Prototipe Teknik Penyisipan Dokumen Citra Digital Menggunakan Watermarking dengan Metode DCT (Discrete Cosine Transform)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

* Kriptografi, Week 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN GABUNGAN TRANSFORMASI DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

A B C D E A -B C -D E

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

BAB I PENDAHULUAN. di internet. Sisi negatifnya yaitu apabila pemilik tidak mempunyai hak cipta untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

KETAHANAN WATERMARKING TERHADAP SERANGAN KOMPRESI JPEG

Digital Watermarking

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

UJI PERFORMA WATERMARKING 256x256 CITRA KEABUAN DENGAN LEAST SIGNIFICANT BIT

TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

BAB II TINJUAN PUSTAKA

WATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 3 Agustus 2016

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE

FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

TEKNIK VIDEO DIGITAL WATERMARKING SEBAGAI PROTEKSI HAK CIPTA PADA DISTRIBUSI KONTEN MULTIMEDIA TESIS

Penyembunyian Data pada File Video Menggunakan Metode LSB dan DCT

Kombinasi Teknik Steganografi dan Kriptografi dengan Discrete Cosine Transform (DCT), One Time Pad (OTP) dan PN-Sequence pada Citra Digital

IMPLEMENTASI VISIBLE WATERMARKING DAN STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT PADA FILE CITRA DIGITAL

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

OPTIMASI WATERMARKING PADA CITRA BIOMETRIK MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK

N, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p =

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

PERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT

Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling

BAB I PENDAHULUAN. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media,

APLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK PENYISIPAN PESAN

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

ANALISA PERBANDINGAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) PADA IMAGE WATERMARKING

TUGAS SEKURITI KOMPUTER

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

Digital Watermarking 1

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin maraknya social media, aplikasi foto sharing dan blog gambar

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STEGANOGRAFI, MENYEMBUNYIKAN PESAN ATAU FILE DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN COMMAND/DOS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN HAK CIPTA PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE COX ANTONIUS JEMI G

BAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, apalagi bila data itu dikirimkan, dan

KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : Steganografi, bit-plane complexity segmentation, data tersembunyi, peak signal-to-noise ratio. v Universitas Kristen Maranatha

Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography

Transkripsi:

Jurnal TICOM Vol. No. September 03 Prototipe Teknik Penyisipan Dokumen Citra Digital Menggunakan dengan Metode DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan #, Nazori AZ # # Department of Electrical Engineering and Computer Science Postgraduate, Budi Luhur University, Jakarta, Indonesia irfan0309008@gmail.com nazori@budiluhur.ac.id Abstraksi hadir sebagai salah satu alternatif untuk melindungi data digital dari usaha orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah algortima teknik menyembunyikan informasi ke dalam dokumen digital dan mengekstraksinya dengan menggunakan metode DCT (Discrete cosine transform), dengan penelitian ini diharapkan dibagun teknik watermark yang mamapu menambahkan tanda watermark kedalam file citra dengan baik tanpa mengurangi kualitas citra secara signifikan atau penurunan kualitas citra masih dalam batas nilai toleransi yang wajar. Ditinjau dari perubahan kapasitas, maka format citra TIF sangat baik, karena setelah dilakukan proses, citra terwatermark (tif) mengalami pengurangan, sedangkan ditinjau dari perhitungan kualitas citra menggunakan MSE dan PSNR, citra BMP sangat baik, karena nilai MSE pada citra BMP adalah yang terkecil dan nilai PSNR nya besar. Kata kunci dokumen digital,, DCT, algoritma, robust. Abstract is present as an alternative to protecting digital data from people who are not responsible. This research aims to build an algorithms technique hides the information into digital documents and to extract with method using DCT (Discrete cosine transform), This research is also expected to built a watermark technique that can add a watermark into digital documents with good image quality without reducing significantly or decreased quality of the image is still within a reasonable tolerance value. Viewed from change capacity, the format tif very good image because process, having performed citra terwatermark (tif ) suffered substraction, while review of reckoning quality mse psnr, and using images citra bmp very good since the value of MSE on bmp image is the smallest and PSNR value is large. Keywords Digital document, DCT,, Algorithm, robust I. PENDAHULUAN Data digital pada era sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak data digital dipertukarkan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari kepentingan yang positif hingga kepentingan yang negatif. Salah satunya adalah adanya penggandaan secara illegal seperti pembajakan CD, konflik kepemilikan citra digital dan sebagainya. Hal inilah yang mengakibatkan data digital menjadi salah satu pusat perhatian karena kemudahan data ini untuk digandakan tanpa takut atau khawatir akan adanya penurunan kualitas []. Sehingga banyak upaya atau metode yang dikembangkan guna melindungi data digital dari upaya penggandaan di atas. hadir sebagai salah satu alternatif untuk melindungi data digital dari usaha orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Akan tetapi watermarking dalam kenyataannya juga sangat sering mengalami berbagai serangan. Serangan ini dapat berupa serangan alamiah yaitu pemrosesan citra pada umumnya seperti proses rotasi, translasi, maupun cropping serta serangan yang tidak alamiah yang benar-benar bertujuan untuk menghilangkan watermark. Sebenarnya masalah penyalahgunaan kepemilikan dokumen digital pada bidang multimedia tidak hanya mengenai penggandaan dan pendistribusiannya saja, tetapi juga mengenai label kepemilikan. Saat ini produk multimedia tersebut tidak hanya dapat didistribusikan secara offline, tetapi juga dapat dilakukan secara online melalui internet. Dan sebagian besar dari produk multimedia yang beredar di internet tidak mencantumkan informasi pemiliknya, sehingga produk multimedia tersebut dapat diklaim oleh siapa saja sebagai hak miliknya. Informasi yang disisipkan ke dalam citra disebut watermark, dan watermark dapat dianggap sebagai sidik digital (digital signature) dari pemilik yang sah atas citra digital tersebut. Dengan kata lain, watermark yang disisipkan menjadi label kepemilikan dokumen digital dari pemiliknya. Penyisipan data dengan teknik watermarking ini dilakukan sedemikian rupa sehingga informasi yang disisipkan tidak merusak data digital yang dilindungi. Data yang disisipkan bersifat tersembunyi dan keberadaannya tidak disadari oleh indera manusia. Untuk membuktikan kepemilikan suatu produk multimedia, pemilik dokumen digital tersebut dapat mengekstraksi tanda ISSN 30 3 Page

Jurnal TICOM Vol. No. September 03 watermark yang telah disisipkan ke dalam suatu data digital. Jika tanda tersebut sesuai dengan aslinya, maka kepemilikan atas produk tersebut telah terbukti. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Pada akhir abad 3, pabrik kertas di Fabriano, Italia, membuat kertas yang diberi watermark atau tanda air dengan cara menekan bentuk cetakan gambar atau tulisan pada kertas yang baru setengah jadi. Ketika kertas dikeringkan terbentuklah suatu kertas yang berwatermark. Kertas ini biasa digunakan oleh seniman atau sastrawan untuk menulis karya mereka. Kertas yang sudah dibubuhi tanda air tersebut sekaligus dijadikan identifikasi bahwa karya seni diatasnya adalah milik mereka []. Ide watermarking pada data digital (sehingga disebut digital watermarking ) dikembangkan di Jepang pada tahun 900 dan di Swiss tahun 993. Digital watermarking semakin berkembang seiring dengan semakin meluasnya penggunaan internet [3]. B. Pengertian merupakan suatu bentuk dari steganography, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana menyembunyikan suatu data pada data yang lain. (tanda air) ini agak berbeda dengan tanda air pada uang kertas. Tanda air pada uang kertas masih terlihat oleh indera manusia (dalam posisi kertas tertentu), tetapi watermarking pada media digital tak akan dirasakan kehadirannya oleh manusia tanpa alat bantu mesin pengolah digital seperti komputer [4]. ini memanfaatkan kekurangan-kekurangan sistem indera manusia seperti mata dan telinga. Dengan adanya kekurangan inilah, metode watermarking ini dapat diterapkan pada berbagai data digital. Jadi watermarking merupakan suatu cara untuk menyembunyikan atau menanam suatu data/informasi tertentu ke dalam suatu data digital lainnya, tetapi tidak diketahui kehadirannya oleh indera manusia. C. Proses watermark dan verifikasi watermark Proses penyisipan watermark ke dalam citra disebut encoding. Encoding dapat disertai dengan pemasukan kunci atau tidak memerlukan kunci. Kunci diperlukan agar watermark hanya dapat diekstraksi oleh pihak yang sah. Kunci juga dimaksudkan untuk mencegah watermark dihapus oleh pihak yang tidak berhak []. Gbr. Proses Watermark pada Citra Digital [6] Gbr. Proses Decode Watermark pada Citra Digital [6] D. Teknik Penyembunyian Data pada Domain Spasial Pada penggunaan watermarking jika dilihat dari visualisasinya atau sudut pandang manusia maka terdapat jenis metode yang dapat di gunakan yaitu visible watermarking dan invisible watermarking. ) Visible watermark Watermark jenis ini dapat terlihat oleh indera manusia. Visible watermark bersifat sangat robust karena keberadaannya dapat dilihat dan dikenali dengan mudah dan penggunaan visible watermark pada citra digital sulit untuk dihapus. Watermark yang disisipkan dapat bersifat solid atau semi transparan, Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh tanda visible watermark adalah sebagai berikut [7]: Harus dapat dilihat dengan jelas baik pada citra berwarna maupun citra monochrome. Tanda watermark yang digunakan tidak mengurangi kualitas detail warna citra asli secara signifikan. Tanda watermark harus sulit untuk dapat dihilangkan (robustness). ) Invinsible watermark Watermark jenis ini tidak dapat terlihat dan sulit di deteksi keberadaanya oleh indera manusia, tetapi dapat diekstraksi dengan menggunakan metode komputasi tertentu. Tujuan dari invinsible watermark ini adalah untuk di gunakan dalam keperluan proses verifikasi kepemilikan dari sebuah file citra, umumnya saat informasi yang ada dalam citra di ekstrak maka dibutuhkan sebuah password yang digunakan untuk proses ekstraksi informasi tersebut dan password ini disebut dengan watermark key. ISSN 30 3 Page

Jurnal TICOM Vol. No. September 03 Sedangkan menurut ranah teknologi yang digunakan, penggunaan teknik dapat dibagi ke dalam tipe [8] : ) Ranah Teknologi Spasial (Spatial Domain Techniques), Teknik penyisipan tanda watermark langsung pada nilai byte dari pixel dokumen citra. ) Ranah Teknologi Frekuensi (Frequency Domain Techniques), Teknik penyisipan tanda watermark pada koefisien transformasi dari dokumen citra dan teknologi ini lebih cocok untuk diterapkan pada format gambar kompresi standar yang populer seperti JPEG ( Joint Photographic Experts Group) dan GIF (Graphic Interchange Format). Penyisipan tanda watermark pada ranah frekuensi akan menghasilkan citra watermark yang lebih robust dibandingkan citra watermark dalam ranah spasial. E. DCT (DCT (Discrete Cosine Transform) terhadap citra digital dapat diterapkan pada berbagai domain. Ada yang dilakukan langsung pada jenis data digital tersebut atau terlebih dahulu dilakukan transformasi ke dalam domain yang lain. Salah satu transformasi yang digunakan adalah Discrete Cosine Transform (DCT) yang mengubah data digital ke dalam bentuk domain frekuensi. Metode yang di lakukan dalam teknik transformasi DCT adalah memecah citra digital menjadi blok-blok kecil dengan ukuran yang tetap kemudian dikonversikan dari domain spatial menjadi domain frekuensi. Teknik DCT merekonstruksi matrik citra ke dalam 3 area frekuensi yaitu Low Frequency (FL), Medium Frequency (FM) dan High Frequency (FH). Indera manusia yaitu indera penglihatan mata manusia hanya mampu untuk melihat gambar pada tingkat frekuensi rendah atau low frequency (fl). Discrete Cosine Transform (DCT) merupakan suatu metode transformasi yang digunakan sebagai dasar dalam kompresi Joint Photographic Experts Group (JPEG). Bagian dari DCT yang memiliki energi tertinggi disebut DC, yang terletak di bagian kiri atas dari citra. Berikut ini adalah perumusan yang di gunakan pada metode DCT perumusan diatas adalah sebagai berikut : C = citra dengan komponen-komponennya berupa nilai piksel aslinya I = citra dengan komponen-komponennya berupa nilai DCT hasil perhitungan inverse Dan Dan p,q = posisi piksel pada citra M = jumlah baris dari citra N = jumlah kolom dari citra F. Metode perhitungan kualitas citra Gambar yang dihasilkan setelah proses watermarking memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal kualitas gambar yang dihasilkan, metode perhitungan yang digunakan pada image watermarking untuk menghitung kualitas citra yaitu dengan menghitung Peak Signal to Noise Ratio (PSNR). PSNR merupakan pembanding antara kualitas citra hasil rekonstruksi dengan citra asal. Semakin besar nilai PSNR, semakin baik juga kualitas gambar yang dihasilkan. Untuk menghitung PSNR, pertama kita harus menghitung nilai Mean Squared Error (MSE) dari suatu citra hasil rekonstruksi. Rumus untuk menghitung MSE adalah sebagai berikut:,,, M dan N adalah panjang dan lebar citra dalam pixel, merupakan citra asal dan adalah citra yang telah diwatermark. Nilai PSNR dinyatakan dalam skala decibel (db). Nilai PSNR dapat dihitung menggunaka rumus, sebagai berikut : 0 G. Tinjauan Studi Sedangkan rumus yang digunakan untuk menginversi kembali nilai DCT yang dihasilkan oleh citra didefinisikan dengan menggunakan rumus berikut ini : Keterangan dari variabel-variabel yang digunakan pada Jafilun [6] menggunakan aplikasi digital watermarking pada domain spasial menggunakan metode LSB (Least Significant Bit), tanda watermarknya berupa teks dan gambar dengan cover image nya berupa gambar. Digunakan untuk aplikasi proteksi kepemilikan hak cipta. Yusuf Perwej, et al [9], teknik watermarking yang digunakan adalah edge detection menggunakan gabor filter, dan encrypt pesan menggunakan teknik LSB (Least Significant Bit), kekuatan watermarking dihitung menggunakan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) dan Normalized cross correlation (NC) ISSN 30 3 Page 3

Jurnal TICOM Vol. No. September 03 untuk menghitung tingkat similiritasnya, teknik yang digunakan untuk proteksi kepemilikan hak cipta. Rinaldi munir [0] menggunakan metode berbasis korelasi dalam ranah DCT untuk pada citra berwarna menghasilkan watermark yang robust terhadap beberapa serangan non-malicious attack seperti kompresi JPEG, histogram equalization, gamma correction, cropping, resizing, noising, sharpening. Rahmatri Mardiko dan T. Basarudin 7 menggunakan pemanfaatan evaluasi [] watermarking citra berbasis SVD (Singular Value Decomposition) dengan kuantisasi dither dan deteksi sisi menunjukan bahwa skema watermarking tersebut handal terhadap serangan kompresi JPEG, rotasi, perbesaran/pengecilan, dan PSNR. Penghapusan tersebut juga handal dalam penghapusan baris atau kolom dan cropping sampai tingkat tertentu. nya dilakukan dengan menghitung nilai BCR (Bit Correlation Ratio). B.K. Sharma, et al. [] menggunakan teknik dual watermarking yaitu visible dan invisible menggunakan DWT (Discrete Wavelete Transform) untuk aplikasi on line, aplikasi ini digunakan untuk proteksi kode software. Teknik watermarking yang digunakan adalah dynamic watermarking. Aplikasi ini menggunakan Java Virtual Machine. III. DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini mencoba menerapkan metode untuk penyisipan label kepemilikan dokumen digital pada citra digital. Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini secara garis besar dapat dilihat pada gambar berikut: Studi pustaka, pada tahapan ini dilakukan pengumpulan materi-materi yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan. Peneliti mencari jurnal atau tulisan yang berhubungan dengan penelitian tentang watermarking, termasuk dari penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan tulisan yang membahas mengenai DCT. Penentuan masalah, pada tahap ini peneliti menentukan permasalahan yang diteliti, untuk penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana mengamankan file gambar dengan menyisipkan dan menampilkan data text atau gambar dengan menggunakan teknik watermarking dengan metode DCT (Discrete Cosine Transform)? dan Apakah terjadi perubahan dalam file gambar hasil keluaran baik kualitas file maupun besar data file dan seberapa besar perubahan itu terjadi dalam penyisipan pesan rahasia tersebut? Penentuan tujuan, latar belakang, ruang lingkup, dan manfaat penelitian, pada tahapan ini dilakukan penentuan tujuan penelitian, latar belakang dilakukannya penelitian, ruang lingkup dan batasan-batasan penelitian, serta manfaat dari penelitian. Implementasi, pada tahap ini dilakukan persiapan perangkat lunak dan keras yang akan dibutuhkan dalam penelitian. Ukuran dari watermark harus lebih kecil dari pada ukuran cover image. Pada tahap ini juga akan dilakukan implementasi teknik watermarking menggunakan DCT (Discrete Cosine Transform) untuk menyisipkan label kepemilikan dokumen digital kedalam cover image. Metode penyisipan kepemilikan dokumen digitaldapat dilihat pada gambar 4. Gbr 3. Metode Penelitian Gbr 4. Tahapan penyisipan watermark ISSN 30 3 Page 4

Jurnal TICOM Vol. No. September 03 Sedangkan metode untuk mengekstraksi watermark dari watermark image dapat dilihat dari gambar berikut : TABEL I RATA-RATA NILAI MSE DAN PSNR PADA CITRA JPG, BMP, PNG DAN TIF Citra jpg BMP PNG TIF mse psnr mse psnr mse psnr mse psnr 3.843 4. 8387 4.0 36 4.0 39 4.37 0 3 70 3.83 3 4. 98 4. 0 4.36 6 98 7 4 37 3 3.8 74 4.3 077 4. 0 4.3 7 388 3 04 4 3.8 96 4.3 06 4. 0 4.34 8 477 89 37.4 74 3.8 8 4.3 9 4. 0 4.33 93 66 679 37.4 38 ratarata 3.8 746 4.3 07.4 07 44. 0688 4.3 74 388 043 Sedangkan grafik perbedaan nilai MSE dan PSNR tersebut, dapat ditampilkan sebagai berikut : Gbr. Tahapan pengekstrasian watermark IV. PEMBAHASAN A. MSE dan PSNR Ditinjau dari sisi kapasitas, bahwa citra BMP tidak mengalami perubahan yang signifikan bahkan cendrung tetap setelah dilakukan proses watermarking, sedangkan ditinjau dari sisi pengujian nilai MSE dan PSNR, nilai MSE yang paling baik terdapat pada citra BMP, karena rata-rata nilai MSE nya paling rendah, sedangkan nilai PSNRnya yang paling baik terletak pada citra BMP. Hal ini dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut : Gbr 6. Grafik rata-rata nilai MSE dan PSNR B. Grafical User Interface (GUI) Aplikasi Tampilan utama aplikasi adalah sebagai berikut: ISSN 30 3 Page

Jurnal TICOM Vol. No. September 03 Sedangkan flowchart aplikasi untuk mendapatkan citra watermarknya adalah : Gbr 7. Graphical User Interface (GUI) aplikasi watermarking Terdapat 4 button yaitu color watermarking, regain color watermarkking, gray watermarking dan regain color watermarking, yang berfungsi sebagai berikut : TABEL II FUNGSI BUTTON APLIKASI WATERMARKING No Button Fungsi Color Berfungsi untuk menyisipkan watermark pada citra berwarna Regain color Berfungsi untuk mendapatkan kembali watermark pada citra berwarna 3 Gray Berfungsi untuk menyisipkan 4 Regain color watermark pada citra grayscale Berfungsi untuk mendapatkan kembali watermark pada citra grayscale Flowchart aplikasi untuk menyisipkan watermarking adalah : Gbr 9. Flowchart aplikasi untuk mendapatkan kembali citra watermarknya (logo) V. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada Bab IV, maka dibuat beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan. Penerapan teknik watermarking menggunakan metode DCT ditinjau dari perubahan kapasitas, maka format citra TIF sangat baik, karena setelah dilakukan proses watermarking, citra terwatermark (tif) mengalami pengurangan, sedangkan ditinjau dari perhitungan kualitas citra menggunakan MSE dan PSNR, citra BMP sangat baik, karena nilai MSE pada citra BMP adalah yang terkecil dan nilai PSNR nya besar.. Penerapan teknik watermarking menggunakan metode DCT dapat digunakan pada berbagai jenis tipe file citra, dan sangat efektif jika diterapkan pada format citra BMP. 3. Teknik watermark yang dibuat dapat menambahkan tanda watermark kedalam dokumen citra digital dengan baik tanpa mengurangi kualitas citra secara signifikan atau penurunan kualitas citra masih dalam batas nilai toleransi yang wajar. B. Saran. Penerapan teknik menggunakan metode DCT agar dapat diaplikasikan pada berbagai format dokumen digital, baik citra, audio dan video. Gbr 8. Flowchart aplikasi proses penyisipan citra watermark (logo) ISSN 30 3 Page 6

Jurnal TICOM Vol. No. September 03. Penggunaan metode ini agar dapat dikembangkan dengan berbagai metode lain agar diperoleh hasil yang lebih baik lagi. 3. Rencana Implementasi untuk teknik penyisipan dokumen citra digital dapat diaplikasikan dan diimplementasikan pada pengaman data digital dan hak cipta. DAFTAR PUSTAKA [] Aris S., Eko A.S. Water- marking Pada Beberapa Keluarga avelet, Jurnal Matematika dan Ilmu Komputer Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang, 7: 8, 004. [] Alfatwa, Dean fathony, pada Citra Digital Menggunakan Discreat Wavelete Transform. Institut Teknologi Bandung, 009. [3] Munir, Rinaldi., Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika, Bandung, 004. [4] Supangkat, Suhono H., Sebagai Teknik Penyembunyian Label Kepemilikan Dokumen Digital Pada Citra Digital, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 6, No. 3, 000. [] Fatta, Hanif AL., : Penyandian Format Data Multimedia, Jurnal Ilmiah Dasi, Vol. 4, No. 4, Amikom, Yogyakarta, 003. [6] Jafilun, Digital Pada Domain Spasial Menggunakan Teknik Least Significant Bit Seminar Nasional Sistem Dan Informatika 006; Bali, November 7, 006. [7] Saraju P.Mohanty, K.R. Ramakrishnan, Mohan S Kankanhalli, A DCT Domain Visible Technique for Images, ICME 000. [8] Dr. Vipula Singh, Digital A Tutorial, Multidisciplinary Journals in Science and Technology, Journal od Selected Areas in Telecommunications (JSAT), January Edition, 0. [9] Perwej. Y, Parwej. F, Perwej.A, An Adaptive Technique for the copyright of digital images and Digital Image Protection, 0. [0] Munir. Rinaldi, Image untuk Citra Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi dalam Ranah DCT, Jurnal petir vol. 3 no. Januari 00. [] Mardiko, Rahmatri dan Basaruddin, T. Evaluasi Skema citra berbasis singular value decomposition, kuantisasi dither, dan deteksi sisi, Jurnal makara, sains, vol.4, no., November 00 : 68-7. [] K.Sharma, R.P. Agarwal, Raghuraj Singh, Copyright Protection of Online Application using, International journal of computer applications, volume 8, No.4, Maret 0. ISSN 30 3 Page 7