PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PENGATURAN PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN KAMAR SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR

b. bahwa dalam rangka menjaga ketertiban, keamanan PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOIIOR 2 TAHUN 2()(l5 TENTANG IZIN PENYELENGGARMN PONDOKAN

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA RUMAH KOS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWAAN

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Menimbang : a.bahwa citra kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Kota Budaya perlu dilestarikan dan terus dikembangkan;

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

A.n. WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN USAHA RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG IJIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

SALINAN LANDAKK NOMOR TENTANG. Landak. berbagai perdagangan sehingga. maupun tertentu. t. dengann. rumah dan/atau. kost. membantu meningka.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR..TAHUN TENTANG TATA KELOLA HOTEL, PENGINAPAN DAN KOS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PONDOKAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 5 Tahun 2006 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH KOS

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA RESTORAN, RUMAH MAKAN, TEMPAT MAKAN DAN JASA BOGA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 2002 Seri: C

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PENERTIBAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN HOTEL, PENGINAPAN ATAU WISMA DAN PONDOK WISATA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PONDOK WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 03 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN RETRIBUSI USAHA RUMAH MAKAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN DAN TELEKOMUNIKASI DI KOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERIZINAN USAHA RESTORAN, RUMAH MAKAN, TEMPAT MAKAN DAN JASA BOGA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN WARUNG INTERNET

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG KARTU KELUARGA DAN KARTU TANDA PENDUDUK DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG LEGES DAN BIAYA ADMINISTRASI DALAM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

b. bahwa untuk melaksanakan pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Yogyakarta) Nomor : 2 Tahun 2002 Seri : C

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA HOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAN TEMPAT BERJUALAN PEDAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 7 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 7

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN DALAM KAWASAN PELABUHAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANJAR NOMOR 13 TAHUN 1997 SERI C NOMOR SERI 1 PERATURAN DAERAH KABUPAREN DAERAH TINGKAT II BANJAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS TENTANG PENGELOLAAN HIBURAN KARAOKE DAN PELARANGAN HIBURAN DISKOTIK, KELAB MALAM DAN PUB

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 1 Tahun 2014 Seri: B BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 14 TAHUN 2002 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PENGATURAN PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN KAMAR SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa Kota Tarakan sebagai kota yang terbuka dan perkembangan pembangunannya semakin pesat menyebabkan semakin banyaknya warga dari luar daerah yang datang ke kota ini untuk mencari penghidupan yang lebih baik; b. bahwa dengan semakin banyaknya warga pendatang, membuka peluang usaha bagi sebagian masyarakat Kota Tarakan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha rumah sewa dan kamar sewa; c. bahwa dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan usaha rumah sewa dan kamar sewa, agar dapat mengatur dan meminimalisir dampak negatif yang timbul dari kegiatan ini, Pemerintah Kota Tarakan memandang perlu membuat peraturan yang digunakan sebagai dasar pembinaan, pengawasan dan pengendaliannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c diatas perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Tarakan tentang Pengaturan Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3711); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undangundang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 05 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran dan Pengendalian Penduduk Dalam Kota Tarakan; 8. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 06 Tahun 2002 tentang Pembentukan Rukun Tetangga dan Rukun Warga.

9. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 06 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Kota Tarakan; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN dan WALIKOTA TARAKAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGATURAN PENYELENGGA- RAAN RUMAH SEWA DAN KAMAR SEWA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan; 4. Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebituhan Daerah; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 6. Kepala Kelurahan adalah merupakan perangkat Daerah dibawah Camat selanjutnya disebut Lurah; 7. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka membantu menjalankan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota; 8. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun juga, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, perusahaan perseroan, yayasan atau organisasi yang sejenis lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya. 9. Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa adalah kegiatan atau usaha yang menyediakan rumah dan atau kamar untuk disewakan dalam jangka waktu tertentu; 10.Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal / bangunan pada umumnya; 11.Kamar adalah ruangan yang tersekat / tertutup dinding yang berdiri sendiri atau berkelompok atau menjadi bagian rumah atau bangunan; 12.Rumah Sewa adalah rumah yang disediakan untuk tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu bagi seseorang atau beberapa orang dengan dipungut bayaran; 13.Kamar Sewa adalah kamar yang disediakan untuk tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu bagi seseorang atau beberapa orang dengan dipungut bayaran; 2

14.Penyelenggara Rumah Sewa dan Kamar Sewa adalah seseorang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan rumah sewa dan atau kamar sewa; 15.Penanggungjawab Rumah Sewa dan Kamar Sewa adalah pemilik atau orang yang ditunjuk oleh pemilik rumah atau kamar untuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan rumah sewa dan atau kamar sewa ; 16.Penyewa adalah seseorang atau beberapa orang yang menempati rumah sewa atau kamar sewa; 17.Keluarga / rumah tangga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya termasuk orang yang mempunyai hubungan darah dan yang bekerja didalamnya; BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Ruang Lingkup Rumah Sewa dan Kamar Sewa adalah rumah atau kamar yang disediakan untuk tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu bagi seseorang atau beberapa orang dengan dipungut bayaran; (2) Rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Rumah yang dipergunakan sebagai asrama atau sebagai tempat tinggal dengan dipungut bayaran; (3) Kamar sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah kamar baik dalam satu rumah maupun diluar rumah pemilik yang disewakan atau dikontrakan kepada seseorang atau beberapa orang dalam jangka waktu tertentu. BAB III ASAS DAN TUJUAN Pasal 3 Pengaturan Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan dengan berpedoman pada norma-norma hukum, agama, adat dan kepatutan. Pasal 4 Tujuan pengaturan penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa adalah : a. Menata dan mengendalikan penduduk; b. Memudahkan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha rumah sewa dan kamar sewa; c. Menjaga ketentraman dan ketertiban dalam rangka mewujudkan Kota Tarakan sebagai Kota BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat Sejahtera). 3 BAB IV IZIN PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN KAMAR SEWA Pasal 5 (1) Setiap orang atau Badan yang akan menyelenggarakan Rumah Sewa dan Kamar Sewa wajib terlebih dahulu memperoleh izin dari Walikota yang kewenangan penandatanganannya di limpahkan kepada Lurah selaku Perangkat Daerah;

(2) Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon mengajukan permohonan kepada Lurah diwilayah rumah sewa dan kamar sewa tersebut berada dengan melampirkan : a. Foto copy KTP pemohon; b. Foto copy Kartu Keluarga pemohon; c. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud Pasal 8 Peraturan Daerah ini. (3) Khusus untuk Badan, persyaratan permohonan untuk memperoleh izin diatur tersendiri dalam Peraturan Walikota. (4) Izin Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun; (5) Tata cara untuk memperoleh izin serta bentuk tata naskah Izin Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota. Pasal 6 (1) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan, penyelenggara rumah sewa dan kamar sewa wajib mengajukan permohonan izin penyelenggara Rumah Sewa dan Kamar Sewa; (2) Dalam hal terjadi perubahan pengelolaan kamar sewa dan rumah sewa, pemilik wajib melaporkan perubahan pengelolaan kepada Lurah dengan tembusan kepada RT setempat; (3) Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa dapat menguasakan pengelolaan rumah sewa dan kamar sewa kepada orang lain yang ditunjuk, dengan terlebih dahulu melaporkan kepada Lurah dengan diketahui oleh RT dimana rumah sewa dan kamar sewa berada; (4) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memiliki KTP dan bertempat tinggal di RT dimana rumah sewa dan kamar sewa berada. BAB V HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 7 (1) Setiap orang atau Badan berhak untuk menyelenggarakan Rumah Sewa dan Kamar Sewa ; (2) Orang atau Badan yang akan menyelenggarakan Rumah Sewa dan Kamar Sewa wajib memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1); (3) Pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai penyelenggaraan Pondokan berhak memperoleh izin penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa; Pasal 8 Setiap orang atau badan yang penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa wajib : a. Memiliki Izin Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa; b. Bertindak sebagai penanggungjawab atas keamanan, ketertiban termasuk mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Zat Aditif lainnya (NAPZA) dan minuman keras (MIRAS) di rumah sewa dan kamar sewa serta segala aktifitas penyewa lainnya; 4

c. Menyediakan ruang tamu yang terpisah dari kamar sewa; d. Melaporkan secara tertulis mengenai jumlah dan identitas penyewa kepada Lurah setempat dengan diketahui oleh RT setempat, apabila terjadi perubahan jumlah dan atau identitas penyewa; e. Melaporkan secara tertulis kepada Lurah dengan tembusan RT setempat, setiap terjadi perubahan pengguna jasa rumah sewa dan kamar sewa; f. Memberitahukan kepada RT apabila menerima tamu yang menginap dalam jangka waktu 2 X 24 jam; g. Membuat dan memasang jadwal waktu penerimaan tamu dan tata tertib yang berlaku ditempat rumah sewa dan kamar sewa yang disusun dengan berpedoman kepada norma-norma hukum, agama, adat dan kepatutan; h. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penyewa untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat setempat dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan maupun pembangunan; i. Memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan ; dan j. Mentaati ketentuan lain yang ditetapkan Pemerintah Kota Tarakan. 5 Pasal 9 Penyewa wajib : a. Mentaati ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan administrasi kependudukan; b Berperanserta secara aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan berpartisipasi terhadap pembangunan lingkungan; c. Ikut menjaga ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat di lingkungannya; dan d. Mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam lingkunganrumah sewa dan kamar sewa dan menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat setempat. BAB VI LARANGAN Pasal 10 (1) Penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa dilarang : a. Menyelenggarakan penyewaan rumah dan atau penyewaan kamar yang dihuni oleh penyewa yang berbeda jenis kelamin dalam satu kamar; b. Menerima penyewa yang tidak jelas identitasnya; c. Menjadikan rumah sewa dan kamar sewa sebagai tempat transaksi atau kegiatan yang melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak berlaku terhadap pasangan suami istri yang sah. BAB VII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 11 (1) Pengawasan dan Pengendalian terhadap penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tarakan melalui Lurah di wilayahnya masing-masing. (2) Tatacara pengawasan, pengendalian dan pembinaan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota Tarakan.

6 BAB VIII PENCABUTAN IZIN Pasal 12 (1) Izin penyelenggaraan Rumah Sewa dan Kamar Sewa dapat dicabut karena salah satu hal sebagai berikut : a. Terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b sampai dengan huruf j; b. Tidak menjalankan usahanya selama 12 (dua belas) bulan secara berturut-turut; c. Perubahan fungsi penyelenggaran rumah sewa dan kamar sewa; d. Terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; (2) Pencabutan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah diberi peringatan tertulis secara patut sebanyak 3 (tiga) kali; (3) Pemberian peringatan dan pencabutan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Lurah diwilayahnya masingmasing. BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 13 (1) Selain Penyidik POLRI, penyidikan atas pelanggaran dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan yang pengangkatannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. Meneliti dan mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dengan tindak pidana penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang lain berkenaan dengan tindak pidana penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa; g. Menghentikan dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana penyelenggaran rumah sewa dan kamar sewa;

i Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 14 (1) Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 ( tiga) bulan dan atau denda paling banyak Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah); (2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pelanggaran. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 15 (1) Ketentuan tentang kegiatan menyewakan lahan kepada orang lain untuk dibuat bangunan sebagai rumah/kamar yang disewa oleh orang yang menyewa lahan, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota. (2) Ketentuan tentang asrama milik Pemerintah Daerah lain, yang dipergunakan untuk pelajar/mahasiswa, mess karyawan yang dikelola oleh pihak swasta, dan pondok pesantren diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota. BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka kegiatan penyelenggaraan rumah sewa dan kamar sewa yang sudah ada, diwajibkan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini paling lambat 6 (enam) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan. 7 Ditetapkan di Tarakan pada tanggal 12 Nopember 2007 WALIKOTA TARAKAN, ttd H. JUSUF, SK

8 Diundangkan di Tarakan pada tanggal 12 Nopember 2007 SEKRETARIS DAERAH KOTA TARAKAN, ttd I B R A H I M LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2007 NOMOR 05 SERI E-02