Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Tomi Sutanto, 2007 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

Uji Fungsi (lung function test) Peak flow meter

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Journal of Sport Sciences and Fitness

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA NEGERI Se-KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMA NEGERI 1 SEDAYU

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA MAHASISWA KELAS D ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE MODIFIKASI YMCA

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

SURVEI TINGKAT DAYA TAHAN JANTUNG PARU MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh. Setiap tiga sampai lima detik sinyal - sinyal saraf merangsang proses

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Journal of Sport Sciences and Fitness

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

ABSTRAK. Rommy Andika Kurniawan, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

ABSTRAK. Jieni Hardiyanto, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Kurnia Eka Wijayanti

Sistem Pernapasan - 2

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Cara Mengukur Kapasitas dan Volume Paru-Paru

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

Journal of Physical Education, Health and Sport

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA. Laporan. Disusun untuk memenuhi tugas. Mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

PENERAPAN IPTEKS. Oleh Drs. Benny Subadiman, M.Kes

Perkembangan Kapasitas Vital Paru Anak Usia 6-12 Tahun

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAX) UKM BOLA VOLI PUTRA PJKR UNTAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SABINA ANDEK NIM F

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN BERSEPEDA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

F fitness. Since the achievement of the aerobics fitness takes time, it is

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU QUEEN S COLLEGE

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Health and Sport

KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT ROUDLOTUS SAIDIYYAH SEMARANG

GAMBARAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL

Universitas Lampung. Abstrak

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN ANTARA POSISI TUBUH TERHADAP VOLUME STATIS PARU

Transkripsi:

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (1) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGARUH JALAN KAKI TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU DAN MAX Titis Aulia Alfian Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2012 Disetujui Februari 2012 Dipublikasikan Agustus 2012 Keywords: walking lung vital capacity Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kapasitas vital paru dan perbedaan pada siswa putra yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan kaki. Metode penelitian ini menggunakan survei dengan menggunakan tes. Sampel yang digunakan adalah siswa putra di SLTPN 2 Moga Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang tahun ajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang tidak berjalan kaki KVP siswa berumur 12,13, dan 14 tahun dalam klasifikasi baik dan siswa berumur 12 tahun kurang sekali, siswa berumur 13 tahun termasuk kurang, dan siswa berumur 14 tahun termasuk kurang. Secara umum -nya dalam kategori Siswa yang berjalan kaki KVP untuk siswa berumur 12,13, dan 14 tahun termasuk dalam klasifikasi baik. siswa berumur 12 tahun kurang sekali, siswa berumur 13 tahun termasuk sedang, dan siswa berumur 14 tahun termasuk sedang. Secara umum -nya dalam klasifikasi sedang. Simpulan yang didapat adalah tidak ada perbedaan kapasitas vital paru dan siswa yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan kaki, dan ada hubungan kapasitas vital paru dengan. Abstract The purpose of this study to determine the differences in lung vital capacity and difference in students who walk and the men who do not walk away. This study used a survey method using the test. Samples used by boys in SLTPN 2 Warungpring Moga district Pemalang academic year 2010/2011. Results showed that students who do not walk KVP for students aged 12,13, and 14 years were included in good classification and for 12-year-old students included in the very less category, for students aged 13 years included into less category, for students 14-year-old included into less category. In general was included in the very less category. Students who walk KVP for students aged 12, 13, and 14 years were included in good classification. for a 12 year old students included into very less category, for students aged 13 years included into moderate category, for the 14-yearold students included into moderate categories. In general was included in moderate classification. is. The conclusions were not difference in lung vital capacity and of students who walk and not walk away, and lung vital capacity was not associate with. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: titisaulia90@yahoo.co.id ISSN 2252-6773

Pedahuluan Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida. Untuk mencapai tujuan ini, pernapasan dapat dibagi menjadi empat peristiwa fungsional utama, yaitu ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli paru; difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah; transport oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel; dan pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernapasan (Guyton, 1983). Ventilasi paru atau juga dikenal bernapas adalah proses pertukaran gas antara atmosfir dengan alveoli paru. Udara mengalir diantara atmosfir dan paru karena alasan yang sama dengan aliran darah di seluruh tubuh, yaitu adanya perbedaan tekanan. Tekanan suatu gas di dalam tempat tertutup berbanding terbalik dengan volumenya. Bila ukuran tempat diperbesar, tekanan udara di dalamnya turun. Bila ukuran tempat diperkecil, tekanan di dalamnya naik. inilah hukum Boyle, di dalamnya apabila terjadi peningkatan volume akan diikuti dengan penurunan tekanan. Pada saat inspirasi (menarik nafas) volume paruparu meningkat, sedangkan tekanan intrapleura mengalami penurunan begitu juga sebaliknya pada waktu ekspirasi jumlah volume udara. Kapasitas paru atau volume udara dalam paru dapat diukur secara langsung dengan spirometer dan secara tidak langsung dengan difusi gas. Pada waktu pernapasan normal, volume udara yang memasuki paru pada waktu inspirasi dan meningkatkan paru pada waktu ekshalasi disebut volume tidal (VT) Jumlah seluruh udara inhalasi yang diukur dalam satu menit adalah volume inspirasi semenit (VI) dan jumlah seluruh udara ekhalasi yang diukur dalam satu menit disebut (VE). Volume udara maksimal yang dapat diinhalasi dari akhir adalah volume cadangan inspirasi (IRV) jumlah volume tidal dan volume cadangan inspirasi menghasilkan kapasitas inspirasi ( IC ) ini didapat dari volume inhalasi maksimal yang berasal dari akhir volume tidal ekspirasi dalam keadaan istirahat (Herry K. dan Eram.T.P., 2009). Adolesensi atau masa remaja merupakan masa transisi masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa ini berlangsung antara usia 12-18 tahun atau ada ahli lain seperti Corbin (1980) yang menyatakan bahwa masa adolesensi berkisar antara 9 atau 10 tahun sampai 21 atau 22 tahun (Sugiyanto, 1991). Adolesensi dimulai dengan percepatan rata-rata pertumbuhan sebelum mencapai kematangan seksual, dari itu adanya suatu perubahan dalam sistem metabolisme dalam tubuh. Perubahan sistem metabolisme tersebut mempengaruhi adanya jumlah dan berbagai sistem yang ada di dalamnya, diantaranya tekanan paru-paru dan jantung otomatis berubah. Kebutuhan akan oksigen berbeda-beda bagi setiap mahluk hidup, tergantung pada banyak sedikitnya tenaga atau energi yang di butuhkan. Kantong udara akan sempit dan sukar dikembangkan bila tubuh telah terbiasa bernapas dengan pendek. Keadaan tersebut salah satu dari perubahan sistem metabolisme akibat perubahan bentuk fisik atau tubuh. Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan seharihari dengan mudah tanpa merasa lelah dan masih mempunyai sisa atau cadangan energi untuk digunakan kegiatan selanjutnya (Sharkey, Brian J. 2003). Siswa memerlukan kesegaran jasmani yang baik untuk melakukan kegiatan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan belajar siswa yang begitu padat menyebabkan siswa kurang memperhatikan keadaan tubuhnya, khususnya kondisi kesehatan (Nurhasan, 2000). Apalagi sekarang polusi udara sangat banyak memberi dampak negatif bagi kesehatan. Udara sangat penting bagi kehidupan manusia karena pada waktu kita bernafas udara masuk ke dalam paru-paru, sedangkan karbondioksida akan dikeluarkan oleh darah ke dalam rongga gelembung paru-paru kemudian dikeluarkan melaui hidung. SLTPN 2 Moga Kabupaten Pemalang merupakan lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Pemalang setempat. Lokasi SLTPN 2 Moga berada di sebelah selatan kota Kabupaten Pemalang, tepatnya berada pada kaki bukit Gunung Slamet Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang, dan pada umumnya siswa yang sekolah di SLTPN 2 Moga ketika berangkat ke sekolah sebagian besar (60%) siswa berjalan kaki kurang lebih 2 km dari tempat tinggal siswa, begitu juga ketika pulang sekolah. Sehingga siswa berjalan kaki sejauh 4 km setiap harinya selama 6 hari dalam satu minggunya, sebagian siswa yang lain diantar oleh orang tuanya ketika berangkat ke sekolah. Pada kenyataannya siswa yang berangkat sekolahnya diantar, tempat tinggal mereka tidak jauh dari siswa yang berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Hal ini dilatarbelakangi oleh keadaan ekonomi keluarga yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam artikel ini adalah seberapa besarkah kapasitas vital paru dan pada siswa putra yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan 46

kaki di SLTPN 2 Moga Kabupaten Pemalang tahun ajaran 2010/2011. Dari permasalahan tersebut, maka tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kapasitas vital paru dan pada siswa putra yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan kaki di SLTPN 2 Moga Kabupaten Pemalang tahun ajaran 2010/2011. Metode Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan tes kemamapuan kasitas vital paru dan VO2 dengan menggunakan spirometer hutcinson (Eri Pratiknyo D, 2000). Populasi ini adalah siswa putra di SLTPN 2 Moga Kabupaten Pemalang tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 588 siswa yang memiliki ciri-ciri atau karkteristik yang sama. Sedangkan sampelnya adalah 120 siswa yang terdiri dari 60 siswa yang berjalan kaki dan 60 siswa yang tidak berjalan kaki. Analisis data menggunakan deskriptif prosentase (Sudjana, 2006). Hasil dan Pembahasan Berdasarkan dari hasil survei yang dilakukan dilapangan, hasil tersebut ditampilkan dalam bentuk diagram-diagram berikut. Dari diagram gambar 1 bisa disimpulkan bahwa untuk usia 12 tahun kapasitas vital paru siswa yang berjalan kaki lebih rendah reratanya dibandingkan siswa yang tidak berjalan kaki, tetapi untuk siswa yang berusia 13 tahun dan 14 tahun kapasitas vital paru siswa yang berjalan kaki lebih baik dibandingkan kapasiatas vital paru siswa yang tidak berjalan kaki. Hasil analisis deskripsi persentase KVP yang disajikan pada hasil penelitian adalah hasil dari pengklasifian berdasarkan empat klasifikasi, yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum dari 20 siswa berumur 12 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi KVP baik, dengan persentase 100% (20 siswa). Secara umum dari 20 siswa berumur 13 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi KVP baik sekali, dengan persentase 6,67% (3 siswa), 80% (12 siswa) dengan klasifikasi baik, dan 13,33% (5 siswa) siswa berumur 14 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi KVP baik sekali dengan persentase 6,67% (3 siswa), baik 73,3% (11 siswa), dan 20% (6 siswa) lainnya termasuk dalam klasifikasi sedang. Sedangkan pada klasifikasi sedang dan berat tidak ada siswa yang termasuk di dalamnya. KVP Baik Sekali, dengan persentase 4,44% (6 siswa) dengan klasifikasi baik, 84,44% (38 siswa) klasifikasi Sedang dan 11,11% (11 siswa) lainnya siswa berumur 12 tahun yang berjalan kaki mempunyai klasifikasi KVP baik, dengan persentase 73,33% (14 siswa), dan 26,67% (6 siswa) lainnya Diketahui bahwa, secara umum dari 20 siswa berumur 13 tahun yang berjalan kaki mempunyai klasifikasi KVP baik sekali, dengan Kapasitas Vital Paru 3500 3000 2500 Rerata 2000 1500 1000 500 0 12 13 14 Umur Tidak berjalan kaki Siswa berjalan kaki Gambar 1. Diagram Distribusi Frekuensi Kapasitas Vital Paru Siswa Berjalan dan Tidak 47

Gambar 2. Diagram Distribusi Frekuensi VO2 Siswa yang Berjalan Kaki Dan Siswa Yang Tidak Berjalan Kaki persentase 6,67% (2 siswa), 73,33% (15siswa) dengan klasifikasi baik, dan 20%(3 siswa) lainnya Diketahui bahwa 20 siswa berumur 14 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi KVP baik sekali, dengan persentase 20% (5 siswa), dan 80% (15 siswa) lainnya termasuk dalam klasifikasi baik. KVP baik sekali, dengan persentase 8,89% (7 siswa), 75,56% (30 siswa) dalam klasifikasi baik, dan 15,56% (13 siswa) lainnya termasuk dalam klasifikasi sedang. Sedangkan pada klasifikasi sedang dan berat tidak ada siswa yang termasuk di dalamnya. Hasil analisis deskripsi persentase Max yang disajikan pada hasil penelitian adalah hasil dari pengklasifian berdasarkan lima klasifikasi, yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, dan siswa berumur 12 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi Max kurang sekali dengan persentase 100%. siswa berumur 13 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi Max kurang dengan persentase 53,3% (11 siswa) dan 46,7% (9 siswa) lainnya siswa berumur 14 tahun yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi kurang dengan persentase 60,0%, 26,7% kurang sekali, dan 13,3% termasuk sedang. Diketahui bahwa, secara umum dari 45 siswa yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi Max kurang sekali dengan persentase 57,8%, 37,8% kurang, dan 4,4% lainnya sedang. Hasil analisis deskripsi persentase yang disajikan pada hasil penelitian adalah hasil dari pengklasifian berdasarkan lima klasifikasi, yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, dan siswa berumur 12 tahun yang berjalan kaki mempunyai klasifikasi kurang sekali dengan persentase 33,3% dan 26,7% sedang. Sedangkan masing-masing 20,0% termasuk dalam klasifikasi kurang serta baik. siswa berumur 13 tahun yang berjalan kaki mempunyai klasifikasi sedang dengan persentase 53,3% (8 siswa) dan 26,7% (4 siswa) kurang. 20,0% lainnya termasuk dalam klasifikasi siswa berumur 14 tahun yang berjalan kaki mempunyai klasifikasi sedang dengan persentase 73,3%, dan 26,7% lainnya kurang. sedang dengan persentase 51,1%, dan 24,4% kurang. Sedangkan 17,8% termasuk kurang sekali dan 6,7% lainnya termasuk dalam kategori baik. Paru-paru berfungsi untuk pertukaran gas oksigen dengan gas karbondioksida, karenanya paru-paru merupakan pusat dari pernafasan atau respirasi. Volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada penarikan nafas dan pengeluaran nafas paling kuat disebut kapasitas vital paru. Adapun untuk mengukur kapasitas vital paru digunakan spirometer. Kapasitas vital paru seseorang dipengaruhi beberapa hal, antara lain posisi orang tersebut selama pengukuran kapasitas vital paru-paru, kekuatan otot pernafasan, disebilitas paru-paru dan sangkar 48

dada, dan adanya penyakit yang dialami seseorang yang berkaitan dengan pernafasan seperti tuberkulosis, enfisema, dan lain-lain. atau tenaga aerobik maksimal disebut juga sebagai penggunaan oksigen maksimal adalah tempo tercepat di mana seseorang dapat menggunakan oksigen selama berolahraga, dengan mengacu pada kecepatan pemakaian oksigen, bukan sekedar banyak oksigen yang diapakai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kebugaran seseorang dapat dilihat dari orang yang bersangkutan. Beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang antara lain fungsi paru jantung, 2) metabolisme otot aerobik, kegemukan badan, keadaan latihan, dan keturanan. Adapun pengukuran menggunakan tes multi tahap (multistage fitness test). Hasil pengukuran terhadap KVP dan siswa yang tidak berjalan kaki dapat adalah untuk siswa berumur 12,13, dan 14 tahun KVP termasuk dalam klasifikasi baik, untuk siswa berumur 12 tahun termasuk dalam kategori kurang sekali, untuk siswa berumur 13 tahun termasuk dalam kategori kurang, dan untuk siswa berumur 14 tahun termasuk dalam kategori kurang. Secara umum -nya termasuk dalam kategori Hasil pengukuran terhadap KVP dan siswa yang berjalan kaki dapat adalah untuk siswa berumur 12,13, dan 14 tahun KVP termasuk dalam klasifikasi baik, untuk siswa berumur 12 tahun termasuk dalam kategori kurang sekali, untuk siswa berumur 13 tahun termasuk dalam kategori sedang, dan untuk siswa berumur 14 tahun termasuk dalam kategori sedang. Secara umum -nya termasuk dalam klasifikasi sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paruparu pada penarikan nafas dan pengeluaran nafas paling kuat antara siswa yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan kaki. Dilihat dari reratanya kapasitas vital paru siswa yang tidak berjalan kaki 2515,56 mili liter dan siswa berjalan kaki 2542,22 mili liter. Tampak bahwa pada pengujian kapasitas vital paru memiliki probabilitas secara berurutan umur lebih besar dari 0,05 yaitu pada umur 12 tahun memiliki p (0,255) >0,05 umur 13 tahun memiliki p (0,812) > 0,05 dan umur 14 tahun memilki p (0,214) > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rerata kapasitas vital paru siswa yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan kaki dapat dikatakan sama atau tidak berbeda secara signifikan. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa reratanya kapasitas vital paru siswa yang tidak berjalan kaki 2515,56 mili liter dan siswa berjalan kaki 2542,22 mili liter dan VO2 yang tidak berjalan kaki secara umum dari 60 siswa yang tidak berjalan kaki mempunyai klasifikasi kurang sekali dengan persentase 57,8%, 37,8% kurang, dan 4,4% lainnya sedang dan yang berjalan kaki secara umum dari 60 siswa yang berjalan kaki mempunyai klasifikasi sedang dengan persentase 51,1%, dan 24,4% kurang. Sedangkan 17,8% termasuk kurang sekali dan 6,7% lainnya termasuk dalam kategori baik. Rerata kapasitas vital paru siswa yang berjalan kaki dan yang tidak berjalan kaki dapat dikatakan sama atau tidak berbeda secara signifikan. Ucapan Terimakasih Kepala sekolah SLTPN 2 Moga Kabupaten Pemalang atas ijin penelitian. Siswa putra SLTPN 2 Moga Kabupaten Pemalang atas kerja samanya selama penelitian. Daftar Pustaka Eri Pratiknyo D. 2000. Petunjuk Praktek Tes dan Pengukuran OR. Semarang : FIK UNNES Herry K. dan Eram.T.P. 2009. Panduan Praktikum UNNES Press Guyton, 1983. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC Nurhasan. 2000. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. Jakarta : Dedikbud Sharkey, Brian J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Sudjana. 2006. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito 49