PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU USIA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

Feriana Tejawati 1, Ismarwati 2, Anjarwati 3 ABSTRACT

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT IBU UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN BATANG CILIK TAMBAKREJO TEMPEL SLEMAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

Kata kunci : sikap, pengetahuan, testimoni

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA WANITA USIA SUBUR DI DUSUN JADAN TAMANTIRTO BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Ariska Mina Purwanti

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA IBU USIA TAHUN DI DUSUN NGANGKRIK TRIHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA IBU-IBU DI RW 4 KRETEK ROWOKELE KEBUMEN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PENGARUH KONSELING KANKER SERVIK DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN KALIPAKEM PUNDONG BANTUL TAHUN 2010¹

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Galuh Tunjung Pertiwi

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan perempuan masih menjadi tugas

BAB I PENDAHULUAN. kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Sri Waluyaningsih

Budi Rahayu¹, Dhesi Ari Astuti², Asri Hidayat³

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

PENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF DI RSKIA SAKINA IDAMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

No. Responden: B. Data Khusus Responden

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

PENGGUNAAN APUSAN PAP SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS BERDASARKAN PLANNED OF BEHAVIOR THEORY

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA IBU USIA TAHUN DI RW 02 KELURAHAN NGAMPILAN YOGYAKARTA 2010

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

DI KELURAHAN GLUGUR DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN TAHUN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

1 Febriana DLS, 2 Induniasih, 3 Yanita Trisetiyaningsih

: THERESYA GATRA STERI

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

PERNYATAAN SKRIPSI. Medan, Juli 2014 Peneliti. (Paolisma Gustini Harefa) iii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA TERHADAP IVA TEST DI WILAYAH PUSKESMAS SUKOHARJO 1 TAHUN 2016

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1 Esitra Herfanda 2 Anjarwati 3 ABSTRACT The purpose of this research to determine the effect of counseling and the provision of cervical cancer leaflets against maternal interest in conducting a Pap smear. This research applied is experimental method, and the time approach used is cross sectional. The design of experiments used is quasi-experimental nonequivalent control group. The population in this research is all 140 women. The sample of this study using random sampling techniques and obtained a sample number of 70 people. The analysis of data using the Wilcoxon signed ranks test. The result of the research showed that there was an effect of counseling and the provision of leaflets about cervical cancer on the mother's interest to do Pap smear. With the test results on the value of the experimental group Asymp.sig 0.000 and control group 0.021 asympg.sig which are both <0.05 and showed no difference in average increase in interest between the control and experimental groups. The main advice that can be given to the mothers are expected to increase the knowledge related to cervical cancer and willing to do a pap smear for early detection of cervical cancer. Keywords : cervical cancer, Pap smear, interest PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan jenis kanker nomor dua yang paling umum ditemukan di dunia. Kanker leher rahim (serviks) sendiri merupakan penyakit keganasan yang paling banyak ditemukan pada wanita. Kanker serviks mempunyai insidens yang cukup tinggi hampir 80% kasus berada di negara-negara yang sedang berkembang (Rasjidi, 2007). Tingginya kasus di negara berkembang ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan pengobatan, sehingga penderita yang datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah dalam stadium lanjut. Penyakit ini dapat dicegah melalaui screening dan vaksinasi (Ocvyanti, 2009). 1 Judul skripsi 2 Mahasiswi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta 1

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Female Cancer Program (FCP), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), BKKBN, Inisiasi Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (IPKASI), Asia-Oceania Research Organization in Genital infection and Neoplasia (AOGIN), menggalakkan program yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serta meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Langkah lain yang dilakukan yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri kesehatan no 1163/MENKES/SK/V/2007 tentang kelompok kerja pengendalian penyakit kanker leher rahim dan payudara (Depkes RI, 2005). Minat seseorang untuk melakukan Pap Smear sangat rendah maka akhirnya tindakan untuk melakukan Pap Smear sangat kecil (Ahdini, 2007). Dampak dari tidak adanya minat ibu melakukan pap smear adalah tidak terlaksananya pap smear yang dilakukan oleh ibu sendiri. Pada studi pendahuluan yang dilakukan, diperoleh data dari wawancara kepada 10 ibu-ibu di Dusun Jogonalan yang belum pernah melakukan Pap Smear, sebanyak 2 (80%) ibu sudah mengetahui penyebab dan gejala kanker serviks dan 8 (80%) belum mengetahui penyebab dan gejala kanker serviks. Pada Bulan November tahun 2006 bertempat di Puskesmas Kasihan II diadakan pemeriksaan Pap Smear gratis. Namun didapatkan bahwa ibuibu yang datang untuk pap smear hanya 3-7 orang untuk setiap desanya. Maka dapat dilihat minat warga masih sangat rendah terbukti dengan jumlah peserta yang hadir cukup sedikit, hal ini disebabkan karena mereka tidak mengetahui informasi pelaksanaan, malu, takut bahkan tidak tahu mengenai kanker serviks. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dan pemberian leaflet tentang kanker serviks terhadap minat ibu melakukan pemeriksaan Pap Smear pada ibu-ibu di Dusun Jogonalan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Sedangkan untuk tujuan khususnya yaitu: a. Untuk mengetahui minat ibu melakukan pemeriksaan Pap Smear sebelum dilakukan penyuluhan tentang kanker serviks pada ibu-ibu di Dusun Jogonalan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. b. Untuk mengetahui minat ibu melakukan pemeriksaan Pap Smear sesudah dilakukan penyuluhan tentang kanker serviks pada ibu-ibu di Dusun Jogonalan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. c. Untuk mengetahui minat ibu melakukan pemeriksaan Pap Smear sebelum diberi leafleat tentang kanker serviks pada ibuibu Dusun Jogonalan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. d. Untuk mengetahui minat ibu melakukan pemeriksaan Pap Smear sesudah diberi leafleat tentang kanker serviks pada ibuibu di Dusun Jogonalan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. 2

METODE PENELITIA AN Penelitian ini menggunakan metode Quasi Exsperiment (eksperimen semu) yaitu percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang ditimbulkan (minat ibu melakukan pap smear secara mandiri), sebagai akibat adanya intervensi atau perlakuan tertentu (penyuluhan tentang kanker serviks dan pemberian leaflet kanker serviks). Penelitian ini menggunakan metode Quasi Exsperiment karena tidak memerlukan randomisasi dan pertimbangan dari segi etika (Sugiyono, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu pasangan usia subur yang tinggal di Dusun Jogonalan Tirtonirmolo Kasihan Bantul yang berjumlah 140 orang. Sampel penelitian ini menggunakan teknikk random sampling, Jumlah populasi yang memenuhi kriteria responden di Dusun Jogonalan terdapat 140 orang. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari populasi sehingga didapatkan sebanyak 35 responden. Karakteristik sampel penelitian ini adalah : a). ibu-ibu di Dusun Jogonalan yang berusia 20-50 tahun b). sudah menikah c). Pendidikan minimal SD HASIL & PEMBAHAS SAN Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini, yaitu berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan. Distribusi frekuensi dapat dilihat pada diagram berikut: a. Karakteristik berdasarkan umur 3 11% 9% 11% 9% 21 25 31% 26 30 29% 31 35 36 40 41 45 46 50 Gambar 4. Karakteristik Responden (Eksperimen) Umur gambar 4, diketahui bahwa umur responden pada kelompok eksperimen paling banyak yaitu antara umur 26-30 tahun sebanyak 11 orang (31%). Adapun umur responden yang paling sedikit yaitu umur 41 45 tahun yaitu 4 responden (9%), 46 50 tahun yaitu 4 responden (9%). 3% 11% 8% 26% 26% 26% 21 25 26 30 31 35 36 40 41 45 Gambar 5. Karakteristik Responden (Kontrol) 46 50 Umur gambar 5, diketahui bahwa umur responden pada kelompok kontrol paling banyak yaitu 20-25 tahun sebanyak 9 orang (26%), 26-30 adaa 9 orang (26%), 31-35 ada 9 orang (26%). Adapun umur responden yang paling sedikit yaitu umur 41 45 tahun yaitu 1 responden (3%).

b. Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan c. Karakteritikk berdasarkan tingkat pekerjaan 17% 9% 26% 48% SMA/SMK 8% 6% 6% 14% SMP SD 66% PNS Swasta PT Wiraswasta Gambar 6. Karakteristik Responden (Eksperimen) Tingkat Pendidikan IRT Buruh gambar 6, diketahui bahwa tingkat pendidikan pada responden kelompok eksperimen paling banyak adalah SMA/SMK sebanyak 48% dengan perbandingan pendidikan terakhir SD ada 3 orang responden (9%). 31% 3% 23% 43% SD PT Gambar 7. Karakteristik Responden (Kontrol) Tingkat Pendidikan SMA/SMK SMP diagram gambar 7, diketahui bahwa tingkat pendidikan pada responden kelompok kontrol paling banyak adalah MA/SMK yaitu 15 responden (43%). 4 Gambar 8. Karakteristik Responden (Eksperimen) Pekerjaan gambar 8, diketahui bahwa kelompok eksperimen dengan pekerjan yang paling banyak adalah IRT yaitu 23 responden (66%) dan responden dengan pekerjaan PNS ada 2 orang (8%) 6% 14% 43% 20% 17% PNS Swasta Wiraswasta IRT Buruh Gambar 9. Karakteristik Responden (Kontrol) Pekerjaan gambar 9, diketahui bahwa kelompok kontrol dengan pekerjan yang paling banyak adalah buruh yaitu 15 responden (43%) dan paling sedikit pekerjaan ibu adalah PNS ada 2 orang (6%).

a. Minat Pemeriksaan Pap Smear Hasil Pre Test dan Post Test PadaKelompok Eksperimen Pengkategorian data variabel minat pemeriksaan pap smear hasil pre test dan post test pada kelompok eksperimen dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 1. Minat Pemeriksaan Pap Smear Hasil Pre Test dan Post Test pada Kelompok Eksperimen Kategori Pre test Post test % % Tinggi 0 0 23 65,7 Sedang 32 91,4 12 34,3 Rendah 3 8,6 0 0 Jumlah 35 100 35 100 Tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa minat pemeriksaan pap smear hasil pre test kelompok eksperimen yaitu sebanyak 32 responden (91,4%) mempunyai minat sedang, sebanyak 3 responden (8,6%) mempunyai minat yang rendang dan tidak ada responden yang mempunyai minat yang tinggi. Pada post test kelompok eksperimen yaitu sebanyak 23 responden (65,7%) mempunyai minat yang tinggi, sebanyak 12 responden (34,3%) mempunyai minat sedang dan tidak ada responden yang tidak memiliki minat rendah terhadap pemeriksaan pap smear. Tabel 1 tersebut menunjukkan adanya peningkatan minat melakukan pemeriksaan pap smear pada kelompok eksperimen yaitu setelah diberi penyuluhan tentang kanker serviks dan pap smear. Terjadi kenaikan yang cukup bagus yaitu responden yang awalnya tidak berminat atau minatnya rendah berubah menjadi minat sedang ataupun menjadi tinggi minatnya setelah diberikan penyuluhan tentang kanker serviks. Hal ini menunjukkan memang antusiasme ibu-ibu yang cukup bagus untuk melakukan pap smear. Hal ini juga sesuai dengan teori Mubarak bahwa penyuluhan adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga akan menimbulkan minat seseorang terhadap suatu hal tertentu. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk menambah pengetahuan ibu-ibu tentang kanker serviks sehingga ibu-ibu bisa melakukan tindakan preventif untuk menghindari penyakit kanker serviks. b. Minat Pemeriksaan Pap Smear Hasil Pre Test dan Post Test PadaKelompok Kontrol Pengkategorian data variabel minat pemeriksaan pap smear hasil pre test dan post test pada kelompok kontrol dapat disajikan pada tabel berikut : Kategori Pre test Post test % % Tinggi 25 71,4 16 45,7 Sedang 9 25,7 19 54,3 Rendah 1 2,9 0 0 Jumlah 35 100 35 100 Tabel 2 diatas menunjukkan tentang minat pemeriksaan pap smear hasil pre test kelompok kontrol yaitu sebanyak 25 5

responden (71,4%) mempunyai minat yang tinggi, sebanyak 16 responden (45,7%) mempunyai minat sedang dan sebanyak 19 responden (54,3%). Pada post test kelompok kontrol yaitu sebanyak 16 responden (45,7%) mempunyai minat yang tinggi, sebanyak 19% responden (54,3%) mempunyai minat yang sedang dan tidak ada responden yang mempunyai minat rendah. Pada kontrol ini terjadi penurunan minat sebelum dan sesudah diberikan leaflet yaitu turunnya minat melakukan pap smear dari yang awal pretes untuk minat tinggi ada 25 responden namun pada post tes turun menjadi 16 responden dan yang mempunyai minat sedang juga mengalami perubahan kenaikan yang cukup bagus dari yang awal pretes ada 9 responden dan menjadi 19 responden yang mempunayi minat sedang dan tidak ada yang mempunyai minat rendah pada kelompok kontrol setelah melakukan post tes. Jadi pada kelompok kontrol ini terjadi penurunan dan kenaikan minat untuk melakukan pap smear pada ibu-ibu yang hanya diberikan leaflet tentang kanker serviks. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran ibu-ibu untuk melakukan pap smear pada kelompok kontrol ini belum maksimal yang mungkin dalam menerima informasi kurang jelas ataupun kurang menarik. Terjadinya penurunan minat pada kelompok kontrol ini diantaranya beberapa faktor penyebab seperti ketidak konsistenan dalam mengisi kuisioner sebelum dan sesudah diberikan leaflet, keterbatasan waktu membaca 6 leaflet yang hanya disela-sela acara saja. Penerimaan informasi yang hanya didapat dari indera penglihatan saja kurang dapat mengena kepada sasaran karena melihat tanpa ada penjelasan maupun diskusi tentang leaflet tidak akan dapat mengubah perilaku seseorang. KESIMPULAN hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Minat pemeriksaan pap smear sebelum penyuluhan kelompok eksperimen sebanyak 91,4% termasuk dalam kategori sedang, sedangkan minat pap smear sesudah penyuluhan kelompok eksperimen sebanyak 65,7% termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian terjadi perubahan minat. 2. Minat pemeriksaan pap smear sebelum penyuluhan kelompok kontrol sebanyak 71,4% termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan minat pap smear sesudah penyuluhan kelompok kontrol sebanyak 45,7% termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian terjadi perubahan minat. 3. Ada pengaruh penyuluhan dan pemberian leaflet tentang kanker serviks terhadap minat ibu melakukan pap smear. Pengaruh tersebut diketahui dari adanya perbedaan yang signifikan minat ibu dalam melakukan pap smear pada pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peningkatan minat pada kelompok

eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. 4. Dilihat dari hasil penelitian akan lebih efektif jika diberikan penyuluhan dari pada hanya diberikan leaflet tanpa adanya komunikasi, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan minat yang lebih baik pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mengalami penurunan pada minat. SARAN dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Ibu Ketua PKK Jogonalan Dapat menjalin kerjasama dengan PKK tingkat kecamatan atau bidan diwilayahnya untuk dapat memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi perempuan khususnya kanker serviks dan mengembangkan program-program tentang perempuan khususnya mengenai kesehatan reproduksinya. 2. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan Meningkatkan pemberikan pelayanan kesehatan dalam bidang penyuluhan terutama yang berkaitan dengan kanker serviks sehingga dapat meningkatkan minat ibu-ibu melakukan pemeriksaan pap smear, dan mampu memberikan informasi dan menjadi fasilitator pemeriksaan pap smear sehingga ibu-ibu tidak lagi merasa takut sakit atau malu jika akan 7 melakukan pemeriksaan pap smear ini serta takut untuk melihat pemeriksaan. 3. Bagi Puskesmas Dapat memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya secara maksimal seperti mendukung kegiatan posyandu dan memberikan promosi kesehatan yang berkaitan dengan kanker serviks dan permasalahannya. Selain itu, dapat juga dilakukan konsultasi kesehatan reproduksi pada wanita mengenai berbagai macam masalah yang sering dihadapi sekarang ini. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan mengganti dengan variabel yang lain, misalnya tentang minat pemeriksaan IVA. Dan dalam penelitian ini variabel pengganggunya masih ada beberapa yang belum dikendalikan, diharapkan dapat mengendalikan variabel pengganggunya secara maksimal dan dapat melakukan penelitian hingga perubahan minat seseorang itu nampak nyata seperti adanya pemeriksaan langsung sehingga penelitian tidak dilihat dari perubahan minatnya saja dari kuisioner namun pada tindakan perubahan dari minat itu sendiri seperti adanya pemeriksaaan IVA secara langsung dan peneliti ikut dalam pemeriksaan tersebut.

DAFTAR RUJUKAN Ahdini, N., 2004, Kajian Faktor Threat dan Cpoping Terhadap Partisipasi wanita dalam Program Skrining Kanker Rahim di Biro Konsultasi Kanke Yayasan KucalanYogyakarta, diakses tanggal 28 Oktober 2009, www.litbang.depkes.go.id Depkes RI, 2005, Penanggulangan Kanker Serviks dengan Vaksin HPV, Departemen Kesehatan RI. Ocvyanti D. 2009. Berbagai Teknik Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara. Jakarta: FKUI/RSCM Rasjidi I., Sulistiyanto H. 2007. Vaksin Human Papilloma Virus dan Eradikasi Kanker Mulut Rahim. Jakarta : Sagung Seto Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Setiawati, S. & Dermawan, A.C. 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Trans Info Media: Jakarta www.republika.co.id, diakses tanggal 17 Juli 2011 8