BAB I PENDAHULUAN. percobaan nuklir, pencakokan jantung, pendaratan dibulan dan sebagainya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lebih lanjut. Salah satu bidang kajian yang dipelajari adalah matematika. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. universal, sangat banyak kegunaan penerapannya dalam kegiatan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. [[ 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan orang dalam bahasa matematika melalui tabel, grafik, diagram,

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, semua hal dapat berubah dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERKALIAN MODEL MATRIK TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG HASIL KALI PADA SISWA KELAS III SDN BALUN 3 CEPU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional yang saling

siswa itu sendiri artinya hasil belajar siswa dipengaruhi langsung

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelajaran yang lain itupun siswa juga belum paham. Ukuran tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SUDARYANTI NIM. A

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan alat berhitung yang kita gunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. matematika bukanlah objek konkret, tetapi merupakan objek abstrak.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa adalah keberhasilan pendidikan dari bangsa itu sendiri. Jika seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak sampai dengan orang

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahu yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan yang makin pesat, tidak pasti dan selalu berubah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu dasar ilmu yang dipelajari di setiap

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dari para ahli yang berbeda-beda. itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

Kata kunci : kemampuan, kompetensi dasar, sifat-sifat operasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang. dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

BAB I PENDAHULUAN. pertama bagi siswa untuk mempelajari kecakapan seperti: menulis, membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyelesaikan soal cerita matematika merupakan keterampilan yang. matematika SD, SMP, SMA dan sederajat.

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu keharusan. Sebab selain matematika sebagai pintu

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari berbagai bidang. Pendidikan menjadi sebuah tujuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) yang semakin

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 GORONTALO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat urgen dan harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

PERAGA BENDA KONKRIT SEMESTER I TAHUN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH ALTERNATIF. (Studi Etnografi di SMP Alternatif Bumi Madania Salatiga)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan dan disukai siswa. Namun, pada kenyataannya bahwa belajar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari kemajuan Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) pada saat ini sangat begitu luar biasa pesatnya. Sebagai kenyataan kita dapat melihat adanya percobaan nuklir, pencakokan jantung, pendaratan dibulan dan sebagainya merupakan realitas kemajuan Tekhnologi, berbagai kemajuan-kemajuan ini didasarkan pada perhitungan ilmiah dengan dalil dan aksioma yang digunakan. Matematika sebagai salah satu alat bantu dalam bidang Tekhnologi, memegang peranan yang sangat penting. Semakin maju Tekhnologi dan Sains, semakin banyak matematika untuk menemukan bentuk-bentuk baru agar dapat membantunya. Bahkan matematika bukan saja hanya membantu kemajuan IPTEK, tetapi sangat dibutuhkan pula dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini kita dapat melihat seorang petani, pedagang, penjaga toko, tukang dan sebagainya baik secara langsung maupun tidak langsung pasti membutuhkan matematika. Oleh karena itu, matematika telah diajarkan dan dituangkan dalam kurikulum berbagai jenjang pendidikan di Sekolah-sekolah. Sedangkan dalam pembelajarannya di Sekolah, secara formal mata pelajaran matematika berdasarkan kurikulum SD (2007:208) diajarkan dengan tujuan antara lain mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan didunia yang selalu berkembang dengan melalui latihan bertindak atas dasar berfikir secara logis, kritis, cermat, efektif, jujur, dan taat pada aturan.

Selain itu pula, pembelajaran matematika bertujuan untuk mengembangkan sikap gigih, percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah, serta kemampuan bekerja sama. Selain itu pemsbelajaran matematika mempunyai dampak positif yang berkaitan dengan sikap terpuji dalam pembentukan ahlak yang bertanggung jawab dan pantang menyerah. Dalam mencermati tujuan pembelajaran matematika sebagaimana yang telah diuraikan, persoalannya adalah banyak siswa yang memandang bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, membosankan bahkan menakutkan. Hal ini, telah ditandai oleh rendahnya hasil kemampuan pada mata pelajaran matematika jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Kenyataan ini menjadi tantangan berat bagi guru pengajar matematika. Khususnya untuk pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) pada hakikatnya sangat memegang peranan penting. Dilihat dari materi ajar matematika yang sifatnya terstruktur dan terorganisasikan dengan baik, berarti dalam materi ajar matematika terdapat keteraturan, keterhubungan, dan keterkaitan antara satu materi dengan materi yang lainnya. Dengan demikian, maka materi ajar matematika menjadi prasyarat atau menjadi landasan untuk mempelajari matematika di Sekolah lanjutan. Sehingga siswa yang kurang memiliki pengetahuan tentang matematika akan mengalami kesulitan dalam belajar matematika pada jenjang pendidikan berikutnya. Sehubungan dengan peranan matematika sebagaimana dikemukakan, hal ini akan menjadi tantangan bagi para guru pengajar matematika. Sebab sebagai guru pengajar mempunyai tugas untuk menciptakan dan mewujudkan mutu proses

pembelajaran yang membuat siswa secara aktif dalam belajar untuk mengembangkan potensi atau kemampuannya memahami konsep, menguasai fakta, serta melatihkan keterampilannya dalam mempelajari materi yang diajarkan. Karena itu, menjadi tuntutan bagi guru matematika hendaknya dapat mempertanggungjawabkan hasil belajar siswa siswanya. Pentingnya peranan guru dalam pembelajaran matematika di SD, namun disisi lain guru pun dihadapkan pada kondisi obyektif pembelajaran matematika di SD yang sulit dikembangkan secara optimal. Kondisi tersebut disebabkan karena guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan matematika yang memiliki obyek penelahaan yang sifatnya abstrak untuk dipelajari oleh siswa SD yang kemampuan berfikirnya masih dalam taraf berpikir konkret. Kenyataan yang ditemui di lapangan, sesuai hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas V SDN 17 Limboto Kabupaten Gorontalo pada pokok bahasan Pengukuran Waktu dengan notasi 24 jam menunjukkan bahwa dari 30 siswa, hanya ada 10 siswa yang memperoleh nilai di atas 65, sedangkan yang lain masih tergolong rendah, demikian pula penerimaan pembelajaran matematika diantaranya siswa kurang bersemangat, hal ini dipicu oleh media pembelajaran yang tidak digunakan secara optimal, serta frekuensi tanya jawab diantara siswa dan guru yang relatif kecil dalam berdialog. Adapun untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, peneliti merencanakan dan melakukan sebuah tindakan yang dapat dilakukan guna meningkatkan kemampuan menuliskan tanda waktu dengan notasi waktu 24 jam serta dapat

memotivasi siswa dalam menerima pembelajaran, yaitu melalui pengadaan media berupa media Jam. Sebab dengan menggunakan media pembelajaran berupa jam dinding atau jam modifikasi akan terkesan lebih konkrit. Oleh karena itu, untuk mengetahui permasalahan tersebut secara tepat dan akurat diperlukan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan materi penulisan tanda waktu notasi 24 jam melalui media jam di kelas V SDN 17 Limboto Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan pemikiran tersebut peneliti menetapkan judul: Meningkatkan kemampuan menuliskan tanda waktu dengan notasi 24 jam melalui media jam pada siswa kelas V SDN 17 Limboto Kabupaten Gorontalo 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka yang menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah : 1. Kemampuan siswa terhadap materi menuliskan tanda waktu dengan notasi 24 jam melalui media jam masih tergolong rendah dari jumlah siswa keseluruhan 2. Kemampuan siswa dalam materi menuliskan tanda waktu dengan notasi 24 jam masih kurang karena penyajian materi lebih menekankan pada cara penulisan notasi daripada penggunaan media jam. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah melalui media jam kemampuan

menuliskan tanda waktu dengan notasi 24 jam pada siswa kelas V SDN 17 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat meningkat? 1.4 Cara Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang telah dirumuskan di atas, dapat dilakukan melalui langkah langkah sebagai berikut : 1. Siswa membaca jam melalui penjelasan guru yaitu membedakan gerakan jarum panjang (disebut jarum menit), dan jarum pendek (disebut jarum jam) dari sebuah jam. 2. Siswa membedakan perputaran jarum jam pada perhitungan dengan 12 jam atau 24 jam melalui peragaan 3. Siswa mmampu menuliskan tanda waktu dengan notasi 12 jam atau 24 jam melalui peragaan langsung. 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menuliskan tanda waktu dengan notasi 24 jam pada siswa kelas V SDN 17 Limboto melalui media jam. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Siswa Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran matematika khususnya dalam menuliskan tanda waktu notasi 24 jam. 1.6.2 Bagi Guru Untuk mengembangkan kemampuan profesional Seorang guru secara kreatif, dan fungsional untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran siswa dalam kemampuan menuliskan tanda waktu dalam notasi 24 jam di kelas V. 1.6.3 Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan efektifitas penerapan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran matematika khususnya dalam kemampuan menuliskan tanda waktu dalam notasi 24 jam. 1.6.4 Bagi Peneliti Sebagai dasar untuk mengembangkan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai pendidik/guru, serta menjadi salah satu pengalaman dalam menulis PTK.