SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

PROPOSAL PPL PENGADAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK KB PRIMA SANGGAR SKB BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di bawah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

Membangun Kreatifitas dengan Mainan Edukatif 'Building Block'

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk. spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam. seorang pendidik kepada peserta didiknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" Setiap manusia memiliki. mengembangkan secara sistematis. Langkah pemerintah untuk

Transkripsi:

SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 Kategori : Teknologi Informasi sebagai media dan sumber pembelajaran Judul : Game Education Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Oleh : Tri Wahyuningsih PAUD Terpadu Islam Ratnaningsih Bantul Jl. Dr Sutomo Gang Sirkaya No 06 Badegan Bantul Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 1

2

Game Education Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Tri Wahyuningsih Tenaga Kependidikan PAUD Terpadu Islam Ratnaningsih Jl. Dr Sutomo Gang Sirkaya No 06 Badegan Bantul DIY ABSTRAK Game Education adalah salah satu sarana multifungsi yang akan membantu anak PAUD dalam mengoptimalkan perkembangan anak usia dini melalui kegiatan komputerisasi. Game Education juga dapat menstimulasi tahap perkembangan anak melalui 6 aspek perkembangan yaitu agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosialemosional, serta seni. Penggunaan Game Education dapat digunakan oleh anak usia 3-4 tahun dalam tim/individu. Hasil penggunaan Game Education ini terfokus pada antusias dan daya tarik peserta didik meningkat serta dapat menstimulasi perkembangan anak secara optimal. Dengan Game Education akan melatih kreatifitas anak manjadi meningkat, rasa ingin tau yang semakin memuncak, ketersediaan Game Education yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan anak. Kata kunci: Game Education, Pembelajaran Komputerisasi, PAUD. 3

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. Terungkap rasa syukur kepada Allah atas Rahmat dan hidayah-nya pada kita sehingga karya inovasi yang berjudul Game Education Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini dapat diselesaikan. Naskah ini disusun untuk mengikuti Simposium Guru tingkat Nasional tahun 2016 dengan kategori Teknologi Informasi sebagai media dan sumber pembelajaran. Naskah ini disusun atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada: 1. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul beserta staf dan jajarannya yang selalu memberikan bimbingannya. 2. Pimpinan YPSK Ratnaningsih dan Kepala Sekolah berserta seluruh keluarga besar PAUD Terapadu Islam Ratnaningsih yang telah memberikan motivasinya & kesempatan untuk mengikuti Simposium Guru tahun 2016. 3. Semua keluarga yang selalu memotivasi untuk lebih baik, khusus untuk orang tua & Kakak. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas perhatian, dukungan, doa dan motivasi mulai persiapan, sampai proses kegiatan selesai. Penulis sekaligus sebagai peserta lomba menyadarai bahwa naskah ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kesediaan menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan naskah sangat diharapkan. Yogyakarta, 17 November 2016 Penulis Tri Wahyuningsih 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komputer kini tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak usia dini. Hal ini dapat kita lihat dengan maraknya program-program pembelajaran dalam bentuk game maupun dalam bentuk CD interaktif. Metode yang ditawarkanpun berbeda-beda, seperti metode bernyanyi, bercerita, permainan, bahkan kombinasi dari ketiganya. Belajar dengan metode komputerisasi akan sangat membantu menstimulasi kecerdasan anak usia dini. Kategori anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun, dimana pada masa ini sel-sel otak anak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak mampu menerima dan menyerap berbagai macam informasi. Perkembangan anak usia dini akan tercapai secara optimal jika semua aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosialemosional, serta seni berkembang sesuai dengan tahapannya. Game Education memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran anak usia dini. Ketersediaan Game Education yang memadai dan layak sangat dibutuhkan lembaga PAUD. Selain itu pula, Game Education harus, menarik, mudah dimainkan, dan dapat menstimulasi perkembangan anak. Kenyataan di lembaga PAUD, Game Education yang digunakan pendidik untuk menstimulasi motorik halus dan kognitif anak usia 3-4 tahun masih kurang bervariasi. Biasanya kegiatan yang sering digunakan adalah bernyanyi, menggambar dan mendengarkan cerita dari pendidik. Hal ini dirasa kurang menarik bagi anak-anak usia dini. Ketersediaan alat pembelajaran edukatif pada lembaga PAUD yang belum memadai, menyebabkan pelaksanaan pembelajaran menjadi kurang optimal. Dampak yang ditimbulkan dengan minimnya ketersediaan alat 5

permainan edukatif adalah (1) kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik; (2) suasana atau iklim pembelajaran cenderung membosankan; (3) tahapan perkembangan anak tidak tercapai secara optimal; dan (4) gairah atau motivasi belajar anak cenderung menurun yang akhirnya menyebabkan pembelajaran tidak akan mampu menstimulasi potensi anak secara optimal. Game Education yang secara tidak langsung mampu menyediakan pembelajaran melalui komputer juga menstimulasi bagi perkembangan motorik halus anak khususnya daya rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif, mengenal manfaat teknologi terutama dalam penggunaan komputer. Adanya Game Education sesuai dengan kebutuhan, yaitu sesuai dengan pilihan indikator perkembangan anak dalam perencanaan pembelajaran, dan daya tarik anak dalam kegiatan main. Inovasi dalam pengembangan alat pembelajaran edukatif mutlak dilakukan untuk mendukung pembelajaran bagi anak usia dini. Sehubungan dengan uraian tersebut, maka penulis telah melakukan inovasi untuk mengembangkan alat pembelajaran edukatif dengan memanfaatkan teknologi komputerisasi yang diberi nama Game Education. Game Education dapat menstimulasi banyak aspek perkembangan anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Aspek perkembangan yang dapat tercapai adalah agama dan moral, sensorimotorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni. Hasil pengembangan Game Education ini dapat berguna untuk membantu pembelajaran anak usia dini di lembaga PAUD khususnya di Kelompok Bermain (KB) Islam Ratnaningsih di Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. 6

B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas, karya nyata ini mempunyai beberapa rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana cara penggunaan atau pemanfaatan Game Education dalam pembelajaran PAUD? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat penggunaan Game Education dalam pembelajaran PAUD? C. Tujuan Tujuan dari karya nyata ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan cara penggunaan atau pemanfaatan Game Education untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak usia dini. 2. Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan Game Education. D. Strategi Pemecahan Masalah Strategi dari pemecahan masalah yang sudah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut. 1. Memanfaatkan Game Education dalam pembelajaran. 2. Evaluasi implementasi Game Education. 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan Dasar. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 5 perkembangan, yaitu : perkembangan moral dan agama, perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan/kognitif (daya pikir, daya cipta), sosio emosional (sikap dan emosi) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendiknas no 58 tahun 2009. B. Game Education Game Education tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak usia dini. Hal ini dapat dilihat dari kian marak dan berkembangnya software-software dengan program tertentu dalam bentuk CD interaktif untuk membantu pembelajaran anak usia dini. CD interaktif yang ditawarkan pun sangat beragam jenisnya mulai dari pembelajaran umum hingga pembelajaran yang sifatnya islami. Mulai dari pengenalan huruf alphabet, angka-angka, warna, bentuk geometri dan lain-lain. 8

BAB III PEMBAHASAN Inovasi penggunaan Game Education berpengaruh dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada anak usia dini. Game Education ini diharapkan dapat memberikan solusi pendidik untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Bagi anak didik semoga Game Education dapat membantu mencerdaskan dan menstimulasi anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Game Education digunakan untuk anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Seluruh jenis permainan yang ada pada Game Education ini disesuaikan dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STTPA) usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Materi tambahan yang mengacu pada standar tingkat pencapaian perkembangan anak lebih tepat digunakan, karena sudah sesuai dengan tahap perkembangan anak. Manfaat Game Education ini adalah Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun melalui beberapa aspek lingkup perkembangan nilai agama & moral, kognitif, motorik halus, sosial emosional, bahasa, seni dan pendidikan karakter anak. 9

1. Kegiatan Pembukaan Guru mengkondisikan anak dengan duduk membuat barisan yang rapi. Guru melakukan apersepsi dengan mengenalkan kosakata seperti komputer, mouse, CPU, dan menjelaskan aturan main seperti bergantian, menjaga mainan, serta menjelaskan cara bermain Game Education Gambar 01. Foto Kegiatan Pembukaan. 10

2. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti guru menjelaskan proses sederhana menghidupkan komputer dan anak diajak untuk berperan dalam kegiatan tersebut.. Gambar 02. Foto Kegiatan Inti. Adapun contoh kegiatan main yang dapat dipilih anak dalam Game Education ini adalah sebagai berikut. 11

a. Mewarnai Gambar dengan Warna Yang Beragam. Anak menggeser Mouse pada kotak warna yang diinginkan. Kemudian diklik pada gambar yang ingin diwarnai. Mencoba menuang diberbagai ruang pada gambar dan mencoba menuang dengan warnawarna yang berbeda. Gambar 03. Foto Kegiatan Menuang Warna pada Gambar b. Bermain Mengenal Bentuk-bentuk Hewan dan Mencocokan Anak melihat berbagai bentuk hewan yang mana gambar-gambar tersebut masih gelap. Anak diarahkan untuk memilih salah satu bentuk hewan dan mencocokkannya dengan gambar yang sama. Gambar 04. Foto Kegiatan Mencocokkan Gambar Hewan 12

c. Menebak Warna dan Memasukkannya Pada Lingkaran Warna Anak akan menebak warna pada bola-bola kecil dan memasukkannya pada lingkaran warna yang sama Gambar 05. Foto Kegiatan Menebak Warna 3. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup merupakan kegiatan terakhir bagi anak. Guru dan anak bersama melakukan beres-beres, recalling, mematikan komputer, membuat kesimpulan tema, bernyanyi, Gambar 07. Foto Kegiatan Penutup. 13

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari karya nyata yang berjudul Game Education Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini adalah sebagai berikut. 1. Game Education berpengaruh terhadap Visual Spasial pada anak usia dini usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. 2. Game Education dapat menstimulasi perkembangan anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun, melalui berbagai indikator dari beberapa aspek tingkat pencapaian perkembangan nilai agama & moral, kognitif, motorik halus, sosial emosional, bahasa, seni dan pendidikan karakter anak sesuai dengan STPPA Kurikulum 2013 PAUD. Tahapan pelaksanaan Game Education dalam pembelajaran yaitu persiapan, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 3. Faktor yang mempengaruhi penggunaan Game Education yaitu dibagi menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat. a. Faktor pendukung dari Game Education adalah ketersediaan media yang memadai. b. Faktor penghambat dari penggunaan Game Education ini adalah (1) pendidik kurang aktif untuk mencari metode-metode pembelajaran yang baru yang berkenaan dengan komputerisasi; (2) butuh ketelitian, ketelatenan dan kecermatan untuk memperkenalkan media pembelajaran komputerisasi bagi peserta didik; (3) anak-anak terlalu antusias sehingga ingin segera bermain dan bahkan sampai berebut tempat. Ini dapat diatasi dengan diberikan aturan main dan anak sering diingatkan jika lupa. 14

B. Saran Saran dari karya nyata ini adalah sebagai berikut. 1. Pendidik di lembaga lain dapat menggunakan Game Education dalam proses belajar sambil bermain. 2. Biasakan anak usia dini dengan pembiasaan aturan main saat kegiatan main. Sehingga anak tidak bermain dengan terarah dan belajar disiplin, menghargai dan tertib. 15

DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pendidikan Nasional. 2010. Peraturan MenteriPendidikan Nasional: Standar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta. Depdiknas. http://berbasistik.blogspot.co.id/2015/12/game-edukasi.html https://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan_anak_usia_dini 16