P 43 PENGARUH KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS, RASA PERCAYA DIRI, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH KECERDASAN MATEMATIS LOGIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI KOMPOSISI FUNGSI

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

BAB I PENDAHULUAN. matematika yaitu memecahkan masalah (problem solving), penalaran dan bukti

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nina Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

INDAH TRI SUBEKTI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup. Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. memberikan standar kelulusan di setiap tingkatan dalam pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BERORGANISASI DISEKOLAH DAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS X DAN XI SMK N 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Slameto (2010:3) belajar adalah proses usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (SISDIKNAS) dan penjelasannya, (Jogjakarta: Media Wacana Press), hlm. 12.

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Transkripsi:

P 43 PENGARUH KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS, RASA PERCAYA DIRI, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Huri Suhendri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI hurisuhendri@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris dan menganalisa pengaruh kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMK di wilayah Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan analisis korelasional. Sampel penelitian ini berjumlah 120 siswa. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika, diharapakan para guru dalam mengevaluasi siswa lebih banyak memperhatikan faktor kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar. Kata kunci: Kecerdasan Matematis-Logis, Rasa Percaya Diri, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar Matematika PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha yang disengaja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan dapat dilakukan pada lembaga pendidikan formal, salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Materi pelajaran yang dipelajari di SMK lebih dominan pada penerapan konsep-konsep materi pelajaran yang berkaitan dengan keterampilan dan kecapakan Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa" pada tanggal 10 November 2012 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

hidup siswa. Termasuk konsep-konsep yang ada pada mata pelajaran matematika, dominan memberikan penguatan pada penerapan sesuai bidang keahlian. Pembelajaran yang dilakukan di jenjang pendidikan formal dipengaruhi oleh oleh faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, seperti : motivasi, kecerdasan emosional, kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, kemandirian, sikap dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti : sarana dan pra sarana, lingkungan, guru, kurikulum, dan metode mengajar. Dalam penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh variabel kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Kecerdasan matematis-logis dan rasa percaya diri memiliki kontribusi atau pengaruh terhadap hasil belajar matematika. Hal ini sesuai pendapat Suhendri (2010) bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan kecerdasan matematis-logis dan rasa percaya diri terhadap hasil belajar matematika. Selain itu, kemandirian belajar matematika pula memiliki kontribusi atau pengaruh terhadap hasil belajar matematika. Hal ini sesuai pendapat Suhendri (2011) bahwa terdapat pengaruh kecerdasan matematis-logis dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. Sehingga ketiga variabel tersebut sangat berperan bagi keberhasilan pembelajaran siswa. Kecerdasan matematis-logis merupakan gabungan dari kemampuan berhitung dan kemampuan logika sehingga siswa dapat menyelesaikan suatu masalah secara logis. Kecerdasan matematis-logis sesuai dengan pembelajaran matematika yang mengutamakan kemampuan berhitung dan logika. Menurut Saifullah (2004 : 30) bahwa kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Selain itu, menurut Campbell (2006 : 40) bahwa kecerdasan matematis-logis melibatkan banyak komponen : perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan. Lwin (2008 : 43) berpendapat bahwa kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah. Serta menurut Budiningsih (2005 : 114) bahwa kecerdasan logika/ matematik sering disebut berpikir ilmiah, termasuk berpikir deduktif dan induktif. Sehingga kecerdasan matematis-logis berkaitan dengan kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan atau angka dan kemampuan berpikir secara logika. Rasa percaya diri merupakan unsur yang penting harus dimiliki oleh siswa. Kepercayaan diri dapat menimbulkan rasa optimis sehingga motivasi dalam belajar akan muncul. Kepercayaan diri dapat distimulus dari luar diri siswa, misalnya melalui pemberian penghargaan kepada siswa yang berhasil dalam belajar atau menghargai setiap usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Menurut Jasinta (2002) bahwa, kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan menurut Suhendri (2010) bahwa rasa percaya diri adalah suatu sikap mental atau psikologis positif dari seorang individu yang memposisikan atau Yogyakarta, 10 November 2012 MP -398

mengkondisikan dirinya dapat mengevaluasi tentang diri sendir dan lingkungannya sehingga merasa nyaman untuk melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang direncanakan. Sehingga rasa percaya diri merupakan suatu sikap yang dapat menimbulkan seseorang dapat mengenali potensi dirinya dan lingkungan sekitarnya dalam melakukan suatu kegiatan. Kemandirian belajar adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan siswa tanpa bergantung kepada bantuan dari orang lain baik teman maupun gurunya dalam mencapai tujuan belajar yaitu mengusai materi atau pengetahuan dengan baik dengan kesadarannya sendiri siswa serta dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Desmita (2009 : 185) bahwa, kemandirian atau otonomi adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keraguan. Sedangkan Basir (2010) berpendapat bahwa kemandirian belajar diartikan sebagai suatu proses belajar yang terjadi pada diri seseorang, dan dalam usahanya untuk mencapai tujuan belajar orang tersebut dituntut untuk aktif secara individu atau tidak tergantung kepada orang lain, termasuk tidak tergantung kepada gurunya. Serta Dhesiana (2009) berpendapat bahwa kemandirian belajar (self-direction in learning) dapat diartikan sebagai sifat dan sikap serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata. Sehingga kemandirian belajar adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan siswa tanpa bergantung kepada bantuan dari orang lain baik teman maupun gurunya dalam mencapai tujuan belajar yaitu mengusai materi atau pengetahuan dengan baik dengan kesadarannya sendiri siswa serta dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga unsur tersebut apabila dimiliki oleh siswa dengan kualitas yang baik akan berdampak pada hasil belajar matematika yang baik pula. Namun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang belum maksimal dalam ketiga unsur tersebut. Siswa kurang percaya diri dalam belajar dan ujian terbukti masih adanya kegiatan mencontek. Selain itu, siswa cenderung mengandalkan sumber informasi belajar dari guru, sehingga pengetahuan siswa terbatas. Hal ini sangat berkaitan dengan pengembangan karakter siswa dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia yang unggul. Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis, Rasa Percaya Diri, dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : Adakah pengaruh positif kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika? PEMBAHASAN Hasil Secara deskriptif, data penelitian ini dapat dinyatakan dalam tabel di bawah ini : Yogyakarta, 10 November 2012 MP -399

Statistik Deskriptif Rata-Rata Median Modus Simpangan Baku Tabel 1. Ringkasan Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Kecerdasan Matematis-Logis 17.62 18,0 18,0 3,52 Sumber : Data primer yang diolah Rasa Percaya Diri 129,19 129,5 125,0 12,52 Kemandirian Belajar 95,74 96,5 95,0 13,91 Hasil Belajar Matematika 78,62 80,0 80,0 9,07 Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa kecerdasan matematis-logis tergolong cukup, hal ini terlihat dari nilai rata-rata, median, dan modus yang nilainya masih jauh dari skor maksimum yang dapat dicapai untuk variabel kecerdasan matematis-logis yaitu 28. Rasa percaya diri tergolong cukup baik, hal ini terlihat dari nilai rata-rata, median, dan modus yang nilainya mendekati dari skor maksimum untuk variabel rasa percaya diri yaitu 170. Kemandirian belajar tergolong cukup baik, hal ini terlihat dari nilai rata-rata, median, dan modus yang nilainya mendekati dari skor maksimum untuk variabel kemandirian belajar yaitu 140. Hasil belajar matematika tergolong baik, hal ini terlihat dari nilai rata-rata, median, dan modus yang nilainya hampir mendekati dari skor maksimum untuk variabel hasil belajar matematika yaitu 100. Pengujian persyaratan analisis data dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian persyaratan analisis data terdiri dari : uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data setiap variabel yang diteliti normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan menggunakan software SPSS 16.0 dengan kriteria pengujian adalah jika p > 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal dan jika p < 0,05 maka distribusi data dinyatakan tidak normal. Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa seluruh variabel yang diteliti memiliki nilai p > 0,05, sehingga disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Variabel Skor KS-Z P Keterangan Kecerdasan Matematis-Logis (X 1 ) Rasa Percaya Diri (X 2 ) Kemandirian Belajar (X 3 ) Hasil Belajar Matematika (Y) Sumber : Data primer yang diolah 0,739 0,554 0,589 1,257 0,646 0,918 0,879 0,085 Normal Normal Normal Normal Pengujian linieritas dilakukan untuk menguji garis regresi antara variabel bebas dengan variabel terikat merupakan garis lurus atau tidak sehingga dapat dilakukan peramalan. Pengujian linieritas dilakukan menggunakan software SPSS 16.0 dengan Yogyakarta, 10 November 2012 MP -400

kriteria pengujian adalah jika p > 0,05 maka persamaan garis regresi berpola linier dan jika p < 0,05 maka persamaan garis regresi berpola non linier. Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa seluruh variabel yang diteliti memiliki nilai p > 0,05, sehingga disimpulkan bahwa persamaan garis regresi yang terbentuk berpola linier. Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Linieritas Garis yang Diuji Skor F P Keterangan X 1 atas Y X 2 atas Y X 3 atas Y Sumber : Data primer yang diolah 0,952 1,200 1,472 0,505 0,241 0,070 Linier Linier Linier Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas (kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar). Pengujian multikolinieritas dilakukan menggunakan software SPSS 16.0. Santoso (2009 : 344) menyatakan suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1. Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance mendekati angka 1, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas atau tidak ada hubungan kuat antara variabel bebas. Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan Kecerdasan Matematis-Logis Rasa Percaya Diri (X 2 ) Kemandirian Belajar (X 3 ) Sumber : Data primer yang diolah 0,966 0,538 0,544 1,035 1,859 1,83 Tidak terjadi masalah multikolinieritas Perhitungan pengujian hipotesis terdiri dari uji korelasi dan uji regresi ganda dilakukan menggunakan software SPSS 16.0. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,612 yang berarti terdapat korelasi yang cukup kuat antara kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika. Hal ini diperkuat dengan nilai koefisien determinan sebesar 37,4% yang berarti variabel hasil belajar matematika dipengaruhi oleh variabel kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar sebesar 37,4% dan variabel lainnya sebesar 62,6% yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Secara individu, signifikansi setiap variabel bebas terhadap variabel terikat ditunjukkan melalui nilai t hitung atau signifikansi. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk setiap variabel bebas diperoleh nilai p < 0,05 sehingga Yogyakarta, 10 November 2012 MP -401

disimpulkan secara individu variabel bebas memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Selanjutnya model persamaan regresi ganda yang terbentuk adalah Yˆ 17.154 1.592. X 0.200. X 0.063 X. Hal ini berarti bahwa jika ketiga variabel 1 2. bebas diabaikan maka hasil belajar matematika adalah 17,154; setiap penambahan 1 poin pada kecerdasan matematis-logis akan menambah hasil belajar matematika sebesar 1,592; setiap penambahan 1 poin rasa percaya diri akan menambah hasil belajar matematika sebesar 0,200; dan setiap penambahan 1 poin kemandirian belajar akan menambah hasil belajar matematika sebesar 0,063. Hasil pengujian koefisien regresi ganda diperoleh nilai F hitung = 23,101 dengan p = 0,000 (p < 0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. 3 Pembahasan Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar memberikan dampak positif yang berarti terhadap hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika tersebut merupakan puncak dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru. Pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa yaitu pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Hal ini sesuai pendapat Prihastuti (2009:37) bahwa pembelajaran menyenangkan berarti anak berada dalam keadaan sangat rileks, tidak ada sama sekali ketegangan yang mengancam dirinya baik fisik maupun nonfisik. Kondisi yang kondusif dan menyenangkan akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa sehingga mereka akan berupaya mencari informasi secara mandiri selain informasi dari guru. Membangun kecerdasan matematis-logis dapat dilakukan melalui pembelajaran yang menekankan pada eksplorasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Saifullah (2004 : 38) bahwa, ada beberapa kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kecerdasan matematis-logis, yaitu : bereksperimen, tanya jawab, memecahkan teka-teki logis, dan berhitung. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun otak akan mengembangkan kecerdasan matematis-logis siswa. Rasa pecaya diri siswa perlu dibangkitkan secara optimal sehingga siswa akan optimis terhadap kemampuan dirinya sendiri. Pengembangan rasa percaya diri melalui pembelajaran dapat dilakukan dengan cara menimbulkan nilai dan sikap positif pada diri siswa. Kegiatan ini melalui pemberian penghargaan pada setiap aktivitas siswa dalam belajar. Selain itu, membiasa siswa untuk memiliki tanggung jawab melalui pemberian tugas. Serta membiasakan melakukan kegiatan ibadah secara berjamaah. Yogyakarta, 10 November 2012 MP -402

Sedangkan kemandirian belajar dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang memberikan tugas atau tanggung jawab kepada siswa secara maksimal. Pemberian umpan balik dari kegiatan pembelajaran secara informatif dan korektif juga akan menumbuhkan sifat kemandirian belajar siswa. Sehingga siswa tidak berpusat kepada guru dalam hal sumber informasi belajar. Hasil pembelajaran ini telah menemukan bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh variabel kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar. Di masa yang akan datang, diharapkan ada penelitian-penelitian yang bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisisnya, maka dapat dirumuskan kesimpulan dari penelitian ini yaitu : pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan kecerdasan matematis-logis terhadap hasil belajar matematika; kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan rasa percaya diri terhadap hasil belajar matematika; ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika; dan keempat, terdapat pengaruh positif dan signifikan kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika. DAFTAR PUSTAKA Basir, La Ode. 2010. Kemandirian Belajar atau Belajar Mandiri. http://www.smadwiwarna.net/website/data/artikel/kemandirian.htm/ Budiningsih. C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Campbell, Linda. dkk. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Depok : Intuisi Press. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Dhesiana. 2009. http://dhesiana.wordpress.com/2009/01/16/kemandirian-dalam-belajar/ Jasinta, Rini F. 2002. Memupuk Rasa Percaya Diri. http://www.e-psikologi.com/dewasa161002.html/ Lwin, May, dkk. 2008. How to Multiply Your Child s Intelligence. Yogyakarta : Penerbit Indeks. Prihastuti. 2009. Pengaruh Braingym terhadap Peningkatan Kecakapan Berhitung Siswa Sekolah Dasar. Cakrawala Pendidika, 28(1), 35-47. Saifullah. 2004. Mencerdaskan Anak (Mengoptimalkan Kecerdasan Intelektual, Emosi dan Spiritual Anak). Jombang : Lintas Media. Yogyakarta, 10 November 2012 MP -403

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Suhendri, Huri. 2010. Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis dan Rasa Percaya Diri terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Faktor, Edisi November Desember, 14-28. Suhendri, Huri. 2011. Pengaruh Kecedasan Matematis-Logis dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika, Jurnal Formatif, 1(1), 29-39. Yogyakarta, 10 November 2012 MP -404