Tee Cong Ong Pauw Sat Di Zang Wang Pu Sa. Pendamping kiri: To Ming Hwe Sio (Dao Ming Ho Sang) Pendamping kanan: Bien kong (Min Gong)

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 )

Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka

Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar

19. Koan Im Po Sat (Guan Yin Pu Sa) 觀音菩薩

Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)

本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dewa Panjang Usia (Peng Zu, Ma Gu, Zhou Gong dan Tao Hua Nu)

15. Thian Siang Sing Bo (Tian Shang Sheng Mu) 天上聖母. mereka menjadi pengawalnya. Pada usia 28 tahun, yaitu pada masa. poanthian.blogspot.

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

Tay Sing Ci Sing Sian Su Khonghucu. (Da Cheng Zhi Sheng Xian Shi Gongfuzi)

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

三官大帝. San Guan Da Di.

水神海神. (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V. Dewa-dewi lain yang sering dipuja

SEMBAHYANG ONDE. Persiapan Sin Cia. Oleh : Marga Singgih. Jakarta, Desember 2017

Dharmayatra tempat suci Buddha

Sejarah Masuknya Tathagata Usnishavijaya Dharani ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat

Sila-sila Zhen Fo Zong

地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu

Dewa Pelindung Masyarakat Nan An a). Guang Ze Zun Wang b). Guo Fen Yang Gong

瑤池金母西王大天尊. (Yao Chi Jin Mu Dewi Penguasa Langit Barat)

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

DEWA - DEWI KELENTENG. DISUSUN OLEH : Ir. E. SETIAWAN KWA THONG HAY YAYASAN KELENTENG SAMPOOKONG GEDUNG BATU - SEMARANG

I. 1. LATAR BELAKANG I. 1. A. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018

KEBERADAAN DAN KEGIATAN TAO SEBAGAI AGAMA TESIS. Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

LAMBANG ORNAMEN LANGIT - LANGIT RUANG KWAN TEE KOEN KLENTENG KWAN TEE KIONG YOGYAKARTA DITINJAU DARI FILSAFAT CHINA

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-5

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

MUNCULNYA AGAMA HINDU

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan dipandang sebagai sarana bagi manusia dalam beradaptasi terhadap

BAB VI. Sembahyangan lain dan asal usulnya

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Kamis, 25 Mei 2017.

佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup pada abad

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

BAB III DESKRIPSI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN

Nama : Charnan A/L Murliah COUSE CODE: MPU 2323.(G2) LECTURER S NAME: ENCIK AHMAD TARMIZI BIN ZAKARIA. SUBJECT: AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA.

BAB IV LAPORAN KEGIATAN

Tata Ibadah Hari Natal

藥師琉璃光如來 ( 藥師佛 ) Yao Shi Liu Li Guang Ru Lai (Yao Shi Fo) Bhaisajyaguru Buddha

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Panduan Pengenalan. Xin Ling Fa Men

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

Tata Ibadah Minggu Adven I Minggu, 27 Nopember 2016 TATA IBADAH. Minggu Adven I

29. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SD

MAKALAH ISLAM. Sam Poo Kong: Akulturasi Budaya Islam- Tiongkok

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA

1. Khonghucu -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN. Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Written by Sr. Marietta, P.Karm Published Date

E-Book Kalender Feng Shui 2012

shan, 山, shan qiang, 山牆, tembok berbentuk gunungan, kopwand, ampig, bagian atas tembok berbentuk sudut puncak pada atap pelana.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dunia ini banyak hal yang tidak terbaca karena selalu ada sesuatu

Mahapuja Satyabuddha

Dharmakaya Dari Sakyamuni Buddha

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III

Sadhana Botol Harta Raja Naga

BAB IV PENUTUP. dengan masuknya etnik Tionghoa di Indonesia. Medio tahun 1930-an dimulai. dan hanya mengandalkan warisan leluhurnya.

TATA IBADAH MINGGU GKI KEBAYORAN BARU

Indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan beragam etnis, Bahasa dan budaya Suku 300 Etnik Bahasa pulau

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

SEJARAH BERDIRINYA TEMPAT IBADAH TRI DHARMA (T.I.T.D.) HWIE ING KIONG, MADIUN

E-Book Kalender Feng Shui 2009

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

TATA IBADAH Minggu Adven I

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 29 JANUARI 2017 (07.00 & 09.30) (MINGGU IV SESUDAH EPIFANI) PARA PEMILIK KEBAHAGIAAN

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Januari 2017 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANIA

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria

Vajra Dharmapala Ucchusma

Panduan dan Pengenalan. Xin Ling Fa Men

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

F. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

Surat Yohanes yang pertama

Sadhana Vajrayoga Padmakumara III

Transkripsi:

Tee Cong Ong Pauw Sat Di Zang Wang Pu Sa Pendamping kiri: To Ming Hwe Sio (Dao Ming Ho Sang) Pendamping kanan: Bien kong (Min Gong) Kalau bukan aku sendiri yang pergi ke neraka, Untuk menolong roh (sukma & arwah) yang tersiksa disana, siapa yang akan pergi ke sana?...maka, bila neraka belum kosong dari arwah arwah yang tersiksa Aku lebih baik menjadi Buddha ; Hanya bila semua roh (sukma & nyawa) segenap makhluk telah terselamatkan, Barulah Aku menerima pencapaian tingkat ke Buddha an! Itulah ikrar suci Tee Cog Ong yang sangat luar biasa; walau berkali lulus dan berhak menyandang predikat Buddha, tetapi menolak anugrah kesucian tersebut dengan sumpah nya yang sangat menggetarkan tadi, sehingga umat memujanya dan hormat sekaligus (juga) menobatkannya sebagai Pelindung (Penguasa) Dunia Akhirat. Dalam agama Budha (Tiong Kok), beliau beroleh gelar Ksitigarba Boddhisattva yang artinya; Boddhisattva yang berkenaan dengan semua hal ikhwal dunia akhirat, dan memang pemujaannya selalu berhubungan dengan neraka yang dipercaya ada dalam dunia akhirat. Diyakini pula, bahwa akhirat dijaga oleh Shi Dian Yan Wang; kesepuluh raja akhirat ini adalah bawahan Tee Cong Ong; yang oleh karenanya beliau juga bergelar Yu Bing Kau Cu / You Ming Jiao Zhu, yang menjadi pelindung, pembimbing para roh (sukma & nyawa) agar insaf dan sadar dari segala laku perbuatan semasa hidupnya di dunia, dengan demikian bias terbebas dari siksa neraka dan kembali pada kekekalan Nya (simak relief dinding sisi kiri; Tunimbal Lahir dan relief dinding sisi kanan; Sepuluh Hukum Neraka ) Tee Cong Ong bernama asli Jin Qiao Jue (Kim Kiauw Kak) berasal dari negeri Xinluo (kerajaan kuno Korea), yang pada usia 24 tahun mengembara sampai ke negeri Tiong Kok pada masa pemerintahan Tang Gao Zong (653 Masehi) dengan ditemani seekor anjing (Tee Ting) yang bernama Sian Ting / Shan Dhing (Baik & Dengar; Pandai Mendengar / Pendengar Kebaikan). Beliau bersemayam di Khiu Hoa San / Jiu Hua San sebuah tempat yang tadinya milik saudagar Min Gong, yang dalam janjinya untuk menyantuni 100 panditta, namun kurang satu hingga bertemu dengan Jin Qiao Jue, yang untuk memenuhi undangan / bermohon derma sebidang tanah seluas Jubah Kesucian, yang setelah diukur ternyata menutup gunung tersebut. Demikian Min Gong menyerahkan gunungnya dan menyuruh putranya (Dao Ming He Sang) berguru dan akhirnya ia sendiripun ikut

berguru. Jin Qiao Jue hidup hingga 99 tahun dengan banyak menebar kebaikan dan mengajar agama. Setelah mangkatnya orang mulia memujanya, Jiu Hoa San akhirnya menjadi gunung suci yang dihubungkan dengannya, disana berdiri kuil Tee cong Ong yang megah hingga kini menjadi tempat ziarah keagamaan. Visualisasi Tee Cong Ong, didampingi oleh seorang Hwe Sio muda disebelah kiri dan seorang tua disebelah kanan; mereka adalah anak & ayah (Dao Ming He Sang dan Min Gong). Menunggang Tee Ting (singa) dialah Sian Ting yang mampu mendengar kebaikan sejauh dan atau sekecil apapun. Tee Ting memiliki kemampuan yang luar biasa, telinga kirinya mampu mendengar suara dari lapisan langit ke 33 dan telinga kanannya bias mendengar suara dari lapisan bumi ke 18; Dengan adanya Tee Ting, Tee Cong Ong beroleh pengetahuan tentang tiga alam. Membawa tongkat kependetaan (Khakhara) yang bergelang gelang, sehingga waktu jalan bunyi gemerincingnya bias menghalau hewan hewan kecil agar tidak terinjak. Hari persembahyangannya: Tanggal 15 bulan 7 Khongcu lik: Hari Kelahiran Nya Tanggal 29/30 bulan 7 Khongcu lik: Hari Mencapai Kesempurnaan. Melihat dari tanggal kelahiran dan hari mencapai kesempurnaan Tee Cong Ong yang jatuh pada bulan 7 Khongcu lik, yaitu bulan sembahyang Arwah Umum, King Ho Ping / Jing He Ping yang merupakan sembahyang Tiong Gwan / Chung Yen bagi umat Ji / Khonghucu, memang (bias) jadi kebetulan yang pas, namun kalau dikaitkan dengan Bok Lian / Mu Liana tau Maudgalyayana (gelar Bok Lian sebagai Arhat Lo Han), yang dibawah tingkat Boddhisattva dalam kisah menolong ibunya di neraka (Mu Lian Ji Mu), sebagai upacara persembahyangan Ullambana, ini memerlukan suatu kajian lebih dalam. Sam Po Hud San Bao Fo Di Klenteng, Sakyamuni Buddha (Se Jia Mo Ni Fo) ditampilkan bersama sama dengan Amithabha Buddha (O Mi To Hud / O Mi Tuo Fo) dan Bhaisjya Guru Buddha (Yok Su Hud / Yao Shi Fo); merupakan tiga serangkai Buddha yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam ke Buddha an. Meraka bertiga disebut Sam Po / San Bao atau Tri Ratna. Seperti kita ketahui dalam Buddhisme yang dimaksud dengan Tri Ratna adalah; Buddha / Guru Dharma / Ajaran dan Sangha / Pendeta. Di Tiongkok, mereka menyebut Buddha Fo Bao, Dharma Fa Bao dan Sangha Seng Bao sebagai personifikasi dari Se Jia Mo Ni Fo O Mi Tuo Fo Yao Shi Fo, ketiganya secara bersama sama disebut Sam Po / San Bao atau Tri Ratna.

Sakyamuni Buddha Se Jia Mo Ni Fo Sakyamuni Buddha secara umum disebut Ji Lay Hud / Ru Lai Fo yang berarti Dia Yang Datang sebagai terjemahan dari Tathagata. Menurut sejarah, Sakyamuni Buddha adalah Sidharta Gautama. Sidharta lahir pada tahun 563 SM disebuah negeri yang bernama Kapilavastu dekat Nepal. Ayahnya adalah Raja Sidhodana, ibunya Permaisuri Mahamaya dari suku Sakya (karenanya disebut Sakyamuni Buddha). Seminggu setelah melahirkan, Permaisuri Mahamaya meninggal dunia dan sang bayi dibesarkan oleh bibinya, Mahaprajapati. Dan diberi nama Sidharta yang berarti Seorang Yang Tujuannya Telah Tercapai. Pangeran Sidharta hidup dalam kemewahan dan keagungan. Pada usianya yang ke 16, ia dinikahkan dengan Putri Yasodara. Selama 13 tahun ia menikmati kehidupan rumah tangga tanpa menyadari perubahan perubahan yang membawa kesengsaraan di luar istana. Saat usianya 29 tahun, ia menemui 4 hal yang kemudian merubah sama sekali jalan kehidupannya. Pertama tama ia melihat seorang tua renta, kemudian seorang yang menderita sakit, sesosok mayat dan akhirnya seorang pendeta dengan jubah berwarna kuning berjalan tenang serta dengan wajah yang penuh kedamaian. Ketiga pemandangan yang pertama, menyadarkan pangeran akan kodrat alam yang tidak dapat diubah dan segala kesengsaraan yang menghantui manusia. Pemandangan keempat menunjukkan cara untuk menanggulangi segala coba dan goda di dunia dan mencapai ketentraman hidup. Ia menyadari bahwa hidup dengan menuruti nafsu dan kesenangan adalah tidak berguna. Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan semua kemewahan duniawi untuk mencari kebenaran dan kedamaian Abadi. Baru saja keputusan diambil, isterinya melahirkan seorang putra (yang diberi nama) Rahula, yang berarti belenggu, karena ia anggap kelahiran putranya itu lebih merupakan rintangan hidup daripada suatu kebahagiaan. Ini merupakan petunjuk yang jelas bahwa tekadnya untuk meninggalkan kehidupan berumah tangga telah bulat. Enam tahun lamanya ia menjalankan hidup sebagai pertapa (di hutan Uruwela), berbagai kesulitan dan kesengsaraan serta cobaan telah dialaminya. Sampai akhirnya dalam semedinya dibawah pohon Bodhi, dihutan Buddha Gaya, ia memperoleh pencerahan mendapat Penerangan Sempurna (Samyak Sambodhi, Buddha yang Sempurna). Saat itu beliau berusia 35 tahun dan sejak itu disebut sebagai Buddha Gautama. Dua bulan kemudian, di taman rusa Isipatana, dekat Benares, Sang Buddha untuk pertama kalinya menguraikan Dharma; Catur Arya Sattyani (Empat Kesunyataan Mulia) dan Hasta Arya Marga (Delapan Jalan Utama) kepada lima orang pertapa. Selama 45 tahun sang Buddha mengajarkan Dharma, kotbah terakhir diberikan di Capala Cetiya, saat itu pula disampaikan pada murid murid (Anada, murid paling disayang) bahwa sudah waktunya beliau Parinirwana kembali kea lam Mayapada. Demikianlah, dikebun bunga Sala milik pangeran

Mala, di kota Kusinegara pada bulan Waisak Purnamasidhi tahun 543 SM, dalam usia 80 tahun sang Buddha dengan damai meninggalkan dunia fana, memasuki Parinirwana selama lamanya. Hari persembahyangannya: Tanggal 8 bulan 4 Khongcu lik; Hari Kelahiran Nya Amithabha Buddha O Mi Tuo Fo Amithabha Buddha atau O Mi Tuo Fo / O Mi To Hud menurut Buddhis Mahayana, beliau adalah seorang raja yang rela meninggalkan tahta kerajaan untuk menjadi bhiksu dengan nama Dharmakarsa, yang berarti Putra Dharma. Beliau memperoleh penerangan sempurna dan menjadi Boddhisattva Dharmakarsa atau Amithabha Buddha. Beliau diyakini membangun Tanah Suci atau Sukhavati, untuk umat manusia yang mau sadar serta penuh ketulusan selalu berbuat penuh welas asih. Doa yang ditunjukan pada beliau diiringi sebutan; Namo O Mi Tuo Fu atau Namo Amithabha Buddha yang berarti Dengan segala hormat kepada Amithabha Buddha atau Saya berlindung pada Amithabha Buddha Hari persembahyangannya: Tanggal 17 bulan 11 Khongcu lik; Hari kelahiran Nya. Bhaisjya Guru Buddha Yao Shi Fo Bhaisjya Guru Buddha atau Yao Shi Fo / Yok Su Hud, dikenal sebagai Buddha yang ahli dalam penyembuhan / pengobatan. Sutra dari Guru Penyembuhan atau Bhaisjya Guru Vaidurya Prabhasa Tathagata; adalah karya yang paling terkenal dan masih banyak dibaca sampai sekarang, hasil terjemahan yang dilakukan oleh Mahathera Xuan Zang pada jaman dinasti Tang. Gelar Guru Penyembuhan adalah terjemahan dari Bhaisjya Guru Buddha (Buddha yang memberkati dengan membebaskan dari kesulitan kesulitan dunia). Hari Persembahyangannya: Tanggal 29 / 30 (akhir) bulan 9 Khongcu lik; Hari Kelahiran Nya. Tai Siang Lo Kun Dai Shang Lao Jun Tai Siang Lo Kun / Dai Shang Lao Jun yang secara umum juga disebut Lo Kun Ya / Lao Jun Ye adalah Li Er alias Li Dan atau Lao Zi (Lo Cu). Beliau adalah pejabat pengurus perpustakaan kerajaan Ciu Timur (Lok Yang); Adalah Bapak ajaran Taois (agama Too). Dengan kitab suci Tao Tik King / Dao De Jing (Kitab Jalan Kebajikan). Lo Cu / Lao Zi dilahirkan pada tahun 604 SM (bersama dengan Yuan Shi Tian Zun dan Ling Bao Tian Zun) mereka bertiga disebut Trimurti. Hari Persembahyangannya: Tanggal 15 bulan 2 Khongcu lik; Hari Kelahiran Nya.

Kwan Sing Tee Kun Guan Sheng Di Jun Pendamping kiri: Kwan Ping (Leng Houw Tay Cu) Pendamping kanan: Ciu Chong (Ciu Gwan Swee) Kwan Tee / Guan Di, umum disebut Kwan Kong, yang berarti Paduka Kwan; Adalah seorang penglima kerajaan kenamaan yang hidup pada jaman Sam Kok / San Guo (221 269 M). Nama aslinya Kwan I / Guan Yu alias Kwan In Tiang / Guan Yun Chang. Kwan Kong dipuja karena Kesatyaannya (Tiong / Chung) dalam menjunjung tinggi kebenaran/keadilan/kewajiban (Gie / Yu), bahkan rela mengorbankan nyawanya demi prinsipnya tersebut. Hal ini dapat disimak dalam buku roman sejarah Sam Kok / San Guo yang sangat terkenal. Oleh karenanya untuk menghormati dan mengenang pribudinya yang luhur, beliau sering dilambangkan sebagai Tiong Gie Cing Ciu ; Menjunjung nilai kesatyaan serta kebenaran / keadilan / kewajibannya sampai akhir hayat. Kwan Kong sering digambarkan dalam posisi duduk sedang membaca Chun Ciu King / Chun Qiu Jing, Kitab Suci yang ditulis oleh Nabi Khongcu; Dengan didampingi oleh putra angkatnya, Kwan Ping / Guan Ping yang memegang cap kebesaran dan Ciu Chong / Zhou Chang pengawalnya yang setia, berdiri memegang golok Ching Liong Yan Gwat To Golok Naga Hijau (berbentuk Bulan Sabit), senjata andalan tuannya. Hari Persembahyangannya: Tanggal 24 bulan 6 Khongcu lik; Hari kelahiran Nya Tanggal 9 bulan 9 Khongcu lik; Mencapai kesempurnaan Tanggal 13 bulan 1 Khongcu lik; Hari wafat Nya Sing Hong Ya Cheng Huang Ye Pendamping kiri: Yen Siu (Yan Shou) dan Cit Ya (Qi Ye) Pendamping kanan: Su Phau (Su Bao) dan Pat Ya (Ba Ye) Sing Hong / Cheng Huang, berarti Parit Pelindung Benteng Kota yang melambangkan Dewa Pelindung Kota yang biasa disebut dengan Sing Hong Lo Ya / Cheng Huang Lao Ye. Pada masa dinasti Ching / Qing (1644 1911), setiap kantor pemerintahan baik sipil maupun militer, wajib membangun Klenteng Sing Hong / Cheng Huang sebagai lambing Pemerintahan Dunia Akhirat (Yin). Ini menunjukan

bahwa manusia kalau meninggal dunia akan berurusan dengan Pemerintahan Dunia Akhirat. Dalam tugasnya, Sing Hong Lo Ya dibantu oleh Cit Ya dan Pat Ya. Cit Ya / Qi Ye yang sering disebut Toa Ya / Da Ye (Tuan Besar) juga dipanggil Han Tek Ya / Han De Ye atau Fan Wu Jiu, yang terjemahan bebasnya berarti Tidak ada ampun, bagi yang berdosa, ditampilkan bertubuh pendek gemuk berwajah hitam. Pat Ya / Ba Ye, juga disebut Ji Ya / Er Ye (Tuan Kedua) selain itu juga dinamakan Lo Jing Ya / Lu Qing Ye atau Sia Pit An / Xie Bi An, yang dapat diartikan Yang menyesal perbuatannya, akan selamat, ditampilkan bertubuh tinggi kurus berwajah putih. Sing Hong Lo Ya juga dibantu oleh Ji Cap Si Su / Er Shi Si Si dua puluh empat pejabat / malaikat; Dua diantaranya ditampilkan di Klenteng Eng An Kiong, yaitu Yen Siu / Yan Shou (Malaikat yang bertugas mengurusi umur seseorang) dan yang satu lagi Su Phau / Su Bao (Malaikat bagian membuat laporan dengan cepat. Hari persembahyangannya: Bulan 7 Khongcu lik, saat persembahyangan Arwah Umum Tanggal 5 bulan April, saat persembahyangan Cing Bing.