ISSN : 2338-4794 Vol. 3. No. 3 September 2015 ANALISIS PENERAPAN METODE PROJECT MANAGEMENT PADA BAGIAN PERENCANAAN PT X *) Program Studi Manajemen UNKRIS Alamat: Kampus UNKRIS, Jatiwaringin Jakarta Timur harryindrahandrito@yahoo.co.id Abstract:Along with the industrial competition nowaydays, an exact and strategic planning is highly required particulary for project. There are alot of tasks and activities within, which need to be broken down, in this term for its time line. Every success and failure is caused by raw palnning. The obyective of this research is to find efective time needed to complete a project. Method used are Critical Path Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT), andgantt Chart. Kata kunci: Metode project, perencanaan PENDAHULUAN Di era globalisasi sekarang ini persaingan didunia industri kontruksi semakin pesat dan mengikuti perkembangan zaman karena pertumbuhan dan perkembangan zaman yang semakin pesat. Hal ini dapat memberikan kesempatan pada para pengusaha dalam mengembangkan perusahaan mereka masing-masing sehingga perusahaan-perusahaan yang diberbagai bidang berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik bagi pelanggannya. Untuk memenangkan persaingan dibidang kontruksi para perusahaan berusaha semaksimal mungkin menyediakan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Kontruksi itu sendiri adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction), pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal (Trianto, 2011) Jasa kontruksi mempunyai peranan penting dan strategis jasa kontruksi menghasilkan produk bisa berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya baik yang berupa sarana maupun prasarana yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan di berbagai bidang dan juga mendukung tumbuh dan berkembangnya berbagai barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan pekerjaan kontruksi. Disaat sekarang ini jasa kontruksi juga merupakan bidang usaha yang paling banyak diminati oleh para masyarakat salah satunya adalah kontruksi elektrikal dan mekanikal.maka dari itu kontruksi elektrikal dan mekanikal menjadi kunci utama dalam suatu proyek pekerjaan sehingga jumlah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi semakin meningkat dan persaingan semakin ketat. Proyek sebagai suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan unik dan juga proyek memiliki jangka waktu tertentu, yang berarti bahwa rangkaian aktivitas tersebut memiliki titik mulai dan titik selesai yang pasti (ditargetkan) (Schwalbe (2004). Diantara berbagai jenis kegiatan proyek salah satu di antarnya adalah kegiatan proyek konstruksi. Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan
pada umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak yang terlibat di dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi (Wulfram I Ervianto, 2005). METODE Desain Penelitian Tujuan Jenis Unit Time Metode yang Penelitian Penelitian Analisis Horizon digunakan T-1 Deskriptif Perusahaan Cross Section Survey T-2 Deskriptif Perusahaan Cross Section Survey Sumber : Data diolah, 2015 Dasar penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan tujuan penelitian untuk evaluasi dan pengendalian proyek. Jenis data penelitian yaitu kuantitatif, dengan menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka dan menggunakan time horizon yaitu cross sectional. Cross sectional adalah dimana data tersebut dikumpulkan dalam satu periode. Operasianal Variabel Penelitian No. Variabel Keterangan Indikator 1 Early Start Menujukkan saat paling awal Metode PERT suatu kegiatan dapat dimulai. ( Eddy Herjanto, 2008) 2 Early Finish Menunjukkan saat paling awal Metode PERT selesainya suatu kegiatan. ( Eddy Herjanto, 2008) 3 Latest Start Menunjukkan saat paling lambat Metode PERT suatu kegiatan harus dimulai. ( Eddy Herjanto, 2008) 4 Latest finish Menunjukkan saat paling lambat Metode PERT suatu kegiatan harus sudah selesai. ( Eddy Herjanto, 2008) 5 Jalur kritis digunakan dua proses two-pass, terdiri atas forward pass dan Metode CPM backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward pass, LS dan LF ditentukan selama backward pass. ES (earliest start) adalah waktu terdahulu suatu
kegiatan dapat dimulai, dengan asumsi semua pendahulu sudah selesai. ( Eddy Herjanto, 2008) 6 Slack waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan (Heizer dan Render, 2005). Sumber : Data diolah, 2015 Metode CPM HASIL DAN PEMBAHASAN Jaringan kerja Activity On Node Jaringan kerja adalah gambaran rencana yang memperlibatkan seluruh. aktivitas yang terdapat didalam proyek serta logika ketergantungan antara satu dengan lain. Gambar Jaringan kerja Activity On Node CPM Sumber : Data diolah, 2015 Gantt Chart Tujuan Diagram menurut Gantt Jay Heizer and Barry Render (2008) adalah diagram gantt digunakan untuk memonitor kemajuan pekerjaan, menujukkan pekerjaan yang mana yang berada pada jadwal dan yang mana berada di depan atau di belakang jadwal. Jadi dari gambar dibawah ini dapat kita lihat bahwa :
Gambar Gantt Chart (Early and Late Times) CPM Sumber : Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil data yang diolah, Gantt chart memiliki 3 warna. Dan ketiga warna tersebut yaitu : 1). Warna Merah : Jika aktivitas aktivitas yang ada di tabel di atas berada pada warna merah maka aktivitas tersebut menunjukkan bahwa aktivitas ini berada pada jalur kritis (Critical Path). 2). Warna Biru : Jika aktivitas aktivitas yang ada di tabel di atas berada pada warna biru maka aktivitas tersebut menunjukkan bahwa aktivitas ini bisa dilaksanakan dan diselesaikan lebih awal. 3). Warna Pink : jika aktivitas aktivitas yang ada di tabel di atas berada pada warna pink maka aktivitas tersebut menunjukkan bahwa waktu terakhir aktivitas ini paling lama bisa diselesaikan sesuai waktu yang ada didalam gantt chart tersebut. Aktivitas kegiatan A memiliki durasi selama 3 bulan. Aktivitas Kegiatan A tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek. Ketika aktivitas A ini saja Aktivitas kegiatan B memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan B tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek.. Ketika aktivitas B ini saja keseluruhan Aktivitas kegiatan C memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan C tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek.ketika aktivitas C ini
saja Aktivitas kegiatan D memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas kegiatan D ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 3 dan diselesaikan lebih cepat pada Critical Path waktu (time) 5. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya waktu terakhur bisa dimulai paling lama dimulai pada waktu (time) 8 dan terakhir diselesaikan pada waktu (time) 10. Aktivitas kegiatan E memiliki durasi selama 5 bulan. Aktivitas Kegiatan E tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek.ketika aktivitas E ini saja Aktivitas kegiatan F memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan F yang berada pada jalur kritis () maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas F ini mengalami keseluruhan Aktivitas kegiatan G memiliki durasi selama 16 bulan. Aktivitas kegiatan G ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 5 dan diselesaikan lebih cepat pada waktu (time) 21. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya waktu terakhir bisa dimulai paling lama pada waktu (time) 10 dan terakhir diselesaikan pada waktu (time) 26. Aktivitas kegiatan H memiliki Critical Path durasi selama 15 bulan. Aktivitas kegiatan D ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 10 dan diselesaikan lebih cepat pada waktu (time) 25. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya waktu terakhir bisa dimulai paling lama pada waktu (time) 11 dan terakhir diselesaikan pada waktu (time) 26. Aktivitas kegiatan I memiliki durasi selama 14 bulan. Aktivitas Kegiatan I tidak bisa di tunda karena apabila di tunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas I ini mengalami keterlambatan maka bisa saja menyebabkan proyek tersebut mengalami keterlambatan secara Aktivitas kegiatan J memiliki durasi selama 10 bulan. Aktivitas Kegiatan J
tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek. Ketika aktivitas J ini saja Aktivitas kegiatan K memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan K tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek. Ketika aktivitas K ini saja Metode Program Evaluationand Review Tehnique (PERT) Metode Program evaluation and review tehnique (PERT) ini banyak digunakan untuk proyek penelitian dan pengembangan yang berusaha mengestimasikan unsur waktu penyelesaian yang paling baik dan setiap aktivitas PERT menghadapi situasi dengan kadar ketidakpastian. PERT menggunakan tiga angka estimasi, yaitu a ( optimistic duration time) m ( most likely time ) b ( pessimistic duration time ) Tiga estimasi waktu setiap aktivitas perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu : Tabel Aktivitas Program Evaluation And Review Tehnique Kegiatan Optimistic Most likely Pessimistic Time time time Pendahuluan A 2,28 3 3,4 B 1,29 2 2,3 A C 1,28 2 2,5 A D 1,28 2 2,3 A E 4,27 5 5,5 B,C F 1,29 2 2,2 E G 15,28 16 16,3 C,D H 14,28 15 15,5 E I 13,29 14 14,3 F J 9,29 10 10,3 G,H,I K 1,29 2 2,4 J Sumber : Data Perusahaan Dari data tabel diatas, berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui : o Total penyelesaian pembangunan proyek saluran udara tegangan tinggi pada perusahaan adalah selama 37,5983 = dibulatkan menjadi 38 bulan. o Jalur kritis dari setiap aktivitas adalah kegiatan Aktivitas A : Preparation work Aktivitas C : Soil investigation ( sondir & boring ) Aktivitas E : Fabrication of transmission material
Aktivitas F : Delivery of material Aktivitas I : Installation of insulator and fittings Aktivitas J : Stringging and sagging of conductor & earth wire Aktivitas K : Test and comissioning o Aktivitas yang memiliki slack adalah Aktivitas B memiliki slack selama 0,0317. Jadi aktivitas B memiliki waktu bebas atau kelonggaran waktu selama 0,0317 untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek apabila aktivitas B waktu bebas atau kelonggaran waktu melebihi dari 0,0317 maka akan menyebabkan keterlambatan proyek secara Aktivitas D memiliki slack selama 4,9117. Jadi aktivitas B memiliki waktu bebas atau kelonggaran waktu selama 4,9117 untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek apabila aktivitas D waktu bebas atau kelonggaran waktu melebihi dari 4,9117 maka akan menyebabkan keterlambatan proyek secara Aktivitas G memiliki slack selama 4,8783. Jadi aktivitas B memiliki waktu bebas atau kelonggaran waktu selama 4,8783 untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek apabila aktivitas G waktu bebas atau kelonggaran waktu melebihi dari 4,8783 maka akan menyebabkan keterlambatan proyek secara Aktivitas H memiliki slack selama 0,8833. Jadi aktivitas B memiliki waktu bebas atau kelonggaran waktu selama 0,8833 untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek apabila aktivitas H waktu bebas atau kelonggaran waktu melebihi dari 0,8833 maka akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan Jadi hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu : Project Management PERT Result Kode Activity Early Early Late Late Start Kegiatan Time Start Finish Finish Slack A 2,9467 0 2,9467 0 2,9467 0 B 1,9317 2,9467 4,8783 2,9783 4,91 0,0317 C 1,9633 2,9467 4,91 2,9467 4,91 0 D 1,93 2,9467 4,8767 7,8583 9,7883 4,9117 E 4,9617 4,91 9,8717 4,91 9,8717 0 F 1,915 9,8717 11,7867 9,8717 11,7867 0 G 15,93 4,91 20,84 9,7883 25,7183 4,8783 H 14,9633 9,8717 24,835 10,755 25,7183 0.8833 I 13,9317 11,7867 25,7183 11,7867 25,7183 0 J 9,9317 25,7183 35,65 25,7183 35,65 0 K 1,9483 35,65 37,5983 35,65 37,5983 0 Sumber : Data diolah, 2014
Jaringan kerja Activity On Node Jaringan gambaran rencana yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat didalam proyek serta logika ketergantungan antara satu dengan lain. Gambar Jaringan kerja Activity On Node CPM Sumber : Data diolah, 2014 Gantt Chart Tujuan Diagram menurut Gantt Jay Heizer and Barry Render (2008) adalah diagram gantt digunakan untuk memonitor kemajuan pekerjaan, menujukkan pekerjaan yang mana yang berada pada jadwal dan yang mana berada di depan atau di belakang jadwal. Jadi dari gambar dibawah ini dapat kita lihat bahwa : Gambar Gantt Chart (Early and Late Times) PERT Sumber : Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil data yang diolah, Gantt chart memiliki 3 warna. Dan ketiga warna tersebut yaitu : Warna Merah : Jika aktivitas aktivitas yang ada di tabel di atas berada pada warna merah maka aktivitas tersebut menunjukkan bahwa aktivitas ini berada pada jalur kritis (Critical Path ). Warna Biru : Jika aktivitas aktivitas yang ada di tabel di atas berada pada warna biru maka aktivitas tersebut menunjukkan bahwa aktivitas ini bisa dilaksanakan dan diselesaikan lebih awal. Warna Pink : jika aktivitas aktivitas yang ada di tabel di atas berada pada warna pink maka aktivitas tersebut menunjukkan bahwa waktu terakhir aktivitas ini paling lama bisa diselesaikan sesuai waktu yang ada didalam gantt chart tersebut.
Jadi sesuai gambar diatas dapat diketahui bahwa : Aktivitas kegiatan A memiliki durasi selama 3 bulan. Aktivitas Kegiatan A berarti aktivitas ini berada pada jalur kritis (Critical Path). Jika aktivitas yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka proyek. Ketika aktivitas A ini saja Aktivitas kegiatan B memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas kegiatan B ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 3 dan diselesaikan lebih cepat pada waktu (time) 5. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya terakhir waktu aktivitas bisa dimulai paling lama dimulai pada waktu (time) 3 dan diselesaikan terakhir paling cepat pada waktu (time) 5. Aktivitas kegiatan C memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan C yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas C ini mengalami Aktivitas kegiatan D memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas kegiatan D ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 3 dan diselesaikan lebih cepat pada waktu (time) 5. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya terakhir waktu aktivitas bisa dimulai paling lama dimulai pada waktu (time) 8 dan diselesaikan terakhir paling cepat pada waktu (time) 10. Aktivitas kegiatan E memiliki durasi selama 5 bulan. Aktivitas Kegiatan E yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas A ini mengalami Aktivitas kegiatan F memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan F yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas A ini mengalami
Aktivitas kegiatan G memiliki durasi selama 16 bulan. Aktivitas kegiatan G ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 5 dan diselesaikan lebih cepat pada waktu (time) 21. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya terakhir waktu aktivitas bisa dimulai paling lama dimulai pada waktu (time) 10 dan diselesaikan terakhir paling cepat pada waktu (time) 26. Aktivitas kegiatan H memiliki durasi selama 15 bulan. Aktivitas kegiatan H ini berada pada warna biru. Aktivitas yang berada pada warna biru ini menunjukkan proses pengerjaanya bisa dimulai lebih awal pada waktu (time) 10 dan diselesaikan lebih cepat pada waktu (time) 25. Dan aktivitas ini juga berada pada warna pink. Aktivitas yang berada pada warna pink menunjukkan proses pengerjaannya terakhir waktu aktivitas bisa dimulai paling lama dimulai pada waktu (time) 11 dan diselesaikan terakhir paling cepat pada waktu (time) 26. Aktivitas kegiatan I memiliki durasi selama 14 bulan. Aktivitas Kegiatan I kritis (CriticalPath). Jika aktivitas yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas I ini mengalami Aktivitas kegiatan J memiliki durasi selama 10 bulan. Aktivitas Kegiatan J yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas J ini mengalami Aktivitas kegiatan K memiliki durasi selama 2 bulan. Aktivitas Kegiatan K yang berada pada jalur kritis (Critical Path) maka proses pengerjaannya tidak boleh tertunda karena apabila proses pengerjaannya tertunda maka akan mengalami keterlambatan proyek. Ketika aktivitas K ini mengalami KESIMPULAN DAN SARAN Dalam menyelesaikan pembangunan proyek perusahaan tidak menggunakan metode-metode khusus merencanakan waktu yang dibutuhkan. Perusahaan mempunyai standart khusus yang selalu diikuti dalam proses pembangunan proyek, namun dari sekian banyak kegiatan kegiatan, perusahaan masih melakukan secara acak kegiatankegiatan mana saja yang didahulukan
proses pengerjaannya. Hasil analisis yang diperoleh yaitu dengan menggunakan metode CPM, PERT, dan Gantt Chart. Total waktu yang diperlukan dalam proyek pembangunan tersebut dapat dioptimalkan selama 38 bulan. Karena metode yang selama ini dipakai perusahaan belum efektif dalam menetapkan jadwal proyek, maka perusahaan sebaiknya menggunakan metode CPM, PERT, dan Gantt Chart sebagai alat bantu untuk mengetahui kegiatan-kegiatan mana saja yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Sehingga perusahaan tidak akan mengalami keterlambatan dalam proyek. Pada pembangunan proyek tersebut, perusahaan harusnya memperhatikan jalur kritis yang ada, hal ini bertujuan untuk menghindari keterlambatan aktivitas yang dapat menpengaruhi penyelesain proyek secara DAFTAR PUSTAKA Baker, S.L, 2004. Critical Path Method (CPM). Retrieved (From http://hspm.sph.sc.edu/courses/j 716/CPM/CPM.html ) Bangun Wilson,2008. Intisari Manajemen. Yang Menerbitkkan PT Refika Aditama: Bandung. Ervianto, Wulfram I,2007. Teori-Aplikasi Manajemen (Proyek Konstruksi).PT. ANDI, Yogyakarta. Herjanto Eddy, 2008, Manajemen Operasi. Penerbit Grasindo, Jakarta. Heizer Jay, Render Barry, 2012,Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mingus,Nancy, 2006,Project Management. PenerbitPrenada Media, Jakarta. Rangkuty,F, 2004, Manajemen Persediaan. Penerbit Rajawali Press, Jakarta. Santoso, Budi, 2003,Manajemen Proyek. Penerbit Guna Widya, Jakarta. Sarjono,H, 2010, Aplikasi Riset Operasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sniedovich, M, 2005, Towards An AOA- Free Courseware For The Critical Path Method. INFORMS Transactions on Education, 5(2),47-63 Taylor III, W Bernard, 2005, Sains Manajemen. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.