BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

WAHYU ILAHI, 2015 ANALISIS PERBANDINGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR PERMAINAN FUTSAL ANTARA ANGGOTA BARU DAN ANGGOTA LAMA UKM FUTSAL PUTRA UPI

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak hingga orang dewasa, hal itu menunjukkan bahwa sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di muka bumi ini. Sepakbola dimainkan oleh berjuta-juta manusia, baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda, orang tinggi atau orang pendek. Dapat dikatakan tidak ada satu negara yang rakyatnya tidak tahu akan permainan sepakbola. Hampir semua orang bisa bermain sepakbola, karena sepakbola adalah sebuah cabang olahraga yang sederhana dan menyenangkan untuk dimainkan. Seperti diketahui, pada umumnya masyarakat Indonesia sangat menyukai sepakbola. Ini dibuktikan dengan masuknya negara kita menjadi anggota FIFA, yaitu induk organisasi sepakbola yang mengatur dan mengadministrasikan semua kegiatan sepakbola diseluruh dunia. Selain itu masyarakat Indonesia banyak yang mendirikan klub-klub dan sekolah-sekolah sepakbola yang merupakan wadah pembinaan serta penyaluran bakat. Prestasi sepakbola akan diperoleh jika menguasai teknik dasar yang berkualitas. Sebelum beranjak ke macam-macam teknik dasar dalam permainan sepakbola. Mengenai teknik dasar sepakbola Sudrajat (1991:24) mengemukakan bahwa : Teknik dasar adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Lebih lanjut Sukatamisi (1992) yang diutip oleh Lingling dkk bahwanya : Teknik dasar sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang tidak terlepas sama sekali dari permainan sepakbola. Oleh karena itu teknik dasar sepakbola adalah semua gerakan-gerakan yang menjadi dasar dari seluruh gerakan permainan sepakbola. Dalam pertandingan sepakbola dibutuhkan teknik bermain sepakbola seperti dribbling (menggiring), passing (mengoper), trapping (menghentikan bola), throw in (lemparan ke dalam), heading (menyundul bola), tricks and turns (mengocek dan membalik), shooting (menembak), serta tendangan chip dan volley. Seperti yang dikatakan Lingling dkk (2008:36) dalam buku pelatihan cabang olahraga sepakbola yang menyatakan : Yang termasuk teknik sepakbola 1

2 diantaranya adalah menendang bola, menggiring bola, meng heading bola, dan teknik menjaga gawang. Dari teknik tersebut dapat dikembangkan lagi ke dalam bermacam-macam teknik yang lebih bervariasi disesuaikan dengan fungsi dan tujuannya dalam situasi pertandingan. Ada juga data statistik teknik dasar sepakbola dari tim barcelona pada 2013 dalam 19 pertandingan telah melakukan 881 percobaan dribbling, 438 shooting, dan 322 long pass. (http://fcbarcelona.co.id/football/first-team/rinci/artikel/statistik-barca-padapertengahan-musim-liga) Menggiring bola adalah salah satu keterampilan individu yang penting. Menggiring bola sangat erat hubungannya dengan penguasaan bola dilapangan, karena bola harus selalu berada dalam penguasaan kita. Menggiring bola harus mampu dilakukan baik tanpa lawan maupun melewati lawan dengan berbagai teknik penguasaan bola. Selain itu penglihatan penulis dilapangan bahwa anakanak usia dini lebih suka melakukan latihan teknik dasar menggiring bola, itu terlihat ketika game internal hampir semua pemain sering melakukan dribbling. Kita masih ingat bagaimana Maradona menggiring bola dari tengah lapangan sektor pertahaanan kanan dengan menaklukan 6 pemain tengah dan penjaga gawang dan berhasil menciptakan gol ke gawang Inggris dalam pertandingan Piala Dunia Mexico tahun 1986. Maradona telah membuktikan bahwa menggiring bola sangat penting dikuasai oleh setiap pemain sepakbola. Teknik dasar dribbling dibagi beberapa macam. Ada dribbling menggunakan kaki bagian luar, ada dribbling dengan menggunakan kaki bagian dalam, ada pula dribbling menggunakan kaki bagian punggung kaki. Dalam buku dasar-dasar sepakbola Mielke (2003:2-6) menjelaskan tentang macam-macam dribbling, yaitu : Dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam, Dribbling dengan sisi kaki bagian luar, dan Dribbling menggunakan kura-kura kaki. Seiring dengan perkembangan zaman para pelatih dan pengajar sering menggunakan metode atau pendekatan yang berbeda-beda, termasuk dalam melatih sepakbola. Mayoritas pelatih yang ada disekolah atau klub-klub masih menggunakan metode pendekatan taradisional atau drill. Mengenai hal ini Mahendra (2007:275) mengemukakan bahwa Metode bagian/konvensional

3 adalah suatu cara mengajar yang berajak dari suatu bagian ke seluruhan. Metode ini membagi tugas latihan menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya digabungkan menjadi satu bagian bentuk gerakan. Metode konvensional/drill bisa disebut juga metode tradisional. Seperti yang dikatakan Mahendra bahwa : Pada prakteknya metode ini di anggap merupakan yang tradisional, karena merupakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan mengajar dari teori behaviorisme. Metode pendekatan ini juga dapat diartikan metode pendekatan teknis, adapun kelebihan pendekatan teknis di antaranya : 1. atlet diajarkan bagaimana melakukan teknik dasar dribbling dengan bertahap. Contoh : altet diajarkan teknik dribbling dari mulai posisi kaki atau tumpuan kaki, sentukan kaki kebola, tahapan langkah saat bola mulai digulirkan. 2. memperhatikan dari segi kualitas jadi maksudnya si atlet diajarkan dari satu tahapan sampai atlet tersebut bisa dan mahir menguasai salah satu teknik dasar dribbling. Bahkan untuk melatih teknik pendekatan ini tidak salah. Namun persoalanya dalam bermain sepakbola adalah bagaimana anak mampu menerapkan dan mengembangkan bagian-bagian teknik secara tepat sesuai dengan situasi bermain. Apabila hanya menggunakan pendekatan teknis/teknik saja penulis berpendapat bahwa hal ini kurang merangsang atlet dalam mengikuti pelatihan, karena dilakukan berulang-ulang. Apabila pelatih hanya melatih melalui pendekatan teknis saja para atlet/anak akan cenderung mengalami kejenuhan serta berdampak kurang meningkat kemampuan teknik atlet/anak tersebut. Selain pendekatan teknis ada juga pendekatan taktis. Metode latihan melalui pendekatan taktis masih sangat jarang digunakan oleh para pelatih khusnya didaerah. Pendekatan taktis sendiri lebih mengarah ke permainan, jadi atlet atau siswa diarahkan kepada situasi peramainan yang sesunguhnya. Ma mun dan Subroto (2001:6) mengemukakan bahwa tujuan mengajar dengan menggunakan teknik ini adalah untuk : 1. Penguasaan teknik bermaian keterkaitan antara taktik dengan perkembanagan minat. 2. Memberikan kesenangan. 3. Memecahkan kesenangan dengan berbagai aktivitas.

4 4. Memecahakan masalah-masalah dan membuat keputusan cepat dan tepat dalam permaianan. Latihan dengan menggunakan pendekatan taktis sarat dengan tugas-tugas yang diberikan pada atlet, merangsang berfikir atlet, dan mampu memutuskan serta bisa menemukan sendiri alasan-alasan yang melandasi gerakan dan penampilannya. Pendekatan taktis berusaha menghubungkan kemampuan taktis bermain dan keterampilan teknik dasar dengan menekankan pemilihan waktu yang tepat untuk melatih dasar dan aplikasi teknik dasar tersebut dalam kaitannya dengan pendekatan taktis akan tetapi siswa atau atlet kurang memahami bagaimana cara dribbling dengan baik. Dari uraian di atas tentang kedua metode latihan melalui pendekatan teknis dan pendekatan taktis, penulis tertarik untuk meneliti tentang IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah implementasi melalui pendekatan taktis menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan dribbling? 2. Apakah implementasi melalui pendekatan teknis menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan ketrampilan dribbling? 3. Apakah implementasi melalui pendekatan teknis memberikan pengaruh yang signifikan dari pada pendekatan taktis terhadap peningkatan peningkatan keterampilan dribbling?

5 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah merupakan sasaran yang akan diraih atau diwujudkan melalui penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi pendekatan taktis terhadap peningkatan keterampilan dribbling 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi pendekatan teknis terhadap peningkatan keterampilan dribbling 3. Untuk mengetahui Apakah implementasi melalui pendekatan teknis memberikan pengaruh yang signifikan dari pada pendekatan taktis terhadap peningkatan peningkatan keterampilan dribbling D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang di harapkan penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis Secara umum hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan ilmu pengetahuan bagi para pelatih sepakbola, selain itu sebagai tolak ukur bagi para pengurus klub atau sekolah sepakbola, terutama untuk peningkatan keterampilan dribbling. Secara khusus yaitu sebagai masukan bagi lembaga FPOK UPI, dalam upaya membantu materi perkuliahan sepakbola, yang berhubungan dengan masalah bentuk latihan dribbling dan pemahaman terhadap pendekatan teknis dan pendekatan taktis. 2. Secara praktis, dapat digunakan para pelatih dan atlit untuk menentukan metode latihan dribbling terhadap peningkatan keterampilan dribbling.

6 E. Batasan Masalah Penelitian Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian, hanya ditekankan pada implementasi pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap peningkatan keterampilan dribbling dalam sepakbola. 2. Variabel bebas adalah latihan pendekatan taktis dan pendekatan teknis. 3. Variabel terikatnya adalah keterampilan Dribbling. 4. Populasi terdiri dari siswa SSB Viking Soccer School KU-12. 5. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa di SSB Viking Soccer School 6. Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok usia 12 tahun 7. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode eksperimen. 8. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes. F. Definisi Istilah Agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini, penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut : 1. Implementasi Implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan. (KBBI, 2012 : 74) 2. Pengaruh, Pengaruh adalah daya yang ada arau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak. (KBBI, 2005 : 849) 3. Latihan Training adalah proses yang sistematis dari latihan atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumblah beban latihan atau pekerjaan. (Harsono, 1988:101)

7 4. Dribbling / Menggiring bola Dribbling adalah untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang terbuka (Wibawa, 1997 dalam buku Lingling, 2008:51) 5. Pendekatan Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. (Sanjaya, 2008:127) 6. Taktis, Pendekatan taktis merupakan suatu pendekatan untuk mendorong atlet/siswa untuk memecahkan masalah taktik dalam permainan sepakbola. Masalah ini pada hakikatnya berkenaan dengan penerapan keterampilan teknik dalam situasi permainan yang mendekati sebenarnya. Dengan demikian, atlet/siswa makain memahami kaitan antara teknik dan taktik. (Yusup, 2007:14) 7. Teknis, Metode pendekatan teknis yaitu model pembelajran keterampilan yang lebih menekankan kepada penguasaan teknik dasar terlebih dahulu sebelum kepada teknik pola-pola bermain. menurut Griffin, Oslin, & Mitchell (1997) dan Merzler dalam (Yunyun,2010:1) 8. Keterampilan Pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dan aktivitas. (Nadler, 1986:73) 9. Sepakbola, Sepakbola adalah Permainan yang dimainkan secara sederhana dengan cara sebaik-baiknya. Atau dengan kata lain, sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang, dimana setiap regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, dan mempertahankan gawangnya supaya tidak kemasukan. (Soekintaka dan Harsono, 1938:70)