baris Berbaris n. Juara TUB XI. SUMBER DANA 1. Untuk penyelenggaraan lomba Tingkat Kab/Kota dibiayai oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga atau Dinas yang membidangi Kepemudaan Kab/Kota yang bersangkutan dan atau bantuan dari Bupati/Walikota setempat. 2. Tingkat Eks Bakorwil dilaksanakan secara gotong-royong oleh Kab/Kota se Eks Bakorwil setempat atau dari sumber lain yang sah. 3. Penyelenggaraan lomba Tingkat Provinsi dibebankan pada APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah XII. PENUTUP 1. Pedoman pelaksanaan lomba ini disertai dengan petunjuk penilaian untuk menjadi pedoman pelaksanaan lomba 2. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman pelaksanaan dan petunjuk penilaian akan dibicarakan pada acara temu teknik dan atau sebelum pelaksanakan lomba. KEPALA BIDANG KEPEMUDAAN MARIA MARGARETHA SUSILOWATI, S.Sos NIP. 19630612 198503 2 020