TL 3105
Air minum adalah yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Akses masyarakat terhadap ketersediaan air minum dapat dilihat melalui lima indikator: kualitas, kuantitas, kontinuitas, kehandalan sistem penyediaan air minum (reliability) serta kemudahan baik harga maupun jarak/waktu tempuh (affordability).
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan seharihari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sudah tidak ada istilah tsb di aturan baru.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER /IV/2010 Persyaratan fisik: ditinjau dari segi kesehatan dan estetika Persyaratan kimia: tidak mengandung zat yang membahayakan kesehatan manusia atau makhluk hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, fungsi industri dan tidak menimbulkankerusakan pada instalasi SPAM sendiri. Persyaratan bakteriologis: ditentukan jumlah batasan untuk bakteri coli dan bakteri lainnya. Radioaktif
Penyediaan air minum harus dapat memenuhi setiap segi kehidupan masyarakat dan tersedia dalam jumlah yang cukup baik untuk disalurkan secara terus menerus maupun untuk jam-jam tertentu.
Tekanan yang cukup. Target penyediaan air: 1 atm = 10 m kolom air. Pengguna rumah 1 lantai tidak perlu lagi memiliki reservoir bawah dan pompa. Tidak terlalu mahal: harga terjangkau
Baru 18% terdiri dari 39% di perkotaan dan kurang 6% di pedesaan. Tingkat penduduk tanpa akses thd air minum yang aman masih sangat tinggi yakni sekitar 44.8%. 80% penduduk memperoleh air bersih secara mandiri.
September 2000, 189 negara (termasuk Indonesia) menandatangani Millenium Development Goals (MDG s), merupakan kesepakatan global untuk menjamin hak-hak dasar manusia. MDG s berisi 8 sasaran, 18 target dan 48 indikator. Salah satu sasaran (sasaran ke 7) dan targetnya (target ke 10) adalah untuk peningkatan akses air minum dan sanitasi. Target yang ingin dicapai tahun 2015 adalah proporsi penduduk yang tidak memiliki akses pada air minum yang aman dan fasilitas sanitasi yang layak sudah harus berkurang sampai setengahnya dibandingkan dengan kondisi tahun 1990
Karakter kemiskinan (Abrams,1999) Akses terhadap pelayanan dasar masih sulit dan mahal Perlu upaya yang sangat besar untuk bertahan hidup Taraf kesehatan yang rendah dan rentan terhadap penyakit Biaya minimum untuk memperoleh pelayanan dasar mengambil proporsi yang besar dari seluruh pengeluaran Pendidikan dan tingkat melek huruf yang masih sangat rendah Kurangnya akses terhadap air, sanitasi dan kesehatan mengakibatkan : Kesehatan : Sakit berkaitan dengan air, sanitasi, rendahnya umur harapan hidup dan malnutrisi Pendidikan : Rendahnya kehadiran anak di sekolah karena sakit Gender dan Sosial : Tidak seimbang beban wanita, keterbatasan memasuki sektor ekonomi Pendapatan : Proporsi anggaran untuk air tinggi, rendahnya pendapatan, rendahnya kesempatan usaha
Tiga definisi pendekatan (proxy) air minum. Menjelaskan air dalam arti sumber air yang terlindungi (improved water source). Dan bisa dirujuk sebagai sumber air untuk air minum. Sumber air yang terlindungi meliputi: air perpipaan, yaitu air dengan kualitas yang dapat diandalkan (reliable) air dengan sumber yang terlindungi, yaitu air dengan kualitas sumber air yang mempertimbangkan konstruksi bangunan sumber airnya serta jarak dari tempat pembuangan tinja terdekat. Jarak yang layak antara sumber air dan tempat pembuangan tinja terdekat adalah lebih dari 10 meter. air dengan sumber yang tidak terlindungi, Sumber air ini kemungkinan besar akan terkontaminasi limbah tinja.
Menyediakan akses kepada lebih dari 50 juta penduduk serta sasaran Indonesia sehat 2010 dengan cakupan air bersih pedesaan sebesar 85% 1. Meningkatkan hingga 67% proporsi penduduk yang memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman 2. Meningkatkan hingga 69,3% proporsi penduduk yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dasar.
Aspek Teknis Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan Unit Pengelolaan Aspek Non Teknis Keuangan Aspek Sosial Tanggap Kebutuhan Partisipasi Masyarakat Sosial Budaya Aspek Institusi
Pengolahan air minum sudah dilakukan sejak tahun 2000 SM melalui penyaringan Teknologi pengelohan air minum yang dapat dilakukan : Saringan pasir lambat, dapat dilakukan untuk air jernih (air danau) Instalasi Pengolahan air minum yang lengkap dengan segala instalasi-instalasinya Pengelolaan berbasis membran, terdapat dua jenis: membran dan fiber Teknologi untuk menyisihkan zat terlarut berbasis adsorpsi dan pertukaran ion. Ex Case: Investigasi limbah suatu kawasan industri di banten untuk diolah digunakan kembali. Merupakan aplikasi dari Bio- Eco Engineering untuk daur ulang air Optimizing the nature power ini purifyng the water and land. Develop it into an engineered system Uji coba aplikasi bio-eco engineering dalam bentuk artificial wetland di Bantaran Sungai Cikapundung
Konfigurasi pengolahan air: Centralized treatment air diolah pada satu lokasi (terpusat) sebelum ke sistem distribusi; Point of entry air diolah di tempat masuknya air ke rumah atau gedung; Point of use air diolah hanya di kran tertentu untuk dikonsumsi.
1. UUD 1945 pasal 33 : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Landasan filosofis untuk menentukan bagaimana pengelolaan sumber daya alam termasuk termasuk sumber daya air. Akses terhadap air adalah merupakan hak asasi manusia Kewajiban negara menjamin kesejahtraan warga Kewajiban negara menjamin SDA dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat 2. PP 16 tahun 2005 Pengembangan SPAM Hak masyarakat berdasarkan PP 16 tahun 2005: - Memperoleh pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sesuai sesuai dengan standar yang ditetapkan - Mendapatkan informasi tentang struktur dan besaran tarif serta tagihan - Mendapatkan ganti rugi yang layak sebagai akibat kelalaian pelayanan 3. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 18/PRT/M/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
UMUM: UU_No_7_Tahun_2004 ttg SD Air PP 82 tahun 2001 tentang kualitas air PP No.42 Thn 2008 ttg Pengelolaan Sumber Daya Air permen_01_2007_kelas_air TEKNIS: Permendagri No.23 Thn 2006 Pedoman Teknis & Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada PDAM RENSTRA BPPSPAM Tahun 2005-2009 Kepdirjen cipta karya No.61 Tahun 1998