1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di muka bumi ini. Sepakbola dimainkan oleh berjuta-juta manusia, baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda, orang tinggi atau orang pendek. Dapat dikatakan tidak ada satu negara yang rakyatnya tidak tahu akan permainan sepakbola. Hampir semua orang bisa bermain sepakbola, karena sepakbola adalah sebuah cabang olahraga yang sederhana dan menyenangkan untuk dimainkan. Seperti diketahui, pada umumnya masyarakat Indonesia sangat menyukai sepakbola. Ini dibuktikan dengan masuknya negara kita menjadi anggota FIFA, yaitu induk organisasi sepakbola yang mengatur dan mengadministrasikan semua kegiatan sepakbola diseluruh dunia. Selain itu masyarakat Indonesia banyak yang mendirikan klub-klub dan sekolah-sekolah sepakbola yang merupakan wadah pembinaan serta penyaluran bakat. Prestasi sepakbola akan diperoleh jika menguasai teknik dasar yang berkualitas. Sebelum beranjak ke macam-macam teknik dasar dalam permainan sepakbola. Mengenai teknik dasar sepakbola Sudrajat (1991:24) mengemukakan bahwa : Teknik dasar adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Lebih lanjut Sukatamisi (1992) yang diutip oleh Lingling dkk bahwanya : Teknik dasar sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang tidak terlepas sama sekali dari permainan sepakbola. Oleh karena itu teknik dasar sepakbola adalah semua gerakan-gerakan yang menjadi dasar dari seluruh gerakan permainan sepakbola. Dalam pertandingan sepakbola dibutuhkan teknik bermain sepakbola seperti dribbling (menggiring), passing (mengoper), trapping (menghentikan bola), throw in (lemparan ke dalam), heading (menyundul bola), tricks and turns (mengocek dan membalik), shooting (menembak), serta tendangan chip dan volley. Seperti yang dikatakan Lingling dkk (2008:36) dalam buku pelatihan cabang olahraga sepakbola yang menyatakan : Yang termasuk teknik sepakbola 1
2 diantaranya adalah menendang bola, menggiring bola, meng heading bola, dan teknik menjaga gawang. Dari teknik tersebut dapat dikembangkan lagi ke dalam bermacam-macam teknik yang lebih bervariasi disesuaikan dengan fungsi dan tujuannya dalam situasi pertandingan. Ada juga data statistik teknik dasar sepakbola dari tim barcelona pada 2013 dalam 19 pertandingan telah melakukan 881 percobaan dribbling, 438 shooting, dan 322 long pass. (http://fcbarcelona.co.id/football/first-team/rinci/artikel/statistik-barca-padapertengahan-musim-liga) Menggiring bola adalah salah satu keterampilan individu yang penting. Menggiring bola sangat erat hubungannya dengan penguasaan bola dilapangan, karena bola harus selalu berada dalam penguasaan kita. Menggiring bola harus mampu dilakukan baik tanpa lawan maupun melewati lawan dengan berbagai teknik penguasaan bola. Selain itu penglihatan penulis dilapangan bahwa anakanak usia dini lebih suka melakukan latihan teknik dasar menggiring bola, itu terlihat ketika game internal hampir semua pemain sering melakukan dribbling. Kita masih ingat bagaimana Maradona menggiring bola dari tengah lapangan sektor pertahaanan kanan dengan menaklukan 6 pemain tengah dan penjaga gawang dan berhasil menciptakan gol ke gawang Inggris dalam pertandingan Piala Dunia Mexico tahun 1986. Maradona telah membuktikan bahwa menggiring bola sangat penting dikuasai oleh setiap pemain sepakbola. Teknik dasar dribbling dibagi beberapa macam. Ada dribbling menggunakan kaki bagian luar, ada dribbling dengan menggunakan kaki bagian dalam, ada pula dribbling menggunakan kaki bagian punggung kaki. Dalam buku dasar-dasar sepakbola Mielke (2003:2-6) menjelaskan tentang macam-macam dribbling, yaitu : Dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam, Dribbling dengan sisi kaki bagian luar, dan Dribbling menggunakan kura-kura kaki. Seiring dengan perkembangan zaman para pelatih dan pengajar sering menggunakan metode atau pendekatan yang berbeda-beda, termasuk dalam melatih sepakbola. Mayoritas pelatih yang ada disekolah atau klub-klub masih menggunakan metode pendekatan taradisional atau drill. Mengenai hal ini Mahendra (2007:275) mengemukakan bahwa Metode bagian/konvensional
3 adalah suatu cara mengajar yang berajak dari suatu bagian ke seluruhan. Metode ini membagi tugas latihan menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya digabungkan menjadi satu bagian bentuk gerakan. Metode konvensional/drill bisa disebut juga metode tradisional. Seperti yang dikatakan Mahendra bahwa : Pada prakteknya metode ini di anggap merupakan yang tradisional, karena merupakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan mengajar dari teori behaviorisme. Metode pendekatan ini juga dapat diartikan metode pendekatan teknis, adapun kelebihan pendekatan teknis di antaranya : 1. atlet diajarkan bagaimana melakukan teknik dasar dribbling dengan bertahap. Contoh : altet diajarkan teknik dribbling dari mulai posisi kaki atau tumpuan kaki, sentukan kaki kebola, tahapan langkah saat bola mulai digulirkan. 2. memperhatikan dari segi kualitas jadi maksudnya si atlet diajarkan dari satu tahapan sampai atlet tersebut bisa dan mahir menguasai salah satu teknik dasar dribbling. Bahkan untuk melatih teknik pendekatan ini tidak salah. Namun persoalanya dalam bermain sepakbola adalah bagaimana anak mampu menerapkan dan mengembangkan bagian-bagian teknik secara tepat sesuai dengan situasi bermain. Apabila hanya menggunakan pendekatan teknis/teknik saja penulis berpendapat bahwa hal ini kurang merangsang atlet dalam mengikuti pelatihan, karena dilakukan berulang-ulang. Apabila pelatih hanya melatih melalui pendekatan teknis saja para atlet/anak akan cenderung mengalami kejenuhan serta berdampak kurang meningkat kemampuan teknik atlet/anak tersebut. Selain pendekatan teknis ada juga pendekatan taktis. Metode latihan melalui pendekatan taktis masih sangat jarang digunakan oleh para pelatih khusnya didaerah. Pendekatan taktis sendiri lebih mengarah ke permainan, jadi atlet atau siswa diarahkan kepada situasi peramainan yang sesunguhnya. Ma mun dan Subroto (2001:6) mengemukakan bahwa tujuan mengajar dengan menggunakan teknik ini adalah untuk : 1. Penguasaan teknik bermaian keterkaitan antara taktik dengan perkembanagan minat. 2. Memberikan kesenangan. 3. Memecahkan kesenangan dengan berbagai aktivitas.
4 4. Memecahakan masalah-masalah dan membuat keputusan cepat dan tepat dalam permaianan. Latihan dengan menggunakan pendekatan taktis sarat dengan tugas-tugas yang diberikan pada atlet, merangsang berfikir atlet, dan mampu memutuskan serta bisa menemukan sendiri alasan-alasan yang melandasi gerakan dan penampilannya. Pendekatan taktis berusaha menghubungkan kemampuan taktis bermain dan keterampilan teknik dasar dengan menekankan pemilihan waktu yang tepat untuk melatih dasar dan aplikasi teknik dasar tersebut dalam kaitannya dengan pendekatan taktis akan tetapi siswa atau atlet kurang memahami bagaimana cara dribbling dengan baik. Dari uraian di atas tentang kedua metode latihan melalui pendekatan teknis dan pendekatan taktis, penulis tertarik untuk meneliti tentang IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah implementasi melalui pendekatan taktis menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan dribbling? 2. Apakah implementasi melalui pendekatan teknis menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan ketrampilan dribbling? 3. Apakah implementasi melalui pendekatan teknis memberikan pengaruh yang signifikan dari pada pendekatan taktis terhadap peningkatan peningkatan keterampilan dribbling?
5 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah merupakan sasaran yang akan diraih atau diwujudkan melalui penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi pendekatan taktis terhadap peningkatan keterampilan dribbling 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi pendekatan teknis terhadap peningkatan keterampilan dribbling 3. Untuk mengetahui Apakah implementasi melalui pendekatan teknis memberikan pengaruh yang signifikan dari pada pendekatan taktis terhadap peningkatan peningkatan keterampilan dribbling D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang di harapkan penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis Secara umum hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan ilmu pengetahuan bagi para pelatih sepakbola, selain itu sebagai tolak ukur bagi para pengurus klub atau sekolah sepakbola, terutama untuk peningkatan keterampilan dribbling. Secara khusus yaitu sebagai masukan bagi lembaga FPOK UPI, dalam upaya membantu materi perkuliahan sepakbola, yang berhubungan dengan masalah bentuk latihan dribbling dan pemahaman terhadap pendekatan teknis dan pendekatan taktis. 2. Secara praktis, dapat digunakan para pelatih dan atlit untuk menentukan metode latihan dribbling terhadap peningkatan keterampilan dribbling.
6 E. Batasan Masalah Penelitian Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian, hanya ditekankan pada implementasi pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap peningkatan keterampilan dribbling dalam sepakbola. 2. Variabel bebas adalah latihan pendekatan taktis dan pendekatan teknis. 3. Variabel terikatnya adalah keterampilan Dribbling. 4. Populasi terdiri dari siswa SSB Viking Soccer School KU-12. 5. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa di SSB Viking Soccer School 6. Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok usia 12 tahun 7. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode eksperimen. 8. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes. F. Definisi Istilah Agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini, penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut : 1. Implementasi Implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan. (KBBI, 2012 : 74) 2. Pengaruh, Pengaruh adalah daya yang ada arau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak. (KBBI, 2005 : 849) 3. Latihan Training adalah proses yang sistematis dari latihan atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumblah beban latihan atau pekerjaan. (Harsono, 1988:101)
7 4. Dribbling / Menggiring bola Dribbling adalah untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang terbuka (Wibawa, 1997 dalam buku Lingling, 2008:51) 5. Pendekatan Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. (Sanjaya, 2008:127) 6. Taktis, Pendekatan taktis merupakan suatu pendekatan untuk mendorong atlet/siswa untuk memecahkan masalah taktik dalam permainan sepakbola. Masalah ini pada hakikatnya berkenaan dengan penerapan keterampilan teknik dalam situasi permainan yang mendekati sebenarnya. Dengan demikian, atlet/siswa makain memahami kaitan antara teknik dan taktik. (Yusup, 2007:14) 7. Teknis, Metode pendekatan teknis yaitu model pembelajran keterampilan yang lebih menekankan kepada penguasaan teknik dasar terlebih dahulu sebelum kepada teknik pola-pola bermain. menurut Griffin, Oslin, & Mitchell (1997) dan Merzler dalam (Yunyun,2010:1) 8. Keterampilan Pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dan aktivitas. (Nadler, 1986:73) 9. Sepakbola, Sepakbola adalah Permainan yang dimainkan secara sederhana dengan cara sebaik-baiknya. Atau dengan kata lain, sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang, dimana setiap regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, dan mempertahankan gawangnya supaya tidak kemasukan. (Soekintaka dan Harsono, 1938:70)