KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan berbagai keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini, kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. demikian karena menulis merupakan ketrampilan yang memerlukan latihanlatihan. yang berkelanjutan dan terus-menerus.

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan daya pikir dan kreatifitas

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

Transkripsi:

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Derajat Sarjana S-1 Oleh: Kusuma Hastuti A 310 040 013 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang diketahui secara umum. Pengajaran menulis sebagai dasar keterampilan menulis (Semi dalam Wahya, 2007:2). Pembelajaran menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang tidak bisa dipisahkan dengan kemampuan membaca, berbicara, dan menyimak. Dalam pelaksanaan pebelajaran, keempat keterampilan berbahasa itu harus diberikan secara seimbang dan terpadu. Oleh karena itu, pembelajaran menulis perlu diintegrasikan dengan pembelajaran membaca, menyimak dan berbicara. Bahkan dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca, menyimak dan berbicara itu merupakan modal kemampuan menulis (Sufanti, 2006: 25). Kegiatan menulis sendiri merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan kasus ini, maka penulis haruslah memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Kemampuan menulis itu pada hakikatnya merupakan hasil dari sebuah proses. Dengan konsep dasar seperti ini maka kesempatan menulis akan diperoleh siswa dengan melalui proses yaitu dengan pelatihan. Semakin banyak latihan maka semakin besar kemungkinan siswa untuk mampu menulis. Kemampuan menulis secara hakiki 1

2 merupakan kemampuan menggunakan diksi dan struktur bahasa. Kecermatan dalam pemilihan kata serta penggunaan struktur secara benar pada hakikatnya merupakan hal yang sangat penting peranannya dalam proses penulisan. Keterampilan menulis sangat dibutuhkan karena merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, melaporkan atau memberitahukan dan mempengaruhi. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikiran dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat yang jelas (Tarigan, dalam Kosim, 2007: 3). Menulis sebagai salah satu bentuk peristiwa komuniaksi pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan dan kemampuan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian "mengirimkannya" kepada orang lain (Liliyana dalam Sufanti, 2006: 8). Menulis memerlukan perencanaan setiap seseorang menulis atau akan menulis karangan ia harus mempunyai perencanaan penulisan. Perencanaan itu mungkin hanya dituangkan secara rinci di atas kertas. Hasil dari proses penulisan yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai tolak ukur penilaian guru mengenai bentuk kreativitas yang dimiliki siswa. Dalam menilai menulis pengalaman pribadi sebagai wujud kreativitas, ada beberapa kriteria diantaranya: mengenai pemakaian bahasa yang digunakan, mengembangkan gagasan, keterbaruan karangan, dan kerincian dalam mengembangkan karangan. Hal ini merupakan wujud kreativitas siswa dalam menulis pengalaman pribadi. Menulis pengalaman pribadi adalah kegiatan menulis yang

3 bersumber pada pengalaman siswa. Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami, dilaksanakan, ditanggung atau yang diperoleh melalui persepsi indrawi. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegemaran menulis (Depdikbud dalam Kosim, 2007: 3). Dengan keterampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana menyalurkan kreativitasnya dalam kehidupan sehari-hari, seperti contohnya pengalaman pribadi siswa. Pembelajaran keterampilan menulis tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaran bahasa lndonesia. Sesuai dengan kedudukan dan fungsinya, pada dasarnya tujuan pembelajaran bahasa indonesia adalah agar siswa dapat atau mampu menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai peristiwa komunikasi baik lisan maupun tulisan, serta mempunyai sikap positif terhadap bahasa indonesia. Pembelajaran keterampilan menulis berkenaan dengan pembinaan kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis. Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tersebut dapatlah dikemukakan tujuan pembelajaran keterampilan menulis adalah agar siswa mampu: 1. Mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan non sastra dan; 2. Mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan sastra (Sufanti, 2006: 12). Agar keterampilan menulis sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, maka diperlukan suatu proses yang kreatif. Proses kreatif itu berlangsung

4 secara kognitif. Sebagai proses kognitif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah tulisan memuat empat tahap, yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap inkubasi, (3) tahap iluminasi, (4) tahap verifikasi atau evaluasi (Kurniawan, 2006: 4). Untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dapat menulis pengalaman pribadi sebagai bentuk kreativitas menulis. Dalam keseharian sering terjadi pengalaman yang lucu, aneh, mendebarkan, mengharukan, memalukan, dan menyakitkan. Berbagai pengalaman itu tidak akan menjadi lucu, aneh dan lain dari yang lain apabila tidak dikomunikasikan dengan orang lain. Sebuah pengalaman yang unik akan memperoleh maknanya itu dapat disampaikan secara Iisan maupun tertulis. Keterampilan menulis bisa dikatakan sebagai bentuk dari kreativitas mengarang. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman diberbagai sekolah para guru menilai bahwa hasil karangan siswa sangat minim, khususnya keterampilan siswa dalam mengarang. Kekurangmampuan siswa dalam menulis terutama berkaitan dengan kurangnya keterampilan siswa dalam mengungkapkan isi dan gagasan, yang meliputi: kekurangmampuan dalam mengorganisasikan gagasan, kesulitan menyusun kalimat efektif, kesulitan menerapkan ejaan, dan memilih kata. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis akan membahas bagaimana wujud kreativitas siswa melalui hasil penulisan pengalaman pribadi, bagaimana menggali kreativitas siswa dalam pembelajaran kemampuan menulis pengalaman pribadi, dan bagaimanakah pemakaian bahasa yang digunakan dalam menulis pengalaman pribadi khususnya pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Boyolali.

5 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah bertujuan agar analisis dalam penelitian lebih terfokus. Pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada bentuk kreativitas dalam menulis pengalaman pribadi. Bentuk kreativitas tersebut meliputi titik ukur kreativitas siswa dalam mengarang, pemanfaatan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga membahas kesesuaian penggunaan ejaan dan diksi yang digunakan dalam tulisan pengalaman pribadi. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan yang terkait dalam penelitian ini ada tiga. 1. Bagaimanakah wujud kreativitas siswa melalui hasil penulisan pengalaman pribadi? 2. Bagaimanakah pemanfaatan kreativitas siswa melalui hasil tulisan pengalaman pribadi? 3. Bagaimanakah pemakaian bahasa yang digunakan dalam tulisan pengalaman pribadi? D. Tujuan Penelitian Hasil penelitian ini memiliki tiga tujuan. 1. Untuk mendeskripsikan wujud kreativitas siswa melalui hasil tulisan pengalaman pribadi.

6 2. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan kreativitas siswa melalui hasil penulisan pengalaman pribadi. 3. Untuk mendeskripsikan pemakaian bahasa yang digunakan dalam menulis pengalaman pribadi. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini memberi dua manfaat, yaitu manfaat yang berupa sumbangan teoritis dan manfaat yang berupa sumbangan praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memiliki tiga manfaat teoritis. a. Dengan mengetahui wujud kreativitas siswa melalui hasil tulisan pengalaman pribadi, akan dapat diketahui tolak ukur kreativitas siswa dalam mengarang. b. Dengan mengetahui pemanfaatan kreativitas siswa melalui hasil pengalaman pribadi, akan diketahui fungsi kreativitas siswa dalam mengarang. c. Dengan mengetahui pemakaian bahasa yang digunakan dalam tulisan pengalaman pribadi, akan diketahui penggunaan bahasa khususnya kesesuaian penggunaan ejaan dan diksi dalam tulisan pengalaman pribadi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini memiliki tiga manfaat praktis. a. Memberi pemahaman dan pengetahuan bagi para guru mengenai pentingnya model pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan kreativitas siswa dalam menulis pengalaman pribadi. Sehingga dalam pembelajaran di kelas siswa diharapkan dapat melakukan sesuatu yang kreatif.

7 b. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bangku perkuliahan yang diwujudkan dalam dunia nyata. c. Manfaat bagi keilmuan, sebagai sumbangan bagi perkembangan keilmuan terutama untuk proses KBM dan bidang ilmu kebahasaan, khususnya tentang kemampuan atau keterampilan menulis sebagai wujud kreativitas siswa dalam mengarang.