Kontroversi Poligami "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya" (An Nisa' : 3) PENDAHULUAN Masalah poligami akhir-akhir ini mencuat ke permukaan masyarakat kita dan menjadi buah bibir yang hangat. Hal ini menyangkut tentang rencana pemerintah untuk mengatur tentang masalah ini. Pro dan kontra pun muncul. Padahal dalam Islam hukum tentang pologami telah sangat jelas dan gamblang. PENGERTIAN & HUKUM POLIGAMI Poligami atau yang dalam bahasa arab disebut "Ta'addud Zaujat" adalah jika seorang laki-laki menikah lebih dari seorang istri pada waktu yang sama meskipun istrinya didaerah yang berbeda. Poligami dibolehkan oleh Allah berdasarkan firman Allah diatas. Imam Ibnu Katsir Rahimahullah ketika menafsirkan ayat diatas berkata: "Nikahilah wanita-wanita yang kalian senangi dua, tiga, atau empat" (Tafsir Ibnu Katsir 1/555) Berkata Imam Muhammad Amin Asy Syinqithi Rahimahullah berkata; "Termasuk petunjuk Al Qur'an yang lurus adalah dibolehkannya menikah sampai empat istri, dan jika takut tidak bisa berbuat adil terhadap mereka maka wajib hanya menikah dengan seorang saja atau memiliki budak wanita berdasarkan ayat diatas. Dan tidak diragukan lagi bahwa hal ini adalah jalan yang paling lurus dan baik". (Tafsir Adhwa'ul bayan 3/377) Sedangkan dalil dari As Sunnah adalah: 1 P a g e
: : "Dari Qais bin Al harits berkata: "saya Masuk Islam sedangkan saya memiliki delapan istri, maka saya mendatangi Nabi lalu saya ceritakan hal tersebut, lalu beliau bersabda; "Pilihlah empat diantara mereka" (Riwayat Abu Dawud 6/327/224, Ibnu Majah 1/628/1952, lihat Shahih Ibnu Majah 1589) Demikianlah syari'at poligami berjalan sejak jaman Rasulullah, shahabat dan jaman setelah mereka tanpa adanya pengingkaran. Bahkan ada sebagian shahabat yang menganjurkan melakukannya. Tidak ada satupun yang melarangnya kecuali para pengikut propaganda kaum kuffar yang ada dijaman kita ini. (Lihat Jami' Ahkamin Nisa' Syeikh Musthafa Al Adawi 3/462) HIKMAH POLIGAMI Allah adalah dzat yang Maha Mengetahui dan Bijaksana dalam menetapkan semua syari'at pasti mengandung hikmah dan manfaat yang besar, meskipun kita tidak mengetahui apa hikmahnya. Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata; "Jika engkau perhatikan hikmah yang menakjubkan dari syari'at agama Islam ini, tidak ada untaian kalimat yang bisa menerangkannya dan tidak ada satupun akal yang bisa mengusulkan sebuah syari'at yang lebih sempurna darinya, maka cukuplah sebagai sebuah kesempurnaan akal kalau dia mengetahui keagungan dan keutamaannya" (Miftah Darus Sa'adah 2/308) Namun telah menjadi kewajiban bagi setiap mukmin untuk tunduk dan patuh terhadap setiap syari'at yang telah ditetapkan Allah dan Rasul- Nya walaupun ia tidak mengetahui hikmah dibalik syari'at ini. "Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung" (An Nuur:51) Maka syari'at Poligami mengandung hikmah yang besar diantaranmya; Pertama, Poligami merupakan cara untuk mempercepat perkembangan jumlah ummat Islam yang diinginkan oleh Rasulullah : "Menikahlah dengan wanita yang penuh kasih saying dan banyak melahirkan keturunan, sesungguhnya aku membanggakan banyaknya jumlah kalian dihadapan ummat lainnya" (Riwayat Abu Dawud 2050, Ahmad 3/158, Ibnu Hiban 1228, dengan sanad shahih) 2
Kedua; Sudah menjadi sunnatullah bahwa jumlah wanita lebih banyak dari pada jumlah laki-laki. Dan ini menjadi kenyataan yang tidak bisa dipungkiri saat ini. Jika seorang laki-laki hanya menikah satu maka akan kemanakah larinya para wanita yang tidak memiliki suami?. Apakah akan kita biarkan mereka terjerumus dalam lembah hitam perzinaan?. Bahkan dalam satu hadits disebutkan; " Sesungguhnya termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah hilangnya ilmu dan banyaknya kebodohan, perzinaan dan khamr, sedikitnya laki-laki serta banyaknya kaum wanita sehingga lima puluh wanita sebanding dengan satu orang laki-laki" (Riwayat Bukhari 3231, Muslim 2056) Ketiga, Beberapa laki-laki memiliki libido seksual yang tinggi, tidak cukup baginya satu orang istri yang tiap bulan mengalami masa haidh, belum lagi jika Istri mengidap suatu penyakit. Maka dengan Poligami merupakan solusi yang terhormat daripada terjerumus dalam perselingkuhan dan perzinaan. HARUS ADIL JIKA BERPOLIGAMI Seorang laki-laki yang berpoligami maka wajib atasnya untuk bersikap adil diantara istri-istrinya. Allah melarang berpoligami jika tidak bisa berbuat adil; " Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, "(An Nisa':3) Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang memiliki dua istri lalu lebih cenderung kepada salah satunya, maka datang pada hari kiamat dalam keadaan miring"(riwayat Abu Dawud 3133, Ibnu Majah 1969, dengan sanad shahih) Akan tetapi yang dimaksud adil disini adalah keadilan hak-haknya yang sifatnya kongkrit, seperti sandang, pangan dan papan. Bukan keadilan hati dan cinta, karena hal ini diluar kemampuan manusia. Sebagaimana Rasulullah telah berbuat adil diantara para Istrinya, akan tetapi beliau tetap berdo'a: "Ya Allah ini adalah pembagian yang aku miliki, maka janganlah Engkau mencelaku dalam apa yang Engkau miliki dan tidak aku miliki" (Riwayat Abu Dawud 1305 dengan sanad shahih) Rasulullah tidak memiliki keadilan cinta dan kecenderungan hati (Zaadul ma'ad 5/149). Rasulullah sendiri lebih mencintai Aisyah dibandingkan istri-istri yang lain. Rasulullah pernah ditanya salah seorang Sahahabat : "Siapakah wanita yang paling engkau cintai? "Aisyah" Jawab beliau, maka tanyanya lagi; "Dari kaum laki-laki?" "Bapaknya" tandas beliau" (Riwayat Bukhari-Muslim dari Amr bin Ash ) WANITA MANA YANG MAU DI MADU??? 3
Inilah ungkapan yang sering dilontarkan oleh mereka yang menolak pologami, terutama dari kalangan wanita. Memang cemburu merupakan suatu hal yang manusiawi. Cemburu kepada madunya adalah merupakan karakteristik wanita. Bahkan diantara istri Nabi pun saling cemburu. Diriwayatkan dari ummu salamah : sesungguhnya ia mengirim makanan dalam sebuah nampan untuk Rasulullah dan para shahabat, maka datang Aisyah dengan membawa batu, lalu nampan itu dilemparnya. Maka Rasulullah mengumpulkan diantara pecahan nampan dan berkata; "Makanlah, ibu kalian (Aisyah) sedang cemburu" (Riwayat Nasa'i, 7/70) Al hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah berkata; "Perkataan beliau "ibu kalian sedang cemburu" adalah pemberian udzur dari beliau agar perbuatan Aisyah ini tidak dibawa kepada sesuatu yang tercela. Namun ini adalah perasaan cemburu yang lazim terjadi diantara istri dimana ini adalah fithrah wanita yang tidak bisa dihindari"(fathul Bari 5/126) Sebagian lagi menganggap bahwa dengan kecemburuan bisa membuat hidup tidak tenang, karena sering terjadi cekcok diantara para istri. Maka masalah ini telah dijawab oleh Imam As Syinqithi: "ini adalah ucapan kotor,. Karena perselisihan dan percekcokan bisa terjadi kepada siapa saja, walaupun hanya beristri satu " (Adhwa'ul Bayan 3/377) Maka ungkapan "wanita mana yang mau dimadu" atau ungkapan sejenisnya tidak selayaknya diucapkan oleh orang yang mengaku muslim atau muslimah, banyak wanita-wanita yang lebih utama dari pada wanita saat ini justru mau dimadu, seperti isri-istri Nabi, para shahabat dan lain-lain. Lantas bagaimana kita menolaknya sedangkan orang yang lebih utama dari kita saja menerimanya. Apa alasan kita??? DIBALIK KONTROVERSI POLIGAMI Dibalik kontroversi yang memanas seputar poligami ini terdapat beberapa hal yang pantas kita renungkan: Pertama, Penolakan ini merupakan propaganda dari orang-orang kafir dan orang-orang yang ingin menghancurkan Islam. Melalui berbagai media mereka mengekspos tentang kedzaliman poligami dengan mengatas namakan membela hak kaum wanita. Sehingga banyak diantara kaum muslimin terpengaruh akibat propaganda ini. "Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-nya meskipun orang-orang kafir benci" (Ash Shaf :8) Namun bagaimanapun juga penolakan mereka Poligami tetap menjadi bagian syari'at Islam yang telah jelas aturannya lebih lebih dari 14 abad silam. Tidak menjadi masalah apakah di negeri ini dibuat undang- 4
undang atau tidak. Karena memang agama ini telah sempurna dan syari'at ini akan tetap berlaku sampai hari kiamat, semenjak Allah menurunkan ayat: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu" (Al Maidah :3) Kedua; Koreksi terhadap kesalahan dalam penegakan syari'at di negeri ini. Ada sebagian kaum muslimin yang salah dalam memahami penegakkan syari'at ini. Mereka menyempitkan makna dari penegakan syari'at ini. Mereka mengidentikan penegakan syari'at hanya dengan pelaksanaan hudud dalam hukum pidana saja.lalu mereka memfokuskan pembicaraan yang menyentuh penguasa. Akibatnya mereka justru mengabaikan perkara yang sangat esensial dalam syari'at ini, yaitu aqidah yang benar. Pengalaman telah membuktikan, ketika RUU Anti pornografi yang sedikit membela syari'at Islam digulirkan banyak diantara kaum muslimin sendiri yang menolaknya. Dan saat ini tentang poligami juga demikian halnya. Terus bagaimana mungkin syari'at bisa ditegakkan, jika kaum muslimin sendiri sebagai pelaksana syari'at menolaknya??? Hal ini disebabkan karena aqidah sebagian kaum muslimin masih perlu diluruskan. Jika aqidah telah lurus maka dengan sendirinya akan bisa menerima dan menjalankan seluruh syari'at ini, atas dasar keimanan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya. Demikianlah uraian singkat tentang masalah poligami. Sesungguhnya kesudahan yang baik hanya bagi orang yang bertaqwa. Wallahu A'lamu Bihs shawwab Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buletin Da wah An Nashihah Cikarang Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 5