TELAAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH: UPAYA MEMPERKUAT PERAN DPRD DALAM PEMBANGUNAN TEGUH KURNIAWAN, M.SC FISIP UI.

dokumen-dokumen yang mirip
Alur Perencanaan dan Penganggaran

Pembangunan Nasional: Arti & Makna. Kuliah 4 Pembangunan Regional 2 Maret 2007

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (SPPN) Ekonomika Terapan

Musrenbang. Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan dilaksanakan sebelum Musrenbang Kabupaten dan Kota. Musrenbang Daerah Kabupaten/Kota

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

Pembangunan Nasional dan Daerah

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUMBER HUKUM UTAMA PERENCANAAN DI INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005

- 1 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

BAB II ASAS DAN TUJUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 9 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MATERI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN. Oleh: Galih Elham Setiawan KASUBDIT Penindakan BNN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

fpafpasa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Perencanaan Pembangunan nasional Pedoman Penyusunan RPJP/RPJM tidak termasuk Rencana Pembangunan Tahunan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

Aspek Kelembagaan dalam Pembangunan Regional. Kuliah 9 Pembangunan Regional 20 April 2007

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 28 Tahun 2008

HAND OUT PENGANTAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PEMBANGUNAN TERINTEGRASI DAERAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS

Transkripsi:

TELAAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH: UPAYA MEMPERKUAT PERAN DPRD DALAM PEMBANGUNAN TEGUH KURNIAWAN, M.SC FISIP UI Isi Presentasi Latar Belakang Tinjauan Literatur Perencanaan, Pembangunan & Perencanaan Pembangunan Sistem Perencanaan Pembangunan menurut UU 25/2004 Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan 2 1

LATAR BELAKANG Latar Belakang 1 Pembangunan merupakan hal yang esensial dalam mencapai tujuan Negara Perubahan sistem penyelenggaraan pembangunan, diantaranya Pemilihan Presiden/Wakil Presiden secara langsung Reformasi Pemerintahan Daerah Reformasi Keuangan Negara 4 2

Latar Belakang 2 Otonomi Daerah memberikan peluang bagi Daerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai kebutuhan dan kondisi Daerah Diperlukan pemahaman dari unsur penyelenggaraan pemerintahan Daerah (Pemda dan DPRD) mengenai esensi dari pembangunan dan perencanaan pembangunan serta sistem pembangunan yang berlaku saat ini 5 TINJAUAN LITERATUR PERENCANAAN, PEMBANGUNAN, & PERENCANAAN PEMBANGUNAN 3

Definisi Perencanaan Sebuah proses berkelanjutan yang melibatkan kebijakan atau pilihanpilihan mengenai alternatif jalan/cara dalam menggunakan sumberdaya yang tersedia dengan tujuan mencapai cita-cita/sasaran khusus di masa depan (Conyers dan Hill, 1990) 7 Elemen Perencanaan Merencanakan berarti memilih Perencanaan sebagai cara pengalokasian sumberdayasumberdaya Perencanaan sebagai cara mencapai cita-cita/sasaran Perencanaan untuk masa depan 8 4

Tipe Aktivitas Perencanaan Sifat alamiah dari sasaran perencanaan Perencanaan di masa perang Perencanaan kota dan desa Perencanaan antisiklus Perencanaan pembangunan Ruang lingkup aktivitas perencanaan Level spasial dari aktivitas perencanaan Level operasional dari aktivitas perencanaan Perencanaan proyek Perencanaan sektoral Perencanaan wilayah terpadu 9 Pertimbangan dalam Perencanaan Perencanaan, perencana, rencana Perencanaan, pembuatan kebijakan, implementasi Konteks politik dari perencanaan akan berpengaruh secara langsung terhadap peran, metode dan organisasi dari perencanaan dan isi dari rencana 10 5

Pembangunan & Keterbelakangan Pembangunan: perubahan secara gradual, kemajuan melalui sejumlah tahapan yang mengarah pada ekspansi peran negara, peningkatan atau kelengkapan atau keterbukaan terhadap identitas negara Pembangunan sebagai Sasaran Pembangunan sebagai Proses Keterbelakangan: kesenjangan pembangunan 11 Pembangunan sebagai Sasaran Kebutuhan akan perubahan Menuju konsep baru pembangunan negara Perspektif ekonomi Perspektif sosial Perspektif politik Pembangunan yang memfokuskan pada manusia (man-centered development) 12 6

Proses Perencanaan Pembangunan 1 Rasionalitas dalam perencanaan Ketidakpastian dalam perencanaan Perspektif terkait sifat proses perencanaan (tahapan perencanaan) Pandangan mengenai proses perencanaan 13 Proses Perencanaan Pembangunan 2 Kebijakan untuk mengadopsi perencanaan Pembentukan kerangka organisasional untuk perencanaan Merumuskan tujuan spesifik perencanaan Formulasi sasaran Pengumpulan dan analisis data 14 7

Proses Perencanaan Pembangunan 3 Identifikasi seperangkat alternatif tindakan Penilaian terhadap seperangkat alternatif tindakan Pemilihan alternatif yang paling diinginkan/sesuai Implementasi Pengawasan dan evaluasi 15 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MENURUT UU 25/2004 8

Asas dan Tujuan 1 (1) Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. (2) Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. 17 Asas dan Tujuan 2 (3) SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas kepastian hukum Asas tertib penyelenggaraan negara Asas kepentingan umum Asas keterbukaan Asas proporsionalitas Asas profesionalitas Asas akuntabilitas Asas efisiensi Asasefektivitas 18 9

Asas dan Tujuan 2 (4) SPPN bertujuan untuk : a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah; c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. 19 Ruang Lingkup Perencanaan NASIONAL Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Strategis Kementerian / Lembaga Rencana Kerja Pemerintah DAERAH Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Rencana Kerja Kementerian / Lembaga Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah 20 10

Isi RPJP (20 tahun) NASIONAL DAERAH Penjabaran Tujuan Nasional dalam Pembukaan UUD kedalam: Visi; Misi; Arah Pembangunan Nasional; Mengacu pada RPJP Nasional dan memuat: Visi; Misi; Arah Pembangunan Daerah; 21 Isi RPJM (5 tahun) RPJM NASIONAL Penjabaran visi, misi, program Presiden; Berpedoman pada RPJP Nasional Isi: 1. Strategi Pemb. Nasional 2. Kebijakan Umum 3. Kerangka Ekonomi Makro 4. Program kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran RPJM DAERAH Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah; Berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional Isi: 1. Strategi Pemb. Daerah 2. Kebijakan Umum 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran 22 11

Isi RKP/D RKP Penjabaran RPJM Nasional Isi: 1. Prioritas Pembangunan Nasional 2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Fiskal 4. Program Kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran RKP Daerah Penjabaran RPJM Daerah; Mengacu pada RKP Isi: 1. Prioritas Pembangunan Daerah 2. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah 3. Rencana Kerja 4. Rencana Pendanaan Dilaksanakan pemerintah Mendorong partisipasi masyarakat 23 Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD Renstra-KL Berpedoman pada RPJM Nasional Isi: 1. Visi-Misi 2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program 4. Kegiatan pembangunan Renstra-SKPD Berpedoman pada RPJM Daerah Isi: 1. Visi-Misi 2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program 4. Kegiatan pembangunan 24 12

Isi Renja-KL & Renja-SKPD Renja-KL Berpedoman pada Renstra KL mengacu pada prioritas pemb. Nasional dan pagu indikatif Isi: 1. Kebijakan KL 2. Program dan Kegiatan Pembangunan Dilaksanakan Pemerintah Mendorong Partisipasi Masyarakat Renja-SKPD Berpedoman pada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP Isi: 1. Kebijakan SKPD 2. Program dan Kegiatan Pembangunan Dilaksanakan Pemerintah Mendorong Partisipasi Masyarakat 25 Alur Perencanaan RPJP Nasional Pedoman Pedoman Renstra KL RPJM Nasional Pedoman Dijabar kan Diacu Renja - KL RKP Pedoman RAPBN APBN Pemerintah Pusat Diacu Diperhatikan Diacu RPJP Daerah Pedoman Pedoman RPJM Daerah Renstra SKPD Dijabar kan Pedoman Diacu RKP Daerah Renja - SKPD Pedoman RAPBD APBD Pemerintah Daerah 26 13

Tahapan Perencanaan Penyusunan Rencana Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Penetapan Rencana RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah Pengendalian Pelaksanaan Rencana Evaluasi Pelaksanaan Rencana 27 Penyusunan dan Penetapan RPJP 1. Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh Bappenas/Bappeda 2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang melibatkan Masyarakat 3. Penyusunan Rancangan Akhir 4. Penetapan Rencana (RPJP Nasional UU, RPJP Daerah Perda) 28 14

Penyusunan & Penetapan RPJM (1) Visi, Misi, Program Presiden/KD Terpilih Bappenas/da menyusun Rancangan Awal & Rancangan RPJM/D a) Visi,Misi Presiden/KD b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum nas/da d) Program prioritas pres/kd e) Kerangka ekonomi makro/da (2) (3) (4) Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renstra-KL / Renstra SKPD Bappenas/da menyelenggarakan MUSRENBANG RPJM/D 2 bulan setelah pelantikan Pres/KD Bappenas/da menyusun Rancangan Akhir RPJM/D a) Visi, Misi Presiden/KD b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum Nas/Da d) Program Prioritas pres/kd e) Kerangka ekonomi makro/da f) Program Kement/Lembaga / SKPD (6) (5) Penetapan RPJM / RPJMD (7) Digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan RKP/RKPD 3 bulan setelah pelantikan Pres/KD 29 Penyusunan & Penetapan RKP/D Rancangan Awal & Rancangan RKP/D Penjabaran RPJM/D Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renja - KL / SKPD Berpedoman pada Renstra-KL/SKPD Rancangan Akhir RKP/D RKP April RKPD Maret MUSRENBANGPUS/DA Penetapan RKP/D Sebagai pedoman penyusunan Rancangan APBN 30 15

Pengendalian & Evaluasi 1 Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah. Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. 31 Pengendalian & Evaluasi 2 Pimpinan kementerian/lembaga/kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/skpd periode sebelumnya. Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/skpd. Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan nasional/daerah untuk periode berikutnya. 32 16

PERAN DPRD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Legislasi Fungsi DPRD Perda RPJP, dan Perda Penyusunan RPJPD, RPJMD, RenstraSKPD, RKPD, Renja SKPD Anggaran PerdaAPBD Pengawasan 34 17

Tahapan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Pada saat Musrenbang Pada saat Pembahasan Rancangan Akhir RPJP Penetapan Pada saat pembahasan RAPBD, kesesuaiannya dengan RPJPD dan RPJMD (Perda Tatacara penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja) Pengendalian Evaluasi 35 Permasalahan yang mungkin timbul Perbedaan pengaturan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam UU 25/2004 dengan UU 32/2004 Perbedaan pengaturan APBD dalam UU 17/2003 dengan UU 32/2004 36 18

UU 25/2004 vs UU 32/2004 Menurut UU 32/2004, RPJPD dan RPJMD ditetapkan dengan Perda. Pada UU 25/2004 hanya RPJPD yang dengan Perda 37 UU 17/2003 vs UU 32/2004 Berdasarkan UU 32/2004 penyusunan kebijakan umum APBD yang menjadi dasar pembahasan prioritas & plafon anggaran sementara tidak ada. Kepala Daerah yang menetapkan prioritas dan plafon anggaran UU 32/2004 juga mengatur dalam hal rancangan perda perubahan RAPBD diajukan oleh KDh, tidak lagi dibahas dengan DPRd 38 19

Permasalahan Lainnya 1 RPJP nasional belum ada padahal jadi acuan RPJPD RPJPD dibuat untuk 20 tahun, masa jabatan KDh 5 tahun. Bagaimana jika KDh baru tidak satu visi dengan RPJPD? 39 Permasalahan Lainnya 2 RPJM Nasional harus diperhatikan dalam RPJMD. Bagaimana jika KDh tidak satu visi dengan Presiden? Bagaimana hubungan Perencanaan Propinsi dengan Kabupaten/Kota (tidak diatur dalam UU 25/2004, hanya Daerah). Padahal harus ada keserasian pembangunan Nasional-Propinsi-Kab/Kota. 40 20

TERIMA KASIH 21