Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.5 No 1 Januari ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PENGARUH METODE RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

PENGETAHUAN BIDAN TENTANG TEKNIK MASSAGE DENGAN MINAT PENERAPAN DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN

PENGARUH MASSASE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPS NURHASANAH KECAMATAN TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

EFEKTIVITAS PERLAKUAN PIJAT EFFLEURAGE

1

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PENGARUH TEKNIK MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sahtria Ningsih Masbait*), Eko Susilo**), Luvi Dian A***)

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

PERDEDAAN TERAPI MASSAGE DAN TERAPI RELAKSASI DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN DI BIDAN PRAKTIK SWASTA (BPS) ERNAWATI KECAMATAN BANYUMAS

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

EFFECTS OF MASSAGE METHOD ON REDUCTION LABOR PAIN INTENSITY KALA I OF MATERNITY ROOM IN LANGSA HOSPITAL YEAR 2013

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

Jurnal Care Vol.5, No.3,Tahun 2017 KALA I FASE AKTIF DI PUSKESMAS PONED PLERED KABUPATEN CIREBON TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PADA PERSALINAN DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DAN II DI BPM WILAYAH KLATEN

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

EFEKTIVITAS ENDORPHINE MASSAGE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIPARA DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

EFEKTIVITAS MASSASE EFFLEURAGE DAN MASSASE COUNTERPRESSURE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN ABSTRAK

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

Oleh : Heti Sanjaya, Tri Ismu Pujiyanto, Dita Wasthu P Stikes Karya Husada Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RSUD AMBARAWA 2013

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

Transkripsi:

Efektifitas Teknik Pijat Abdominal Lifthing Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida Dalam Persalinan Kala I Di Bidan Praktek Mandiri Bd. Y Lubuk Alung Tahun 2014 1 Yeltra Armi, 2 Evi Susanti 1 STIKes Prima Nusantara Bukittinggi ABSTRAK Proses melahirkan seorang anak dan rasa sakit saat melahirkan adalah sebuah siklus alami pada wanita. Sakit terjadi karena kontraksi selama proses pembukaan dan penipisan servik. Meningkatnya frekuensi dan durasi kontraksi lebih sakit dirasakan terutama pada primipara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas teknik pijat abdominal lifthing terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan. Desain penelitian Quasi Experiment. Dengan pendekatan one grup pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Pengolahan data univariat dan bivariat dilakukan secara komputerisasi dengan analisis data uji statistic dependen t-test dengan p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (8,4) memiliki nilai rerata sebelum dilakukan pijat Abdominal Lifthing. (5,1) memiliki rerata nyeri persalinan sesudah dilakukan pijat Abdominal Lifthing, (3,3) Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan pijat Abdominal Lifthing. Hasil uji statistic ditemukan bahwa ada hubungan yang bermakna pada pijat Abdominal Lifthing terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan. Dapat disimpulkan bahwa efektifitas teknik pijat abdominal lifthing terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan pada ibu primigravida dalam persalinan kala I mampu mengurangi nyeri persalinan dan tidak hanya memberikan obat saja, tetapi penanggulangan secara pikologis juga harus diterapkan. Kata Kunci : Pijat Abdominal Lifting, nyeri persalianan Effectiveness Lifthing Abdominal Massage Techniques To The Reduction Of Pain In Labor In Primigravida First Stage Of Labor In Independent Practice Midwife Bd Y Lubuk Alung 2014 ABSTRACT The process of giving birth to a child and the pain of childbirth is a natural cycle in women. Pain occurs because of contraction during the process of opening and thinning of the cervix. The increased frequency and duration of contractions over pain felt mainly in primiparas. This study aims to determine the effectiveness of abdominal massage techniques lifthing on reducing labor pain. Quasi- Experiment study design. With the approach of a one group pretest - posttest. The sample in this study as many as 10 people. Sampling technique in this study were consecutive sampling. Univariate and bivariate data processing is computerized statistical analysis of test data dependent t-test with p < 0.05. The results showed that ( 8.4 ) has an average value prior to Lifthing abdominal massage. ( 5.1 ) has a mean labor pain after abdominal massage done Lifthing, ( 3.3 ) Average Pain Before And After Childbirth Do Lifthing abdominal massage. The results of statistical tests found that there is significant correlation in Lifthing abdominal massage on reducing labor pain. It can be concluded that the effectiveness of abdominal massage techniques lifthing to the reduction of pain in labor in primigravida first stage of labor can reduce labor pain and not just give medicine, but handling it pikologis also be applied. Keywords : Abdominal Massage Lifting, labor pain. PENDAHULUAN Kematian maternal pada saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sangat penting. Tingginya angka kematian ibu bersalin mempunyai dampak yang besar terhadap kehidupan keluarga dan masyarakat, selain itu kematian maternal digunakan sebagai indikator tingginya kematian ibu. Organisasi kesehatan sedunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap hari ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia, kurang lebih 99 persen Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.5 No 1 Januari 2014 40

diantaranya terjadi di negara-negara berkembang (Emilia, 2009). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini mencapai 359 per 100 000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia. Tingginya angka kematian ibu ini salah satunya disebabkan selama kehamilan ibu mengalami stres yang akhirnya mempengaruhi proses persalinan. Stres bisa menimbulkan anemia, kurang gizi, gangguan kesehatan lainnya dan akibat lanjut bisa menimbulkan resiko kematian pada ibu. Faktor pemicu stress pada ibu saat hamil bisa dipicu oleh berbagai hal, salah satunya adalah memikirkan masa-masa sulit yang akan dihadapi pada saat persalinan. (Dita, 2013). Persalinan merupakan suatu proses alamiah yang akan dilalui oleh setiap ibu hamil, di mana terjadi pengeluaran hasil konsepsi berupa bayi dan plasenta dari rahim ibu. Pada proses ini terjadi peregangan dan pelebaran mulut rahim sebagai akibat dari kontraksi otot-otot rahim untuk mendorong bayi keluar. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim, hal inilah yang menyebabkan nyeri pada persalinan (Danuatmaja & Meiliasari, 2008) Melahirkan normal akan menimbulkan rasa nyeri bagi para ibu. Namun rasa nyeri yang diderita para ibu ibu hamil akan berbeda kadarnya, ada yang benarbenar merasakan sakit yang luar biasa, namun juga banyak merasa nyeri yang tidak terlalu lama. Tentunya hal ini banyak faktor penyebabnya. dimulai dari pengalaman melahirkan, ukuran dan berat bayi, dukungan (suami, keluarga), teknik melahirkan, bahkan dari penolong medis mulai dari dokter atau bidan itu sendiri, dll.(almartiah, 2013). Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan metode nonfarmakologi, namun metode farmakologi lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik. Sedangkan metode nonfarmakologi lebih murah, simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Metode nonfarmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya. Relaksasi, teknik pernapasan, pergerakan dan perubahan posisi, massage, hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, guided imagery, akupresur, aromaterapi merupakan beberapa teknik nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh pada koping yang efektif terhadap pengalaman persalinan. Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulanginya adalah dengan massage yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. Dasar teori massage adalah teori gate control yang dikemukakan oleh Melzak dan Wall (dalam Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007). Teori ini menjelaskan tentang dua macam serabut syaraf berdiameter kecil dan serabut berdiameter besar yang mempunyai fungsi berbeda. Bidan mempunyai andil yang sangat besar dalam mengurangi nyeri nonfarmakologi. Intervensi yang termasuk dalam pendekatan nonfarmakologi adalah analgesia psikologis yang dilakukan sejak awal kehamilan, relaksasi, massage, stimulasi kuteneus, aroma terapi, hipnotis, akupuntur dan yoga (Gadysa, 2009). Studi yang dilakukan oleh National Birthday Trust terhadap 1000 wanita menunjukkan bahwa 90% wanita merasakan manfaat relaksasi dan pijatan untuk meredakan nyeri (Findley dan Chamberlain,1999). Dua studi skala kecil menunjukkan bahwa pijatan dapat memberikan manfaat bagi wanita hamil dan wanita bersalin. Wanita yang mendapat pijatan secara teratur selama kehamilan mengalami penurunan kecemasan, penurunan nyeri punggung, dan dapat tidur lebih nyenyak dibandingkan wanita yang tidak mendapat pijatan. Kelompok yang mendapat pijatan juga memiliki lebih sedikit komplikasi pada persalinan dan memiliki lebih sedikit kadar hormon stres (Field et al., 1999). Wanita yang mendapat pijatan selama persalinan mengalami penurunan kecemasan, pengurangan nyeri, dan waktu persalinan lebih pendek secara bermakna (Field et., 1997) (Schott dan Priest, 2002). Penelitian Angraeni, dkk (2013) menjelaskan bahwa penanganan nyeri persalinan merupakan hal yang sangat penting, salah satunya dengan teknik non farmakologi yaitu abdominal lifting. Masase merupakan salah satu teknik aplikasi teori gate-control, dengan menggunakan teknik masase atau pijat dapat meredakan nyeri dengan menghambat sinyal nyeri, meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke seluruh jaringan (Smith et al, 2007). Demikian halnya menurut Danuatmaja & Meilasari (2004), ibu yang mendapat pijatan dua puluh menit setiap jam selama persalinan akan lebih terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan endorphin yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit dan menciptakan perasaan nyaman. Pijat secara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman dalam persalinan (Angraeni, dkk 2013). Nyeri persalinan merupakan masalah yang sangat mencemaskan bagi ibu inpartu, khususnya ibu primigravida, dan biasanya yang paling sering dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan metode massage, baik oleh petugas kesehatan, keluarga pasien maupun pasien itu sendiri. Tetapi kadang kala metode massage yang dilakukan tidak pada tempatnya sehingga hasilnya tidak efisien. Salah satu contohnya pada pelaksanaan teknik abdominal lifthing. Teknik abdominal lifthing dilakukan dengan cara membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.5 No 1 Januari 2014 41

posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan kearah dalam, kemudian ulangi lagi, begitu seterusnya (Gadysa, 2009) Menurut survei pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 24 Juni 2014 di BPM Hj. Yetti Latief diketahui bahwa persalinan pada tahun 2013 adalah sebanyak 559, sementara hasil wawancara lebih lanjut dengan pihak BPS didapatkan keterangan bahwa hanya 4 dari 10 orang pendamping persalinan yang berperan aktif melakukan massage pada ibu bersalin Selain alasan yang di atas adapun alasan peneliti mengambil judul ini adalah untuk mengurangi penggunaan metode farmakologi yang menurut teori yang telah dijelaskan di atas bahwa obat-obat tersebut memiliki efek samping yang membahayakan bagi ibu dan janin. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang efektifitas teknik pijat abdominal lifthing terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan pada ibu primigravida dalam persalinan kala I di Bidan Praktek Mandiri Hj. Yeti Latif Lubuk Alung tahun 2014. SUBJEK DAN METODE PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah penderita nyeri persalinan di BPM Bd Y di Lubuk Alung Kab, Padang pariaman. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan sampel 10 responden. Metode penelitian dengan Quasi Ekperiment dengan rancangan One Group Pretest-Posttest (Notoatmojo 2010). Dalam hal ini penulis melihat Efektifitas Teknik Pijat Abdominal Lifthing Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida Dalam Persalinan Kala I di Bidan Praktek Mandiri Y Lubuk Alung tahun 2014. Penelitian ini telah dilaksanakan di BPM Y Lubuak Alung tahun 2014. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat a. Nyeri sebelum pijat Abdominal Lifthing Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Ibu Primigravida Kala I Sebelum diberi Pijatan Lifthing Abdominal NO Intensitas Nyeri Jumlah Responden 1 Skor 0 ( tidak nyeri) Tidak ada 2 Skor 1-3 ( nyeri ringan ) Tidak ada 3 Skor 4-6 ( nyeri sedang ) Tidak ada 4 Skor 7-9 ( nyeri berat ) 8 orang 5 Skor > 10 (nyeri sangat berat) 2 orang Jadi jumlah responden yang terbanyak atau dominan mengalami nyeri pada intensitas nyeri dengan skor 7-9 ( nyeri berat ) sebanyak 8 orang dan jumlah responden yang sedikit mengalami nyeri pada intensitas nyeri dengan skor > 10 ( nyeri sangat berat ) sebanyak 2 orang. Tabel 4.2 Distribusi Rata-rata Nyeri Persalinan Sebelum dilakukan pijat Abdominal Lifthing di Bidan Praktek Mandiri Hj. Yetti Latif Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Bulan Juli September Tahun 2014 No Nyeri Persalinan N Mean Standar Deviasi Minimum Maksimum 95% CI 1 Pre-test nyeri persalinan 10 8,4 1,174 7-10 7,56-9,24 Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.5 No 1 Januari 2014 42

Dari tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata Rerata Nyeri Persalinan Sebelum dilakukan pijat Abdominal Lifthing adalah 8,4 (nyeri berat) (95% CI :7,56-9,24), dengan standar deviasi 1,174. Nilai terendah adalah 7 (nyeri berat) dan tertinggi adalah 10 (nyeri sangat berat). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa Rerata Nyeri Persalinan Sebelum dilakukan pijat Abdominal Lifthing adalah diantara 7 (nyeri berat) sampai 10 (nyeri sangat berat). b. Nyeri Persalinan Sesudah pijat Abdominal Lifthing Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Ibu Primigravida Kala I Sesudah diberi Pijtan Abdominal Lifthing NO Intensitas Nyeri Jumlah Responden 1 Skor 0 ( tidak nyeri) Tidak ada 2 Skor 1-3 ( nyeri ringan ) 1 orang 3 Skor 4-6 ( nyeri sedang ) 8 orang 4 Skor 7-9 ( nyeri berat ) 1 orang 5 Skor > 10 ( nyeri sangat berat ) Tidak ada Jadi jumlah responden yang terbanyak atau dominan mengalami penurunan nyeri pada intensitas nyeri dengan skor 4-6 ( nyeri sedang ) sebanyak 8 orang dan jumlah responden yang sedikit mengalami penurunan nyeri pada intensitas nyeri dengan skor 1-3 ( nyeri ringan ) sebanyak 1 orang dan intenitas nyeri denagan skor 7-9 ( nyeri berat ) sebanyak 1 orang. Tabel 4.4 Distribusi Rata-rata Nyeri Persalinan Sesudah pijat Abdominal Lifthing di Bidan Praktek Mandiri Hj. Yetti Latif Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Bulan Juli - September Tahun 2014 No Nyeri Persalinan N Mean Standar Deviasi Minimum Maksimum 95% CI 1 Post-test nyeri persalinan 10 5,1 1,197 3-7 4,24-5,96 Dari tabel 4.4 dapat dilihat rata-rata Nyeri Persalinan Sesudah pijat Abdominal Lifthing adalah 5,1 (nyeri sedang) (95% CI : 4,24-5,96), dengan standar deviasi 1,197. Nilai terendah adalah 3 (nyeri ringan) dan tertinggi adalah 7 (nyeri berat). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata Nyeri Persalinan Sesudah pijat Abdominal Lifthing adalah diantara 3 (nyeri ringan) sampai 7 (nyeri berat). c. Hasil Uji Normalitas Data Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas Shapiro-Wilk (sampel <50). Kriteria uji yaitu jika nilai hitung signifikan (a) > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya (Dahlan, 2009). Hasil Uji Normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.5 No 1 Januari 2014 43

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Shapiro-Wilk Skala Nyeri Persalinan Nilai Statistik P A Keterangan Nyeri Persalinan pretest 0,878 0,124 0,05 Normal Nyeri Persalinan posttest 0,952 0,691 0,05 Normal Berdasarkan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa telah diperoleh hasil nilai kemaknaan > 0,05 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi data adalah normal. 2. Analisa Bivariat Tabel 4.6 Perbedaan Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Abdominal Lifthing di Bidan Praktek Mandiri Hj. Yetti Latif Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Bulan Juli - September Tahun 2014. Variable Mean SD SE p value N Nyeri Persalinan Sebelum (Pretest) 8,4 1,174 0,371 Nyeri Persalinan Sesudah (Posstest) 5,1 1,197 0,379 0,01 10 Selisih Nyeri Persalinan Pre-Post 3,3 0,823 0,26 Dari tabel 4.6 Terlihat nilai Mean perbedaan antara Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Dilakukan Abdominal Lifthing dan Rerata Nyeri Persalinan Sesudah Dilakukan Abdominal Lifthing adalah 3,3 (nyeri ringan) dengan standar deviasi 0,823 dan standar Error 0,26 hasil uji statistik didapatkan nilai p value adalah p 0,01. Maka dapat disimpulkan bahwa Pijat Abdominal Lifthing efektif dalam menurunkan nyeri persalinan pada ibu Primigravida kala I Di BPM Hj. Yetti Latif Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014. PEMBAHASAN Analisa Univariat Rata- rata Pre- pijat Abdominal Lifthing Dan Postpijat Abdominal Lifthing Dari hasil penelitian yang dilakukan di Bidan Praktek Mandiri Hj. Yetti Latif Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman tahun 2014 diperoleh hasil bahwa rata-rata penurunan skala nyeri pre- pijat Abdominal Lifthing 8.4 (nyeri berat) dengan standar deviasi 1.174 dimana skala nyeri minimal 7 (nyeri berat) dan skala nyeri maksimal 10 (nyeri sangat berat). Rata- rata penurunan skala nyeri post pijat Abdominal Lifthing 5.1 (nyeri sedang) dengan standar deviasi 1.197 dimana skala nyeri minimal 3.3 (nyeri ringan). Sebelum dilakukan pijat Abdominal Lifthing nyeri persalinan yang dirasakan oleh responden berkisaran antara nyeri berat dengan skor 7-9 dan nyeri sangat berat pada skor 10. Dan rata-rata responden merasakan nyeri berat di skor 7 (nyeri berat) sebanyak 3 orang di skor 8 (nyeri berat) sebanyak 2 orang di skor 9 (nyeri berat) sebanyak 3 orang dan di skor 10 (nyeri sangat berat) sebanyak 2 orang. Setelah dilakukan pijat Abdominal Lifthing terjadi penurunan dari nyeri berat ke nyeri sedang. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.5 No 1 Januari 2014 44

Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual. Dikatakan bersifat individual karena respon individu terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan dengan lainnya. Untuk itu, diperlukan kemampuan perawat dalam mengidentifikasi dan mengatasi rasa nyeri tersebut. Rasa nyeri akibat perubahan serviks dan iskemia rahim merupakan nyeri viseral. Nyeri ini berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar punggung dan menurun ke paha. Biasanya ibu mengalami rasa nyeri ini pada interval antar kontraksi (Asmadi, 2008) Menurut Erickson Setelah dilakukan pijat Abdominal Lifthing skor intensitas nyeri semua responden menurun, meskipun ada yang tidak dratis penurunannya. Ibu yang mendapat pijatan selama dua puluh menit setiap jam selama konraksi dalam persalinan akan lebih terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan endorphin yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit dan menciptakan perasaan nyhaman. Pijatan secara lembut ini membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman dalam persalinan. (Danuatmaja & Meilasari,2004) Menurut pendapat peneliti bahwa penurunan yang terjadi dipengaruhi oleh tanggapan responden yang berbeda- beda saat dilakukan pijat Abdominal Lifthing. Sedangkan menurut Muttaqin (2011) Penurunan nyeri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut antara lain yaitu makna nyeri berhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan bagaimana mengatasinya, ansietas yaitu cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas dan perhatian jika seorang klien menfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Hal ini juga terjadi disaat penelitian dimana responden yang diobeservasi juga mengalami cemas dan tidak bisa mengendalikan dirinya untuk supaya lebih tenang dan rileks sewaktu terjadinya nyeri, ini dikarenakan mereka sedikit merasa cemas menghadapi persalinan yang belum pernah sama sekali mereka alami. Analisa Bivariat Efektivitas Skala Nyeri Persalinan Sebelum (Pre- Test) Dan Sesudah (Post-Test) Dilakukan pijat Abdominal Lifthing Dari hasil penelitian yang dilakukan di Bidan Praktek Mandiri Hj. Yetti Latif Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman tahun 2014 diperoleh hasil bahwa rata-rata (Mean) penurunan skala nyeri pre-test adalah 8.4 (nyeri berat) dengan standar deviasi 1.174. Pada post-test didapatkan rata-rata penurunan skala nyeri sebesar 5.1 (nyeri sedang) dengan standar deviasi 1.197. Terlihat nilai mean perbedaan antara pre-test-post-test adalah 3.3 (nyeri ringan). Dengan standar deviasi 0.823. Hasil uji Statistik didapatkan nilai 0.000 maka dapat simpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri pada sebelum dan sesudah dilakukan pijat Abdomial Lifthing. Dimana p = 0.000 (α = 0,05), yang berarti p lebih kecil dari α < 0.05 berarti Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada efektivitas pijat Abdomial Lifthing terhadap penurunan skala nyeri persalinan pada ibu primigravida kala I tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata skala nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 8.4 (nyeri berat), sedangkan rata-rata sesudah diberikan intervensi adalah 5.1 (nyeri sedang). Artinya terdapat perbedaan rata-rata skala nyeri pada sebelum dan sesudah diberikan intervensi yaitu sebesar 3.3 (nyeri ringan). Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat 20 menit selama kontraksi dalam tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit, lebih segar, rileks dan nyaman dalam persalinan. (Danuatmaja & Meilasari, 2004) Endorphine mempengaruhi transmisi impuls yang diinterpretasikan sebagai nyeri. Endorphine kemungkinan bertindak sebagai neurotransmitter maupun neuromodulator yang menghambat transmisi dari pesan nyeri. Jadi, adanya endorphin pada sinaps sel- sel saraf menyebabkan status penurunan dalam sensasi nyeri. Kegagalan melepaskan endorphin memungkinkan nyeri terjadi. Opiate, seperti morphine atau endorphine ( kadang- kadang disebut encephalin), kemungkinan menghambat transmisi pesan nyeri dengan mengaitkan tempat reseptor opiate pada sarafsaraf otak dan tulang belakang Kadar endorphin berbeda satu indivdu ke individu lain, hal ini menjelaskan mengapa beberapa orang lebih merasa nyeri dari pada yang lainnya. Orang- orang dengan kadar endorphin tinggi sudah jelas akan merasa kurang nyeri. Pada saat nyeri peralinan dirasakan, terdapat receptor opiate pada otak dan tulang belakang dan menentukan bahwa susunan saraf pusat (SSP) melepaskan zat seperti morfin (endorphin dan enkephalin). Endogeneous opiate menjepit untuk receptor opiate dan mengganggu persepsi nyeri. Berbagai macam tindakan pengurangan rasa nyeri menggunakan teori system endorphin ini. Misalnya: akupresur dan akupuntur yang merangsang pengeluaran endogenous opiates, berbagai macam pendidikan kesehatan klien atau stimulasi kulit, seperti masaje /masase / pijat, dapat menyebabkan peningkatan endorphin, yang pada gilirannya dapat meredakan nyeri. (Anik Maryunani, 2010). Persalinan adalah proses fisiologis yang harus dialami oleh setiap wanita yang hamil, merupakan saat Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari 2015 45

yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk dapat marasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Tetapi persalinan juga disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi oleh rasa takut dan cemas.. Rasa nyeri pada persalinan menimbulkan perubahan afektif meliputi peningkatan cemas disertai lapang perseptual yang menyempit, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat diseluruh tubuh. (Bobak, 2005) Hasil analisis peneliti didapatkan bahwa setelah peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan tes homegenitas dengan menggunakan komputerisasi didapatkan bahwa dampak pijat Abdominal Lifthing pada semua karakteristik sama,peneliti juga menyimpulkan bahwa, walaupun nyeri persalinan adalah hal fisiologis yang dapat membuat ibu takut menghadapi persalinan, jika kondisi tersebut bisa ditanggulangi dengan membawa klien memasuki kondisi relaksasi dan diberi pijatan lembut dimulai dari pinggang belakang dan sampai kearah puncak perut dengan usapan yang berlawanan selama kontraksi, untuk mempertahankan kondisi relaksasi tersebut, maka nyeri bisa dikontrol. Adapun kendala yang peneliti hadapi ketika dilakukan penelitian ini adalah terjadinya ganguan disaat dilakukannya proses pijat Abdominal Lifthing. Berdasarkan SOP pijat Abdominal Lifthing, pada awal pertemuan peneliti melakukan pre induksi, dimana pada saat dilakukannya proses pre induksi ini dibutuhkan pasien harus dalam posisi yang nyaman dan tenang, tapi pada beberapa proses pre induksi, terjadi ganguan yang menyebabkan hilangnya konsentrasi dan ketenangan dari klien yang dipengaruhi oleh keluarga maupun lingkungan disekitarnya. Dari hasil analisis peneliti pada beberapa proses penilitian, kerja sama yang baik antara terapis dan klien memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan proses pijat Abdominal Lifthing, dan proses membangun rasa saling percaya antara klien dan terapis dilakukan pada fase pre induksi ini. Keberhasilan tahap kedua yaitu induksi, sangat ditentukan oleh pre induksi, jika terapis tidak bisa membawa klien dalam posisi nyaman dan tenang, maka efek dari pijat menjadi tidak optimal. Untuk memperkuat apakah turunnya nyeri disebabkan oleh pijat Abdominal Lifthing, peneliti terlebih dahulu menanyakan kepada ibu, apakah ibu bersalin sedang dalam pengaruh obat atau tidak, dan jika iya, peneliti meminta pada ibu setelah efek obat habis, jangan mengkonsumsi obat dulu kemudian peneliti melakukan pijat Abdominal Lifthing pada waktu lain disaat ibu tidak dalam garuh obat, sehingga hal ini bisa mengurangi kemungkinan nyeri menurun dikarnakan efek dari obat. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rerata nyeri sebelum pijat Abdominal Lifthing adalah 8.4 (nyeri berat) 2. Rerata nyeri sesudah pijat Abdominal Lifthing adalah 5.1 (nyeri sedang) 3. Terjadi Penuruan nyeri pada ibu bersalin setelah dilakukan pijat Abdominal Lifthing. Terlihat penurunan nilai rerata skala nyeri antara pre-testpost-test adalah 3.3 (nyeri ringan). Dengan standar deviasi 0.823 dengan p value 0,000. Berarti ada pengaruh pijat Abdominal Lifthing terhadap penurunan nyeri pada ibu bersalin. SARAN Adapun saran-saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tempat Peneliti Diharapkan kepada tempat peneliti agar sistem pelayanan kesehatan melakukan penyuluhan bahwa penanganan nyeri saat persalinan tidak hanya dapat dilakukan dengan memberikan obat saja, tetapi penanggulangan secara psikologis juga harus diterapkan. 2. Klien Ibu Bersalin Diharapkan kepada ibu bersalin agar bisa melakukan koping ketika terjadi nyeri dengan membawa diri memasuki kondisi rileks dan nyaman, sehingga bisa mengurangi penggunaan obat- obatan yang memiliki efek samping. 3. Peneliti Selanjutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya meneliti dengan variabel yang berbeda atau menambah variabel penelitian dan melakukan pijat Abdominal Lifthing lebih lama. DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data, Penerbit Salemba medika Almartiah, www.bidanku.com. Kehadiran Suami Mengurangi Rasa Nyeri. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari 2015 46

http://www.kaltimpost.net. diakses tanggal 24 Juni 2014 Dahlan Sopiyudin, 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,. Bivariat, dan Multivariat. Edisi 5. Jakarta : Salemba Danuatmaja & Meiliasari, 2008. Konsep Dasar Persalinan. Jakarta Puspa Swara Tamsuri 2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Penerbit Buku. Kedokteran. Jakarta : EGC www.tempointeraktif.com. Hypnobirthing Tidak Sakit Lagi.http://vclinic.com /2008/11. diakses tanggal 1 Juli 2014 Zulkarnain, 2003. Manual Persalinan. Jakarta : EGC Departemen Kesehatan RI, 2008. Asuhan Persalinan Normal Dita, 2013. Kehamilan dan Melahirkan, Jakarta, Arcan Emilia Siswosudarmo, R. Ova. 2009. Obstetri Fisiologi. Yogyakarta : Pustaka Cendekia Gadysa, 2009. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Hawari Dadang, 2006. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta : Fakultas. Kedokteran Universitas Indonesia Mander, 2003 Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : Puspa. Swara Mulyono 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1. Salemba Medika, Jakarta. Notoatmodjo 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, 2006. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta Odent 2011, www.worpres.com. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 Potter and Pery. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,. Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Prawirohardjo, 2002. Panduan Bagi Ibu Hamil & Melahirkan, Yogyakarta: Mitra Pustaka Ridolfi dan Franzen, 2001. Buku Saku Persalinan, Jakarta, EGC. Sarwono, 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Schott dan Priest, 2002. Persalinan Normal Tanpa Rasa Nyeri. Jakarta: Puspa Sehat Simkin.,Walley.,dan Keppler, 2008, Panduan Kontrasepsi. Jogjakarta : Mitra Pustaka Sutanto 2006. Basic Data Analysis for Health Research. Jakarta FKUI Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari 2015 47