PENANGANAN ORAL HIDRASI DAN KEJADIAN DEHIDRASI ANAK DIARE

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM PENANGANAN ORAL HIDRASI DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI PADA ANAK DENGAN DIARE DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO SKRIPSI

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

BAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.

NOVICA ARIYANTI PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

PERBEDAAN BIAYA PERAWATAN DIARE DENGAN PENANGANAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Rahmah et al., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan...

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitas dari penyakit diare masih tergolong tinggi. Secara global, tahunnya, dan diare setiap tahunnya diare membunuh sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

PENGARUH SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN PERTAMA DIARE BALITA USIA 1-4 TAHUN (Studi Di Puskesmas Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2013)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

PRAKTIK REHIDRASI ORAL IBU YANG TIDAK BAIK BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI PADA BALITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. di bawah tiga tahun rata-rata mengalami 3 episode diare setiap tahun (Kosek

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

POLA TATALAKSANA DIARE CAIR AKUT DI RSUD WONOSOBO Ika Purnamasari, Ari Setyawati ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEMAM DENGAN DURASI DEMAM PADA ANAK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE DI POSYANDU GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Silvia Rane 1, Yusri Dianne Jurnalis 2, Djusmaini Ismail 3

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebagian besar kematian terjadi akibat komplikasi dehidrasi. Sejak tahun

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK USIA 0 5 TAHUN DI POSYANDU CERIA I KELURAHAN TAMBAKREJO SURABAYA

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP TINGKAT STRES TUGAS AKHIR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis. lingkungan. Dua faktor yang sangat dominan adalah sarana air bersih dan

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN 5 INDIKATOR KADARZI DAN STATUS GIZI BALITA UMUR 6-59 BULAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

Transkripsi:

81 PENANGANAN ORAL HIDRASI DAN KEJADIAN DEHIDRASI ANAK DIARE Fera Dwi Purwanti ¹, Retno Sumiyarini 1 1 STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta ABSTRACT Background: Many deaths due to diarrheal dehydration. While the primary treatment of diarrhea itself is overcome the dehydration. Rehydration therapy is highly effective for reducing mortality due to diarrheal dehydration. One factors that may affect the status of the child's diarrhea is rehidration of the parents in the treatment of oral hydration. There are 4 old men in rehydration in children with diarrhea is to provide a liquid, but with the amount, frequency and type of fluid that is not in accordance with the fluids the body needs. Research Objectives: To determine the relationship behavior parents in handling with oral hydration with events dehydration in children with diarrhea in RSUD Saras Husada Purworejo. Research Methods: This research uses method descriptive analytical using design cross sectional. Engineering samples are used by non-probability sampling using technique Accidental Sampling. Data collection by questionnaire. The number of samples is 24 parents of children with diarrhea. Analysis of test data used was the Kendall Tau. Results: The behavior of parents in the treatment of oral hydration of children suffering from diarrhea for lack of a majority of as many as 58,3%. Dehydration status of child diarrhea with dehydration diarrhea mostly mild / moderate as many as 45,8%. Results analysis Kendall Tau of -0,443 with level a significance of 0,020. The results showed a p-value less than 0,05 (0,020 < 0,05) which means there is a relationship between behavior parents' in the treatment of oral hydration with the incidence of dehydration in children with diarrhea in RSUD Saras Husada Purworejo. Conclusion: There is a relationship between behavior parents' in the treatment of oral hydration with the incidence of dehydration in children with diarrhea in RSUD Saras Husada Purworejo. Keywords: The oral rehidration of parents, dehydration, status dehydration. PENDAHULUAN Angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. (1) Menurut data Riskesdas 2007, dari total rentang prevalensi kejadian diare 0% - 25% prevalensi kejadian diare di Jawa Tengah dalam rentang 4,2% - 18,9% yaitu sebanyak >9% dimana kejadian diare tersebut tersebar merata diseluruh kelompok umur. Prevalensi kejadian diare di provinsi Jawa Tengah ini sendiri tidak luput dari jumlah kejadian diare di kota kabupaten penyertanya. Dimana prevalensi angka kejadian diare di Kabupaten Purworejo sebanyak 5,1%. Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo mencatat pada tahun 2011 terdapat 2.401 warga setempat menderita diare. Pasien meninggal dunia didominasi anak-anak, 15 Pasien meninggal dunia ini lantaran kekurangan cairan atau dehidrasi. Banyaknya angka kematian pada diare disebabkan karena dehidrasi. (2) Sedangkan pengobatan utama diare itu sendiri adalah mengatasi tejadinya dehidrasi tersebut. Terapi rehidrasi sangat efektif untuk menurunkan angka kematian diare akibat dehidrasi. Berdasarkan rekomendasi WHO (2), pengelolaan dehidrasi yang tepat yaitu dengan menggunakan cairan rehidrasi oral osmolaritas rendah seperti Larutan Gula Garam (LGG) maupun oralit. Namun belakangan ini sering kali terjadi penyalahgunaan pemberian cairan pada anak diare, dimana sering terjadi penyalahgunaan cairan infus di Unit Gawat Darurat (UGD) karena persepsi yang salah bahwa jenis rehidrasi ini akan lebih cepat menangani diare. Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Pediatric (3) penatalaksanaan diare pada anak dengan dehidrasi derajat ringan sampai sedang adalah deng-

82 Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 2, Agustus 2013 an menggunakan Cairan Rehidrasi Oral (CRO). Sedangkan pemberian cairan infus hanya dibatasi pada anak dengan dehidrasi berat, syok, dan tidak mampu minum lewat mulut. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 01 Februari 2012 melalui wawancara dan mengobservasi 4 orangtua yang anaknya menderita diare dan di rawat inap RSUD Saras Husada Purworejo, semuanya sangat peduli terhadap kesehatan anaknya terutama apabila sakit. Kejadian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukawana (4) dimana terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam tatalaksana penderita diare pada saat masuk RSUD Sleman. Dari hasil studi pendahuluan dapat diketahui bahwa, salah satu upaya orang tua dalam menanggulangi dehidrasi pada anaknya yang menderita diare adalah dengan memberikan cairan, akan tetapi dengan jumlah, frekuensi dan jenis cairan yang belum sesuai dengan cairan yang dibutuhkan tubuh. Orang tua hanya memberikan cairan apabila anak meminta dan mengeluhkan merasa haus. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian tentang perilaku orang tua dalam penanganan oral hidrasi dengan kejadian dehidrasi pada anak diare. Dari fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui hubungan perilaku orangtua dalam penanganan oral hidrasi dengan kejadian dehidrasi pada anak dengan diare di RSUD Saras Husada Purworejo. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik menggunakan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua dengan anak yang menderita diare dan dirawat inap di RSUD Saras Husada Purworejo. Sampel ditentukan dengan cara teknik Accidental Sampling. Besar sampel diambil secara Total Sampling yang berdasarkan pada keseluruhan jumlah anak yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas penelitian ini adalah hidrasi dan variabel terikat yaitu kejadian dehidrasi pada anak dengan diare. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang disesuaikan dengan format Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). (5) Analisa yang digunakan yaitu analisis univariabel dan analisis bivariabel. Uji statistik menggunakan uji korelasi Kendal Tau yang menunjukkan taraf signifikan apabila p 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Berdasarkan hasil penelitian responden, didapatkan hasil bahwa perilaku orang tua dalam penanganan oral hidrasi pada anak diarenya sebagian besar memiliki perilaku kurang sebesar 58,3%, yang mempunyai perilaku cukup sebesar 29,2%, dan yang mempunyai perilaku baik sebesar 12,5%. Perilaku oral hidrasi orang tua tersebut meliputi pembuatan dan pemberian cairan rehidrasi oral (larutan oralit, larutan gula garam, dan larutan rumah tangga seperti air tajin dan kuah sayur) dengan jumlah, jenis dan frekuensi yang benar sesuai dengan kebutuhan, melakukan upaya rujukan, serta dapat menilai derajat dehidrasi. Dilihat dari kuesioner yang diperoleh, kebanyakan dari orang tua memiliki pengetahuan yang sangat terbatas mengenai cara menilai derajat dehidrasi anaknya yang menderita diare, sehingga orang tua tidak dapat memberikan cairan rehidrasi oral pada anak diare dengan jumlah, jenis dan frekuensi yang benar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hal ini dipengaruhi tingkat pendidikan responden yang berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 41,7%. Hai ini juga didukung oleh pekerjaan responden yang sebagian besar bekerja swasta yakni sebesar 37,5%. Pekerjaan swasta yang dimaksud penulis adalah pekerjaan responden yang sebagian besar sebagai wiraswasta maupun buruh. Dikarenakan letak kabupaten Purworejo yang sangat strategis yakni dilewati oleh

83 jalan lintas kabupaten, maka dari hasil wawancara dan observasi diketahui sebagian besar dari responden mempunyai usaha warung di pinggir jalan. Keadaan ini memungkinkan lebih banyak menyita perhatian responden. Sehingga responden cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dibanding untuk mengasuh anak di rumah, serta lingkungan kerja responden yang menyebabkan keterbatasan dalam akses informasi mengenai isu-isu kesehatan khususnya tata laksana diare. Perilaku oral hidrasi orang tua ini juga didukung oleh perilaku orang tua dalam upaya rujukan. Dimana berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa responden, sebagian besar sudah sangat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Responden sudah membawa anaknya yang menderita diare ke pelayanan kesehatan setempat (Puskesmas). Hal ini berarti peri - laku responden dalam hal pemanfaatan fasilitas kesehatan sudah bagus, namun upaya edukasi oleh fasilitas kesehatan (Puskesmas) masih kurang. Hal ini terlihat dari pengetahuan responden yang terbatas mengenai tata laksana diare. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa status dehidrasi pada anak diare sebagian besar tergolong dalam kategori dehidrasi dehidrasi ringan/ sedang yaitu sebesar 45,8%, untuk kategori tanpa dehidrasi yaitu sebesar 33,3%, dan untuk kategori dehidrasi berat 20,8%. Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada pemasukan. Dehidrasi merupakan penyebab terjadinya kematian pada anak yang menderita diare. Berdasarkan tanda-tanda yang sesuai dengan bagan MTBS (5), dan juga ditentukan melalui pemeriksaan fisik dan TTV oleh dokter, kriteria status dehidrasi anak diare dibedakan menjadi 3 kategori: yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehi-drasi ringan/sedang, dan diare dehidrasi berat. Menurut Soetjiningsih (6), pada anak usia 1-3 tahun ( Toodler) merupakan usia pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana pada anak usia 1-3 tahun anak cenderung sudah dapat memilih makanan yang disukai, bervariasi sehingga perlu adanya suatu pengawasan. Dengan banyaknya makanan yang disukai yang belum tentu terjaga kebersihannya maka dengan cepat dapat menyebabkan terjadi diare lebih sering dan resiko dehidrasi lebih besar. Usia anak sangat memegang peranan penting dalam terjadinya dehidrasi. Hal ini disebabkan pada anak-anak bagian terbesar dari sel tubuhnya yaitu sebesar 75% berat badannya berupa cairan. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah sel tubuh orang dewasa yang berkisar antara 55-60% berat badannya berupa cairan, sehingga kejadian dehidrasi pada anak lebih tinggi jika dibandingkan usia lain/ usia lebih dewasa. Pada penderita diare, terjadi absorpsi protein dimana pelepasan asam amino terganggu akibat berkurangnya aktifitas oligo peptidase pada membran mukosa usus, yang mengakibatkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) rendah dan mengakibatkan lebih sedikit mengakibatkan air dari yang terduga. Analisis Bivariat Dari hasil tabulasi diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai perilaku oral hidrasi kurang dengan status dehidrasi anak diare ringan/sedang yaitu sebesar 29,2%. Untuk responden dengan perilaku oral hidrasi cukup dengan status dehidrasi ringan/sedang yaitu sebesar 8,3%. Untuk perilaku oral hidrasi orang tua yang baik dengan status dehidrasi ringan/ sedang sebanyak 8,3%. Untuk perilaku oral hidrasi orang tua kurang dengan tanpa dehidrasi sebanyak 8,3%. Untuk perilaku oral hidrasi orang tua cukup dengan tanpa dehidrasi sebanyak 20,8%. Untuk perilaku oral hidrasi orang tua yang baik dengan tanpa dehidrasi sebanyak 4,2% kemudian untuk perilaku oral hidrasi orang tua kurang dengan status dehidrasi berat anak sebanyak 20,8%. Berdasarkan hasil tabulasi silang yang diperoleh diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai perilaku oral hidrasi

84 Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 2, Agustus 2013 kurang dengan status dehidrasi ringan/ sedang. Hasil uji statistik Kendal Tau menunjukkan p 0,020 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku orang tua dalam penanganan pertama oral hidrasi di rumah dengan kejadian dehidrasi pada anak dengan diare di RSUD Saras Husada Purworejo. Dalam memberikan oral hidrasi pada anak diare perlu memperhatikan perilaku orang tua. Berdasarkan hasil tabulasi silang yang diperoleh diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai perilaku kurang baik dalam penanganan oral hidrasi anak diare, hal ini selaras dengan teori semakin kurang perilaku oral hidrasi orang tua maka semakin berat tingkat dehidrasi anak diare. Oleh karena itu perilaku orang tua sangat berperan, sebab perilaku orang tua terutama ibu mempunyai peranan yang strategis dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat diare. (7) Pemberian oral hidarsi anak tergantung dari usia dan derajat dehidrasi yang diderita, yakni sesuai dengan pedoman pengobatan anak diare pada MTBS. Dilihat dari hasil kuesioner yang diperoleh, dapat diketahui bahwa yang membedakan perilaku oral hidrasi orang tua kurang dan anak diare mengalami dehidrasi ringan/sedang (29,2%) dengan perilaku oral hidrasi orang tua kurang dan anak diare mengalami dehidrasi berat (20,8%) yakni disebabkan karena orang tua tidak dapat menghitung kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh anaknya ketika mengalami diare. Status dehidrasi anak dipengaruhi oleh perilaku orang tua. Dimana perilaku orang tua tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Di RSUD Saras Husada Purworejo sebagian besar pasien anak diare datang berdasarkan rujukan dari Puskesmas setempat. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku orang tua dalam hal pemanfaatan pelayanan kesehatan sudah termasuk baik. Hasil penelitian ini sudah selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukawana (4) bahwa hasil penelitiannya membuktikan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam tatalaksana penderita diare di rumah terhadap tingkat dehidrasi penderita saat masuk RSUD Sleman. Sehingga dari data hasil penelitian, dapat diketahui ada hubungan yang signifikan antara hidrasi dengan kejadian dehidrasi pada anak dengan diare di RSUD Saras Husada Purworejo. KESIMPULAN Ada hubungan yang signifikan antara hidrasi dengan kejadian dehidrasi pada anak dengan diare di RSUD Saras Husada Purworejo. Disarankan perawat dapat memberikan edukasi kepada orang tua tentang tatalaksana dehidrasi serta cara mengenali tanda-tanda dehidrasi pada anak diare. KEPUSTAKAAN 1. Soebagyo. (2008). Diare Akut Pada Anak. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. 2. World Health Organization. (2006). Oral Rehydration salts. Production of the new ORS. Department of Child and Adolescent Health and Development (CAH). World Health Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27, Switzerland 3. American Academy of Pediatrics (2005). Oral Versus Intravenous Rehydration of Moderately Dehydrated Children : A Randomized, Controlled Trial. Pediatrics Vol. 115 No. 2 February. 4. Sukawana, I. W. (2000). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Keluarga dalam Tatalaksana Penderita Diare di Rumah Terhadap Tingkat Dehidrasi Penderita Saat Masuk Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Fakultas Kedokteran UGM. Skripsi.

85 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta. 6. Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 7. Rosjidi, Cholik Harun. (2009). Persepsi Ibu tentang Penyakit Diare dan Oralit Berhubungan dengan Perilaku dalam Perawatan Diare. Fakultas Kedokteran UGM. Skripsi.