BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai program berjenis NEWS, TALKSHOW, VARIETY SHOW, REALITY SHOW, DRAMA, FEATURE & DOCUMENTER dan jenis lainnya,

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

Program Radio dan Televisi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang mempunyai arti dan pengaruh yang jauh lebih besar dari kata-kata, bahkan sebuah gambar tidak memerlukan kata-kata karena telah dapat bercerita sendiri. Hal ini membuat banyak orang lebih senang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi mereka TV adalah teman, TV menjadi cermin perilaku masyarakat dan dapat menjadi candu. TV memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita ingin menjalani hidup ini. Ringkasnya, TV mampu memasuki relung-relung kehidupan kita lebih dari yang lain. Ketertarikan mereka dikarenakan adanya tayangan televisi yang berkualitas dan bervariasi. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, musik kuis, talkshow dan sebagainya (Morissan, 2008:02). Dengan tingkat ketertarikan manusia terhadap tayangan televisi tersebut maka televisi menjadi salah satu medium favorit bagi pemasangan iklan dan mampu menarik investor untuk membangun industri televisi (Morissan, 2008:03). Sehingga dengan kata lain, menjalankan stasiun TV memerlukan imajinasi dan gairah. Karenanya para pengelola TV haruslah terdiri dari orang-orang yang kaya gagasan dan penuh energi. Selain itu TV menggunakan gelombang udara publik, sehingga TV mempunyai tanggung jawab kepada pemirsanya melebihi bisnis lainnya dalam masyarakat (Morissan, 2008: 01).

Sebuah program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi dapat berdampak pula pada pemirsa yang menonton di rumah, maka dari terpaan media juga sangat berpengaruh kepada khalayak yang menyaksikan program acara yang ditampilkan oleh stasiun televisi tersebut, oleh karena itu secara visual, adegan-adegan dalam tayangan tertentu sangat mudah untuk ditiru dan dilakukan, dalam konteks studi komunikasi yang disebut imitation (peniruan) dan pelaziman. Peniruan merupakan cara mudah bagi pemirsa untuk meniru adegan tersebut dalam realitas sosial dan pelaziman merupakan menganggap wajar adegan tayangan tersebut apabila kemudian dilakukan dalam realitas sosial (Apriadi, 2013: 194). Saat ini televisi telah menjangkau lebih dari sembilan puluh persen penduduk di negaranegara berkembang. Televisi yang dahulu mungkin hanya menjadi konsumsi kalangan dari umur tertentu, namun saat ini menjadi sebuah kotak ajaib dengan beragam acara didalamnya, dapat dinikmati dan sangat mudah dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa ada batasan usia. Siaran-siaran televisi yang bermuatan berbagai macam program acara, akan selalu memanjakan semua orang pada saat-saat luang seperti saat liburan atau saat sehabis bekerja, bahkan dalam suasana bekerjapun terkadang orang-orang masih menyempatkan diri untuk menonton program televisi. Karena televisi dinilai selain memberikan informasi secara aktual dan faktual, televisi juga menyajikan acara yang sifatnya menghibur. Tujuan diproduksinya sebuah program acara televisi, selain sebagai materi acara dalam melangsungkan terselenggaranya siaran televisi, dimana keberadaanya merupakan sebuah media ruang publik yang berfungsi menyebarkan informasi secara aktual dan faktual kepada masyarakat, tetapi juga memberikan sarana hiburan yang murah meriah pada masyarakat. Secara umum, program acara televisi dibagi menjadi tiga jenis yakni program acara fiksi, program acara non fiksi dan program acara berita. Dari ketiga jenis program acara tersebut, masing-masing

jenis mempunyai bentuk atau format sendiri-sendiri beserta karakteristiknya. Misalkan Produk dari program acara fiksi sendiri antara lain terdiri dari film serial, film televisi (FTV), film pendidikan, film dokumenter, drama televisi, dan sejenisnya. Untuk program acara non fiksi sendiri menggarap variety show, kuis, talkshow, reality show, musik, lawak, dan sejenisnya. Sedangkan untuk program acara berita terdiri dari paket berita, dialog, diskusi, investigasi, feature dan sejenisnya (Apriadi, 2013: 196). Seperti halnya di Kota Kupang, para pemirsa televisi mendapat terpaan media, baik dari media nasional maupun media lokal. Salah satu kelompok yang menjadi terpaan media audio visual adalah salah satu komunitas fotografi yang ada di Kota Kupang. Komunitas fotografi ini menjadikan tayangan televisi sebagai pemenuhan kebutuhan yang ingin dicapai seperti mencari berbagai ide, kreatifitas dan informasi baru yang terdapat pada dunia pertelevisian dalam keseharian mereka sebagai komunitas fotografi. Salah satu komunitas fotografi yang menjadi terpaan media televisi adalah komunitas Plus Fotografi. Plus Fotografi menjadikan tayangan dari program-program acara televisi sebagai program acara yang mampu memberikan acuan untuk mencari tempat-tempat terbaik untuk mendapatkan hasil gambar yang memuaskan. Salah satu program acara yang selalu dijadikan sebagai acuan oleh komunitas Plus Fotografi yakni program acara My Trip My Adventure. Program acara My Trip My Adventure ditayangkan di stasiun televisi Trans TV pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, hari Jumat, 08.30-09.30 WITA, Sabtu dan Minggu 09.30-10.30 WITA. Program acara tersebut merupakan program acara reality show yang memiliki kategori usia R-BO (remaja bimbingan orang tua) yaitu dengan kategori usia 13-21 tahun dengan bimbingan orang tua saat menonton tayangan My Trip My Adventure. Program acara My Trip My Adventure menampilkan visual yang menarik dari segi teknik pengambilan gambar dengan

mengeksplorasi suatu lokasi wisata beserta budaya dan kebiasaan daerah sekitarnya. Melalui tayangan My Trip My Adventure tersebut, destination image dapat terbentuk di benak wisatawan dan mampu meningkatkan niat pemirsanya untuk melakukan travelling. (Diunduh.06/06/2016.www.transtv.co.id/index.php/programs.mytripmyadventure/view). Kegiatan travelling yang dilakukan oleh pembawa acara serta crew dari program acara My Trip My Adventure ini membawa komunitas Plus fotografi juga melakukan kegiatan travelling, dalam program acara ini juga menampilkan awal perjalanan mereka hingga sampai ke tempat yang mereka tuju, dari hal ini berbagai tingkat kesulitan dari mendaki gunung yang bebatuan yang tinggi, sehingga harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dari hasil amatan peneliti terhadap Komunitas Plus fotografi, program acara My Trip My Adventure adalah salah satu program acara unggulan yang dipilih oleh Komunitas Plus fotografi yang menjadikan komunitas tersebut mendapatkan ide-ide baru dalam dunia fotografi. Komunitas Plus Fotografi merupakan kumpulan individu yang mempunyai kebiasaan dan tujuan yang sama yakni fotografi, yang selalu mengelilingi tempat-tempat wisata dan tempat yang belum mereka kunjungi. Alasan peneliti memilih komunitas Plus Fotografi adalah karena komunitas tersebut kerap kali menggunakan program acara My Trip My Adventure sebagai referensi dalam melakukan aktivitas fotografi komunitas. Sebagai sebuah komunitas fotografi, Komunitas Plus juga mengadopsi gaya serta teknik pengambilan gambar dari luar, dalam hal ini program acara My Trip My Adventure. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, sebelum menonton progam acara tersebut, komunitas Plus hanya melakukan kegiatan hunting di dalam daerah perkotaan, seperti pantai lasiana, pantai pasir panjang, serta cafe-cafe yang berada dipinggiran pantai. Tetapi setelah menonton program acara tersebut, komunitas plus mulai melakukan hunting ke tempat di luar

kota Kupang, misalnya ke air terjun Oehala di So e, gunung Mutis di Eban serta gunung Fatuleu di kabupaten Kupang. Selain itu, dalam hunting teknik pengambilan gambar pun mulai mengikuti teknik yang ada di program acara My Trip My Adventure. Program acara tersebut juga memberikan nilai positif kepada komunitas, yang mana Komunitas Plus pun mulai menambah peralatan penunjang hunting mereka seperti penggunaan kamera serta peralatan untuk travelling mereka. Perubahan yang terjadi dalam komunitas setelah menonton progam acara tersebut nampak dalam perubahan kognitif yaitu pada perubahan pola pikir dalam melakukan hunting serta adanya kreativitas dan ide-ide baru dalam pengambilan gambar yang muncul dalam bidang fotografi. Perubahan afektif yang nampak dalam komunitas, dari adanya keinginan untuk melakukan hunting yang berkaitan dengan keindahan objek wisata alam, serta budaya suatu daerah. Dalam hal ini Komunitas Plus menjadikan daerah tersebut sebagai objek wisata alam yang dijadikan dalam bentuk foto dan disebarkan melalui media massa sosial. Perubahan konatif nampak pada adanya keputusan dari komunitas untuk melakukan hunting ke luar Kota Kupang setelah menonton program acara My Trip My Adventure yang lebih mengangkat tema budaya serta keindahan alam. Program acara My Trip My Adventure tidak hanya menayangkan keindahan beragam tempat wisata yang mereka kunjungi diseluruh kepulauan Indonesia, melainkan program acara My Trip My Adventure menayangkan seluruh rangkaian proses petualangan mulai dari awal persiapan hingga sampai pada tempat tujuan tersebut. Adanya program My Trip My Adventure sebagai tayangan televisi diharapkan pesan-pesanya dapat tersampaikan dengan baik sehingga dapat memberikan inspirasi kepada khalayak khususnya Komunitas Plus Fotografi untuk mengunjungi tempat-tempat wisata lokal yang tersebar di Kota Kupang dan sekitarnya. Dari tayangan-tanyangan itu maka dapat memberikan efek kepada para anggota komunitas Plus

Fotografi Kota Kupang. Efek dari program acara tersebut berwujud dalam beberapa rangkaian kegiatan komunitas seperti melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata atau pun tempat yang dianggap baru bagi mereka. Dalam perjalanan ke suatu tempat, mereka kemudian mendokumentasikan segala aktivitas yang mereka lakukan serta yang ditemui selama melakukan perjalanan tersebut. Hal ini mereka lakukan sama halnya dengan yang ditayangkan dalam program acara My Trip My Adventure. Berdasarkan uraian di atas tentang adanya perubahan kognitif, afektif dan konatif maka penulis ingin meneliti tentang Efek menonton program acara My Trip My Adventure pada stasiun televisi Trans TV (Studi Kasus Pada Komunitas Plus Fotografi di Kota Kupang). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana efek yang ditimbulkan setelah menonton program acara My Trip My Adventure pada stasiun televisi Trans TV bagi Komunitas Plus Fotografi di Kota Kupang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek yang ditimbulkan yang terjadi pada Komunitas Plus Fotografi Kota Kupang setelah menonton program acara My Trip My Adventure di Trans TV. 1.4 Manfaat Penelitian Dalam hal ini manfaat penelitian yang dimaksud adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang efek menonton program acara My Trip My Adventure di Trans TV bagi komunitas Plus Fotografi. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi peneliti lanjutan khususnya dalam hubungan tanggapan pemirsa. 1.5 Kerangka Berpikir, Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran ini pada dasarnya mengggambarkan efek yang diterima oleh Komunitas Plus Fotografi Kota Kupang ketika menyaksikan program acara My Trip My Adventure. Dalam proses penayangan program acara oleh stasiun televisi dapat memberikan efek kepada pemirsa televisi tersebut terutama bagi mereka yang menjadikan tayangan televisi sebagai salah satu pusat informasi. Setelah menonton program acara My Trip My Adventure Komunitas Plus Fotografi pun mulai mengalami terpaan yang terimplementasi dalam efek bagi anggota komunitas baik itu dalam hal kognitif, afektif maupun konatif. Program acara yang ditonton tersebut kemudian diadopsi oleh individu yang pada akhirnya dibawa ke dalam kehidupan komunitas sehingga semua anggota dalam komunitas Plus melakukan kegiatan fotografi mengikuti seperti yang ditayangkan dalam program acara My Trip My Adventure dan menimbulkan efek kognitif, afektif dan konatif bagi komunitas Plus Fotografi Kota Kupang. Setelah menonton program acara My Trip My Adventure di Trans TV. Dari uraian singkat ini maka dapat dibuat kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu. Bagan 1.1

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Komunikasi Program acara My Trip My Adventure Komunitas Efek Menonton Kognitif Afektif Konatif 1.5.2 Asumsi Asumsi merupakan tanggapan dasar dan titik tolak pemikiran yang kebenarannya dapat diterima secara umum yang berfungsi sebagai dasar pijak bagi masalah yang diteliti. Asumsi yang dipegang penulis sebelum melakukan penelitian yakni anggota Komunitas Plus Fotografi di Kota Kupang menonton program acara My Trip My Adventure yang ditayangkan stasiun televisi Trans TV. 1.5.3 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian tentang tingkah laku, fenomena (gejala), sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis yang dipegang penulis dalam penelitian ini yakni memberikan efek pada komponen kognitif, afektif dan konatif dari Komunitas Plus Fotografi setelah menonton program acara My Trip My Adventure yang disiarkan pada stasiun televisi Trans TV.