BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik sebagai bekal untuk mengasah kemampuannya dalam mengolah kata-kata dengan baik, sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang baik pula. Menulis merupakan suatu pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berpikir kreatif karena dalam pembelajaran menulis selain mengolah kata-kata dengan baik peserta didik pun dituntut untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang dapat dipahami oleh pembaca. Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (1994, hlm. 21) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Peserta didik harus sadar akan makna dan manfaat keterampilan menulis bagi dirinya sehingga mereka sadar bahwa apa yang dipelajari dapat berguna untuk masa depan. Sudah sepantasnya peserta didik menganggap pembelajaran menulis sebagai suatu kebutuhan bukan sekedar sebagai kewajiban supaya tulisan yang dihasilkan oleh peserta didik maksimal. Menurut Tarigan (1994, hlm. 3) menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Berarti menulis merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu dalam mengembangkan gagasan-gagasan yang dimiliki oleh peserta didik. Melalui kegiatan menulis gagasan-gagasan yang dimiliki dapat diorganisasikan dan disampaikan secara tersurat kepada orang lain. Dengan kata lain, keterampilan menulis ini meliputi bagaimana cara menuangkan gagasan pikiran dalam kalimat dengan menggunakan kata yang tepat serta penulisan yang sesuai dengan ejaan. Selain itu, dalam kegiatan menulis dituntut adanya pengetahuan dan pemahaman mengenai topik yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan.
2 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra. Menulis merupakan salah satu dari aspek berbahasa yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satu pembelajaran menulis yang dibahas ialah terdapat dalam kompetensi dasar menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Pembelajaran bahasa Indonesia yang mencakup segala bidang kehidupan seharusnya lebih mudah diterima dan diterapkan oleh peserta didik. Salah satunya, menulis teks berita yang dibuat untuk memberikan informasi berdasarkan fakta yang terjadi di lingkungan peserta didik. Wahyuningsih, C.F.P (2013) mengungkapkan dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas Penerapan Metode Concept Sentence dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Pada Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Ungaran Tahun Ajaran 2012/2013 bahwa kurangnya minat peserta didik dalam menulis menjadi salah satu permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran menulis teks berita. Karim, M.A (2013) mengungkapkan dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Model Student Teams Achievement Devisions Pada Peserta didik Kelas VIII MTs Tarbiyatul islamiyah Pucakwangi Pati Tahun Ajaran 2012/2013 bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam menyusun kerangka berita menjadi sebuah teks berita. Diastiti, L (2013) mengungkapkan dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Peserta didik Kelas VIII.1 SMP Negeri 20 Padang bahwa faktor yang menyebabkan peserta didik kurang mampu untuk menulis di antaranya: metode yang tidak menarik minat peserta didik, kurangnya latihan menulis yang membuat tulisan peserta didik tidak padu dan sitematis, kurangnya referensi bacaan peserta didik yang berdampak kurangnya kosakata dan istilah yang dikuasai, dan kurang mampunya peserta didik dalam mengembangkan unsur-unsur berita (5W+1H).
3 Berdasarkan penelitian terdahulu, peserta didik memiliki beberapa permasalahan dalam pembelajaran menulis teks berita, di antaranya kurangnya minat menulis, metode yang tidak menarik minat peserta didik, kurangnya latihan menulis yang membuat tulisan peserta didik tidak padu dan sitematis, kurangnya referensi bacaan peserta didik yang berdampak pada kurangnya kosakata dan istilah yang dikuasai, dan kurang mampunya peserta didik dalam mengembangkan unsur-unsur berita (5W+1H). Pada kenyataannya, permasalahan tersebut masih banyak terjadi di dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang cenderung masih menggunakan metode tradisional, yaitu ceramah dan strategi pembelajaran yang kurang tepat membuat kebanyakan peserta didik tidak merasa dilibatkan dalam pembelajaran dan hanya sekedar mengerjakan tugas sebagai suatu kewajiban, sehingga minat peserta didik tidak terpancing dan kurang tertarik dalam pembelajaran menulis teks berita sehingga tulisan yang dihasilkan tidak maksimal. Selain itu, kesalahan pemilihan strategi pembelajaran mengakibatkan tidak termotivasinya peserta didik untuk menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Sebagai seorang pendidik, guru seharusnya mampu memberikan motivasi belajar untuk membangkitkan gairah menulis teks berita peserta didik. Guru bisa menciptakan sebuah strategi pembelajaran yang bisa membuat peserta didik berperan aktif dan mampu membangun pengetahuan secara mandiri. Berdasarkan hal tersebut, guru perlu meningkatkan keterampilan menulis teks berita dengan pembelajaran yang inovatif dan menarik. Salah satunya dengan menerapkan strategi, teknik, dan metode pembelajaran. Studi-studi menunjukkan bahwa peserta didik lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang, dan ramah serta mereka mempunyai suara dalam pembuatan keputusan (De Porter dan Mike Hernacki, 2000, hlm. 23). Selain faktor pendukung, peserta didik memerlukan ketekunan dan latihan yang berkesinambungan untuk melatih kebiasaan menulis agar tulisan yang dihasilkan semakin baik. Jika hal ini terwujud, peserta didik akan menganggap menulis sebagai bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya.
4 Berdasarkan permasalahan di atas, Peneliti sangat tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan teknik Fastwriting. Teknik Fastwriting memungkinkan peserta didik untuk belajar menulis dengan kecepatan yang mengesankan dan berkesinambungan. Jika dalam pembelajaran peserta didik merasa tidak dilibatkan dan tidak berperan aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik Fastwriting ini diharapkan peserta didik akan berperan aktif dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran menulis teks berita karena teknik ini merupakan teknik yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menuangkan isi pikirannya dalam jangka waktu tertentu dan mengharuskan untuk saling bertukar pikiran sebagai perbaikan terhadap tulisan masing-masing. Teknik ini bertujuan agar peserta didik lebih mudah dalam belajar menulis, biasanya yang menjadi kesulitan ialah keterlambatan berpikir untuk mencari gagasan yang ditetapkan oleh guru. Penggunaan teknik Fastwriting memancing kemampuan peserta didik untuk menghasilkan teks berita yang baik dan benar, yaitu tulisan yang mampu dipahami oleh pembaca, padu, kalimat yang dihasilkan efektif, mencakup unsur (5W+1H), dan sesuai dengan EYD. Hal tersebut berkaitan dengan ruang lingkup peneliti, khususnya di bidang pendidikan dan pembelajaran pada peserta didik kelas VIII di MTs Al-Ihsan Baleendah Bandung yang terdapat pada KTSP dengan standar kompetensi Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster dan kompetensi dasar Menulis teks berita dengan singkat, jelas dan, padat karena dalam penelitian ini teknik yang digunakan mengacu kepada permasalahan tersebut. Peneliti berharap penelitian ini bisa memberikan suatu hal positif bagi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah penelitian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks berita di kelas eksperimen dan kelas pembanding sebelum menggunakan teknik fastwriting?
5 2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks berita di kelas eksperimen dan kelas pembanding setelah menggunakan teknik fastwriting? 3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita di kelas eksperimen dengan kelas pembanding? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah; 1. mengetahui kemampuan peserta didik menulis teks berita di kelas eksperimen dan kelas pembanding sebelum menggunakan teknik fastwriting; 2. mengetahui kemampuan peserta didik menulis teks berita di kelas eksperimen dan kelas pembanding sesudah menggunakan teknik fastwriting; 3. Membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita di kelas eksperimen dan kelas pembanding. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Penelitian ini, dapat dijadikan pertimbangan ke depan untuk menjadi referensi para guru dalam meningkatkan pembelajaran dan menarik minat peserta didik dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita. 2. Bagi Peserta Didik Penelitian ini, memberikan pengalaman belajar menulis teks berita yang inovatif dan membuat peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini, memberikan pengalaman, pengetahuan, serta memperluas wawasan peneliti untuk mengoptimalkan pembelajaran khususnya dengan
6 menggunakan teknik pembelajaran fastwriting dalam pembelajaran menulis teks berita. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur Organisasi Skripsi digunakan untuk mempermudah dalam memahami penulisan skripsi adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Landasan Teori, pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan judul skripsi, yaitu pembelajaran, menulis, teks berita, dan teknik pembelajaran. Dalam bab ini juga diuraikan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, pada bab ini diuraikan tentang lokasi, subjek populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini diuraikan tentang deskripsi data, uji reabilitas, uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, dan pembahasan. Bab V Penutup, pada bab ini berisi simpulan dan saran. Bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran.