BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro karena sector keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2006:

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

2015 PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK MILIK PEMERINTAH YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perbankan. Dalam meningkatkan kinerja perusahaan, pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat yang merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative, maupun instrumen

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu negara karena

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. permintaan surat berharga (Sunariyah, 2006:5). Tujuan pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik

ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah suatu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar financial (financial market) terdiri dari pasar uang (money market) dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibagikan perusahaan dapat berupa tunai (cash dividend) yaitu kepada setiapp

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka

BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

Bab 10 Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. pemodal ke perusahaan yang kekurangan dana. Perusahaan membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Bank Dunia (2001) menekankan pentingnya sector keuangan untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro karena sector keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menurunkan volatilitas ekonomi makro. Oleh karena itu, Bank Dunia menyarankan pentingnya kebijakan yang mendorong perkembangan sector keuangan di berbagai Negara di dunia. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mendorong perkembangan sektor keuangan menambah modal pada lembaga keuangan. Lembaga keuangan yang dimaksudkan, yaitu Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) (Kementrian Keuangan RI dalam www.commondatastorage.googleapis.com) Berdasarkan UU No. 3 tahun 2004 tentang BI, modal Bank Indonesia ditetapkan berjumlah sekurang-kurangnya Rp 2 triliun, apabila setelah dilakukan upaya pengalokasian untuk cadangan umum guna menutup resiko pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia masih kurang dari Rp 2 triliun, pemerintah wajib menutup kekurangan tersebut yang dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam UU no.13 tahun 1968 pasal 7 dinyatakan bahwa tugas Bank Indonesia adalah membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai 1

BAB I PENDAHULUAN 2 rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Berdasarkan UU no. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan Menjadi Undang-Undang, fungsi LPS adalah menjamin simpanan nasabah di bank dan turut aktif memelihara stabilitas system perbankan sesuai kewenangannya. Berdasarkan ketentuan dalam pasal 85 ayat (i) Undang-Undang no 24 tahun 2004 tentang LPS, dalam hal modal LPS menjadi kurang dari modal awal, pemerintah dengan persetujuan DPR menutup kekurangan tersebut. Modal awal LPS ditetapkan sekurang-kurangnya Rp 4 triliun dan sebesar-besarnya Rp 8 triliun. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebelumnya bernama PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), adalah lembaga keuangan nonbank yang berfungsi mendukung program ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi bagi para eksportir. Berdasarkan ketentuan dalam pasal 19 ayat (i) Undang-Undang no.2 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, modal awal LPEI ditetapkan paling sedikit Rp 4 triliun dan jika modal tersebut kurang dari Rp 4 triliun pemerintah menutup kekurangan tersebut dari dana APBN berdasarkan mekanisme yang berlaku. Menurut IDX Fact Book (2012), sector keuangan di pasar modal Indonesia terklasifikasi menjadi 5 jenis usaha, yaitu perbankan, asuransi, lembaga pembiayaan, perusahaan efek, dan lainnya. Berdasarkan pengamatan peneliti, dengan menggunakan data tahun 2005-2012, sektor keuangan dalam pasar modal Indonesia didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN 3 emiten sector perbankan yaitu pada kisaran antara 37.1% sampai 44%, selanjutnya diikuti dengan perusahaan asuransi pada kisaran 14.67% sampai dengan 17.74%, lembaga pembiayaan sebesar pada kisaran antara 13.85% sampai 18.06%,, perusahaan efek sebesar 13.92% dan lainnya sebesar 12.47% (lihat tabel 1 panel F). Tabel I Jumlah Emiten Keuangan yang Listing di BEI sampai tahun 2012 dan membagikan dividen periode 2005-2012. Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Panel A. Emiten Perbankan Bank 23 26 29 28 29 29 31 33 Emiten Bagi 8 4 7 10 11 9 11 11 Emiten Tidak Bagi 15 22 22 18 18 20 20 22 Panel B. Emiten Lembaga Pembiayaan Lembaga 9 9 10 11 12 11 13 13 pembiayaan Emiten Bagi 5 7 5 4 5 5 4 5 Emiten Tidak Bagi 4 2 5 7 7 6 9 8 Panel C. Emiten Perusahaan Efek Perusahaan 10 10 10 9 9 9 9 10 efek Emiten Bagi 5 5 5 6 4 5 5 2 Emiten Tidak Bagi 5 5 5 4 5 4 4 8

BAB I PENDAHULUAN 4 Panel D. Emiten Perusahaan Asuransi Asuransi 11 11 11 11 11 11 11 11 Emiten 6 5 3 3 5 7 7 9 Bagi Emiten Tidak Bagi 5 6 8 8 6 4 4 2 Panel E. Emiten Perusahaan Lainnya Lainnya 9 9 10 8 8 8 8 8 Emiten Bagi 1 1 1 1 0 2 2 2 Emiten 8 8 9 7 8 6 6 6 Tidak Bagi Total Emiten Keuangan 62 65 70 67 69 68 72 75 Panel F. Dominasi Masing-Masing Emiten Sector Keuangan (dalam persen) Bank 37.10 40.00 41.43 41.79 42.03 42.65 43.06 44.00 Lembaga Pembiayaan 14.52 13.85 14.29 16.42 17.39 16.18 18.06 17.33 Perusahaan Efek 16.13 15.38 14.29 13.43 13.04 13.24 12.50 13.33 Asuransi 17.74 16.92 15.71 16.42 15.94 16.18 15.28 14.67 Lainnya 14.52 13.85 14.29 11.94 11.59 11.76 11.11 10.67 Sumber: www.idx.co.id Sector perbankan melaksanakan fungsi utamanya, yaitu fungsi intermediasi atau sebagai perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna dana (fund user). Usaha perbankan dalam pembangunan ekonomi meliputi tiga kegiatan utama, yaitu menghimpun dana (yang diperoleh dari simpanan giro, tabungan, dan deposito), menyalurkan dana dalam bentuk kredit, dan memberikan jasa bank lainnya (Kuncoro & Suhardjono, 2002). Keuntungan utama bagi bank berdasarkan prinsip konvensional

BAB I PENDAHULUAN 5 adalah bunga simpanan dan bunga pinjaman. Bunga simpanan adalah bunga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah yang telah menyimpan uangnya di bank, sedangkan bunga pinjaman adalah bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah karena telah meminjam uang kepada bank. Bunga pinjaman maupun bunga simpanan merupakan sumber pendapatan bagi bank dan keduanya memiliki pengaruh satu sama lain, yaitu jika bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2000). Lembaga pembiayaan memegang peranan penting untuk meningkatkan perekonomian dengan cara memberikan pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah, namun dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat luas (Kasmir, 2001). Dengan adanya lembaga pembiayaan ini, akan mempermudah masyarakat untuk mendirikan usaha kecil maupun menengah, sehingga masyarakat secara aktif dapat meningkatkan perekonomian Negara tersebut (mengurangi pengangguran). Beberapa contoh lembaga pembiyaan yang ada di Indonesia, yaitu sewa guna usaha (leasing), modal ventura (venture capital), anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance), dan kartu kredit (Kasmir, 2001). Salah satu contoh biaya yang paling besar dibebankan pada peminjam dari lembaga pembiayaan leasing berupa biaya bunga dan biaya bunga merupakan salah satu keuntungan bagi perusahaan leasing, sedangkan modal ventura akan mendapatkan keuntungan dividen secara langsung karena melakukan penyertaan modal secara langsung ke suatu perusahaan (Kasmir,2001).

BAB I PENDAHULUAN 6 Perusahaan efek berfungsi untuk mempertemukan investor dengan perusahaan emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia untuk memperjualbelikan sekuritas. Sebagai lembaga perantara pasar modal yang bergerak di bidang investasi, perusahan efek memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian karena pasar dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien bagi investor pasar modal merupakan alternatif investasi yang memberikan return yang optimal (Ibrahim, 2009). Selain itu, fungsi utama dari investasi adalah pertumbuhan ekonomi (UU Penanaman Modal no.25 tahun 2007). Investasi dapat memperluas kesempatan kerja, mendorong kemajuan teknologi dan spesialisasi dalam produksi sehingga meminimalkan ongkos produksi serta penggalian sumber daya alam, industrialisasi dan ekspansi pasar yang diperlukan bagi kemajuan perekonomian daerah (Machmud, 2002). Imbalan yang diterima perusahaan efek dari investor berupa fee atau komisi untuk jasa yang diberikan (Mangoting, 2003). Asuransi merupakan salah satu bentuk Lembaga Keuangan Non-bank yang berperan sebagai penyedia transfer risiko/ganti rugi dan perantara keuangan (Stojić & Njegomir, 2010). Dalam asuransi ada dua peran utama, yaitu penanggung (perusahaan asuransi) dan tertanggung (pemegang polis). Kewajiban dari pemegang polis adalah membayar sejumlah premi untuk pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi. Setelah jangka waktu tertentu, premi asuransi yang telah dibayarkan oleh pemegang polis biasanya lebih besar dibandingkan nilai ganti rugi yang dibayarkan kepada pemegang polis tersebut pada saat jatuh tempo atau terjadi musibah, oleh karena itu ratarata dana yang dikumpulkan perusahaan berjumlah cukup besar (Djojosoedarso, 1999).

BAB I PENDAHULUAN 7 Dana tersebut dipakai perusahaan untuk diinvestasikan pada sector ekonomi lainnya, selain itu dana tersebut ditujukan juga untuk pengoperasian kegiatan asuransi maupun menambah pendapatan. Investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi dapat berupa surat berharga jangka panjang (saham, obligasi) pada perusahaan di bidang lainnya. Dengan adanya investasi tersebut dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah pertumbuhan yang ditopang oleh investasi dan pertumbuhan yang ditopang oleh investasi ini dianggap akan dapat meningkatkan produktivitas sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Ernita, et al, 2013). Pendapat tersebut didukung dengan adanya UU Penanaman Modal No.25 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari penyelenggaraan investasi dalam maupun luar negeri adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan nasional. Investor merupakan hal penting bagi perusahaan yang go public karena investor merupakan sumber modal eksternal perusahaan. Tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal, yaitu untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan tersebut baik berupa dividen atau capital gain. merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sedangkan capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena kenaikan harga saham yang lebih tinggi dari harga beli saham. (Husnan, 1998). Menurut Siaputra & Atmadja (2006), sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga sekuritas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relative tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain informasi luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 8 (eksternal), serta infomasi internal perusahaan, termasuk di dalamnya adalah pengumuman pembagian dividen. Penelitian bertujuan untuk menguji teori mengenai terdapatnya kandungan informasi atas dividen. Miller & Modigliani (1961) mencetuskan teori dividend signaling. Teori ini mengatakan bahwa perubahan pembagian dividen akan memberikan informasi bagi pasar tentang perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung dalam pengumuman dividen sangat berarti bagi investor sehingga dapat mempengaruhi harga saham, meskipun harga saham masih menjadi refleksi dari pendapatan dan peluang pertumbuhan masa depan perusahaan. Dengan kata lain, dividen dianggap memiliki sinyal yang baik dan dapat dipercaya. Manajer perusahaan menggunakan dividen sebagai salah satu sarana untuk menginformasikan kepada pasar mengenai prospek masa depan perusahaan. Teori mengenai dividen ini terus berkembang, sehingga menurut Brigham & Houston (2001), investor akan menganggap dividen sebagai sinyal yang bagus jika perusahaan memiliki kebijakan meningkatkan dividennya. Sebaliknya, investor akan menganggap dividen sebagai sinyal prospek masa depan yang kurang cerah, jika perusahaan menurunkan dividennya. Perubahan harga saham karena pembagian dividen yang tidak stabil ini menunjukkan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi, sehingga diharapkan investor atau para pelaku pasar akan bereaksi terhadap kinerja perusahaannya yang tercermin pada perubahan harga saham sewaktu ex dividend date (Haryanto, 2011). Untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan

BAB I PENDAHULUAN 9 menguji dalam bentuk setengah kuat, maka menggunakan event study (Hartono, 2010:555). Menurutnya pengujian kandungan informasi dan pengujian bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi hanya dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatu pengumuman, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat melibatkan kecepatan reaksi pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika investor bereaksi dengan cepat (quickly) untuk menyerap abnormal return untuk menuju ke harga keseimbangan baru. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan dari harga sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau secara spesifik dengan menggunakan abnormal return (Telaumbanua & Sumiyana, 2008). Selain telah melakukan pengujian tentang teori, peneliti juga akan menguji reaksi pasar bentuk setengah kuat berdasarkan kandungan informasi atas dividen. Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika investor bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return untuk menuju ke harga keseimbangan yang baru. Jika investor menyerap abnormal return dengan lambat, maka pasar dikatakan tidak efisien dalam bentuk setengah kuat secara informasi (Hartono, 2010). Hasil penelitian sebelumnya mengenai teori signaling dan pengaruh pengumuman dividen terhadap reaksi pasar memiliki ketidak konsistenan dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB I PENDAHULUAN 10 Tabel II. Ketidakkonsistenan Hasil Penelitian Terdahulu Terhadap Teori Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat dan Teori Sinyal Peneliti Lamanya Pengujian Hasil Penelitian Abnornal Return pada Studi Peristiwa Mirdah & Solikhin (2010) t-5 sampai t+5 Signaling theory & Mendukung teori Apriani (2005) t-14 sampai t+14 Signaling theory Mendukung teori Haryanto (2011) t-15 sampai t+15 Signaling theory Tidak mendukung teori Ibrahim (2009) t-10 sampai t+10 Signaling theory Mendukung teori Astuty & Siregar (2008) t-10 sampai t+10 Signaling theory Tidak mendukung teori Kurniawati (2003) t-5 sampai t+5 Signaling theory Mendukung teori Prayitno (2012) 30 menitan pada periode peristiwa Signaling theory & Mendukung teori dan pasar efisien Khoirunnisa & Alteza (2012) t-10 sampai t+10 Signaling theory & Mendukung teori Ratnawati et al (2009) t-5 sampai t+5 Signaling theory & Tidak mendukung teori dan pasar efisien Suparno (2013) t-15 sampai t+15 Signaling theory Tidak mendukung Sheikhbahaei (2012) t-1 sampai t+1 Signaling theory & Yip, et al (2010) t-15 sampai t+15 Signaling theory & Gantyowati & Sulistiyani (2008) teori Mendukung teori dan pasar efisien Mendukung teori t-5 sampai t+5 Signaling theory Mendukung teori Berdasarkan ketidak konsistenan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti ingin menguji teori signaling, dan teori bentuk setengah kuat di Indonesia berdasarkan pengumuman ex-dividen date perusahaan sektor keuangan yang listing di

BAB I PENDAHULUAN 11 Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2012 dan yang membagikan dividen pada periode 2005 sampai 2012. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Untuk menganalisis reaksi pasar pada pengumuman dividen pada sector keuangan di Bursa Efek Indonesia, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah reaksi pasar pada ex-dividend date mendukung teori ataukah mendukung teori bentuk setengah kuat? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui teori yang dapat digunakan untuk menguji reaksi pasar pada periode ex dividend date 1.4 KONTRIBUSI PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yang dimaksudkan, yaitu menguji teori efisiensi pasar bentuk setengah kuat dan teori signaling pada peristiwa pengumuman dividen perusahaan sector keuangan yang listing di BEI serta memberikan tambahan pengetahuan bagi para akademisi dalam bidang keuangan khususnya mengenai kebijakan dividen. Manfaat praktis yang dimaksudkan: Investor mendapatkan pertimbangan informasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian maupun penjualan saham di sekitar pengumuman ex-dividend date.