PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS ( J F P H ) Yanti Dyah Harsono Dinas Kominfo Prov Jatim Surabaya, 22 Desember 2016

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 5 - k. memfasilitasi

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

XV. PRANATA KOMPUTER

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR : 05 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

X. GURU A. Dasar Hukum

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

Pengurus Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Peraturan...

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/220/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

Penilaian Angka Kredit Penyuluh Perikanan OLEH :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2009 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan. Fungsional. Komputer. Angka Kredit.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

III. PENGAWAS BENIH IKAN

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor

2012, No

BAB I PENDAHULUAN Umum

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

I. PENGAWAS PERIKANAN

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

2 Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomo

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

Badan Pusat Statistik

PERATURAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN DAN ANGKA KREDITNYA

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/220/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

- 3 - Pasal Jabatan

Transkripsi:

PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS ( J F P H ) Yanti Dyah Harsono Dinas Kominfo Prov Jatim Surabaya, 22 Desember 2016

Pranata Humas adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yg berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan (ps 1)

Tugas Pokok Melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, meliputi perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, pelayanan informasi, pelaksanaan hubungan kelembagaan, pelaksanaan hubungan personil, serta pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan (ps 4)

TUGAS POKOK PRANATA HUMAS : Melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, meliputi : - Perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan - Pelayanan informasi - Pelaksanaan hubungan kelembagaan - Pelaksanaan hubungan personil - Pengembangan pelayanan infor. dan Kehumasan

1. Perencanaan Pelayanan Informasi dan Kehumasan : Pejabat Fungsional Pranata Humas sesuai tingkatannya harus mampu membuat rencana kegiatan pelayanan informasi yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisa data informasi yang hasilnya akan dijadikan bahan dalam pelaksanaan layanan informasi kepada Lembaga/Masyarakat/Publik

2. Pelayanan Informasi : Pelayanan informasi adalah salah satu tugas Pejabat Fungsional Pranata Humas untuk melakukan Pelayanan Informasi, baik langsung kepada masyarakat maupun kepada Lembaga Pemerintah atau Lembaga Masyarakat melalui : Media Cetak dan Elektronik, Media Pertunjukan Rakyat, Pameran dll.

3. Pelaksanaan Hubungan Kelembagaan : Materi Pelayanan informasi meliputi bidang Politik, Ekonomi, Pertahanan Keamanan, Sosial Budaya, oleh karenanya seorang Pejabat Fungsional Pranata Humas harus secara aktif senantiasa koordinasi dengan Lembaga/Instansi Pemerintah atau Lembaga Masyarakat sebagai sumber informasi, agar pelaksanaan pelayanan informasi dapat disajikan dan disebarkan secara cepat tepat dan akurat

4. Pelaksanaan Hubungan Personil : Dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan informasi Pejabat Fungsional Pranata Humas harus memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan personil atau hubungan sesama manusia dengan baik (human relation), sebagai pendukung dalam pelaksaan tugasnya, untuk penyampaian layanan informasi, melalui tatap muka, ceramah/diskusi dan lain-lain.

5. Pengembangan Pelayanan Informasi dan Kehumasan Oleh karenanya Pejabat Fungsional Pranata Humas dituntut untuk peka, tanggap, aktif dan proaktif untuk menyerap setiap perkembangan/ perubahankebijakan pemerintah sebagai sumber informasi dan terus menerus meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DALAM JFPH 1. Pendidikan : a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang informasi dan kehumasan serta memperoleh STTPL 2. Pelayanan Informasi dan Kehumasan a. Perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan b. Pelayanan informasi c. Pelaksanaan hubungan kelembagaan d. Pelaksanaan hubungan personil e. Pengembangan Pelayanan informasi dan kehumasan

3. Pengembangan Profesi : a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan. b. Penterjemahan/penyaduran buku atau bahan-bahan lain di bidang informasi dan kehumasan c. Penyusunan pedoman petunjuk teknis informasi dan kehumasan. d. Pemberian kunsultasi informasi dan kehumasan bersifat konsep. 4. Penunjang tugas Pranata Humas : a. Pengajar dan atau Pelatih di bidang Pranata Humas b. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi c. Keanggotaan dalam organisasi profesi d. Keanggotaan dalam Tim Penilai Pranata Humas e. Perolehan Piagam Kehormatan f. Perolehan gelas sarjana lainnya

ANGKA KREDIT Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pranata humas dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan.

DASAR PENETAPAN ANGKA KREDIT PERKIRAAN BEBAN KERJA SELAMA 1 TAHUN BEBAN KERJA DIKONVERSIKAN DENGAN WAKTU KERJA PNS YANG DIHITUNG SEBANYAK 1250 JAM/TAHUN ATAU 5000 JAM/4 TAHUN ANGKA KREDIT DASAR DIPEROLEH DARI JUMLAH AK YANG HARUS DIKUMPULKAN UNTUK KENAIKAN PANGKAT SETINGKAT LEBIH TINGGI DIBAGI DENGAN JUMLAH JAM KERJA SELAMA 4 TAHUN (5000)

ANGKA DASAR UNTUK PENETAPAN ANGKA KREDIT PRANATA HUMAS P H AHLI 1.PERTAMA : 50/5000 = 0,010/JAM 2.MUDA : 100/5000 = 0,020/JAM 3.MADYA : 150/5000 = 0,030/JAM

ANGKA DASAR UNTUK PENETAPAN ANGKA KREDIT PRANATA HUMAS P H TERAMPIL 1.PELAKSANA PEMULA : 15/5000 = 0,003/JAM 2.PELAKSANA : 20/5000 =0,004/JAM 3.PELAKSANA LANJUTAN : 50/5000 = 0,010/JAM PENYELIA : 100/5000 = 0,020/JAM

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT PRANATA HUMAS TINGKAT AHLI (S1/D4) NO UNSUR PROSENTASE JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT I UTAMA A. Pendidkan PRANATA HUMAS PERTAMA PRANATA HUMAS MUDA PRANATA HUMAS MADYA B. Pelayanan Informasi dan Kehumasan III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c C. Pengembangan Profesi 80% 80 120 160 240 320 440 560 II PENUNJANG Pendukung Pelaksanaan Kegiatan Pranata Humas 20% 20 30 40 60 80 120 140 JUMLAH 100% 100 150 200 300 400 550 700 50 100 150

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT PRANATA HUMAS TINGKAT terampil SMA/D1) N O UNSUR PROSEN TASE JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT I UTAMA A. Pendidkan PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA B. Pelayanan Informasi dan Kehumasan C. Pengembangan Profesi 80% II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d 25 37 53 69 85 125 165 245 II PENUNJANG Pendukung Pelaksanaan Kegiatan 20% - 3 7 11 15 25 35 55 Pranata Humas JUMLAH 100% 25 40 60 80 100 150 200 300 100 180 150

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT PRANATA HUMAS TINGKAT terampil SMA/D1) N O UNSUR PROSEN TASE JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT I UTAMA A. Pendidkan PELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA B. Pelayanan Informasi dan Kehumasan C. Pengembangan Profesi 80% II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d 40 40 16 40 32 40 48 40 88 40 128 40 208 II PENUNJANG Pendukung Pelaksanaan Kegiatan 20% - 4 8 12 22 32 52 Pranata Humas JUMLAH 100% 40 60 80 100 150 200 300 20 50 100

RINCIAN BUTIR KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

No. I. PRANATA HUMAS PERTAMA TINGKAT TERAMPIL Butir kegiatan 1. Mengolah data untuk perencanaan pel Informasi Laporan 0.020 2. Menyusun rencana kerja pel. Informasi TOR 0,020 3. Menyusun rencana kerja hubungan eksternal TOR 0,020 4. Mengumpulkan data dan informasi untuk pelayanan informasi dan kehumasan 5 Membuat Laporan kegiatan Pelayanan Informasi dan kehumasan (Program, Rutin, Berkala ) 6. Menyusun materi layanan informasi untuk media cetak/elektronik Laporan 0,004 Laporan 0,020 Naskah 0,040 7. Memantau konten media on line Laporan 0,010

Pembuatan Karya Tulis Ilmiah 2 orang : 60 % penulis utama dan 40 % penulis pembantu 3 orang : 50 % penulis utama dan 25 % penulis pembantu 4 orang : 40 % penulis utama dan 20 % penulis pembantu

PH YANG MELAKSANAKAN TUGAS TIDAK SESUAI DENGAN JENJANG JABATANNYA DIPERBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN : 1. Mendapatkan surat tugas dari pimpinan unit kerjanya. 2. Hanya satu tingkat dibawahnya dan satu tingkat diatasnya. 3. Satu tingkat dibawahnya dinilai penuh (100 % ) 4. Satu tingkat diatasnya dinilai 80 %

Jumlah Angka Kredit Kumulatif Setiap Prahum wajib menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP ) SKP disusun berdasarkan tugas pokok Pranata Humas yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya. Paling sedikit 80 % angka kredit berasal dari unsur utama tidak termasuk unsur pendidikan ; Paling banyak 20 % angka kredit berasal dari unsur penunjang

Kenaikan jabatan Pranata Humas dimungkinkan 1 tahun sekali dan kenaikan pangkat dimungkinkan 2 tahun sekali, apabila terdapat unsur pendidikan dan pengembangan profesi terutama penulisan karya tulis ilmiah

Pranata Humas Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tk.I III/b dan Pembina Utama Muda III/c, angka kredit kumulatif yang diisyaratkan sekurang-kurangnya 12 angka kredit harus berasal dari unsur pengembangan profesi

PH yang memperoleh AK untuk kenaikan jabatan/pangkat pada tahun pertama, pada tahun berikutnya wajib mengumpulkan AK sekurang-kurangnya 20% dr jml AK yg dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi berasal dari kegiatan tugas pokok

Apabila kelebihan AK memenuhi jml AK untuk kenaikan jabatan 2 tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, PH tsb dapat diangkat dlm jenjang jabatan sesuai dgn jml AK yang dimiliki apabila tlh 1 tahun dlm jabatan, dan setiap kali KP setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% dari jml AK untuk KP setingkat lebih tinggi yg berasal dari kegiatan tugas pokok.

PH Penyelia golongan III/d setiap tahun wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 AK dri keg. tugas pokok PH Madya golongan IV/c setiap tahun wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 AK dr keg. tugas pokok

Pranata Humas Tingkat Terampil yang akan diangkat menjadi Pranata Humas Kategori Keahlian diberikan angka kredit sebesar 65 % angka kredit kumulatif dari diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah sarjana (S1/DIV dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang

Program Unit Kerja : Diseminasi Informasi Tujuan : Meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya penyakit Flu Burung. Sasaran : 1. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya. 2. Meningkatnya jumlah penduduk yang memperoleh pemahaman tentang flu burung

Tujuan Pranata Humas : Mengumpulkan Angka Kredit. Langkah-langkah yang harus dilakukan PH : Menginventarisir butir-butir kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut : 1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengkaji data & informasi baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar. Terdapat empat butir kegiatan yang bisa dilakukan oleh PH Pelaksana Pemula 0,005, PH. Pelaksana 0,008, PH Pelaksana Lanjutan 0,010 dan PH Penyelia 0,060. Apabila dirasakan cukup maka langkah selanjutnya; (dlm rangka perencanaan)

2. Menyusun rencana kerja dalam bentuk kerangka acuan yang memuat latar belakang, tujuan dan sasaran, keluaran, metoda, jadwal pelaksanaan dan pembiayaan. Butir ini dilakukan oleh PH semua jenjang. Jadi bisa dilakukan oleh PH Pelaksana Pemula 0,006, PH. Pelaksana 0,010, PH Pelaksana Lanjutan 0,020 dan PH Penyelia 0,060. Serta PH Pertama 0,020 dan PH Madya 0,080, tergantung pimpinan, rencana kerja siapa yang akan di pakai.

3. Melakukan survei lokasi atau tempat penyelenggaraan kegiatan oleh PH Pelaksana 0,08. 4. Merancang lay-out ruang penyelenggaraan kegiatan, oleh PH Pelaksana 0,08. 5. Memantau penempatan sarana dan fasilitas penyelenggaraan, oleh PH Pelaksana Pemula 0,05 6. Melayani informasi stasioner, oleh PH Pelaksana Pemula 0,02 7. Menyusun buku taklimat untuk kegiatan sosialisasi, oleh PH Pelaksana Lanjutan 0,015. 8. Melaksanakan tugas menjadi MC, oleh PH Pelaksana 0,08, PH Pelaksana Lanjutan 0,02, dan PH Penyelia 0,04. 9. Membuat press release, oleh PH Pelaksana Lanjutan 0,025.

10. Membuat membuat transkrip diagog, wawancara, ceramah, briefing oleh PH Pelaksana Lanjutan 0,022 11. Menjadi moderator, oleh PH Pelaksana Lanjutan 0,02. PH Penyelia 0,04 12. Menjadi peserta dalam kegiatan sosialisasi, oleh PH Pelaksana Lanjutan 0,03 dan PH Penyelia 0,06. 13. Membuat rencana peliputan kegiatan pelayanan informasi, oleh PH Pelaksana Lanjutan 0,02. 14. Melakukan wawancara, oleh PH Penyelia. 0,030 15. Menulis naskah untuk penerbitan kehumasan, oleh PH Penyelia. 0,090

16. Menulis latar fakta yang melatarbelakangi isu atau masalah yang disampaikan dalam acara sosialisasi oleh PH. Pertama 0,020 17. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan berupa ceramah dan diskusi tentang Bahaya Flu Burung. Dalam tahap ini pranata humas masih mendapat poin yaitu melakukan pemantauan jalannya kegiatan. PH Pelaksana Lanjutan 0,020 PH Pertama 0,020 18 Melakukan evaluasi yaitu memberikan penilaian terhadap langkah-langkah yang sudah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi dan kehumasan. Proses evaluasi dalam kegiatan Pranata Humas sudah termasuk dalam proses pengumpulan data. Dalam tahap ini dilakukan oleh Lokal : PH Pertama 0,010 Nasional : PH Muda 0,030, Internasional : PH Madya 0,020

Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit/Tim Penilai Sekretaris daerah Provinsi atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi pelayanan informasi dan kehumasan bagi pranata Humas.(Tim Penilai Provinsi Sekda kab/kota ( Tim Penilai Kabupaten/Kota ) Tim Penilai terdiri dari unsur teknis yang membidangi Informasi dan Kehumasan, unsur kepegawaian, dan Pranata Humas

Susunan Keanggotaan Tim Penilai, sbb : a. Seorang Ketua merangkap anggota b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota c. Seorang Sekretaris merangkap anggota ; d. 4 orang anggota o Sekretaris, berasal dari unsur kepegawaian (Sekretaris Dinas / Kabag Kepegawaian ) o Anggota : 2 orang anggota Prahum dan dari unsur kesekretariatan

Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai : a. Menduduki jabatan /pangkat paling rendah sama dengan jabatan /pangkat Pranata Humas yang dinilai b. Memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pranata Humas ; c. Dapat aktif melakukan penilaian o Apabila jumlah anggota Tim Penilai, tidak dapat dipenuhi dari prahum, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pranata Humas.