PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN:

dokumen-dokumen yang mirip
UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN-JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN- TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

Tentang: PENETAPAN BAGIAN XII (KEMENTRIAN SOSIAL) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT; MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTRIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

*) Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-70 tanggal 2 Nopember 1956 pada hari Jum'at, P. 41/

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN IV) KEMENTERIAN KEUANGAN


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN :

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

UU 44/1954, PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PERKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN IV). KEMENTERIAN KEUANGAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Repu- blik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

UU 44/1957, PENETAPAN BAGIAN X (KEMENTRIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTERIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN VI) KEMENTERIAN PERETAHANAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN :

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTERIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VB). KEMENTRIAN PEREKONOMIAN.

Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN:

: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAN PERHITUNGANNYA MENGENAI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DAN JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH), YANG MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI). TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

Tentang: PENETAPAN BAGIAN X (KEMENTERIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VI). KEMENTRIAN PERTAHANAN.

Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN : Pasal 1.

Indeks: ANGGARAN (BAGIAN IVA). PERUSAHAAN-PERUSAHAAN (PERINTAH). JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH). Presiden, Republik Indonesia, MEMUTUSKAN: Pasal 1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN VIIIA (KEMENTERIAN PERHUBUNGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2000 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTERIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN VA) KEMENTERIAN PERTANIAN.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VA). KEMENTRIAN PERTANIAN.

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UU 37/1957, PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954

UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1984 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1983/1984 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 8 TAHUN 1998 (8/1998) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 2001 (17/2001) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 32 TAHUN 1999 (32/1999) Tanggal: 23 AGUSTUS 1999 (JAKARTA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1955 TENTANG PENGELUARAN SURAT PERBENDAHARAAN TAHUN 1955 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN: Pasal 1 Bagian XVI (Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga) dari anggaran Republik Indonesia untuk tahun dinas 1952 ditetapkan seperti berikut: BAGIAN XVI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA BAB I (Pengeluaran) 16.1 Kementerian dan pengeluaran umum 4.801.000 16.1A Balai Pendidikan Pegawai... 1.600.500 16.2 Balai Alat-alat Besar dan Perlengkapan 95.950.300 16.3 Balai Penyelidikan Teknik... 1.397.000 16.4 Balai Planologi... 837.000 16.5 Jawatan Pengairan... 59.234.000 16.6 Jawatan Gedung-gedung Negeri... 376.094.000 16.7 Jawatan Jalan-jalan, Jembatan dan Konstruksi... 120.924.000 16.8 Jawatan Tenaga... 104.400.000 16.9 Jawatan Perumahan Rakyat... 49.122.400 16.10 Jawatan Teknik Penyehatan... 15.338.000 16.11 Organisasi-organisasi tersendiri menurut keperluan dan yang mengerjakan pekerjaan khusus... 37.812.100 16.12 Pengeluaran tak tersangka... 11.000.000 Jumlah... 878.510.300 1952: Delapan ratus tujuh puluh delapan juta lima ratus sepuluh ribu tiga ratus rupiah. BAB II (Penerimaan)

16.1 KEMENTERIAN DAN PENERIMAAN UMUM. 16.1.1 Kementerian dan Penerimaan Umum. 16.1.1.1. Pembayaran kembali persekot-persekot gaji atau pendapatan lainlain. 16.2 BALAI ALAT-ALAT BESAR DAN PERLENGKAPAN. 16.2.1. Alat-alat Besar. 16.2.1.1 Sumbangan dari daerah-daerah otonom untuk ongkos penilikan alat-alat besar yang dikuasakan kepadanya. 16.2.1.2 Penerimaan dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan oleh bengkel-bengkel. 16.2.1. Penerimaan dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan oleh bengkel-bengkel. 16.2.1.4 Penerimaan dari pekerjaan-pekerjaan oleh Cabang Alat-alat Besar. 16.2.2 Barang-barang kepunyaan Negara dan Pembentukan Persediaan. 16.2.2.1 Perhitungan atau pembayaran kembali karena pemberian barang kepada lain-lain jawatan. 16.2.2.2 Perhitungan yang dibebankan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sedang diselenggarakan karena pemberian barang-barang dari persediaan. 16.2.2.3 Perhitungan atau pembayaran kembali karena pemberian alat-alat besar dan barang-barang kepada daerah-daerah otonom. 16.2.3 Pembongkaran Bangunan-bangunan yang tidak terpakai lagi. 16.2.3.1 Penerimaan dari pembongkaran bangunan-bangunan yang tidak terpakai lagi. 16.3 BALAI PENJELIDIKAN TEKNIK. 16.3.1 Balai Penyelidikan Teknik. 16.4 BALAI PLANOLOGI. 16.3.1.1 Penerimaan untuk penyelidikan dan percobaan oleh Balai Penyelidikan Teknik. 16.4.1. Balai Planologi. 16.5 JAWATAN PENGAIRAN. 16.4.1.1 Penerimaan karena pembikinan peraturan-peraturan dan penerbitannya untuk kepentingan daerah-daerah otonom. 16.5.1 Sumbangan dari yang berkepentingan untuk ongkos pembangunan atau pembaruan pengairan dan pengukuran. 16.5.1.1 Sumbangan untuk ongkos pembangunan atau pembaruan. 16.5.1.2 Sumbangan untuk ongkos pengukuran. 16.6 JAWATAN GEDUNG NEGERI. 16.6.1 Penjualan dan persewaan rumah-rumah, lain-lain bangunan dan tanah-tanah. 16.6.1.1 Penjualan rumah-rumah, lain-lain bangunan dan tanah-tanah. 16.6.1.2 Persewaan rumah-rumah, lain-lain bangunan dan tanah-tanah, juga potongan gaji pegawai yang mendiami rumah-rumah Negeri.

16.6.2 Perhitungan yang dibebankan kepada anggaran belanja perusahaanperusahaan Negara karena pemeliharaan dan perbaikan bangunan-bangunan. 16.6.2.1 Jawatan Pegadaian Negeri. 16.6.2.2 Percetakan Negara. 16.6.2.3 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. 16.6.3 Perhitungan yang dibebankan kepada anggaran belanja rupa-rupa perusahaan Negara karena pembaruan dan pembikinan bangunan-bangunan baru. 16.6.3.1 Jawatan Pegadaian Negeri. 16.6.3.2 Percetakan Negara. 16.6.3.3 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. 16.7 JAWATAN JALAN-JALAN, JEMBATAN DAN KONSTRUKSI. 16.7.1 Pembayaran kembali uang-uang yang telah dikeluarkan untuk pembangunan dan pemugaran guna kepentingan daerah-daerah otonom. 16.7.1.1 Sumbangan dari daerah-daerah otonom untuk ongkos pembangunan dan pemugaran. 16.7.2 Penerimaan dari perahu tambangan. 16.8 JAWATAN TENAGA. 16.7.2.1 Penerimaan dari perahu tambangan. 16.8.1 Tenaga Listrik. 16.8.1.1 Penerimaan dari pengusahaan perusahaan-perusahaan yang diusahakan atas tanggungan Negara (selain dari pada perusahaan-perusahaan tenaga air Negara). 16.8.1.2 Penerimaan dari penyerahan alat-alat. 16.8.1.3 Penerimaan dari Pusat Laboratorium Listrik. 16.8.1.4 Penerimaan karena memasukkan uang saham dalam perusahaanperusahaan tenaga listrik. 16.8.1.5 Penggantian karena pemakaian bangunan-bangunan yang pembangunannya dibiayai oleh Pemerintah. 16.8.1.6 Penerimaan bea untuk pemberian izin tenaga air. 16.9 JAWATAN PERUMAHAN RAKYAT. 16.9.1 Perumahan Rakyat. 16.9.1.1 Pembayaran kembali pinjaman berdasar atas "Peraturan Pembiayaan Mendirikan Perumahan Rakyat tahun 1948". 16.9.1.2 Pembayaran kembali pinjaman berdasar atas "Peraturan Pembiayaan Mendirikan Perumahan Rakyat tahun 1951". 16.9.1.3 Penerimaan lain-lain. 16.9.1.4 Perhitungan mengenai mesin-mesin yang diberikan kepada Pabrik Kayu "Paka". 16.9.2 Bengkel Kayu 16.9.2.1 Penerimaan bengkel kayu. 16.9.3 Perusahaan Percobaan Bahan Tanah. 16.9.3.1 Penerimaan Perusahaan Percobaan Bahan Tanah.

16.9.4 Perusahaan Pengangkutan. 16.9.5 Perusahaan Gudang. 16.9.5.1 Penerimaan Perusahaan Gudang. 1.6.9.6 Perusahaan rumah. 16.9.6.1 Penerimaan sewa rumah-rumah. 16.9.6.2 Penerimaan dari rumah-rumah yang dijual secara sewa beli. 16.9.6.3 Penerimaan dari penjualan rumah-rumah bekas CSW. di Surabaya. 16.10 JAWATAN TEKNIK PENYEHATAN. 16.10.1 Exploitasi perusahaan air minum. 16.10.1.1 Penerimaan dari perusahaan-perusahaan air minum. 16.10.2 Pembayaran kembali dari propinsi-propinsi dan kota-kota besar dan sebagainya berhubung dengan perusahaan air minum yang telah diserahkan kepadanya. 16.10.2.1 Pembayaran bunga dari kota-kota besar. 16.10.2.2 Pembayaran sebagian pokok dari kota-kota besar. 16.11 ORGANISASI TERSENDIRI MENURUT KEPERLUAN PEKERJAAN KHUSUS. 16.11.1 Jawatan Pekerjaan Umum Kota Baru Kebayoran. 16.11.1A 16.11.1B 16.11.1C 16.11.1.1 Penerimaan dari penjualan milik bekas CSW. 16.11.1.2 Penerimaan lain-lain. Bengkel Kayu. 16.11.1A.1 Penerimaan bengkel kayu. Perusahaan perbengkelan dan alat-alat besar. 16.11.1B.1 Perusahaan Gudang. 16.11.1C.1 16.11.1 D Perusahaan Air Minum. 16.11.1E Penerimaan dari perusahaan perbengkelan dan alat- alat besar. Penerimaan dari perusahaan gudang. 16.11.1 D.1 Penerimaan dari pemakaian air. 16.11.1 D.2 Penerimaan uang tanggungan. 16.11.1 D.3 Penerimaan karena pemberian persediaan kepada pekerjaanpekerjaan. Perusahaan Tanah. 16.11.1E.1 16.12 PENERIMAAN LAIN-LAIN. 16.12.1 Penerimaan lain-lain. Penerimaan perusahaan tanah. 16.12.1.1 Penjualan barang-barang yang digunakan dan dipakai oleh Pemerintah. 16.12.1.2 Penjualan barang-barang yang tidak dapat dipakai dan tidak berguna lagi. 16.12.1.3 Penerimaan lain-lain.

Pasal 2 Bagian XVI (Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga) dari anggaran Republik Indonesia untuk tahun dinas 1953 ditetapkan seperti berikut: BAGIAN XVI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA. BAB I (Pengeluaran). 16.1 Kementerian dan pengeluaran umum... 3.832.000 16.1A Balai Pendidikan Pegawai... 1.462.600 16.2 Balai Alat-alat Besar dan Perlengkapan... 60.5 57.000 16.3 Balai Penyelidikan Teknik... 1.932.000 16.4 Balai Planologi... 797.000 16.5 Jawatan Pengairan... 67.134.000 16.6 Jawatan Gedung-gedung Negeri... 163.279.000 16.7 Jawatan Jalan-jalan, Jembatan dan Konstruksi... 98.010.000 16.8 Jawatan Tenaga... 60.975.000 16.9 Jawatan Perumahan Rakyat... 25.765.000 16.10 Jawatan Teknik Penyehatan... 14.343.000 16.11 Organisasi-organisasi tersendiri menurut keperluan dan yang mengerjakan pekerjaan khusus... 15.039.000 16.12 Pengeluaran tak tersangka... 1.221.300 Jumlah... 514.346.900 1953: Lima ratus empat belas juta tiga ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus rupiah. BAB II (Penerimaan) 16.1 KEMENTERIAN DAN PENERIMAAN UMUM. 16.1.1 Kementerian dan penerimaan Umum. 16.1.1.1 Pembayaran kembali persekot-persekot gaji atau pendapatan lain-lain. 16.2 BALAI ALAT-ALAT BESAR DAN PERLENGKAPAN. 16.2.1 Alat-alat Besar. 16.2.1.1 Sumbangan dari daerah-daerah otonom untuk ongkos penilikan alat-alat besar yang dikuasakan kepadanya. 16.2.1.2 Penerimaan dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan oleh bengkel-bengkel. 16.2.1.3 Penerimaan dari pekerjaan-pekerjaan oleh Cabang Alat-alat Besar. 16.2.1.4 Penerimaan dari penyerahan alat-alat besar. 16.2.2 Barang-barang Kepunyaan Negara dan Pembentukan Persediaan.

16.2.2.1 Perhitungan atau pembayaran kembali karena pemberian barang-barang kepada lain-lain jawatan. 16.2.2.2 Perhitungan yang dibebankan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sedang diselenggarakan karena pemberian barang-barang dari persediaan. 16.2.2.3 Perhitungan atau pembayaran kembali karena pemberian alatalat besar dan barang-barang kepada daerah-daerah otonom. 16.2.3 Pembongkaran Bangunan-bangunan yang tidak terpakai lagi. 16.3 BALAI PENYELIDIKAN TEKNIK. 16.2.3.1 Penerimaan dari pembongkaran bangunan-bangunan yang tidak terpakai lagi. 16.3.1 Balai Penyelidikan Teknik. 16.4. BALAI PLANOLOGI. 16.3.1.1 Penerimaan untuk penyelidikan dan percobaan oleh Balai Penyelidikan Teknik. 16.4.1 Balai Planologi. 16.5 JAWATAN PENGAIRAN. 16.4.1.1 Penerimaan karena pembikinan peraturan-peraturan dan penerbitannya untuk kepentingan daerah-daerah otonom. 16.5.1 Sumbangan dari yang berkepentingan untuk ongkos pembangunan atau pembaruan pengairan dan pengukuran. 16.5.1.1 Sumbangan untuk ongkos pembangunan atau pembaruan. 16.5.1.2 Sumbangan untuk ongkos pengukuran. 16.6 JAWATAN GEDUNG-GEDUNG NEGERI. 16.6.1 Penjualan dan persewaan rumah-rumah, lain-lain bangunan dan tanah. 16.6.1.1 Penjualan rumah-rumah, lain-lain bangunan dan tanah-tanah. 16.6.1.2 Persewaan rumah-rumah, lain-lain bangunan dan tanah-tanah, juga potongan gaji pegawai yang mendiami rumah-rumah Negeri. 16.6.2 Perhitungan yang dibebankan kepada anggaran belanja perusahaanperusahaan Negara karena pemeliharaan dan perbaikan bangunanbangunan. 16.6.2.1 Jawatan Pegadaian Negeri. 16.6.2.2 Percetakan Negara. 16.6.2.3 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. 16.6.3 Perhitungan yang dibebankan kepada anggaran belanja rupa-rupa perusahaan Negara karena pembaruan dan pembikinan bangunan-bangunan baru. 16.6.3.1 Jawatan Pegadaian Negeri. 16.6.3.2 Percetakan Negara. 16.6.3.3 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. 16.7 JAWATAN JALAN-JALAN, JEMBATAN KONSTRUKSI. 16.7.1 Pembayaran kembali uang-uang yang telah dikeluarkan untuk pembangunan

dan pemugaran guna kepentingan daerah-daerah otonom. 16.7.1.1 Sumbangan dari daerah-daerah otonom untuk ongkos pembangunan dan pemugaran. 16.7.2 Penerimaan dari perahu tambangan. 16.8. JAWATAN TENAGA. 16.7.2.1 Penerimaan dari perahu tambangan. 16.8.1 Tenaga Listrik. 16.8.1.1 Penerimaan dari pengusahaan perusahaan-perusahaan yang diusahakan atas tanggungan Negara (selain daripada perusahaan-perusahaan tenaga air Negara). 16.8.1.2 Penerimaan dari penyerahan alat-alat. 16.8.1.3 Penerimaan dari Pusat Laboratorium Listrik. 16.8.1.4 Penerimaan karena memasukkan uang saham dalam perusahaan-perusahaan tenaga listrik. 16.8.1.5 Penggantian karena pemakaian bangunan-bangunan yang pembangunannya dibiayai oleh Pemerintah. 16.8.1.6 Penerimaan bea untuk pemberian izin tenaga air. 16.9 JAWATAN PERUMAHAN RAKYAT. 16.9.1 Perumahan Rakyat. 16.9.1.1 Pembayaran kembali pinjaman berdasar atas "Peraturan Pembiayaan Mendirikan Perumahan Rakyat tahun 1948". 16.9.1.2 Pembayaran kembali pinjaman berdasar atas "Peraturan Pembiayaan Mendirikan Perumahan Rakyat tahun 1951 ". 16.9.1.3 Penerimaan lain-lain. 16.9.1.4 Perhitungan mengenai mesin-mesin yang diberikan kepada pabrik kayu "Paka". 16.9.1.5 Penerimaan penjualan truck-truck, alat-alat besar dan perkakas bengkel bekas S.W.O.I. 16.9.1.6 Penerimaan penjualan bangunan bengkel dan garasi kepunyaan bekas S.W.O.I. 16.9.2 Bengkel Kayu. 16.9.2.1 Penerimaan bengkel kayu. 16.9.3 Perusahaan Percobaan Bahan Tanah. 16.9.3.1 Penerimaan Perusahaan Percobaan Bahan Tanah. 16.9.4 Perusahaan Pengangkutan. 16.9.4.1 Penerimaan perusahaan pengangkutan. 16.9.5 Perusahaan Gudang. 16.9.5.1 Penerimaan perusahaan gudang. 16.9.6 Perusahaan Rumah. 16.9.6.1 Penerimaan sewa rumah-rumah. 16.9.6.2 Penerimaan dari rumah-rumah yang dijual secara sewa beli.

16.9.6.3 Penerimaan dari penjualan rumah-rumah C.S.W. di Surabaya. 16.10 JAWATAN TEKNIK PENYEHATAN. 16.10.1 Exploitasi Perusahaan Air minum. 16.10.1.1 Penerimaan dari perusahaan air minum. 16.10.2 Pembayaran kembali dari propinsi-propinsi dan kota, kota besar dan sebagainya berhubung dengan perusahaan air minum yang telah diserahkan kepadanya. 16.10.2.1. Pembayaran bunga dari kota-kota besar. 16.10.2.2 Pembayaran sebagian pokok dari kota-kota besar. 16.11 ORGANISASI TERSENDIRI MENURUT KEPERLUAN DAN YANG MENGERJAKAN PEKERJAAN KHUSUS. 16.11.1 Jawatan Pekerjaan Umum Kota Baru Kebayoran. 16.11.1.1 Penerimaan dari penjualan milik bekas C.S.W. 16.11.1.2 Penerimaan lain-lain. 16.11.1A Bengkel Kayu. 16.11.1A.1 Penerimaan bengkel kayu. 16.11.1B Perusahaan perbengkelan dan alat-alat besar. 16.11.1B.1 Penerimaan dari perusahaan perbengkelan dan alat-alat besar. 16.11.1C Perusahaan Gudang. 16.11.1C.1 Penerimaan dari perusahaan gudang. 16.11.1D Perusahaan Air minum. 16.11.1D.1 16.11.1D.2. 16.11.1D.3. Penerimaan dari pemakaian air minum. Penerimaan uang tanggungan Penerimaan karena pemberian persediaan kepada pekerjaanpekerjaan. 16.11.1E Perusahaan Tanah. 16.11.1E.1 Penerimaan perusahaan tanah. 16.12 PENERIMAAN LAIN-LAIN. 16.12.1 Penerimaan lain-lain. 16.12.1.1 Penjualan barang-barang yang digunakan dan dipakai oleh Pemerintah. 16.12.1.2 Penjualan barang-barang yang tidak dapat dipakai dan tidak berguna lagi. 16.12.1.3 Penerimaan lain-lain. Pasal 3 Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut pada tanggal 1 Januari 1952. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan Di Jakarta, Pada Tanggal 29 November 1954 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. SOEKARNO MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA, Ttd. MOHD. HASSAN Diundangkan, Pada Tanggal 31 Desember 1954 MENTERI KEHAKIMAN, Ttd. DJODY GONDOKUSUMO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1954 NOMOR 127