MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berhasilnya suatu pendidikan yang berada di negara tersebut. Berhasilnya

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi Program Strata Satu (SI) Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ALIMAH AMIN A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

MUSRIAH A

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis dalam kehidupan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF POKOK BAHASAN PROGRAM LINEAR (PTK Kelas X MOA

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan dunia pendidikan pada abad ke-21 akan tergantung pada sejauh mana kita mengembangkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

(PTK di kelas VIII Semester Genap MTs Negeri Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mereka. Berbagai upaya

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : DARI SUPRAPTI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI SISTEM TUTORIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengajar berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguhsungguh

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS XI SMUN 3 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS SISWA DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KENDARI 1 Oleh: Sabrin 2

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENGUKURAN MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD N Kutoharjo V Rembang) SKRIPSI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). relevan sehingga berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: LULUK DWI ASTUTI A210050050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dunia pendidikan pada abad ke-21 akan tergantung pada sejauh mana kita mengembangkan keterampilan-keterampilan yang tepat untuk menguasai kekuatan kecepatan kompleksitas dan ketidak pastian saling berhubungan satu dengan yang lain. Pendidikan formal di Indonesia lebih mementingkan pengembangan nalar, sementara rangsangan daya pikir kreatif terabaikan. Bahkan pada beberapa kasus sekolah cenderung menghambat kreativitas, antara lain, dengan mengembangkan kekakuan berimajinasi pada anak. (Sri Utami Munandar. www.google.com) "Di sekolah anak dilatih hanya untuk mencari satu jawaban dari suatu persoalan. Jawaban harus bersifat tunggal dan seragam, sesuai yang diinginkan guru. Bidang pendidikan perlu dan harus mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pada khususnya. Pendidikan merupakan investasi utama bagi setiap bangsa. Suatu bangsa akan maju apabila sumber daya manusianya berkualitas. Untuk menciptakan hal yang demikian tersebut, maka perlu ditingkatkannya mutu pendidikan yang salah satunya adalah melalui pembelajaran yang optimal. Mutu pendidikan tak terlepas dari mutu guru dalam membimbing proses pembelajaran sedangkan guru yang bermutu itu mampu memberikan sumbangan yang begitu besar bagi para peserta didiknya. Sejak berabad-abad orang berusaha untuk 1

meningkatkan metode mengajar melalui pemanfaatan teknologi pendidikan secara optimal. Menurut Oemar Hamalik (2003:3) pendidikan adalah: Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan adalah bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga negara. Belajar mengandung dua pokok pengertian yaitu proses dan hasil belajar. Proses hasil belajar disini dimaknai sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku, sedangkan perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar. Hasil belajar dalam dunia pendidikan pada umumnya ditunjukkan dengan prestasi belajar. Artinya, bahwa keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya dapat dilihat pada hasil atau prestasi yang di miliki siswa. Keberhasilan siswa mencapai prestasi yang baik pada pembelajaran akuntansi merupakan salah satu parameter keberhasilan proses belajar mengajar. Kreativitas yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi pada umunya dijadikan sebagai parameter 2

keberhasilan akuntansi itu sendiri. Sampai saat ini kondisi pengajaran akuntansi memang belum seperti yang diharapkan, kritik, sorotan, masih dikemukakan. Sedangkan menurut Nanang (2006:2) pendidikan adalah: Para ahli akuntansi menyadari, bahwa mutu pendidikan akuntansi sangat tergantung pada kualitas guru dalam praktik mengajar, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan prestasi belajar akuntansi. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri, kompleksnya masalah pendidikan menuntut sumber daya manusia yang handal yang mampu berkompetisi. Para ahli-ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru dan kualitas pembelajarannya, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu dasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional. Kreativitas belajar mengajar akuntansi yang baik adalah guru harus mampu menciptakan suasana yang membuat murid antusias terhadap persoalannya. Guru perlu membantu mengaktifkan murid untuk berfikir, karena pada dasarnya guru sebagai fasilitator yang mendorong siswa belajar mandiri dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini perannya juga sebagai konsultan dalam membantu siswa dalam merencanakan kegiatan dan sebaiknya guru dapat menerima perbedaan antar siswa dalam kemampuan memikirkan ide-ide baru, dan dalam kecepatan mengerjakan tugas-tugas. Belajar akuntansi akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran akuntansi berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. 3

Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kalitas dan kuantitas manusia. Pada pembelajaran akuntansi ditemukan keragaman masalah sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran akuntansi sering terlihat bahwa siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Siswa jarang sekali bertanya ataupun mengutarakan ide, walaupun guru sering kali meminta siswa menanyakan hal-hal yang belum faham. Keaktifan untuk mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga kurang dan biasanya siswa hanya menulis jawaban setelah soal selesai dikerjakan guru 2. Kreativitas siswa dalam membuat dan menyampaikan ide-idenya masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena guru kurang mendorong dan membantu siswa dalam memunculkan kreativitasnya 3. Kurang kemandirian siswa dalam mengerjakan PR dan mempelajari materi pelajaran baik yang sudah maupun yang belum diajarkan disebabkan karena kurangnya kemampuan siswa menguasai materi palajaran dan motivasi siswa untuk belajar 4. Permasalahan lain yang sering ditemukan pada saat ini adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pada pembelajaran akuntansi, domonasi guru masih sangat tinggi, pengorganisasian siswa cenderung searah dan klasikal dan guru jarang berkeliling mendekati siswa. Jadi berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka, peneliti mencoba untuk menerapkan metode pembelajaran T3C (Tugas Terprogram Tipe Crowder) untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa khususnya pada mata 4

pelajaran akuntansi. Metode ini siswa dapat belajar secara percaya diri dan diharapkan kreativitas dari masing-masing siswa dapat terlihat dan dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pengajaran. Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pembaharuan dibidang pendidikan antara lain adalah pembaharuan metode atau peningkatan relevansi metode mengajar. Adapun tujuan mengajar adalah supaya siswa dapat berfikir dan bertindak secara hirarki dan kreatif, maka dari itu metode penyampaian guru dalam mengajar yang efektif adalah apabila dampak pembelajaran itu dapat menumbuhkan gairah serta mendorong siswa untuk aktif. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan siswa dalam balajar khususnya pada mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Membangun Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Melalui Model T3C di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. B. Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini hanya dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta 2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta semester gasal tahun 2008/2009 5

3. Pembelajaran akuntansi yang akan diterapkan adalah pembelajaran terpogram T3C dan pembelajaran terpogram model Linier. Kreativitas pembelajaran akuntansi dengan model T3C dan model Linier. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Adakah peningkatan kreativitas siswa SMA kelas XI pada pembelajaran akuntansi melalui model T3C? D. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat bekerja keras secara terarah dan baik dalam mencari data dan pemecahan masalah adapun tujuan dari masalah tersebut adalah: meningkatkan kreativitas siswa kelas XI SMA pada pembelajaran akuntansi melalui model T3C. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran akuntansi, disamping itu juga kepada peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran akuntansi SMA. 1. Manfaat teoritis 6

Secara umum hasil penilitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran akuntansi utamanya pada peningkatan kreativitas siswa, sehingga siswa dapat memahami konsep akuntansi dengan pendekatan belajar T3C. Mengingat seorang siswa perlu memiliki ketangkasan dan keterampilan serta kecerdasan dalam menstimulus sesuatu, maka salah satu teknik untuk meningkatkan ketajaman dalam memahami suatu konsep adalah pendekatan belajar T3C. Secara khusus penelitian ini memberikan konstribusi strategis kepada pembelajaran akuntansi berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya mementingkan hasil ke pembelajaran yang mementingkan proses. 2. Manfaat praktis Pada dataran praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru dan calon guru juga siswa. Bagi guru akuntansi, peningkatan pemahaman konsep dengan pendekatan metode T3C ini digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Bagi siswa proses pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman konsep dalam bidang akuntansi. F. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang akan penulis susun, maka akan dikemukakan sistematika penulisan sebagai berikut: 7

BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. LANDASAN TEORI Meliputi pengertian akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi, pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar akuntansi, metode mengajar, ciri-ciri sitem pengajaran, pengertian kreativitas dalam pembelajaran, model pembelajaran model T3C (Tugas Terprogram Tipe Crowder), model pembelajaran T3C, keuntungan dan kelemahan T3C, penggunaan metode belajar menggunakan model T3C, penggunaaan metode belajar melalaui model T3C pada peningkatan kreativitas bejar akuntansi,kebaikan dan kelemahan metode ceramah, metode tanya jawab, kerangka berfikir, dan hipotesis. METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi, sampel, sampling, variabel penelitian, desain penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan gambaran mengenai profil sekolah tempat penelitian, pelaksanaan eksperimen pembelajaran dengan model T3C, pelaksanaan eksperimen pembelajaran dengan model Linier, Hasil perbedaan pembelajaran dengan model T3C dan model Linier, kesimpulan pelaksanaan model T3C dan model Linier, penyajian data, analisis kuantitatif pengujian hipotesis, dan pembahasan. PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. 8