1. TENTANG CINTA. Aku tak pernah mengerti pun memahami cinta. Kami tak pernah saling mengenal. Dan aku tak punya cerita tentangnya.

dokumen-dokumen yang mirip
LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Berlari. Nurlaeli Umar

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Rima Perjalanan Cinta

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu

Bagian: 1 Merindu Rindu

P A D A M U E M B U N

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

Kumpulan Prosa Vyna,

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Sepasang Sayap Malaikat

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

2. Gadis yang Dijodohkan

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Karena Kita Adalah Hujan

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

Ah sial aku selingkuh!

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

1. Aku Ingin ke Bandung

Yang Mencinta dalam Diam

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Monolog Lelaki Merindukan Pulang Oleh Hasan Al Banna

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

Lebih dekat dengan Mu

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Mataram Binangkit Jilid 1

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

N.G. Dian. Penerbit. Seindah Membaca. Kuningan, Jawa Barat

Last Child Feat Giselle Seluruh Nafas Ini

Santhy Agatha. Menghitung Hujan. Penerbit : Saira Publisher

#RainbowProject: ORANGE. A Way To Sunset NULIS BUKU CLUB PALEMBANG NULIS BUKU CLUB UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Coffee Break : Kegalauan Raya

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

TATA IBADAH KELUARGA GABUNGAN GPIB Jemaat IMMANUEL di DEPOK Rabu, 2 Desember 2015 MENGHADAP TUHAN

AKU AKAN MATI HARI INI

cinta seringkali lebih mudah didefinisi dengan air mata... Aku Bukan Pergi, Tapi Menjelma Jadi Rindu dan Berkelana di Hatimu.

Kulihat Lelaki itu Kala Petang A N G E L I C A Y A P U T R I

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Primer Amor. One could fall in love many times during the course of lifetime, but the first rush of love always holds a special place in our hearts

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Rintik, rintik, Tiap tetesnya menyimpan kisah yang harus segera diceritakan. Sebelum semuanya kembali memuai ke awan.

The Coffee Shop Chronicles

Dulu di lapangan hitam, kalo kakak PSB teriak, Kekuataaannn kita akan jawab,

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

orang tuanya itu selesai. Tak jarang ia akan berlari ke kamarnya di tingkat atas gedung itu atau ke taman pribadi keluarganya di tingkat paling atas.

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Sang Pangeran. Kinanti 1

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Transkripsi:

1. TENTANG CINTA Aku tak pernah mengerti pun memahami cinta. Kami tak pernah saling mengenal. Dan aku tak punya cerita tentangnya. Tapi itu datang, ketika aku sedang bergegas dengan hidup dan segala rutinitasnya. Ia datang saat aku sibuk dengan segala rencanaku akan esok. Dan aku, lupa mengunci hatiku. Di suatu pagi, ditemani rintik hujan, aku masuk ke sebuah kedai kopi, terburu-buru dan memesan kopi favorit dengan tergesa-gesa. Lalu secepat kilat mengambil pesananku ketika barista menaruhnya. Baru dua langkah, sebuah tangan mencengkram bahuku. Tak sabaran aku berbalik dan siap untuk menghardik, namun seorang pemuda di depanku memegang cangkir kertas dan berkata, Pesanan Anda tertukar, nona! Kami tak pernah saling berjabat tangan pagi itu. Tapi kemudian, kedai kopi ini menjadi tempat kami saling bertemu, setiap pagi. Hari demi hari berlalu, minggu menjelma bulan. Dan aku mendapati, cinta mulai mengetuk hatiku, perlahan. Ketukannya menggangguku. Dan rasa itu membuatku tak nyaman. Rasa yang membuatku ingin berlari dan sembunyi. Rasa yang diam-diam membuatku bergidik. Angin, terbangkanku ke tengah belantara Laut, hanyutkanku ke dasar samudra Tanah, rengkuhku ke perut bumi Api, lahapku hingga jadi debu Hujan, basahiku hingga luruh Agar dapat kupalingkan wajah Agar dapat kuacuhkan Agar dapat kusembunyi Dari Sang Cinta...

(Tak Sanggup) Tapi suatu malam, aku mendapati diriku tersenyum memikirkannya. Rambut hitam pekatnya. Senyum tipisnya. Tatapannya yang tajam. Lalu suaranya yang rendah, yang selalu sanggup menenangkanku dari semua gundah. Dan perlahan akupun mulai memahami arti klise dari: ketika bersamanya waktu seakan terhenti. Perlahan, aku dapat mengerti bagaimana ketika ia hadir, sepi dan rindu lalu menjelma. Lalu akupun mulai mengharapkannya. Satu persatu anak pikiranku meniti temali tipis asa, Menyebrangi jurang ragu, lalu mengukir tanya di penghujung penantian ini Sebutir rasa menggelinding jatuh dari sudut hati, menggetarkan sukma, menggelitik hasrat Menghadirkan sensasi itu, pedih bercampur senyum, Dibalut rindu dan dihias cemburu Dan semuanya membumbung naik, menguap ke angkasa, menyatu bersama udara dan menyelimuti seluruh bumi. Semoga alam menyampaikannya padamu... (Mantra) Suatu sore, di taman kita duduk bersisian. Aku menatap kamera DSLR di tanganmu. Tersenyum tipis, kau memberikannya padaku. Itu aku di sana, tersenyum dan tertawa, mengejar burung dara, menatap air mancur dan membaca buku. Kau menangkapku dengan lensamu.

Apakah kau juga menangkap rasaku? Seolah menjawab pertanyaan hatiku, kau menggengam tanganku, erat. Dan cinta berhasil menerobos pintu hatiku... Biarkan aku membuat adonan ini menjadi kalis: Campuran asa, rasa dan cinta Ditambah sejumput sepi, sekerat sedih dan setetes ragu Lalu membakarnya di dalam api hasrat, melapisinya dengan coklat memori Dan akan kuhidangkan di hadapanmu, Seluruh isi hatiku, kekasih. (Kue Cinta) Lalu aku dan dia menjadi kita. Dan hari-hari kita pun dimulai. Hari-hari penuh cinta dan hasrat. Hari-hari penuh janji dan harap akan masa depan. Engkau ingat piknik kita di taman pada akhir minggu, ditemani kamera dan roti lapis keju? Tapi kemudian kita lebih memilih tahu gejrot dan batagor kaki lima. Lalu kunjungan kita ke setiap pameran fotografi yang ada. Aku tak pernah benar-benar mengerti fotografi, tapi aku selalu ingin melihatmu membuat pameranmu sendiri. Tidak segampang itu kau selalu mengatakan itu, tiap kali. Atau hari-hari kita menghabiskan waktu di kedai kopi dan berbicara tentang apa saja, sambil sesekali aku menggambar dengan pinsil dan charcoal ku. Dan festival film yang tak pernah absen kita kunjungi. Dengan rakus kita menikmati tiga sampai empat film dalam sehari. Hari-hari aku dan kamu. Hari-hari kita. Harimu, itu aku.

Aku ingin menjadi pagimu, Awal dari segalamu Sesuatu yang kau nanti dan tak terelakkan, Dengan kecupan embunku dan belaian hangat mentariku Aku ingin menjadi siangmu Medan perangmu untuk memperjuangkan segala mimpi Menjelajahi penatmu dan meneteskan peluhmu Menampung setiap keluh dan ragu Sekaligus oase harapan akan esok Aku ingin menjadi petangmu Membelaimu lewat sepoi angin, memanjakanmu dalam rehat sejenak, Membebaskan bebanmu lewat tiap helaan napas dan menghadiahimu lukisan senja di angkasa Aku ingin menjadi malammu, Menyelimutimu dengan beludru hitam berhias gemintang Akhir dari semua awalmu, sesuatu yang membawamu pulang Dengan segenap kerinduan akan rumah (Harimu Itu Aku)

Serta malam-malam penuh hasrat, gelora dan debar jantung. Malam-malam yang membuat alam cemburu pada kita. Seperti di suatu malam yang berhujan deras, di kamarku. Guntur yang menggelegar tidak menghentikan kehangatan kita. Langit menyetubuhi bumi dalam redup mendung Gelinjang air menggelitik tanah, membuatnya rekah, tengadah Lalu cipratannya menggerayangi, meraba setiap benih di bawahnya Sesekali gemuruh menyuarakan kejantanan langit, menggelegar, mengaum Dan bumi mendesah lewat desir angin yang menggoda, merayu Mentaripun menyisih, memalingkan muka dari nafsu pengantin alam, Yang begitu menggelora, bergetar liar Awan melingkupi mereka dengan lembut, agar deras cinta dapat bebas merengkuh bumi, Menggila mengecupnya lewat titik air Dan tanah mereguk setiap cinta yang diberikan langit, Dalam getar nikmat yang sunyi... (Ketika Alam Bercinta) Namun entah kenapa, aku selalu merasakan jarak denganmu. Seerat apapun engkau mendekapku tiap malam, jarak itu selalu di sana, terentang di antara kita. Dan aku selalu merasa tak pernah benar-benar bisa menjangkaumu. Dan sang rasa, yang dari awal membuatku bergidik, selalu berhasil membuahkan takut. Lalu suatu hari, ketakutanku terbukti. Pelan tapi pasti, engkau mulai menjauh. Aku bisa merasakannya.